PENDUDUK,INDUSTRIALISASI DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS: AR Rumm: 41)
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS: Al A’raf: 56)
Secara umum ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, yaitu: Permasalahan pokok yang dihadapi oleh sumberdaya alam adalah semakin menipisnya cadangan persediaan 1 Permasalahan pokok yang dihadapi oleh lingkungan adalah semakin menurunnya kualitas lingkungan 2 Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dan faktor sosial atau cara pandang penduduk yang kurang menghargai sumberdaya alam dan lingkungan sebagai faktor pendukung kelangsungan hidup mereka. 3 undang-undang sumberdaya alam dan lingkungan yang belum memadai
meningkatnya kebutuhan Isu mengenai kelangkaan sumberdaya alam akibat meningkatnya permintaan didasarkan atas laporan hasil penelitian “Club of Roma” Di dalam laporan hasil penelitian Club of Roma dalam bukunya Dennis L. Meadow (1972) menyatakan bahwa setelah abad 20 diprediksi persediaan sumberdaya alam dunia sebagai berikut: gas alam hanya cukup 300 tahun lagi nikel 150 tahun lagi minyak bumi 54 tahun lagi timah 110 tahun lagi batu bara 2300 tahun lagi besi 240 tahun lagi
Prediksi di atas didasarkan pada laju tingkat kebutuhan sumberdaya alam sebelumnya dan kemampuan alam dalam menyediakan sumberdaya alam. Melihat kondisi diatas menurut Club of Roma abad 21 merupakan batas dari pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan bisa saja dunia akan mengalami kemunduran karena sumberdaya alam yang sangat penting seperti di atas jumlahnya semakin terbatas, sedangkan tingkat konsumsi dunia terus menerus meningkat. Jika penggunaan sumberdaya alam meningkat 5% per tahun tingkat penggunaan itu akan meningkat menjadi dua kali lipat dalam waktu 14 tahun Jika sekarang ini persediaan diketahui 100 kali penggunaan saat ini pula maka persediaan yang ada akan habis dalam waktu 36 tahun
undang-undang sumberdaya alam dan lingkungan yang belum memadai Lingkungan / alam Industrialisai penduduk
pertama, manusia selalu memerlukan sandang/pangan untuk hidupnya Faktor Pertumbuhan Penduduk Pemikiran pembangunan ekonomi yang populer menentang peningkatan penduduk adalah Thomas Robert Malthus. Thomas Robert Malthus (1766-1834) dalam bukunya “an essay on the principle of population as it affects future of socioty” menyatakan bahwa penduduk yang banyak akan menyebabkan terjadinya kemiskinan. pertama, manusia selalu memerlukan sandang/pangan untuk hidupnya kedua, nafsu seksual manusia akan selalu ada dan tidak akan berubah sifatnya
Pertumbuhan Jumlah Penduduk (20.000 th-SM-2.000) Tahun Jumlah Penduduk 20.000 th SM 600.000 th SM 1-2 th SM 1 1650 1850 1930 1976 1984 2000 Manusia pertama 0.25 milyar 0.50 milyar 1.00 Milyar 2.00 Milyar 4.00 milyar 4.50 milyar 6.00 milyar
Waktu Yang Dibutuhkan Pada Saat Penduduk Menjadi Dua Kali Lipat Angka Pertumbuhan Penduduk (%) Waktu Yang Dibutuhkan pada Saat Penduduk Menjadi Dua Kali Lipat 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 5.0 69.3 46.2 34.7 27.7 23.1 19.8 17.3 13.9
Faktor Budaya Faktor budaya atau pola hidup penduduk akan memberikan permasalahan terhadap tersedianya sumberdaya alam dan kerusakan lingkungan melalui dua aspek yaitu Pola konsumsi Cara pandang budaya
Pola konsumsi Turunnya kualitas hidup manusia akibat pengaruh pola konsumsi dapat dilihat pada analisis dalam bentuk formulasi berikut:
Cara Pandang Cara pandang manusia terhadap sumberdaya alam dan lingkungan kebanyakan masih rendah, karena kebanyakan dari manusia tidak memiliki budaya menghargai sumberdaya alam Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh ”Club of Roma” sebuah lembaga pemerhati lingkungan. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar manusia mempunyai pandangan yang sempit dan pendek terhadap sumberdaya alam dan lingkungan atau kebanyakan manusia tidak mempunyai budaya menghargai sumberdaya alam dan lingkungan
INDUSTRI DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM Hampir semua teori pertumbuhan ekonomi yang diadopsi oleh setiap negara adalah melalui pintu gerbang industrialisasi. Dengan kata lain hampir semua negara menempatkan sektor industri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonominya. Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier Industri industri primer (yang meliputi pertambangan dan pertanian), industri sekunder (meliputi konstruksi dan manufaktur), industri tersier (meliputi transportasi, komunikasi, dan sektor lainnya).
Menurut kriteria UNIDO (united nations for industrial development organization) negara-negara industri dikelompokkan sebagai berikut: kelompok negara non industri (non industrial country), apabila sumbangan sektor industri terhadap PDB kurang dari 10 persen kelompok negara dalam proses industrialisasi (industrializing country), apabila sumbangan sektor industri terhadap PDB antara 10-20 persen kelompok negara semi industri (semi industrialized country), apabila sumbangan sektor industri terhadap PDB antara 20-30 persen, dan kelompok negara industri (industrial country), apabila sumbangan sektor industri terhadap PDB lebih dari 30 persen.
Tafsiran Perubahan Struktur Industri Indonesia Tahun 1960-200 0 Sektor 1960 1966 1978 1985 (tafsiran) 2000 (tafsiran) Industri primer (%) Pertanian Pertambangan Industri sekunder (%) Manufaktur Konstruksi Industri tersier (%) Transportasi & komunikasi Lain-lain (61) 49 12 (8) 6 2 (31) 4 27 (59) 47 (33) 29 (49) 31 18 (14) 9 5 (37) 32 (43) 26 17 (18) (40) 34 21 (24) 7 36 Total (100) Sumber: dikutip dari LPEM, FE.UI
KAITAN ANTARA PENDUDUK, INDUSTRIALISASI, DAN SUMBERDAYA ALAM
Untuk mengatasinya ada tiga cara kemungkinan pemecahannya (menurut Suparmoko): Meningkatkan tersedianya sumberdaya alam pada laju yang paling tidak sama dengan laju penggunaan sumberdaya alam. Kebijakan yang sekarang ini ditempuh dalam kebanyakan negara industri diarahkan untuk meningkatkan tersedianya sumberdaya alam melalui pengintensifan penelitian sumber-sumber minyak dan gas baru Meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam yang ada, melalui penggunaan “technical fix” yaitu pemecahan masalah yang secara teknis dan ekonomis layak atas dasar standar saat ini dan tidak memerlukan perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang berarti. Sebagai contoh adalah diciptakannya mobil-mobil model baru yang hemat bahan bakar Menekan permintaan terhadap sumberdaya alam, misalnya dengan membudayakan menggunakan kendaraan angkutan umum untuk menggantikan kendaraan-kendaraan pribadi. Cara ini menghendaki adanya perubahan cara hidup atau gaya hidup pribadi dalam masyarakat.