Dhetta Nancyke Chandra Putri Wijaya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Bahasa dan Automata
Advertisements

Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
Ekuivalensi NDFA ke DFA dan NDFA dengan E-move
Pertemuan 4 Finite Automata
BAHASA REGULAR.
SUATU FINITE STATE AUTOMATA
Oleh: BAGUS ADHI KUSUMA, ST
-move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
Pertemuan 3 Konversi NFA - DFA dan Konversi ε-NFA - DFA
Ekivalensi -move pada Non Deterministik FSO ke Deterministik FSO
Bab VII FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT.
Session 5 Finite Automata
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
14. PUSH DOWN AUTOMATA.
Pertemuan 2 FINITE AUTOMATA (DFA & NFA)‏
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
Mahasiswa mampu menerapkan konsep Ekspresi Reguler
TEORI BAHASA & OTOMATA (AUTOMATA HINGGA)
Komponen sebuah Kompilator
PUSH DOWN AUTOMATA & MESIN TURING
8. Otomata hingga dengan output
Pertemuan 3 BAHASA REGULAR
BAB V EKSPRESI REGULER 1. Penerapan Ekspresi Reguler
TEORI BAHASA DAN AUTOMATA
BAB III EKIVALENSI DFA KE NFA
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
BAHASA REGULAR Bahasa Reguler Bahasa Reguler.
14. PUSH-DOWN AUTOMATA.
Mesin Turing.
BAB 13 PUSH DOWN AUTOMATA.
PUSH DOWN AUTOMATA.
PUSH DOWN AUTOMATA ( PDA )
Teori Bahasa dan Automata
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
BAB VI ATURAN PRODUKSI UNTUK SUATU FINITE STATE AUTOMATA.
Komponen sebuah Kompilator
FONDASI DAN BUKTI MATEMATIKA (MPMT5103)
Non Deterministic Finite Automata dengan є – Move
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 8
Teori Bahasa Otomata D. Sinaga, M.Kom.
FINITE STATE AUTOMATA (FSA)
Teori Bahasa dan Automata
Teori Bahasa dan Automata
Teori-Bahasa-dan-Otomata
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 1
Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIKOM Purwokerto
ATURAN PRODUKSI TATA BAHASA REGULER
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
OTOMATA DAN TEORI BAHASA FORMAL
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
NON DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DENGAN ε - MOVE
Bab VII FINITE STATE AUTOMATA DENGAN OUTPUT.
Finite State Automata ♦ model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output ♦ Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah.
MESIN MOORE *YANI*.
Aturan Produksi Untuk Suatu Finite State Automata
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Erwin Hidayat (M ) UTeM || 2010
Ekuivalensi NFA KE DFA *YANI*.
Teori Bahasa dan Automata
Pertemuan4.
Automata Hingga Deterministik (AHD)
BAHASA REGULAR.
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 8.
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
Otomata & Teori Bahasa ( Week 4 )
OTOMATA DAN TEORI BAHASA 8.
Transcript presentasi:

Dhetta Nancyke Chandra Putri Wijaya Nama kelompok Andika Dwi Cahya Dhetta Nancyke Chandra Putri Wijaya Ibnu Anggoro Kevin Catur Andhyka Muhammad Dwiki Radiah Nurfitri

AUTOMATA HINGGA NON DETERMINISTIK (ahn)

AHN pada hakekatnya adalah sama seperti AHD, hanya saja pada AHN dimungkinkan adanya transisi dari suatu stata ke lebih dari satu stata, untuk sebuah karakter input yang sama. Sebagai contoh, AHN berikut menerima untai dalam bentuk ambn, dimana m dan n bilangan bulat positif.

Sebuah untai akan diterima AHN, jika sedikitnya satu urutan transisi state berakhir pada Stata Akhir. Untuk AHN di atas terlihat bahwa jika AHN menerima sebuah string, maka penelusuran akan tetap di Stata A sampai dengan karakter a yang terakhir selesai dibaca. AHN kemudian berubah mencapai stata B dan tetap pada stata B tersebut sampai karakter b yang terakhir selesai dibaca. Selanjutnya terjadi transisi ke stata C.

AHN terdiri dari 5 tupel (K, VT, M, S, Z) dengan : 1.      K adalah Himpunan Hingga  Stata. 2.      VT adalah Himpunan Simbol Input. 3.      M adalah fungsi (pemetaan) next-state. 4.      S adalah Stata Awal (anggota K). 5.      Z adalah himpunan Stata Akhir (subset dari K).

F = ( {q0, q1, q2, q3, q4}, {a, b, c}, M, q0, {q0} ) Di sini fungsi next state dapat ditulis : M(q, t) = {p1, p2, ….., pn} Yang berarti bahwa pada saat pembacaan simbol input dapat terjadi transisi dari stata q menjadi stata p1 atau p2 … atau pn. Sebagai contoh, sebuah AHN menerima untai yang huruf awal dan huruf akhirnya sama. AHN tersebut dideskripsikan sebagai berikut : F = ( {q0, q1, q2, q3, q4}, {a, b, c}, M, q0, {q0} )  

Ekivalensi AHN, AHD, dan GR AHD bisa dibentuk dari AHN. GR bisa dibentuk dari AHD. AHN bisa dibentuk dari GR.

Pembentukan AHD dari AHN Diberikan sebuah AHN F = (K, V, M, S, Z). Akan dibentuk sebuah AHD F’ = (K’, V’, M’, S’, Z’) dari AHN F tersebut. Algoritma pembentukannya adalah sbb. : Tetapkan : S’ = S dan V’ = V Copykan tabel AHN F sebagai tabel AHD F’. Mula-mula K’ = K dan M’ = M Setiap stata q yang merupakan nilai (atau peta) dari fungsi M dan q  K, ditetapkan sebagai elemen baru dari K’. Tempatkan q tersebut pada kolom Stata M’, lakukan pemetaan berdasarkan fungsi M Ulangi langkah diatas sampai tidak diperoleh stata baru Elemen Z’ adalah semua stata yang mengandung stata elemen Z.

Pembentukan AHN dari GR Diketahui GR G = (V,V, S, Q). Akan dibentuk AHN F = (K,V’, M, S’, Z). Algoritma pembentukan AHN dari GR : Tetapkan      V’ = V, S’ = S, K = V Produksi    A  a A ekuivalen dengan M(A, a) = A Produksi A  a ekuivalen dengan M(A, a) = X, dimana X  V K = = K  {X} Z = {X}

Ekivalensi AHN- Dengan ER (Ekspresi Regular)