Tim Arkeolog Gali Fosil Manusia di Tegal Warga Desa Semedo, Tegal bernama Dakri (54) dan anaknya, Tanti Asih (20), Senin (4/4/11), lalu menemukan fosil hewan purba yang diduga berusia 1,5 juta tahun di kawasan hutan Semedo. Bersamaan dengan itu, keduanya juga menemukan kerangka manusia di kawasan yang sama. Namun, belum dipastikan apakah fosil tersebut manusia purba juga. Apakah kerangka manusia tersebut adalah fosil manusia purba? Peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan terlebih dahulu. "Besok, kita akan kirimkan tim ke Tegal untuk meninjau kerangka manusia tersebut," ungkapnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (6/4/2011) hari ini. Ia mengatakan, timnya akan menelaah kerangka manusia secara fisik terlebih dahulu. "Kita akan lihat dahulu apakah ini masuk Mongoloid, Austroneasia, atau yang lebih tua seperti Phitecanthropus. Atau, ini adalah kerangka manusia modern. Kita pastikan dulu," katanya. Siswanto mengatakan, sejauh ini belum pernah dilaporkan penemuan fosil manusia di Semedo. "Kita sudah temukan fosil hewan vertebratanya. Kita juga temukan alat kapak Palaeolitik. Tapi sampai sekarang kita belum temukan fosil hominid-nya (manusia)," tuturnya. Bila memang kerangka yang ditemukan di Tegal merupakan fosil manusia purba, maka boleh jadi peninggalan purbakala tersebut adalah fosil manusia pertama yang ditemukan di Semedo. Kerangka itu sendiri hingga kemarin masih belum digali karena menunggu tim dari Balai Arekologi Yogyakarta. Menurut Siswanto, Semedo merupakan salah satu peradaban Jawa Purba yang sejaman dengan Sangiran. Pada Januari 2010, 161 fosil hewan purba telah diserahkan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tegal. Diperkirakan, usia fosil binatang itu antara 1,5-1,8 juta tahun, atau berasal dari masa Pleistosen.