Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Advertisements

Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Bahan Kuliah Pembangunan Pertanian
PERTEMUAN: 3 CARA MEMULAI SUATU TULISAN ILMIAH
INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI. Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan Negara lain.
Analisis Deret Waktu: Materi minggu ketiga
Metode Statistika Pertemuan XIV
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
MODUL STATISTIKA BISNIS DAN INDUSTRI
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Berita Resmi Statistik
Kondisi Kemiskinan.
ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pertumbuhan Ekonomi II
Pertumbuhan Ekonomi II
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Metode Statistika Pertemuan XII
Metode Statistika Pertemuan XIV
TEORI EKONOMI MAKRO.
Garapan Drs. Puji Suharjoko
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
INFLASI.
Pengantar Ekonomi 2 Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2015/2016
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
PENGERTIAN STATISTIKA
Ekonomi Manajerial Bab 5 : Penaksiran Fungsi Permintaan
DUMMY VARIABEL PADA VARIABEL BEBAS MODEL REGRESI
Pengantar Statistika Bab 1
Modul 14 SMOTHING TECHNIQUES TIME SERIES TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
Modul 12 Qualitative Independent Variables
KEMISKINAN.
Metode Statistika Pertemuan XII
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Urbanisasi dan Migrasi
PENGERTIAN STATISTIKA
PERTUMUHAN EKONOMI DAN PENENGGULANGAN KEMISKINAN
Ekonomi Manajerial Bab 5 : Penaksiran Fungsi Permintaan
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PENGERTIAN STATISTIKA
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
Koefisien Baku dan Elastisitas
PENGERTIAN STATISTIKA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi
POINT OF VIEW STATISTIKA.
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
Metode Statistika Pertemuan XII
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
Pengantar Statistika Bab 1
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Metode Statistika Pertemuan XII
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
Pendapatan Nasional & Inflasi
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Pertemuan 10 Pembangunan Ekonomi Daerah
Metode Statistika Pertemuan XII
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
Bab 1 Overview dan Review
Metode Statistika Pertemuan XII
Transcript presentasi:

Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Badan Pusat Statistik Kamis, 27 Oktober 2016

Apa yang paling sulit dalam menulis karya ilmiah?

Output yang diharapkan: Setiap peserta dapat memformulasikan topik karya ilmiah, serta kemungkinan metode analisis yang dapat digunakan

7 Jurus Menemukan Topik Sekuensi - Prediksi Komparasi Spesifikasi Analogi Anomali Eksplorasi Elaborasi

Penelitian? Riset Research = Re + Search Re = kembali Search = mencari

Baca Data Baca Data Kuncinya:

TOPIK PENELITIAN: Gap antara kondisi aktual dengan kondisi ideal Actual Ideal Gap Masalah Penelitian Faktor penyebab Dampak positif/negatif Prediksi ke depan Solusi untuk mengatasi dsb

Gap: masalah penelitian Dampak positif/negatif Solusi untuk mengatasi Alur Memperoleh Topik Actual Ideal Jumlah wisatawan ke Lombok sangat kecil dibandingkan dengan Bali, tetangganya Nilai Rupiah terdepresiasi, tetapi ekspor cenderung stagnan Pulau Lombok indah, seharusnya mampu menarik banyak wisatawan Teori: Jika nilai tukar terdepresiasi, maka ekspor akan meningkat Gap: masalah penelitian TOPIK Faktor penyebab Dampak positif/negatif Prediksi ke depan Solusi untuk mengatasi dsb What Where When How Why

Sekuensi - Prediksi Sekuensi – Prediksi. Menggunakan deretan data yang tersedia, untuk memprediksi kondisi ke depan. Auto-prediction. Gunakan deretan data (nilai suatu variabel) yang tersedia, untuk memprediksi nilai variabel itu sendiri pada periode berikutnya. Cross-prediction. Gunakan deretan data (nilai suatu variabel) yang tersedia , untuk memprediksi nilai variabel lain pada periode berikutnya.

auto-prediction (forecasting) Sumber data metode auto-prediction (forecasting) Time series decomposition Trend, cyclic, seasonal, irregular Smothing method Exponential Holt’s Holt - Winters ARIMA, dkk dll Direktorat Statistik Harga. Harga komoditas dalam paket komoditas inflasi Direktorat Statistik Pertanian Produksi komoditas pertanian Internet IHSG, Kurs, dkk (bisa harian) WDI (data series 200-an negara 200-an variabel, sejak 1960) DLL Lebih dari seribu topik dapat dipilih dari sini…!!

cross-prediction Indeks produksi industri bulanan (data tersedia cepat), dapat digunakan sebagai proxy pergerakan PDB Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Persepsi Bisnis, bisa digunakan untuk memprediksi performa perekonomian ke depan Pelajari: Coincident indicator Leading indicator Lagging indicator

Spesifikasi Spesifikasi. Proses, cara, perbuatan melakukan pemilihan (perincian); Split untuk kasus yang spesifik, kemungkinan ada perbedaan/kekhususan yang menarik Spesifikasi waktu Spesifikasi wilayah/lokasi Spesifikasi gender Spesifikasi kondisi dll

contoh Dari SUSENAS, sangat flexible melakukan spesifikasi ini: Misal: Partisipasi dalam KB (Menurut jenis kelamin, usia, urban/rural, dsb) “Konsumsi kosmetik meningkat ketika pendapatan meningkat”  split, apakah ada perbedaan antara laki-laki dg perempuan “pemerintah membangun infrastruktur fisik untuk menarik investasi”,  split, apakah efek infrastruktur tsb sama antara indonesia timur dengan jawaa Apakah ada perbedaan ekspor-impor dan atau mobilitas pekerja Indonesia setelah dengan sebelum MEA Lakukan spesifikasi ketika: - hubungan tidak signifikan, - ingin memodifikasi suatu teori

Sebaik apapun hasil penelitian, kebenarannya bersifat tidak mutlak Sebaik apapun hasil penelitian, kebenarannya bersifat tidak mutlak. Ada perbedaan / pengecualian untuk kasus-kasus tertentu, baik karena waktu, tempat maupun keadaan. Ekonomi rumah tangga nelayan, umumnya miskin Ada perbedaan antara nelayan di pantai utara Jawa Barat (Karawang, Indramayu dan sekitarnya) dengan nelayan di pantai selatan Jawa Barat. Pantai selatan lebih sejahtera, mengapa? Kenaikan harga BBM, pengaruhnya terhadap konsumsi BBM berbeda antara penduduk kaya dg penduduk miskin Pengaruh Growth thd Pengentasan Kemiskinan berbeda antar daerah Kontrol/split dengan ketimpangan/distribusi pendapatan (mis. Gini)

Timpang 1: Gini =< 0.37 (rendah) Timpang 2: Gini => 0.38 (tinggi)

PDRB PERKAPITA TERHADAP KEMISKINAN Peningkatan PDRB perkapita tidak signifikan dalam menurunkan tingkat kemiskinan The regression equation is MISKIN = 13.4 - 0.000132 CAPPDRB Predictor Coef SE Coef T P Constant 13.410 1.703 7.88 0.000 CAPPDRB -0.0001317 0.0001232 -1.07 0.293 S = 6.34529 R-Sq = 3.6% R-Sq(adj) = 0.4% Torm (2003): riset di 6 negara bekas Soviet. Pertumbuhan ekonomi menurunkan tingkat kemiskinan hanya di 3 dari 6 negara yang diteliti. Pertumbuhan ekonomi harus employment-intensive, sehingga meningkatkan produktivitas TK, meningkatkan income dan menurunkan kemiskinan Blank and Card (1993): pertumbuhan ekonomi di masa kini menjadi kurang sensitif terhadap penurunan tingkat kemiskinan dibandingkan dengan situasi 1960s (studi di US). Formby et all (2001): efek pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan kemiskinan menurun (studi di US)

PDRB PERKAPITA TERHADAP KEMISKINAN Pengaruh PDRB perkapita terhadap penurunan kemiskinan, tergantung pada tingkat kesenjangan yang terjadi. The regression equation is MISKIN = 14.0 - 0.00102 CAPPDRB + 0.00216 GINI*CAPPDRB Predictor Coef SE Coef T P Constant 13.951 1.818 7.67 0.006 CAPPDRB -0.001024 0.01029 -9.91 0.003 GINI*CAPPDRB 0.002165 0.02480 8.70 0.004 R-Sq = 15.9% R-Sq(adj) = 15.0% Perubahan tingkat kemiskinan untuk setiap unit peningkatan PDRB Perkapita, JIKA TIDAK ADA PERUBAHAN DLM KESENJANGAN Perubahan tingkat kemiskinan untuk setiap unit peningkatan KESENJANGAN (RASIO GINI), pada tingkat PDRB Perkapita Tertentu

Analogi Analogi. Persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Membuat sesuatu yang baru berdasarkan contoh yang sudah ada. Runtutan topik pembahasan yang sama, pandang dari sisi yang berbeda Tipologi pembahasan /metodologi yang sama, analogikan untuk kasus / bidang yang berbeda

Ilustrasi: Kriteria Miskin (Berdasarkan penelitian sebelumnya) Sayogyo dan Sam F. Poli (UGM): ekivalen konsumsi beras per kapita. BPS: Garis Kemiskinan Makanan + Garis Kemiskinan Non Makanan Essensial. Disesuaikan dengan inflasi, dibedakan antar daerah (kota/desa) dan antar propinsi. World Bank: 1,08 US$ per kapita per hari BKKBN: 23 variabel untuk menentukan Pra-KS, KS-1, KS-2, KS-3 dan KS-3 plus. Miskin: Pra KS, KS-1 dan alasan ekonomi Pendataan Sosial Ekonomi (PSE-BPS, 2005): Berdasarkan skoring 14 variabel (hasil studi dengan regresi logistik data Susenas 3 tahun terakhir).

Maka: Buat alternatif kriteria kemiskinan yang lain: TEMUKAN TOPIK BARU: Maka: Buat alternatif kriteria kemiskinan yang lain: Konsumsi energi: BBM, memasak, listrik Kepemilikan asset Multidimensional, dll

TEMUKAN TOPIK BARU: ANALOGI. Binary Logistic Regression kriteria miskin PSE-2005, dapat dianalogikan untuk kasus yang lain: Kriteria apakah suatu Bank Sehat atau Tidak Sehat Kriteria apakah Bank menyetujui aplikasi kredit atau tidak Kriteria apakah suatu daerah layak dimekarkan atau tidak Kriteria apakah lamaran diterima atau tidak

TEMUKAN TOPIK BARU: dari “Kriteria Miskin World Bank” kita dapat kembangkan topik, misalnya: Dengan standar US$ (versi World Bank), kemiskinan akan bersifat fluktuatif mengikuti kurs. Kemiskinan dapat dibedakan menjadi: Chronic poverty Transient poverty Terinspirasi untuk menyusun “Alternatif klasifikasi kemiskinan’ yang lain: Chronic vs transient poverty Economic vs socio-cultural Moneter vs non moneter, dll Masih terbuka untuk dikaji, relevansi pilihan komoditas untuk Garis Kemiskinan Makanan maupun Non Makanan versi BPS

Komparasi Komparasi. Membandingkan dua atau beberapa hal, untuk diketahui persamaan dan perbedaannya. Bandingkan dua atau beberapa penelitian sebelumnya: mana lebih baik, dalam kondisi bagaimana, oleh siapa dan bagaimana seharusnya Tawarkan ‘cara’ baru, dan bandingkan dengan ‘cara’ lama

TEMUKAN TOPIK BARU: dari “Kriteria Miskin PSE-2005 dg Regresi Logistik” kita dapat kembangkan topik sbb: KOMPARASI. Regresi logistik memiliki beberapa kelemahan diantaranya tidak mampu melihat gradasi tingkat kemiskinan, bandingkan dengan metode baru yang ditawarkan, misal: Ordinal Regresi Logistik: Sangat Miskin, Miskin, Hampir Miskin, Tidak Miskin Model atau metode lainnya yang lebih baik

TEMUKAN TOPIK BARU: dari “Kriteria-kriteria Miskin” tersebut kita dapat kembangkan topik, misalnya: Bandingkan hasil antar kriteria. Ada perbedaan angka yang mencolok? Apa yang membedakan? Bagaimana rekomendasinya.

Anomali Anomali. Ketidaknormalan; penyimpangan dari normal; kelainan; keanehan; di luar kebiasaan Teliti hal-hal yang tidak sesuai teori atau ‘di luar kebiasaan yang seharusnya’

Uji apa penyebabnya, bagaimana rekomendasinya Anggaran pengentasan kemiskinan meningkat tajam, penurunan kemiskinan sangat lamban. 56 % asset nasional dikuasai oleh 0,2 % penduduk (440 ribu orang). Dimana 62-87% (tergantung propinsinya), asset tersebut berupa tanah (perkebunan, tambang, dan property) Kemiskinan nasional tidak pernah menyentuh angka 10 persen Uji apa penyebabnya, bagaimana rekomendasinya

TEMUKAN TOPIK BARU: Test Anomali-anomali yang terjadi, apa sebabnya dan kalau bisa berikan solusinya. Misalnya: Konsumsi rokok penduduk miskin cenderung tinggi Pengeluaran penduduk miskin untuk HP dan Pulsa masih tinggi Willingness to pay (WTP) pendidikan < ability to pay (ATP) pendidikan WTP HP/Pulsa > ATP HP/Pulsa WTP rokok > WTP pendidikan & kesehatan Anomali karena konsep data, dan atau perbedaan karakteristik dari yang diteorikan

TINGKAT PENGANGGURAN The regression equation is MISKIN = 13.3 - 0.229 UNEMPLY Predictor Coef SE Coef T P Constant 13.268 2.963 4.48 0.000 UNEMPLY -0.2289 0.505 -0.45 0.653 S = 6.43992 R-Sq = 0.7% R-Sq(adj) = 0.0% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 1 8.52 8.52 0.21 0.653 Residual Error 31 1285.65 41.47 Total 32 1294.17 Tidak ada hubungan antara Pengangguran dengan Kemiskinan. Mengapa? Lihat konsep pengangguran Perhatikan realita => Apa alasan orang menganggur?

SETENGAH PENGANGGUR Setengah Penganggur adalah orang yang bekerja tetapi di bawah jam kerja normal. Upah rendah. Dikecualikan untuk jenis pekerjaan tertentu.

“Mari diskusikan”: Sudah terpikir topik penelitian apa? Kita diskusikan metodenya

TERIMA KASIH شكرا 谢谢 Obrigado! ευχαριστία Thank you cảm ơn bạn təşəkkür edirəm TERIMA KASIH Dankeschön hvala tack Matur nuwun salamat gracias merci mulțumesc 谢谢