KRITERIA ADIWIYATA KOMPONEN 3 DAN 4
KOMPONEN 3 KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi a. Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah. Pencapaian : nilai maksimal 80 % warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah, antara lain : piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, Sabtu Bersih, kerja bakti, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, Dll (Nilai paling tinggi 2 ) Catatan Semakin beragam upaya menunjukkan semakin banyak warga yang terlibat Dilengkapi daftar piket, foto (foto jangan diulang-ulang, dapat menunjukkan banyak warga sekolah yang terlibat) Kebijakan Kepala Sekolah
Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : b. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah kaidah PPLH. Capaian : nilai maksimal 2 80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah kaidah PPLH, antara lain : Taman, Tanaman obat keluarga, Kebun Sekolah, Hutan sekolah, Pembibitan, Kolam, Pengelolaan sampah, dll Catatan Foto (angel harus tepat) Fasilitas harus sesuai kaidah lingkungan Dilengkapi inventarisasi tanaman (Hutan dan toga) Masuk dalam mapel Siswa memahami dan memanfaatkan fasilitas
Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : c. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya PPLH. Pencapaian : nilai maksimal 2 80 % ekstra-kurikuler (pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) dimanfaatkan untuk pembelajaran terkait dengan PPLH, seperti : tanaman obat keluarga, pengomposan,biopori, daur ulang, Pertanian organik, biogas, dll Catatan : Suatu sekolah dengan 4 ekskul yang semuanya dimanfaatan untuk pembelajaran terkait PPLH nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang memiliki ekskul 10 sedang yang dimanfaatkan pembelajaran terkait PPLH hanya 5. Dibuktikan dengan program eksul yang disetujui kepala Sekolah lengkap dengan foto. Contoh Ekskul terkait PPLH?
Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : d. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya PPLH Capaian : nilai maksimal 2 5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya PPLH, sebagai berikut : Daur ulang sampah, pemanfaatan dan pengolahan air, karya ilmiah, karya seni, hemat energi, energi alternatif Catatan : Daur ulang sampah : bunga, baju dan tas dari sampah; komposting, dll Pemanfaatan dan pengolahan air limbah : air sisa wudlu, air limbah kamar mandi/kantin Karya ilmiah : terkait dengan penelitian lingkungan Karya seni : lukisan, puisi, cerpen, dll Hemat energi : pemakaian alat elektronik hemat listrik, sop hemat energi, minimalisasi penggunaan penerangan/lampu di siang hari, dll
Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : e. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar Pencapaian : nilai maksimal 1 tenaga pendidik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar peserta didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar Catatan : Diperlukan bukti : surat undangan, surat tugas, foto Mulai saat ini rapikan arsip dalam bentuk hard copy dan soft copy.
Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : a. Memanfaatkan narasumber untuk meningkatkan pembelajaran LH. Capaian : nilai maksimal 3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup Catatan : Kegiatan harus terkait pembelajaran LH Surat permohonan narasumber SPT narasumber Foto kegiatan dan foto narasumber Mitra : orang tua, alumni, komite sekolah, LSM, media, dunia usaha, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll (apabila 1 mitra menjadi nasum lebih dari 1 kali dihitung 1 mitra)
Implementasi : b. Mendapatkan dukungan kegiatan terkait PPLH Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : b. Mendapatkan dukungan kegiatan terkait PPLH Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) mitra yang mendukung kegiatan yang terkait dengan PPLH seperti : Pelatihan yang terkait PPLH, Pengadaan sarana ramah lingkungan, Pembinaan dalam upaya PPLH, dll Catatan : Kegiatan harus terkait PPLH Surat / MOU / Berita Acara serah terima kegiatan Foto kegiatan Mitra : orang tua, alumni, komite sekolah, LSM, media, dunia usaha, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll (apabila 1 mitra mendukung kegiatan lebih dari 1 kali dihitung 1 mitra)
Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : c. Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran LH dan upaya PPLH. Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan pembelajaran lingkungan hidup dan upaya PPLH Catatan : Harus ada bukti keterkaitan Komite dengan kemitraan, misal : Tanda tangan Komite pada MOU, Surat menyurat diketahui komite, atau bukti lainnya. Foto Penjelasan komite
Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : d. Menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup. Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) kali menjadi narasumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup, seperti : seminar, workshop,lokakarya, dll Catatan : Diperlukan bukti : surat undangan, surat tugas, materi LH yang disampaikan, foto Mulai saat ini rapikan arsip dalam bentuk hard copy dan soft copy.
Implementasi : e. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya PPLH. Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : e. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya PPLH. Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti Bimbingan teknis : Pembuatan biopori, Pengelolaan sampah, Pertanian organik, Pembuatan biogas, dll Catatan : Diperlukan bukti : surat undangan/MOU, foto kegitan, materi yang disampaikan Mulai saat ini rapikan arsip dalam bentuk hard copy dan soft copy.
KOMPONEN 4 PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
Ketersedian Sarana dan Prasana pendukung yang ramah lingkungan Standar 1 : Ketersedian Sarana dan Prasana pendukung yang ramah lingkungan Implementasi : a. Menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah Capaian : nilai maksimal Tersedianya 6(enam) sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti : air bersih, pengelolaan sampah (penyediaan tempat sampah terpisah) Pengelolaan tinja (toilet dengan closet, septik tank). air limbah/ drainase, ruang terbuka hijau (30% :70%) kebisingan/getaran/radiasi,dll Catatan : Diperlukan bukti : foto dengan angel yang tepat (foto jangan dipakai berulang- ulang), jangan lupa memberi keterangan foto.
Implementasi : b. Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah Capaian : nilai maksimal Tersedianya 6 (enam) sarana prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara lain : pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, Hutan Taman kebun sekolah, green house, tanaman obat keluarga, kolam ikan, biopori, sumur resapan, biogas, dll). Catatan : Diperlukan bukti : foto dengan angel yang tepat (foto jangan dipakai berulang- ulang)
Lubang resapan BIOPORI liang (terowongan2 kecil) di dalam tanah yang dibentuk oleh akar tanaman dan fauna tanah. Lubang resapan biopori (LRB): lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman sekitar 100 cm atau jangan melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang diisi sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori. Lubang resapan BIOPORI
LUBANG RESAPAN BIOPORI
LUBANG RESAPAN BIOPORI Peruntukan : daerah sekitar pemukiman, taman, halaman parkir dan sekitar pohon; dan/atau pada daerah yang dilewati aliran air hujan.
KOMBINASI TUTUP LRB
MULTIGUNA LRB Pemanfaatan sampah organik Pelihara biodiversitas tanah Penyuburan tanah Penghijauan berhasil Kurangi emisi gas rumah kaca Pemeliharaan kebersihan Peresapan air Cegah bahaya banjir dan genangan air Meninggikan muka air tanah dan meningkatkan cadangan air tanah Cegah keamblesan tanah Hambat intrusi air asin/air laut
KEWAJIBAN PENANGGUNG JAWAB BANGUNAN Jenis Pemanfaatan Air Hujan Luas Tutupan Bangunan (m2) Jumlah Unit yang diperlukan Keterangan Kolam pengumpul air hujan < 50 1 Setiap tambahan 25 - 50 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit atau volume 1,5 m3 Sumur Resapan Dangkal 50 Setiap tambahan 25 – 50 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit atau volume 1 m3 Sumur Resapan Dalam 1000 Setiap tambahan 500 – 1000 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit Lubang Resapan Biopori 20 3 Setiap tambahan 7 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit Pembuatan Sumur Resapan dan Lubang Resapan Biopori tidak sesuai pada kawasan karst, rawa, dan/atau gambut.
Standar 2 : Peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan Implementasi a. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan Capaian : nilai maksimal 3 Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya, seperti: Ruang memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami; Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan; Menggunakan paving block, rumput. Catatan : Diperlukan bukti : foto dengan angel yang tepat (foto jangan dipakai berulang- ulang)
b. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah Capaian : nilai maksimal Tersedianya 4 (empat) unsur dalam pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah, antara lain: a. Penanggung jawab; b. pelaksana; c. pengawas; d. tata tertib. Catatan : Diperlukan bukti : Jadwal Piket (mengandung unsur penanggung jawab, pelaksana, pengawas), Tata Tertib, Kebijakan Kepala Sekolah, foto kindisi sanitasi.
c. Memanfaatkan listrik, air dan alat tulis kantor secara efisien Capaian : nilai maksimal 3 20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan alat tulis kantor Catatan : Data Penggunaan listrik, air dan ATK dari tahun ke tahun (sebelum mengikuti Program Adiwiyata sampai dengan saat ini).
Hemat Energi
PERAN SEKOLAH DALAM PERUBAHAN PERILAKU HEMAT ENERGI Menanamkan nilai-nilai hemat energi Memberikan contoh perilaku hemat energi Memberikan motivasi untuk selalu berperilaku hemat energi Membiasakan perilaku hemat energi dalam kegiatan sehari-hari di sekolah
Langkah Penghematan Energi Oleh Siswa Mematikan Lampu yang tidak digunakan Mencabut plug peralatan listrik yang sudah dimatikan Mengatur suhu AC pada 25oC Tutup pintu dan jendela saat AC menyala Lomba hemat energi di sekolah . thank you! Mengajak orang terdekat (keluarga/teman) untuk melakukan penghematan energi Melakukan sosialisasi hemat energi di acara-acara sekolah/organisasi.
MANFAAT HEMAT ENERGI Mengurangi biaya konsumsi energi Meningkatkan ketahanan energi Meningkatkan produktivitas Mengurangi emisi gas rumah kaca Menjaga kelestarian lingkungan Menunda pembangunan pembangkit baru Memberikan kesempatan bagi generasi selanjutnya untuk memiliki akses terhadap energi dll
d. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan Capaian : nilai maksimal 2 Kantin melakukan 3 (tiga) upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, meliputi: Kantin tidak menjual makanan/minuman yang mengandung bahan pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar kesehatan. Kantin tidak menjual makanan yang tercemar/ terkontaminasi, kadaluarsa. Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan, seperti: plastik, styrofoam, aluminium foil. Catatan : Kantin bersih, bebas dari binatang penyebar penyakit : tikus, kecoa, dll Kantin menjual makanan Sehat (tersedia daftar menu) Makanan Bebas 5 P (Pengawet, Perasa, Penyedap, Pengenyal, dan Pemanis), Terdapat tata tertib, Daftar menu dan harga dan himbauan bebas 5P Kantin bebas dari makanan minuman berkemasan Plastik dan styrofoam Bebas dari ancaman penyakit Tersedia tempat sampah dan cuci tangan. Pengawasan Puskesmas dan pokja Kantin (Berita acara dan surat menyurat) Mengelola limbah yang dihasilkan (sampah dibuat kompos atau sebagai bahan pembuat energi alternatif, limbah cair diolah sebelum dibuang Inovasi : siswa membawa botol minum dan piring makan, budaya antri, dsb
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal No. 38, Surabaya 60234 031-8543851/8543852
Transportasi Ramah Lingkungan Mengutamakan Penggunaan Transportasi Masal Pembatasan siswa yang menggunakan sepeda motor diutamakan menggunakan sepeda Hari hari tertentu bebas dari asap kendaraan bermotor Larangan menyalakan mesin motor di halaman sekolah Dll.
Akibat sampah menumpuk Pemanasan Global? Perubahan Iklim? Konsentrasi gas rumah kaca yang berlebihan akan menyebabkan pemanasan global Akumulasi panas di atmosfer bumi secara global sehingga suhu udara pada umumnya meningkat
Prinsip Pengelolaan Sampah adalah 3 R : Reduce adalah mengurangi sampah, sehingga sampah yang dihasilkan berkurang; Reuse adalah penggunaan kembali , misalnya : sampah plastik diolah menjadi plastik kembali; Recycle, mendaur ulang sampah, merubah sampah menjadi bentuk atau barang yang mempunyai manfaat . misalnya : kresek menadi bunga, tas, dll
CARA PENGELOLAAN SAMPAH Memilah Sampah : mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya (sampah basah, sampah kering dan sampah beracun. Sampah sisa dapur dipilah terlebih dahulu. Menyediakan tempat sampah terpilah
Pengomposan : mengolah sampah organik menjadi pupuk
Daur Ulang