Memahami Teks Fabel dan Cerpen
Teks fabel Teks/cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti).
Ciri teks fabel Hewan sebagai tokoh utama Penggambaran moral/kritik kehidupan Penceritaan pendek Pilihan katanya mudah Menceritakan karakter kuat dan lemah Menggunakan setting alam Fiksi/khayalan
orientasi komplikasi resolusi koda Struktur Teks Fabel Pengenalan tokoh,latar dst. orientasi permasalahan komplikasi Pemecahan masalah resolusi Hikmah/pelajaran koda
Contoh Teks Fabel dan strukturnya Beruang yang Malang Alkisah pada suatu hari yang cerah di hutan,ada seekor beruang yang kelaparan. Ia menjelajahi hutan untuk mencari madu, tapi sayang dia tak menemukan satu sarang lebah sama sekali. Ia pun akhirnya pergi ke sungai untuk mencari ikan. Di sana, ia menemukan banyak ikan yang sedang berenang. Ia akhirnya berhasil menangkap satu ikan yang sangat besar. Di saat sang beruang membuka mulutnya lebar-lebar untuk melahap sang ikan, tiba-tiba sang ikan membuka mulutnya. “Tolong, jangan makan aku!” teriak sang ikan. Sang beruang pun tidak jadi memakan ikan tersebut. “Memangnya kenapa?”tanya sang beruang keheranan. “Kau boleh memakanku, tapi ada syaratnya. Izinkanlah aku meminta izin terlebih dahulu pada keluargaku di rumah. Tunggulah sebentar, aku akan kembali.” janji sang ikan. “Baiklah,kau akan kulepaskan.” ucap sang beruang yang percaya pada sang ikan. Akan tetapi, setelah lama sekali, ternyata sang ikan tidak muncul kembali. Akhirnya sang beruang pun sadar dirinya telah ditipu sang ikan. Ia pun sangat menyesal karena sifatnya yang terlalu mudah ditipu sehingga ia tidak jadi mendapatkan apa yang nyaris ia dapatkan. Akhirnya, sang beruang berjanji bahwa dirinya akan menjadi seekor hewan yang tidak mudah dibodohi atau ditipu hewan lainnya. orientasi komplikasi Reso-lusi koda
Cerpen
Pengertian Cerpen bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik.
Ciri teks cerpen bentuknya padat, singkat dan lebih pendek dari novel Menceritakan kehidupan sehari-hari Penokohan sederhana, singkat, serta tidak mendalam Menceritakan satu kejadian/masalah Penggunaan kata ekonomis dan mudah dimengerti Meninggalkan kesan/efek perasaan pada pembacanya
Unsur intrinsik cerpen Tema Latar unsur intrinsik Amanat Penokohan Alur Sudut pandang
Struktur/bagian teks cerpen abstrak Ringkasan/inti cerita (Boleh ada/ boleh juga tidak) orientasi Pengenalan (tahapan alur =pendahuluan) komplikasi Pengenalan masalah (tahapan alur = penanjakan laku) evaluasi Konflik/klimaks (tahapan alur =konflik/klimaks) resolusi Pemecahan masalah (tahapan alur =penurunan laku/antiklimaks) koda penutup( (boleh ada/tidak) (tahapan alur =penyelesaian/ending)
Struktur bahasa cerpen Struktur bahasa cerpen merupakan gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen Gaya bahasa Perbandingan pertentangan perulangan pertautan
Contoh teks cerpen dan strukturnya Struktur teks teks Abstrak Sudah sebulan sejak menguburkan istrinya sendiri, Mbah Tejo menghilang. Ke mana perginya lelaki renta yang sudah menghabiskan waktunya berpuluh-puluh tahun jadi tukang kubur di Kampung Busur itu? Banyak yang menduga, Mbah Tejo amat kehilangan. Mengabdi sebagai tukang kubur, selalu menyaksikan orang-orang yang kehilangan, tak lantas membuat Mbah Tejo kuat ditinggal sang istri bulan lalu, Mbah Marti. Orientasi Tak banyak tahu, apa kerjaan Mbah Tejo dan Mbah Marti di gubuk reotnya di pinggir Kalitambun, pekuburan yang sudah jadi lahan pekerjaan Mbah Tejo puluhan tahun. Setahu orang-orang, Mbah Marti begitu setia pada Mbah Tejo. Sehari-hari mencari pucuk singkong di sekitar pekuburan, atau dedaunan apapun untuk makan si Mbah.
Struktur teks teks komplikasi Hanya saja di pagi itu, kedua Mbah itu tak tampak bergiat di sekeliling pekuburan.. Gubuk reotnya tampak sepi. Bohlam oranye 5 watt yang menggantung di atas langit-langit tampak masih menyala. “Mbah … Mbah …,” seru Warjiman, lelaki yang setiap pagi melewati Kalitambun untuk pergi ke ladangnya. Dia adalah lelaki pertama yang menaruh curiga. Tak ada yang menyahut dari balik gubuk. Ditengoknya pinggiran gubuk. Pandangannya menyapu seluruh Kalitambun, tapi tak terlihat kedua renta itu berada. Warjiman mengetuk pintu. “Mbah!!!” seru Warjiman lantang. Bukannya tidak santun, tapi memanggil Mbah Tejo dan Mbah Marti memang harus dengan suara keras. Tapi tak ada juga yang menyahut. Warjiman sedikit mendorong pintu kayu yang bawahnya sudah hampir habis digerogoti rayap. Kreeek. Terdengar suara pintu mulai terbuka. Kepalanya melongok bagian dalam gubuk. “Astagfirullah!” Warjiman kaget. Ia mendapati Mbah Tejo bersila menghadap seseorang yang tertidur tertutup kain samping. “Mbah ….,” lirih Warjiman. Tapi tak ada jawab. Warjiman mencoba masuk dan mendekati. “Innaalillaahiiii….” Warjiman tak bisa berkata-kata. Sambil berdiri dia hanya terkejut melihat Mbah Tejo yang menghadapi jenazah istrinya sendiri.
Struktur teks teks evaluasi Orang sekampung berduyun-duyun mendatangi Mbah Tejo. Tapi semua saling pandang. Siapa yang mau menggali kubur, sedang penggali kubur di Kampung Busur hanya Mbah Tejo yang kini tak bergeming sedari tadi di hadapan jenazah sang pujaan hati. “Pak Ustad, siapa yang mau menggali kubur?” tanya Pak Kuwu. “Sampeyan dan semua orang yang ada di sini,” jelasnya. “Pak Ustad juga ikut menggali kalau begitu?” tanya Pak Kuwu lagi dengan harapan dia bisa ditunjukkan cara menggali yang benar. “Tugas saya memimpin doa. Tak ada yang bisa. Sudah kita berbagi pahala,” katanya singkat. resolusi Semua orang berbondong-bondong membawa cangkul. Semua orang mulai menggali. Satu orang satu kali menggali. Hingga semua berbagi pahala. Mbah Tejo kemudian membopong Mbah Marti. Dia tak mau yang lain ikut menggendong, apalagi diarak keranda mayat.
Struktur teks teks koda Setelah satu liang lahat selesai digali, dengan sigap Mbah Tejo menidurkan sang istri tepat menghadap kiblat. Tak ada yang lainnya yang turun. Semua membiarkan Mbah Tejo asyik menguburkan sang istri. Hingga selesai diazani, Pak Ustad meminta yang menggali untuk kembali menutupi liang lahat dengan tanah. Setelah kuburan Mbah Marti selesai diratakan dengan tanah, Mbah Tejo tak terlihat lagi. Semua orang menengok kanan kiri. Semua menyapu pandangan ke penjuru Kalitambun. Mbah Tejo pergi, Pak Ustad pun tak tahu ke mana pergi si kakek tukang kubur itu. Mungkin saatnya, ia mencari tukang kubur baru di Kampung Busur.
Alhamdulillah Semoga bermanfaat…