Stabilitas Hidrodinamika pada Perpipaan Oleh Kelompok 4 Yuliani Sulaeman (D ) Putri Sri Wahyuni Kasba (D ) Islamiah (D ) Wahyudi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DRAINASE JALAN RAYA.
Advertisements

Rangka Batang Statis Tertentu
Bab 7 : ANALISA DIMENSI & KERUPAANNYA
BAB VII TEKNIK EVALUASI DAN REVIEW PROYEK.
METODE TEMPAT KEDUDUKAN AKAR (ROOT LOCUS)
DESAIN SOLDIER PILE DENGAN PLAXIS MENGGUNAKAN PEMODELAN HARDENING SOIL
Rangka Batang Statis Tertentu
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
PERENCANAAN PELABUHAN
METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMASI INTI TRAFO PADA PROSES ANIL
Dasar-dasar Pemodelan Dinamika Arus di Perairan Dangkal
Hitungan Angkutan Sedimen
Bab 9 Pengukuran dan desain instrumen dalam survei.
Akhmad Rafsanjani Teknik Industri. Kebutuhan untuk kesempurnaan dan penghapusan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi merupakan alasan utama.
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu, kita telah memperkenalkan root locus yaitu suatu metode yang menganalisis performansi lup tertutup suatu sistem.
Tugas Pengendalian Mutu
PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
REYNOLDS NUMBER FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN KELOMPOK 4
3.5. HEAD ISAP POSITIP NETO ATAU NPSH*
Pengujian Hipotesis Parametrik1
Disusun Oleh : Fathi Ihsan(070863) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2010.
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Menentukan Perilaku Biaya
Materi – 03 Sistem Kantor.
Pertemuan 3 – Metode Garis Leleh
Bab 8 : ALIRAN INTERNAL VISCOUS INKOMPRESIBEL
TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK PROSES OPTIMISASI TERHADAP DAYA TAHAN SPOT WELDING OLEH : NOVI RAMADHANNY
MODEL ARUS JARINGAN Pertemuan 9.
Risiko Pasar Bab 9 /
1 SUHU & TEMPERATUR Suhu 1. Termometer
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Carbide Tugas Resume Sebelum UAS Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu Disusun Oleh: Isarmadriani.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
dengan mencoba mengukur risiko yang relevan dengan proyek.
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Oleh : RIKZAN BACHRUL ‘ULUM (071263)
Manajemen Umum PERTEMUAN 6 Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
STATISTIKA INDUSTRI I ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER (1)
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
II. Perencanaan Pelabuhan
Kuliah ke-6 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
NETWORK PLANNING Anggota : Anita Astuti Dera Ambarwati
Kuliah ke-4 WA TKS333 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
Dinamika Atmosfer-1 Sistem Gaya Atmosfer
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
REKAYASA PONDASI I PERTEMUAN 2 KONSEP TEGANGAN TANAH LATERAL Oleh :
STATISTIKA INDUSTRI I ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER (1)
BAB 5 PROSES PERENCANAAN DI SUSUN OLEH: HILMAN PRAKARSA S
ALPHA NADEIRA MANDAMDARI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Presented by RENDY R LEWENUSSA
A. RELASI DAN FUNGSI Indikator : siswa dapat
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
SEMINAR REKAYASA II BANGUNAN LEPAS PANTAI & METODE ELEMEN HINGGA
DIKERJAKAN OLEH ANDRI CHRISTIAN D FADHIL ISNAN S D
y x TEKNIK RAMALAN DAN ANALISIS REGRESI
TABLE OF CONTENT 1 PENDAHULUAN 2 DASAR TEORI 3 METODOLOGI 4 PEMBAHASAN
Radiasi Matahari, Bumi, dan Atmosfer
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
Menentukan Perilaku Biaya
ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMEN PERENCANAAN BANGUNAN SABO
PEMBANGKITAN DAN STATISTIK GELOMBANG. PENGERTIAN GELOMBANG Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air.
Transcript presentasi:

Stabilitas Hidrodinamika pada Perpipaan Oleh Kelompok 4 Yuliani Sulaeman (D ) Putri Sri Wahyuni Kasba (D ) Islamiah (D ) Wahyudi Fadillah Thahar (D ) Gued Briyal Saputra Dara’ (D ) Andi Maulid Masri(D ) Andi Yudha Pratama (D ) Mohamad Fathurakhman (D )

4.1 Pendahuluan Pada bab ini membahas analisis stabilitas jaringan pipa laut di dasar laut beban dinamis (gelombang dan arus) dan memberikan panduan untuk stabilisasi pipa menggunakan lapisan beton. Itu tidak membahas metode alternatif seperti pra atau pasca penggalian teknik, penutup kasur, dll. Stabilitas diperiksa untuk kasus pemasangan dengan pipa kosong menggunakan kondisi periode pengembalian 1 tahun dan untuk seumur hidup (pipa dengan beton) menggunakan badai 100 tahun.

4.2 Prosedur Analisis Ada beberapa pendekatan dasar untuk menentukan bobot terendam yang diperlukan untuk pipa laut. Salah satunya adalah penggunaan Program AGA '' LSTAB.'' Terlepas dari program komputer yang dipilih, analisis stabilitas hidrodinamik melibatkan langkah-langkah berikut: Langkah 1: Kumpulkan atau tentukan kriteria lingkungan untuk kondisi 1 tahun dan 100 tahun, termasuk:  Kedalaman air  Spektrum gelombang  Karakteristik saat ini  Sifat tanah  Kondisi dasar laut

4.2 Prosedur Analisis Langkah 2: Tentukan koefisien hidrodinamik: seret (C D ), lift (C L ), dan inersia (C I ). Ini dapat disesuaikan untuk Nomor Reynolds, Nomor Keulegan, rasio gelombang ke mantap saat ini, dan embedment. Langkah 3: Hitung gaya hidrodinamik, biasanya, seret (F D ), lift (F L ), dan inersia (F I ). Langkah 4: Melakukan keseimbangan gaya statis pada kenaikan langkah waktu dan menilai stabilitas dan menghitung ketebalan lapisan beton untuk kombinasi terburuk gaya angkat, seret, dan inersia.

4.3 Metodologi Definisi Kriteria Lingkungan Instalasi pengukur lingkungan dan instalasi saluran listrik dapat diperkirakan berdasarkan pada proyek sebelumnya dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa atau tujuan rancangan awal. Desain akhir, pengukuran arus tetap dalam kolom air harus dilakukan untuk memungkinkan prediksi dengan nilai ekstrapolasi ekstrim untuk periode pengembalian yang lama (1 tahun hingga 100 tahun). Kriteria gelombang (tinggi dan periode) dapat dikembangkan dengan teknik hindcasting berdasarkan data angin dan gelombang yang ada di daerah tersebut dan lebih jauh di lepas pantai. Metode penghindaran gelombang juga dapat melibatkan analisis refraksi dan shoaling, untuk memperhitungkan penyimpangan batimetri lokal.

4.3 Metodologi Langkah desain yang penting adalah estimasi gelombang desain ekstrem berdasarkan data gelombang rekaman atau hindcast. Ini umumnya melibatkan pemilihan dan pemasangan distribusi probabilitas yang sesuai untuk data tinggi gelombang dan ekstrapolasi ke gelombang desain yang sesuai dengan periode pengembalian yang telah ditentukan. Pilihan sebenarnya dari gelombang desain adalah matte penilaian teknik dan akan bervariasi sesuai dengan risiko yang dipilih untuk desain. Pemilihan gelombang desain harus dilakukan dalam tahapan berikut:  Data oseanografi dikumpulkan dalam waktu yang lama (setidaknya lima tahun, tergantung pada periode pengembalian desain) di lokasi yang diminati. Atau, teknik hindcasting dapat digunakan untuk menyediakan data selama periode waktu yang jauh lebih besar.  Rumus plotting digunakan untuk mengurangi data menjadi satu set poin yang menggambarkan distribusi probabilitas ketinggian gelombang. Dua formula tersebut adalah fungsi Gumbel atau eksternal dan fungsi Weibull.  Poin-poin ini diplot pada kertas probabilitas nilai ekstrim yang sesuai dengan fungsi distribusi probabilitas yang diinginkan.  Garis lurus dipasang melalui titik-titik untuk menyajikan tren.  Jalur diekstrapolasi untuk menemukan nilai desain yang sesuai dengan periode pengembalian yang dipilih atau probabilitas pertemuan yang dipilih.

4.3 Metodologi Pembiasaan Gelombang Penggunaan teknik tralisi gelombang memungkinkan transformasi gelombang akurat data gelombang air dalam (namum diperoleh) menjadi lebih dangkal dan memungkinkan estimasi kapan tinggi gelombang maksimum / kriteria pemutusan mengambil alih. Analisis refraksi / kawanan gelombang lingkup dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan cara manual, seperti yang ditunjukkan di bawah ini, dan menyediakan metode cepat dan bagus yang cocok untuk studi pendahuluan. Metode kedua melibatkan prinsip yang sama, tetapi dilakukan oleh komputer pada kisi yang terperinci.

4.3 Metodologi Prosedur analisis digunakan untuk menentukan ketinggian gelombang maksimum atau batas pada lokasi tertentu adalah:  1. Tentukan dan gambar kontur dasar di atas lautan.  2. Hitung kecepatan gelombang pada kontur dasar terpilih yang bergerak ke perairan dalam.  3. Pilih sudut serangan gelombang di lokasi yang diinginkan.  4. Hitung dan bangun sudut puncak gelombang yang bergerak ke air yang dalam.  5. Di air yang dalam, tentukan spasi ortogonal, bwo.  6. Lakukan analisis sudut puncak puncak gelombang kedua di jalur gelombang baru.  7. Di lokasi yang diinginkan, ukur jarak orthogonal, bw.  8. Hitung ketinggian gelombang di lokasi yang diinginkan.  9. Tentukan sudut baru serangan gelombang di lokasi yang diinginkan dan ulangi Langkah 4 hingga 9.

4.3 Metodologi Wave Shoaling Ketika gelombang bergerak ke air dangkal, tinggi gelombang dan panjang gelombangnya berubah. Proses ini digambarkan sebagai shoaling. Efek shoaling dapat diperkirakan dari teori gelombang tertentu berdasarkan asumsi berikut:  Gerak adalah dua dimensi.  Periode gelombang tetap konstan.  Rata-rata laju transfer energi adalah konstan dalam arah perambatan gelombang.  Teori gelombang berlaku di semua kedalaman air yang dipertimbangkan

4.3 Metodologi Pemilihan Koefisien Hidrodinamik Koefisien hidrodinamik telah menjadi subjek dari banyak investigasi teoritis dan eksperimental dan sering menjadi subyek argumentasi. Tujuan bagian ini adalah untuk menyediakan metode pemilihan CD, CL, dan CI untuk salah satu dari tiga situasi berikut:  Hanya saat ini stabil  Hanya gelombang  Arus dan gelombang stabil.

4.3 Metodologi Hanya Arus Stabil C D, C L, bergantung pada kekasaran pipa, dan angka Reynolds. Gambar 4.2 memberikan grafik dari koefisien lift (C L ), dan koefisien draft (C D ), untuk pertimbangan parameter ini (Jones, 1976). Kekasaran pipa, didefinisikan sebagai rasio antara rata – rata tinggi kekerasan dan diameter pipa, contohnya R r = K / D. untuk pipa berselimut FBE (lembut), R r harus diambil sebagai 0, dan untuk pipa berselimut lain, yang nilai K nya tidak diketahui, nilai pendekatan harus diestimasikan dengan mengetahui peningkatan drag hidrodinamika, ketika R r bertambah, dimana koefisien lift (C L ) menurun, nilai dari K diberikan pada pedoman berikut ini : FBE, yellow jacket (jacket kuning) :k = 0 (baik) Pelapisan beton, pelapisan abrasi : k = 0.1 in. (sedang) Biota laut (Bernacle) :k = 1.6 in. (kasar) (Teng and Nath, 1989) Biota laut (anemones) :k = 2.7 in. (kasar) (Teng and Nath, 1989)

Angka Reynolds didefinisikan sebagai rasio antara gaya inersia dan gaya viskositas contohnya, R e = U c D / V k. viskositas kinematic air laut (V k­ ) bertambah seiring turunnya temperature air. Di perairan dalam atau perairan dingin, nilai yang harusnya digunakan adalah sebagai berikut : V k = 1.7E-5 ft 2 s -1 (1.57E-6 m 2 /s ) at 40 0 F(5 0 C) Di perairan hangat, atau pipa panas nilai yang harusnya digunakan adalah sebagai berikut : V k = 1.0E -5 ft 2 s -1 (0.92E-6 m 2 /s ) Koefisien hidrodinamika bertambah seiring R e berkurang (untung rentang angka Reynolds yang biasa dijumpai), yang membenarkan penggunaan nilai V k tinggi yang konservatif. Gambar 4.2 Pemilihan Koefisien Hidrodinamika diagram alur untuk gelombang bergerak sendiri