WELCOME PESERTA PELATIHAN Diklat Korp Sukarela Unit Poltekkes Surakarta Klaten, Sabtu – Minggu 16 – 17 Maret 2013
Manakah sapi yang terkena SAKIT SAPI GILA? Gambar 1 Gambar 2
Untuk membedakan sapi yg terkena penyakit sapi gila dan tidak, bisa di dengar dari “lenguhannya”. Gbr. 1 adalah sapi normal, Gbr. 2 adalah sapi gila. (untuk mendengarkan lenguhan sapi, klik aja pada gbr. Sapinya) Gambar 1 Sapi Normal Gambar 2 Sapi Gila
Pertolongan Pertama ( PP ) Pemberian Pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Medis Dasar Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus.
Pelaku Pertolongan Pertama Adalah : Penolong yang pertama kali tiba ditempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar
Tujuan Pertolongan Pertama ; a. Menyelamatkan jiwa penderita b. Mencegah cacat c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan
( Pelanggaran tentang orang yg perlu ditolong ) Dasar Hukum : Pasal 531 KUHP ( Pelanggaran tentang orang yg perlu ditolong ) Pasal 322 KUHP ( Penyelenggara medis harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolong )
a. Persetujuan tersirat ( Implied consent) Persetujuan tindakan Pertolongan a. Persetujuan tersirat ( Implied consent) b. Persetujuan yang dinyatakan ( Expressed consent )
Kewajiban Pelaku PP : Menjaga keselamatan diri, Orang lain, Penderita dan Orang disekitarnya. Dapat menjangkau Penderita. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa. Meminta bantuan / rujukan Memberikan pertolongan secara cepat & tepat. Membantu pelaku PP lainnya. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita. Melakukan komunikasi dengan petugas lainnya. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
Jujur dan bertanggung jawab. Berlaku Profesional. Kematangan emosi. Kualifikasi Pelaku PP Jujur dan bertanggung jawab. Berlaku Profesional. Kematangan emosi. Kemampuan bersosialisasi. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI. Kondisi fisik baik. Mempunyai rasa bangga.
Alat Perlindungan Diri ( A P D ) 1. Sarung tangan lateks 2. Kacamata Pelindung 3. Baju Pelindung 4. Masker Penolong 5. Masker Resusitasi. 6. Helm
Tindakan umum untuk menjaga diri 1. Mencuci tangan 2. Membersihkan alat
Peralatan PP 1. Penutup Luka 9. Kapas - Kassa steril 10. Selimut - Bantalan Kassa 11. Kartu Penderita 2. Pembalut 12. Alat tulis 3. Cairan antiseptik 13. Oksigen 4. Cairan pencuci mata 14. Tensimeter 5. Peralatan stabilisasi 15. Stetoskop 6. Gunting 16. Tandu 7. Pinset 8. Senter
SELAMAT BERGABUNG DENGAN PMI TERIMA KASIH SELAMAT BERGABUNG DENGAN PMI
Langkah-langkah Penilaian : Penilaian Keadaan Penilaian Dini Pemeriksaan Fisik Riwayat Penderita Pemeriksaan Berkala atau lanjut
PENILAIAN KEADAAN Bagaimana Kondisi Saat itu ? Bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang kejadian yang sedang dihadapi. Bagaimana Kondisi Saat itu ? Kemungkinan apa saja yang akan terjadi Bagaimana mengatasinya
Dilokasi : Pastikan keselamatan Perkenalkan diri Tentukan keadaan umum kejadian & mulai lakukan Penilaian Dini. Mengenali & mengatasi gangguan yang mengancam nyawa. Stabilkan penderita & teruskan pemantauan Minta bantuan
Langkah Penilaian Dini Tentukan Kesan Umum ( Trauma = Ruda Paksa/ Medis=Tanpa Ruda Paksa ) Pemeriksaan Respon ASNT (Awas, Suara, Nyeri, Tidak Respon) Memastikan Jalan Nafas terbuka ( AIRWAY ) - Pasien dengan Respon baik ( HTCL ) - Pasien tidak respon ( Jaw Trust ) Menilai Pernapasan ( LDR ) Menilai Sirkulasi (Nadi Radial, Nadi Karotis) dan menghentikan perdarahan Hubungi bantuan
PEMERIKSAAN FISIK Kepala Leher Dada Perut Punggung Panggul Anggota Gerak Bawah Anggota Gerak Atas Pada Pemeriksaan Fisik bagi penderita cedera harus dicari adanya PLNB (Perubahan Bentuk, Luka Terbuka, Nyeri Tekan, Bengkak)
TANDA FITAL *Denyut Nadi normal *Frekuensi Nafas Normal : *Kulit Bayi 120 – 150 X / menit Anak 80 – 150 X / menit Dewasa 60 - 90 X / menit *Frekuensi Nafas Normal : Bayi 25 – 50 X / menit Anak 15 - 30 X / menit Dewasa 12 - 20 X / menit *Suhu Tubuh 37 C *Tekanan Darah : Sistolik : 100 – 140 mmHg Diastolik : 60 - 90 mmHg *Kulit
1. Pemeriksaan denyut nadi Dapat diperiksa di: Leher ( Carotis ) Lengan atas ( Brachialis ) Pergelangan Tangan ( Radialis ) Lipat paha ( Femoralis ) 2. Pemeriksaan Pernapasan 3. Pemeriksaan Tekanan darah 4. Pemeriksaan Suhu tubuh
RIWAYAT PENDERITA KOMPAK Untuk memudahkan , dikenal akronim : Keluhan utama Obat-obatan yang diminum Makanan /minuman yang terkhir Penyakit yang diderita Alergi Kejadian
Pemeriksaan Berkala Pelaporan Mengulang kembali pemeriksaan dari awal atau mencari hal yang terlewati. Pelaporan
RESUSITASI JANTUNG PARU BANTUAN HIDUP DASAR RESUSITASI JANTUNG PARU DAN
Penderita henti nafas & henti jantung mempunyai harapan hidup lebih baik jika semua langkah dalam“ Rantai Penyelamatan / Rantai survival “ dilakukan bersamaan. Kecepatan dalam permintaan bantuan Resusitasi Jantung Paru Difibrilasi ( Dilakukan tenaga medis terlatih dengan Peralatan khusus ) 4. Pertolongan Hidup Lanjut.
BANTUAN HIDUP DASAR Merupakan beberapa cara sederhana yang dapat mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Untuk memudahkan pelaksanakannya digunakan Akronim A B C
( Penguasaan Jalan nafas ) HEAD TILL CHIN LIFT JAW TRUST Tidak ada trauma leher Bila ada trauma Tl.Belakang
Breathing Support ( Bantuan Pernafasan ) Frekuensi pernafasan : Dewasa : 10 –12 X / menit Anak ( 1-8 th ) ; 20 X / menit Bayi : lebih dari 20 X /menit Bayi baru lahir ; 40 X/ menit
Circulatory Support ( Pijatan Jantung Luar ) Kedalaman tekanan : Dewasa : 4-5 Cm Anak : 3-4 Cm Bayi : 1,5 – 2,5 Cm Bayi Anak Dewasa
Pemeriksaan Jalan Nafas Pemeriksaan jalan nafas pada penderita yang Tidak ada respon dilakukan dengan cara Membuka mulut penderita / LDR ( 3-5 detik ). Posisi Pemulihan Bila penderita dapat bernafas dengan baik & tidak ada Cedera leher, tl.punggung atau cedera lain maka Letakkan penderita pada posisi Pemulihan / Miring stabil.
SUMBATAN JALAN NAFAS Khusus untuk mengatasi sumbatan total Dikenal adanya perasat Heimlich * Heimlich maneuver ( hentakan perut ) Dapat dilakukan pada dewasa & anak.
Sebelum melakukan RJP penolong harus : Resusitasi Jantung Paru Untuk dewasa Dikenal 2 rasio : 1 Orang penolong ( 15 : 2 ) 2 Orang Penolong ( 5 : 1 ) Pada anak dan bayi hanya 1 rasio : 5 : 1 Sebelum melakukan RJP penolong harus : Menentukan tidak adanya respon Menentukan ada tidaknya nafas ( LDR ) Menentukan tidak adanya nadi
* 20 - 30 X / Menit ( Anak - Bayi ) SKEMA TINDAKAN RJP Tidak sadar Bebaskan jalan nafas ! Ada Nafas ? Tidak Peretahankan Posisi yg Baik 2 X Nafas Buatan Ada Nadi Carotis Tidak Pernafasan Buatan R J P 1 : 5 ( 2 Org ) 2 : 15 ( 1 Org ) * 12 - 20 X / Menit (Dewasa) * 20 - 30 X / Menit ( Anak - Bayi )
RESPON (AVPU)
AIRWAY ( HTCL )
JAW THRUST
L D R
2 x nafas Buatan
BREATHING
Periksa nadi Carotis 5 - 10 Detik
Periksa Nadi Carotis pada Bayi
Dewasa
Anak - Anak
Bayi
TERIMA KASIH & SELAMAT MENGABDI DEMI KEMANUSIAAN