KRITERIA ADIWIYATA KOMPONEN 3 DAN 4

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK 1 Nurul Indah S Ratih Dwi A. Retno Gumelar Tuan Hanni
Advertisements

KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU 3 R BERBASIS INDUSTRI RUMAHAN
Kesetimbangan Lingkungan
PEMBUANGAN LIMBAH DAN SAMPAH
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN POLA 3R
Pengelolaan lingkungan hidup Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup bukan saja tanggung.
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
PENGELOLAAN SAMPAH (KEBERSIHAN) DAN RTH
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
LUBANG RESAPAN BIOPORI ( LRB )
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Global Warming By Hematuria Group 9A.
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
KRETERIA PENILAIAN PESANTREN BERSERI
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
PROGRAM SEKOLAH BERBUDAYA DAN PEDULI LINGKUNGAN
KRITERIA PENGOLAHAN SAMPAH DAN RUANG TERBUKA HIJAU
SOSIALISASI KANTIN SEHAT SEKOLAH
UNIVERSITAS KONSERVASI
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN
11 Tips Kurangi Efek Pemanasan Global
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH
Strategi Menuju Sekolah Adiwiyata
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya
PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN CARA 4R
IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHANNYA
KESEHATAN LINGKUNGAN.
PERANAN WARGA SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Menyusun Data Excel Usulan Sekolah Adiwiyata Tim Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Bawean, 16 – 18 Oktober 2016.
40 Langkah Menghemat Air Ada banyak cara untuk menghemat penggunaan air dan kesemuanya dimulai dari diri kita masing-masing. 1. Ketika mencuci piring-piring.
PEnCEMARAN LINGKUNGAN
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Komponen Sarpras Tim Adiwiyata Provinsi Jawa Timur
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
LUBANG RESAPAN BIOPORI ( LRB )
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
MANAJEMEN SAMPAH DAN SANKSI
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
Mengenal Kerusakan Lingkungan
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Konservasi Air Untuk Keserjahteraan Hidup
SOSIALISASI PENGOLAHAN SAMPAH & PENGENALAN BANK SAMPAH MAWAR
KELOMPOK : 5 Maya armianti Herta utami Hendra ary p indryani
Ekonomi Hijau.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
SAMPAH UNTUK KEMASLAHATAN UMMAT
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA
TIM PENYULUHAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES RI MAKASSAR SAMSON B. SUPENO, dkk.
SUKSES ECO PESANTREN PONDOK PESANTREN HIDAYATULLAH
STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT). MDGs 2015 RPJMN SDGs – 0 – % Akses Air Minum 0% Kawasan Kumuh 100% Akses Sanitasi.
TINJAUAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEKOLAH BIDANG KOMUNIKASI LINGKUNGAN DAN PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR WISATA.
MAGELANG, 22 Juli PENDAHULUAN Adiwiyata : Artinya : Adi :sempurna Wiyata :seorang yang mendapat ilmu pengetahuan Maksudnya : Sekolah adiwiyata adalah.
MEKANISME PENILAIAN & PEMBERIAN PENGHARGAAN SEKOLAH ADIWIYATA
PENGEMBANGAN KAMPUNG IKLIM
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
SDN TUNGGUWULUNG 1 MALANG JL. AKORDION TIMUR NO 1 KEC. LOWOKWARU - MALANG GREEN SCHOOL FESTIVAL TAHUN 2019.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Biopori merupakan ruang atau pori dalam tanah yang dibentuk oleh makhluk hidup, seperti mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai.
Transcript presentasi:

KRITERIA ADIWIYATA KOMPONEN 3 DAN 4

KOMPONEN 3 KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF

Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi a. Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah. Pencapaian : nilai maksimal 80 % warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah, antara lain : piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, Sabtu Bersih, kerja bakti, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, Dll (Nilai paling tinggi 2 ) Catatan Semakin beragam upaya menunjukkan semakin banyak warga yang terlibat Dilengkapi daftar piket, foto (foto jangan diulang-ulang, dapat menunjukkan banyak warga sekolah yang terlibat) Kebijakan Kepala Sekolah

Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : b. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah kaidah PPLH. Capaian : nilai maksimal 2 80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah kaidah PPLH, antara lain : Taman, Tanaman obat keluarga, Kebun Sekolah, Hutan sekolah, Pembibitan, Kolam, Pengelolaan sampah, dll Catatan Foto (angel harus tepat) Fasilitas harus sesuai kaidah lingkungan Dilengkapi inventarisasi tanaman (Hutan dan toga) Masuk dalam mapel Siswa memahami dan memanfaatkan fasilitas

Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : c. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya PPLH. Pencapaian : nilai maksimal 2 80 % ekstra-kurikuler (pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) dimanfaatkan untuk pembelajaran terkait dengan PPLH, seperti : tanaman obat keluarga, pengomposan,biopori, daur ulang, Pertanian organik, biogas, dll Catatan : Suatu sekolah dengan 4 ekskul yang semuanya dimanfaatan untuk pembelajaran terkait PPLH nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang memiliki ekskul 10 sedang yang dimanfaatkan pembelajaran terkait PPLH hanya 5. Dibuktikan dengan program eksul yang disetujui kepala Sekolah lengkap dengan foto. Contoh Ekskul terkait PPLH?

Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : d. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya PPLH Capaian : nilai maksimal 2 5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya PPLH, sebagai berikut : Daur ulang sampah, pemanfaatan dan pengolahan air, karya ilmiah, karya seni, hemat energi, energi alternatif Catatan : Daur ulang sampah : bunga, baju dan tas dari sampah; komposting, dll Pemanfaatan dan pengolahan air limbah : air sisa wudlu, air limbah kamar mandi/kantin Karya ilmiah : terkait dengan penelitian lingkungan Karya seni : lukisan, puisi, cerpen, dll Hemat energi : pemakaian alat elektronik hemat listrik, sop hemat energi, minimalisasi penggunaan penerangan/lampu di siang hari, dll

Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Standar 1 : Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga sekolah Implementasi : e. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar Pencapaian : nilai maksimal 1 tenaga pendidik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar peserta didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar Catatan : Diperlukan bukti : surat undangan, surat tugas, foto Mulai saat ini rapikan arsip dalam bentuk hard copy dan soft copy.

Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : a. Memanfaatkan narasumber untuk meningkatkan pembelajaran LH. Capaian : nilai maksimal 3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup Catatan : Kegiatan harus terkait pembelajaran LH Surat permohonan narasumber SPT narasumber Foto kegiatan dan foto narasumber Mitra : orang tua, alumni, komite sekolah, LSM, media, dunia usaha, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll (apabila 1 mitra menjadi nasum lebih dari 1 kali dihitung 1 mitra)

Implementasi : b. Mendapatkan dukungan kegiatan terkait PPLH Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : b. Mendapatkan dukungan kegiatan terkait PPLH Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) mitra yang mendukung kegiatan yang terkait dengan PPLH seperti : Pelatihan yang terkait PPLH, Pengadaan sarana ramah lingkungan, Pembinaan dalam upaya PPLH, dll Catatan : Kegiatan harus terkait PPLH Surat / MOU / Berita Acara serah terima kegiatan Foto kegiatan Mitra : orang tua, alumni, komite sekolah, LSM, media, dunia usaha, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll (apabila 1 mitra mendukung kegiatan lebih dari 1 kali dihitung 1 mitra)

Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : c. Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran LH dan upaya PPLH. Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan pembelajaran lingkungan hidup dan upaya PPLH Catatan : Harus ada bukti keterkaitan Komite dengan kemitraan, misal : Tanda tangan Komite pada MOU, Surat menyurat diketahui komite, atau bukti lainnya. Foto Penjelasan komite

Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : d. Menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup. Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) kali menjadi narasumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup, seperti : seminar, workshop,lokakarya, dll Catatan : Diperlukan bukti : surat undangan, surat tugas, materi LH yang disampaikan, foto Mulai saat ini rapikan arsip dalam bentuk hard copy dan soft copy.

Implementasi : e. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya PPLH. Standar 2 : Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan berbagai pihak Implementasi : e. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya PPLH. Capaian : nilai maksimal 2 3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti Bimbingan teknis : Pembuatan biopori, Pengelolaan sampah, Pertanian organik, Pembuatan biogas, dll Catatan : Diperlukan bukti : surat undangan/MOU, foto kegitan, materi yang disampaikan Mulai saat ini rapikan arsip dalam bentuk hard copy dan soft copy.

KOMPONEN 4 PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

Ketersedian Sarana dan Prasana pendukung yang ramah lingkungan Standar 1 : Ketersedian Sarana dan Prasana pendukung yang ramah lingkungan Implementasi : a. Menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah Capaian : nilai maksimal Tersedianya 6(enam) sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti : air bersih, pengelolaan sampah (penyediaan tempat sampah terpisah) Pengelolaan tinja (toilet dengan closet, septik tank). air limbah/ drainase, ruang terbuka hijau (30% :70%) kebisingan/getaran/radiasi,dll Catatan : Diperlukan bukti : foto dengan angel yang tepat (foto jangan dipakai berulang- ulang), jangan lupa memberi keterangan foto.

Implementasi : b. Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah Capaian : nilai maksimal Tersedianya 6 (enam) sarana prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara lain : pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, Hutan Taman kebun sekolah, green house, tanaman obat keluarga, kolam ikan, biopori, sumur resapan, biogas, dll). Catatan : Diperlukan bukti : foto dengan angel yang tepat (foto jangan dipakai berulang- ulang)

Lubang resapan BIOPORI liang (terowongan2 kecil) di dalam tanah yang dibentuk oleh akar tanaman dan fauna tanah. Lubang resapan biopori (LRB): lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman sekitar 100 cm atau jangan melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang diisi sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori. Lubang resapan BIOPORI

LUBANG RESAPAN BIOPORI

LUBANG RESAPAN BIOPORI Peruntukan : daerah sekitar pemukiman, taman, halaman parkir dan sekitar pohon; dan/atau pada daerah yang dilewati aliran air hujan.

KOMBINASI TUTUP LRB

MULTIGUNA LRB Pemanfaatan sampah organik Pelihara biodiversitas tanah Penyuburan tanah Penghijauan berhasil Kurangi emisi gas rumah kaca Pemeliharaan kebersihan Peresapan air Cegah bahaya banjir dan genangan air Meninggikan muka air tanah dan meningkatkan cadangan air tanah Cegah keamblesan tanah Hambat intrusi air asin/air laut

KEWAJIBAN PENANGGUNG JAWAB BANGUNAN Jenis Pemanfaatan Air Hujan Luas Tutupan Bangunan (m2) Jumlah Unit yang diperlukan Keterangan Kolam pengumpul air hujan < 50 1 Setiap tambahan 25 - 50 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit atau volume 1,5 m3 Sumur Resapan Dangkal 50 Setiap tambahan 25 – 50 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit atau volume 1 m3 Sumur Resapan Dalam 1000 Setiap tambahan 500 – 1000 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit Lubang Resapan Biopori 20 3 Setiap tambahan 7 m2 luas tutupan bangunan diperlukan tambahan 1 unit Pembuatan Sumur Resapan dan Lubang Resapan Biopori tidak sesuai pada kawasan karst, rawa, dan/atau gambut.

Standar 2 : Peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan Implementasi a. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan Capaian : nilai maksimal 3 Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sesuai fungsinya, seperti: Ruang memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami; Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan; Menggunakan paving block, rumput. Catatan : Diperlukan bukti : foto dengan angel yang tepat (foto jangan dipakai berulang- ulang)

b. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah Capaian : nilai maksimal Tersedianya 4 (empat) unsur dalam pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah, antara lain: a. Penanggung jawab; b. pelaksana; c. pengawas; d. tata tertib. Catatan : Diperlukan bukti : Jadwal Piket (mengandung unsur penanggung jawab, pelaksana, pengawas), Tata Tertib, Kebijakan Kepala Sekolah, foto kindisi sanitasi.

c. Memanfaatkan listrik, air dan alat tulis kantor secara efisien Capaian : nilai maksimal 3 20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan alat tulis kantor Catatan : Data Penggunaan listrik, air dan ATK dari tahun ke tahun (sebelum mengikuti Program Adiwiyata sampai dengan saat ini).

Hemat Energi

PERAN SEKOLAH DALAM PERUBAHAN PERILAKU HEMAT ENERGI Menanamkan nilai-nilai hemat energi Memberikan contoh perilaku hemat energi Memberikan motivasi untuk selalu berperilaku hemat energi Membiasakan perilaku hemat energi dalam kegiatan sehari-hari di sekolah

Langkah Penghematan Energi Oleh Siswa Mematikan Lampu yang tidak digunakan Mencabut plug peralatan listrik yang sudah dimatikan Mengatur suhu AC pada 25oC Tutup pintu dan jendela saat AC menyala Lomba hemat energi di sekolah . thank you! Mengajak orang terdekat (keluarga/teman) untuk melakukan penghematan energi Melakukan sosialisasi hemat energi di acara-acara sekolah/organisasi.

MANFAAT HEMAT ENERGI Mengurangi biaya konsumsi energi Meningkatkan ketahanan energi Meningkatkan produktivitas Mengurangi emisi gas rumah kaca Menjaga kelestarian lingkungan Menunda pembangunan pembangkit baru Memberikan kesempatan bagi generasi selanjutnya untuk memiliki akses terhadap energi dll

d. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan Capaian : nilai maksimal 2 Kantin melakukan 3 (tiga) upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, meliputi: Kantin tidak menjual makanan/minuman yang mengandung bahan pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar kesehatan. Kantin tidak menjual makanan yang tercemar/ terkontaminasi, kadaluarsa. Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan, seperti: plastik, styrofoam, aluminium foil. Catatan : Kantin bersih, bebas dari binatang penyebar penyakit : tikus, kecoa, dll Kantin menjual makanan Sehat (tersedia daftar menu) Makanan Bebas 5 P (Pengawet, Perasa, Penyedap, Pengenyal, dan Pemanis), Terdapat tata tertib, Daftar menu dan harga dan himbauan bebas 5P Kantin bebas dari makanan minuman berkemasan Plastik dan styrofoam Bebas dari ancaman penyakit Tersedia tempat sampah dan cuci tangan. Pengawasan Puskesmas dan pokja Kantin (Berita acara dan surat menyurat) Mengelola limbah yang dihasilkan (sampah dibuat kompos atau sebagai bahan pembuat energi alternatif, limbah cair diolah sebelum dibuang Inovasi : siswa membawa botol minum dan piring makan, budaya antri, dsb

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal No. 38, Surabaya 60234 031-8543851/8543852

Transportasi Ramah Lingkungan Mengutamakan Penggunaan Transportasi Masal Pembatasan siswa yang menggunakan sepeda motor diutamakan menggunakan sepeda Hari hari tertentu bebas dari asap kendaraan bermotor Larangan menyalakan mesin motor di halaman sekolah Dll.

Akibat sampah menumpuk Pemanasan Global? Perubahan Iklim? Konsentrasi gas rumah kaca yang berlebihan akan menyebabkan pemanasan global Akumulasi panas di atmosfer bumi secara global sehingga suhu udara pada umumnya meningkat

Prinsip Pengelolaan Sampah adalah 3 R : Reduce adalah mengurangi sampah, sehingga sampah yang dihasilkan berkurang; Reuse adalah penggunaan kembali , misalnya : sampah plastik diolah menjadi plastik kembali; Recycle, mendaur ulang sampah, merubah sampah menjadi bentuk atau barang yang mempunyai manfaat . misalnya : kresek menadi bunga, tas, dll

CARA PENGELOLAAN SAMPAH Memilah Sampah : mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya (sampah basah, sampah kering dan sampah beracun. Sampah sisa dapur dipilah terlebih dahulu. Menyediakan tempat sampah terpilah

Pengomposan : mengolah sampah organik menjadi pupuk

Daur Ulang