SURVEILANS KETIKA BENCANA Pertemuan 9 – MG Catur Yuantari
Pengertian Surveilans Surveilans adalah kegiatan “analisis” yang sistematis dan berkesinambungan melalui kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta penyebar luasan informasi untuk pengambilan keputusan dan tindakan segera.
Melakukan Analisis Orientasi tidak cukup hanya penyakit Pertimbangkan faktor resiko di luar sektor kesehatan Ketajaman analisis Pertimbangkan lintas batas wilayah, tidak cukup hanya pertimbangan wilayah administrasi pemerintahan
Surveilans Kejadian Penyakit : Deteksi dini Mencermati kecenderungan penyakit (secular trend) Identifikasi perubahan faktor agent dan host Deteksi perubahan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
Peran Surveilans Pengendalian penyakit menular KLB Mempelajari riwayat alamiah penyakit, gambaran klinis, dan epidemiologi sehingga dapat disusun program pencegahan dan penanggulangannya Mendapatkan data dasar penyakit dan faktor risiko, sehingga dapat diteliti kemungkinan pencegahan dan penanggulangan, dan program nantinya dapat dikembangkan
Emergency (Situasi Bencana) A. Situasi bencana dari sisi surveilans Gempa Tsunami Gunung Meletus Banjir Kebakaran Angin ribut Kerusuhan massal Ada Korban Langsung (meninggal, luka) Korban Tak Langsung (Pengungsian) Kondisi Rentan (Status Kesehatan)
Emergency (Situasi Bencana) B. Situasi bencana dari sisi surveilans Penyakit Menular Potensial Wabah / KLB Ada Korban Langsung (sakit / meninggal dlm waktu singkat)
Emergency (Situasi Bencana) C. Situasi bencana dari sisi surveilans Pencemaran Bahan Kimia : - Udara - Air - Tanah Ada Korban Langsung (sakit, meninggal dlm jangka panjang)
Emergency (Situasi Bencana) D. Situasi bencana dari sisi surveilans Kejahatan Manusia - Borak pd makanan - Formalin pd makanan - Pewarna bahaya Ada Korban Langsung (sakit, meninggal dlm jangka panjang)
Bagaimana Membangun Sistem Surveilans Situasi Bencana Sistem sangat tergantung situasi bencana yang mana Substansi sangat tergantung situasi bencana yang mana Proses surveilans berlaku umum (pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi, penyebar luasan informasi untuk respon secara dini)
Prinsip Penyelenggaraan Surveilans untuk SKD & Pen. KLB Perbaikan Kondisi Rentan Antisi pasi SKDKLB Kajian Epidemiologi Inisial Assessment Tidak Menjadi Masaslah KesMas Respon Penang-gulang-an KLB Kesiapsiagaan menghadapi KLB
Tahapan Alamiah Situasi Bencana & Peranan Surveilans Dalam Situasi Bencana Situasi Normal Ancaman Kedaruratan Kedaruratan terjadi Kembali Normal Penyelidikan, Penanggulangan & Surveilans Intensif Respon Cepat & Surveilans Intensif Surveilans Rutin untuk SKD Surveilans Rutin untuk SKD Menentukan arah respon/penanggulangan Menilai keberhasilan respon/penanggulangan Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat
Kegiatan Surveilans Intensif pada situasi bencana Analisis Data Pelayanan Pengobatan Analisis Data Faktor Risiko Laporan Berkala Situasi Darurat Laporan Berkala Upaya Penanggulangan Laporan Masyarakat Hasil Wawancara Kajian Terus Menerus Informasi Terus Menerus Pada Tim Penanggulangan
Prioritas Kajian Awal Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai Bahan Penetapan Sistem Surveilans Perkembangan Penyakit Potensial KLB Makanan & Gizi Imunisasi Air, Sanitasi, dan Musim Status Pelayanan Kesehatan Darurat, termasuk sistem surveilans yang ada Ekonomi, Sosial, Politik, Keamanan, Transportasi, Komunikasi Ancaman Penyakit Menular Pnemonia Gizi Pelayanan Kesehatan
Pengungsi Kelompok Rentan Bayi dan Anak Balita Orang Tua (sendiri) Keluarga dengan KK wanita Ibu Hamil dan Melahirkan
Jumlah Besar Satu Lokasi Terisolir Tanpa informasi Tanpa Pengelola Pengungsi Rentan Padat Jumlah Besar Satu Lokasi Terisolir Tanpa informasi Tanpa Pengelola Tipuan Data
Langkah‐langkah surveilans penyakit di daerah bencana meliputi: Pengumpulan Data a. Data kesakitan dan kematian b. Sumber data c. Jenis data Form BA‐3: register harian penyakit pada korban bencana Form BA‐4: rekapitulasi harian penyakit korban bencana Form BA‐5: laporan mingguan penyakit korban bencana Form BA‐6: register harian kematian korban bencana Pengolahan dan Penyajian Data Analisis dan Interpretasi Penyebarluasan Informasi
Form BA-3 Register Harian Penyakit pada Korban Bencana Poskes / PKM : ...................... Kecamatan : ...................... Kab/Kota : ...................... Tanggal : ...................... Bulan : ...................... No Nama Penderita Umur L / P Alamat Penyakit ............................., ......................... Koordinator Poskes (.......................................................)
Pos Kesehatan Pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah sarana kesehatan sementara yang diberi tanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi pengungsi dan sekitarnya Tujuannya untuk memulihkan dan meningkatkan kesehatan masyarakat di lokasi pengungsi dan sekitarnya serta terselenggaranya pelayanan rawat jalan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi lainnya termasuk KB, pelayanan kesehatan jiwa dan psikososial, pelayanan gizi, kesehatan lingkungan dan terselenggaranya pemantauan dan pencegahan penyakit menular di lokasi pengungsi
Pengorganisasian pos kesehatan Penanggungjawab pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah kepala puskesmas setempat; Sasaran pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah masyarakat yang berada di lokasi pengungsi dan masyarakat di sekitarnya; Pelaksana pos kesehatan adalah puskesmas setempat, apabila puskesmas tidak mampu atau rusak karena bencana, pelaksana pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah puskesmas yang diperbantukan, tim relawan, swasta dan LSM yang berminat dibawah koordinasi dinkes kabupaten/kota; Sesuai dengan asas penyelenggaraan puskesmas, pos kesehatan yang dikelola oleh swasta atau LSM, harus sepengetahuan dan dibawah koordinasi puskesmas/dinas kesehatan kabupaten/kota setempat;
Mekanisme kerja pos kesehatan di lokasi pengungsi mengikuti mekanisme kerja puskesmas; Pos kesehatan harus melaporkan seluruh kegiatannya kepada puskesmas setempat (BA-3, BA-4, BA-5, BA-6, BA-7); Pelayanan yang diselenggarakan meliputi pelayanan kesehatan dasar, yang untuk beberapa hal disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat; Pelayanan tersebut mencakup promosi kesehatan, pelayanan gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular: Menyelenggarakan pelayanan imunisasi; Menyelenggarakan kegiatan penemuan penderita penyakit menular; Menyelenggarakan surveilans epidemiologi penanggulangan KLB; Menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan KLB; Menyelenggarakan kegiatan penyehatan lingkungan. Disamping penyakit yang berpotensi KLB, penyakit tidak menular juga diamati seperti trauma dan luka-luka; Apabila petugas kesehatan di pos kesehatan menemukan atau mencurigai kemungkinan adanya peningkatan kasus‐kasus tersangka penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne diseases) ataupun penyakit lain yang jumlahnya meningkat dalam kurun waktu singkat, maka petugas yang bersangkutan harus melaporkan keadaan tersebut secepat mungkin ke puskesmas terdekat atau dinas kesehatan kabupaten/kota.
Kegiatan surveilans yang dilakukan di Pos Kesehatan, antara lain Pengumpulan data kesakitan penyakit yang diamati dan kematian melalui pencatatan harian kunjungan rawat jalan (form BA-3 dan BA-6); Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat, pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit dan golongan umur per minggu (form BA-4); Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7).
Kegiatan surveilans yang dilakukan di puskesmas Pengumpulan data kesakitan penyakit-penyakit yang diamati dan data kematian melalui pencatatan harian kunjungan rawat jalan dan rawat inap Pos Kesehatan yang ada di wilayah kerja (form BA-3, BA-6); Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7).
Kegiatan surveilans yang dilakukan di rumah sakit Pengumpulan data kesakitan penyakit yang diamati dan data kematian melalui pencatatan rujuka kasus harian kunjungan rawat jalan dan rawat inap dari para korban bencana(form BA‐3, BA‐6); Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); Pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan BA‐7).
Kegiatan surveilans yang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota Pengumpulan data berupa jenis bencana, lokasi bencana, keadaan bencana, kerusakan sarana kesehatan, angka kesakitan penyakit yang diamati dan angka kematian korban bencana yang berasal dari puskesmas, rumah sakit, atau poskes khusus (form BA‐1, BA‐2); Surveilans aktif untuk penyakit tertentu (form BA‐3 dan BA‐6); Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); Pertemuan tim epidemiologi kabupaten/kota untuk melakukan analisis data dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut, penyebarluasan informasi
Kegiatan surveilans yang dilakukan di tingkat provinsi Pengumpulan data kesakitan penyakit-penyakit yang diamati dan kematian korban bencana yang berasal dari dinas kesehatan kabupaten/kota (form BA‐1, BA‐2, BA-6 dan BA-7); Surveilans aktif untuk penyakit-penyakit tertentu; Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat; Pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit, golongan usia dan tempat tinggal per minggu (form BA-4); Pertemuan tim epidemiologi provinsi untuk melakukan analisis data dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjut, penyebarluasan informasi, pembuatan dan pengiriman laporan (form BA‐5 dan form BA‐7).
Tugas Jelaskan apa yang dimaksud dengan surveilans ketika terjadi bencana? Jelaskan tujuan dilakukannya kegiatan surveilans ketika terjadi bencana? Jelaskan langkah‐langkah surveilans penyakit di daerah bencana? Jelaskan kegiatan surveilans yang dilakukan di pos kesehatan? Pada pos kesehatan ditemukan kemungkinan adanya peningkatan kasus‐kasus tersangka penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne diseases). Sebagai petugas kesehatan, apa yang dapat Anda lakukan untuk menindaklanjuti kasus di atas?
TERIMA KASIH