PERISTIWA REFLEK, GERAK & POSTUR TUBUH Oleh : Yunus Ivan Prambudi Feri Rahayu Rike Neta Wilujeng Amy Christin
GAMBARAN MRI LELAH OTAK
I. FUNGSI 3 MACAM OTOT 1. OTOT RANGKA Mrpk otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh Berkontraksi menurut kemauan kita (termasuk otot sadar) 2. OTOT POLOS Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung. Mempunyai satu inti sel. Tidak memiliki garis-garis melintang (polos). Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot polos disebut sebagai otot tak sadar. Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan lain lain.
3. OTOT JANTUNG Hanya terdapat pada jantung. Strukturnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel. Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung.
II. YANG BERPERAN DALAM KONTRAKSI OTOT a. Actin Tersusun dari tiga protein: 1. F-aktin fibrosa Terbentuk dari 2 rantai globular G-aktin 2. Molekul tropomiosin Membentuk filamen yg memanjnag melebihi subunit aktin & melapisi sisi yg berkaitan dgn crossbridge miosin 3. Molekul troponin Berikatan dgn molekul tropomiosin & menstabilkan posisi penghalang pada molekul tropomiosin
b. Miosin Terbentuk dari 2 rantai protein berat yg identik & 2 pasang rantai ringan 1. Bag ekor rantai yg berat berpilin satu sama lain dgn dua kepala protein globular (crossbridge), menonjol di salah satu ujungnya 2. Crossbridge menghubungkan filamen tebal ke filamen tipis 3. Beberapa ratus molekul miosin tersusun dlm setiap filamen tebal dgn ekor cambuknya yg saling bertumpang tindih & kepala globularnya menghadap ke ujungnya.
MIOFILAMEN Filamen tipis : actin actin troponin (suatu protein yang berbentuk globular yang tersusun atas 3 subunit ) tropomyosin (suatu molekul yang panjangnya bisa mencapai 40 nm) Filamen tebal : myosin head/ kepala hinge/ leher (engsel) rod/ tubuh (batang)
Protein penyusun filamen
c. Peranan Ion ca ++ - Jika kalsium (ca++) tdk ada, tropomiosin dan troponin mencegah terjadinya ikatan antara aktin dan miosin - Jika kalsium (ca++) ada, maka reorganisasi troponin-tropomiosin memungkinkan terjadinya hub antara aktin dan miosin
d. Teori Kontraksi Otot Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamenfilamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H. Selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis- garis Z dan pita-pita A, setra lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin.
Mekanisme Kontraksi Otot
Isomatrik Kontraksi yg terjadi saat otot membentuk daya atau tegangan tanpa hrs memendek untuk memindahkan suatu beban (otot dapat berkontraksi tapi tidak menghasilkan gerakan ) Isotonik Kontraksi yg terjadi saat otot memendek untuk mengangkat atau memindahkan suatu beban (otot yang dapat menghasilkan gerakan selama kontraksi )
Isotonik & isomatrik dapat digunakan dalam terapi latihan Isotonik Exercises Isometrik Exercises
KOMPONEN YANG MEMBENTUK REFLEX 1.Receptor (Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan, yaitu indra) 2.Afferent / sensory nerve 3.Central nerve (Spinal cord / brain system) 4.Efferent / motoric nerve 5.Effector Bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar : skeletal muscle, smooth muscle, cardiac muscle, salivary gland, lacrimal gland, gaster gland, intestinal gland, endocrine gland.
III. MEKANISME REFLEKS Refleks adalah respon otomatis terhadap stimulus tertentu yg menjalar pada rute yg disebut lengkung refleks Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak, dengan keluarnya air liur tanpa disadari.
Semua lengkung refleks terdiri dari komponen yg sama : 1. Reseptor → ujung distal dendrit 2. Jalur aferen → melintas di sepanjang neuron sensorik sampai otak/ medula spinalis 3. Bagian pusat → sisi sinaps yg berlangsung dlm substansi abu2 SSP
4. Jalur eferen → yg merespon impuls eferen sehingga menghasilkan aksi yg khas 5. Efektor → dpt berupa otot rangka, otot jantung, otot polos, atau kelenjar yg merespon
Mekanisme Refleks
Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme jalannya impuls pada lutut yang dipukul
IV. AKTIVITAS REFLEKS Refleks yg paling simpel adalah refleks peregangan 1. Monosimpatik : hanya ada sati sinaps yg terjadi antara neuron sensorik & neuron motorik 2. Ipsilateral : kedua neuron berterminasi di sisi yg sama pd tbh 3. Refleks patelar/ knee-jerk : merupakan salah atu peregangan yg dipakai dlm pemeriksaan neurologis
Sebagian besar refleks (selain refleks peregangan) adalah refleks polisinaptik/ multisinaptik 1. Refleks sentakan : terjadi akibat stimulus nyeri 2. Refleks ekstensor bersilangan : berkaitan erat dgn refleks fleksor, merupakan ekstensi lengan yg terjadi akibat fleksi lengan pada sisi ipsilateral
Pada refleks yg lebih kompleks, sinyal sensorik yg diterima dari mata, telinga, kulit, atau reseptor sensorik lannya diinteraksikan dgn unsur integratif dan unsur motorik lainnya.
V. GERAKAN TUBUH Gerakan merupakan kerjasama beberapa sistem, atl : Sistem syaraf : motorik somatik Sistem muskuloskeletal : Otot rangka Tulang Sistem sendi
Sistem Syaraf Sistem syaraf gerakan : sistem syaraf motorik somatik (SMS) Sistem syaraf motorik somatis (SMS) terdiri atas 2 bagian: Pyramidal : gerakan halus, ketrampilan Extrapyramidal : gerakan kasar, postur
Pyramidal Dari otak menuju medulla spinalis Menyilang : Otak kanan untuk anggota gerak kiri Otak kiri untuk anggota gerak kanan Apabila rusak, dapat mengakibatkan kelumpuhan separuh badan
Kelumpuhan separuh badan
Extrapyramidal Tidak menyilang Melayani otot besar tubuh, mis: Otot penyangga kepala leher Otot dada, punggung dan paha Jika rusak, maka : Tak mampu menegakan kepala Gangguan postur tubuh tak mampu berdiri tegak
OTOT PENYANGGA KEPALA & LEHER
OTOT DADA
OTOT PUNGGUNG
OTOT PAHA
Hubungan saraf & otot Saraf neurotransmiter ditangkap reseptor khusus di otot Otot merespon dengan berkontraksi
Postur Memberikan bentuk tubuh Upaya tubuh untuk melawan berat yang dipengaruhi gravitasi Ditentukan terutama oleh Vertebrae Otot – otot besar tubuh : otot punggung, paha, dll Sistem extrapyramidal