MULTIVIBRATOR ASTABIL aadalah rangkaian pembangkit pulsa yang menghasilkan keluaran gelombang segi empat SSuatu MV astabil juga disebut dengan multivibrator.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MULTIVIBRATOR, TEORI DAN APLIKASINYA
Advertisements

Rangkaian Logika Sekuensi
BAB VI Rangkaian Logika Sekuensial
RANGKAIAN SEKUENSIAL.
OPERASI DAN APLIKASI TRIAC
Elektronika Industri Muh. Afdhal Syahrullah D
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
Flip - Flop Oleh: Satriyo, ST, MKom.
Counter Satriyo, ST, Mkom.
Pencacah.
MENJELASKAN PRINSIP REGISTER
Pertemuan 12 : Level Logika Digital
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
Bab 9 REGISTER GESER Nama : Narsi Tamamilang NPM :
Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng. LATCH
PERTEMUAN 02 “Konsep dasar elektronika digital”
Sunarno Lab. Elins FMIPA UNNES
PERTEMUAN 07 FLIP FLOP Teknik digital.
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
Multivibrator astable & monostable Oleh kelompok 4:
MULTIVIBRATOR.
TEK 2524 Organisasi Komputer
TEK 2524 Organisasi Komputer
Rangkaian Sekuensial Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom
FLIP-FLOP (BISTABIL) Rangkaian sekuensial adalah suatu sistem digital yang keadaan keluarannya pada suatu saat ditentukan oleh : keadaan masukannya pada.
PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER
PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL
PERTEMUAN 12 PENCACAH.
Elektronika Tak Linier
FLIP - FLOP.
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Elektronika Digital Data analog, suatu besaran dinyatakan di dalam angka desimal, suatu sistem bilangan yang terdiri dari angka nol sampai sembilan. Data.
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
RANGKAIAN FLIP FLOP.
Gerbang Logika Gerbang Logika Dasar Gerbang Logika kombinasi.
Penguat-Penguat Emitor Sekutu Transistor BJT
PENGANTAR TEKNOLOGI KOMPUTER & INFORMASI – A
REMOTE CONTROL INFRA RED
GERBANG-GERBANG LOGIKA
Gerbang Logika NAND, NOR, XOR, XNOR
9. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sekuensial
Sistem Digital Flip-Flop Sistem Digital. Hal 1.
Flip-Flop Kelompok 1 : Addul Aziz (A )
SELAMAT BERJUMPA DALAM TUTORIAL
MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL DISUSUN OLEH : RIKA SUSANTI, ST
TEKNIK DIGITAL PENCACAH.
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
RANGKAIAN LOGIKA Flip-Flop Hal 1.
Mata Kuliah Teknik Digital
RANGKAIAN FLIP FLOP.
FLIP FLOP Dibuat Oleh : Faqih Umir Al Barra ( )
Elektronika industri Smk n 5 surakarta wahyuningsih
Op-amp sebagai block komparator
ELEKTRONIKA 1 Bab 2 KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA Oleh : M. Andang N
Mata Kuliah Dasar Teknik Digital TKE 113
oleh Ir. Bambang Sutopo,M.Phil Jurusan Teknik Elektro FT-UGM 2007
BAB 3 GERBANG LOGIKA.
ELEKTRONIKA 1 Bab 2 KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA Oleh : M. Andang N
Fungsi-fungsi IC Digital: Sekuensi
RS-FlipFlop.
GERBANG LOGIKA Alat-alat elektronik digital tersusun dari rangkaian
Rangkaian Logika Sequensial
:: REGISTER & COUNTER :: TEORI, IMPLEMENTASI & APLIKASI
Arsitektur & Organisasi Komputer
RANGKAIAN SEKUENSIAL.
RANGKAIAN FLIP FLOP.
1 KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA. 2 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN AKTIF KOMPONEN PASIF Berdasarkan.
Rangkaian Logika Sekuensial Synchronous
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
PERTEMUAN MINGGU KE-2 LEVEL GATE.
Transcript presentasi:

MULTIVIBRATOR ASTABIL aadalah rangkaian pembangkit pulsa yang menghasilkan keluaran gelombang segi empat SSuatu MV astabil juga disebut dengan multivibrator bergerak-bebas. MV astabil menghasilkan aliran kontinyu pulsa-pulsa dan sering disebut dengan pulsa clock

Prinsip kerja dasar astabil MV Perhatikan gambar berikut

Pada saat basis transistor Q1 pada level tegangan 0 maka transistor dalam keadaan off, sehingga colektor dan emitor pada transistor Q1 terputus Pada saat basis transistor Q1 pada level tegangan 0 maka transistor dalam keadaan off, sehingga colektor dan emitor pada transistor Q1 terputus Pada saat itu kondisi sebaliknya terjadi pada basis transistor Q2 pada level tegangan 1, maka transistor dalam keadaan on, colektror dan emitor pada Q2 terhubung Pada saat itu kondisi sebaliknya terjadi pada basis transistor Q2 pada level tegangan 1, maka transistor dalam keadaan on, colektror dan emitor pada Q2 terhubung

Akibat dari kondisi tersebut maka C2 terjadi pengosongan akibatnya arus mengalir ke basis Q1 sehingga mencapai level tegangan 1 dan akibat basis Q2 mula-mula lebih positif dari C1 maka terjadi pengisian yang mengakibatkan basis Q2 semakin lama semakin menuju level tegangan 0. Akibat dari kondisi tersebut maka C2 terjadi pengosongan akibatnya arus mengalir ke basis Q1 sehingga mencapai level tegangan 1 dan akibat basis Q2 mula-mula lebih positif dari C1 maka terjadi pengisian yang mengakibatkan basis Q2 semakin lama semakin menuju level tegangan 0. Selama selang waktu sebesar tetapan waktu RC maka C2 kosong dan C1 jenuh Selama selang waktu sebesar tetapan waktu RC maka C2 kosong dan C1 jenuh

Sekarang kondisi terbalik, basis Q1 pada level tegangan 1 sehingga transistor Q1 on dan basis Q2 pada level tegangan 0 sehingga Q2 off Kondisi itu berulang terus-menerus sehingga pada bagian output terdeteksi suatu gelombang kotak yang selalu berubah dari kondisi 0 – 1 – 0 – 1 dst. Seperti gambar di bawah

Waktu / perioda pada keadaan rendah (0) adalah: Waktu / perioda pada keadaan rendah (0) adalah: –T1 = 0,7 R1C1 Waktu / perioda pada keadaan tinggi (1) adalah Waktu / perioda pada keadaan tinggi (1) adalah –T2 = 0,7 R2 C2 Pwerioda yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang adalah Pwerioda yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang adalah  T = T1 + T2

Frekuensi yang dihasilkan adalah ffff = 1/T  = 1/(T1+T2) 1/((0,7(R1C1+R2C2)) Jika digunakan R1=R2 dan C1=C2 maka diperoleh ffff = 0,7/RC

Tugas Tugas –Berapakah frekuensi yang dihasilkan jika harga komponen yang digunakan dalam rangkaian astabil dengan transistor seperti gambar di atas adalah sebagai berikut: R1=100K , R2=150K , C1 =3,3 µF dan C2 = 4,7 µF

Astabil Multivibrator dengan IC pewaktru 555 IC pewaktu 555 multi guna dapat digunakan sebagai multivibrator astabil

Perioda untuk keadaan rendah Perioda untuk keadaan rendah  T1 = 0,693 R A C Perioda untuk keadaan tinggi Perioda untuk keadaan tinggi  T2 = 0,693 2R B C Total perioda T = T1 + T2 Total perioda T = T1 + T2 = 0,693(R A + 2R B )C = 0,693(R A + 2R B )C f = 1/T = 1,44/ (R A + 2R B )C f = 1/T = 1,44/ (R A + 2R B )C

Pada gambar jika kedua resistor (RA dan RB) = 4,7 k  dan C = 100 µF, maka dengan menggunakan rumus frekuensi diatas keluarannya akan melalui level pulsa TTL pada frekuensi kurang lebih 1 Hz Jika resistor (RA dan RB) = 330  dan C = 0,1 µF, maka frekuensi keluaran akan naik menjadi 10 kHz

MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Multivibrator monostabil atau satu- tembakan menghasilkan pulsa keluaran dengan lama waktu tetap, setiap saat inputnya dipicu Multivibrator monostabil atau satu- tembakan menghasilkan pulsa keluaran dengan lama waktu tetap, setiap saat inputnya dipicu

5V

Pulsa keluaran dapat berupa pulsa negatif atau pulsa positif. Pendesain dapat mengatur lamanya waktu pulsa keluaran dengan menggunakan kombinasi kapasitor-resistor yang berlainan. Pulsa keluaran dapat berupa pulsa negatif atau pulsa positif. Pendesain dapat mengatur lamanya waktu pulsa keluaran dengan menggunakan kombinasi kapasitor-resistor yang berlainan. t = 1,1 RAC t = 1,1 RAC t = 1,1 x x 0,00001 = 1,1 detik t = 1,1 x x 0,00001 = 1,1 detik

Bistabil Multivibrator (flip-flop Adalah rangkaian multivibrator yang outpunya dapat stabil pada salah satu keadaan dengan mengatur inputnya. Adalah rangkaian multivibrator yang outpunya dapat stabil pada salah satu keadaan dengan mengatur inputnya. Ada 4 jenis flip-flop yang digunakan Ada 4 jenis flip-flop yang digunakan –SR flip-flop –D flip-flop –JK flip-flop –T flip-flop

FLIP-FLOP RS Flip-flop RS adalah jenis flip-flop yang paling dasar Flip-flop RS adalah jenis flip-flop yang paling dasar

Simbol logika tersebut menunjukkan dua masukan, yang diberi label dengan set (S) dan reset (R) di sebelah kiri Simbol logika tersebut menunjukkan dua masukan, yang diberi label dengan set (S) dan reset (R) di sebelah kiri Flip-flop RS pada simbol ini mempunyai masukan RENDAH aktif yang ditunjukkan dengan gelembung-gelembung kecil pada masukan S dan R Flip-flop RS pada simbol ini mempunyai masukan RENDAH aktif yang ditunjukkan dengan gelembung-gelembung kecil pada masukan S dan R

Keluaran Q dianggap merupakan keluaran “normal” dan paling sering digunakan. Keluaran lain Q’ merupakan komplemen dari keluaran Q dan disebut sebagai keluaran komplementer. Keluaran Q dianggap merupakan keluaran “normal” dan paling sering digunakan. Keluaran lain Q’ merupakan komplemen dari keluaran Q dan disebut sebagai keluaran komplementer. Flip-flop RS dapat disusun dan gerbang- gerbang logika. Flip-flop RS dapat dirangkaikan dengan dua gerbang NAND Flip-flop RS dapat disusun dan gerbang- gerbang logika. Flip-flop RS dapat dirangkaikan dengan dua gerbang NAND

Prinsip kerja SR flip-flop Prinsip kerja SR flip-flop  Kondisi 1  jika S = 0, R = 0 dan mula mula Q = 0, Q’=1, maka keadaan berikutnya Q=0 dan Q’=1  jika S = 0, R = 0 dan mula mula Q = 1, Q’=0, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=0

 Kondisi 2a jika S = 0, R = 1 dan mula mula Q = 0, maka keadaan berikutnya Q=0 dan Q’=1, Jadi keadaan tetap  Kondisi 2b jika S = 0, R = 1 dan mula mula Q = 1, maka keadaan berikutnya Q=0 dan Q’=1, Jadi keadaan Q berubah dari 1 ke 0 (reset)  Kondisi 3a jika S = 1, R = 0 dan mula mula Q = 0, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=0, Jadi keadaan berubah dari 0 ke 1 (set)  Kondisi 3b jika S = 1, R = 0 dan mula mula Q = 1, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=0, Jadi keadaan tetap (set)

 Kondisi 4a jika S = 1, R = 1 dan mula mula Q = 0, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=1, Jadi keadaan dilarang  Kondisi 4b jika S = 1, R = 1 dan mula mula Q = x, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=1, Jadi keadaan dilarang Tabel Kebenaran SR flip-flop dengan gerbang NAND

DETAK FLIP-FLOP RS dg clock

SR flip-flop deng clock menggunakan gerbang NAND

Tabel kebenaran SR flip flop dengan clock