Mata Kuliah Teori Ekonomi 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
61.
Advertisements

Perilaku Produsen Teori Produksi.
Bab VI Teori Biaya Produksi Muh. Yunanto
Perilaku Produsen Bab V Teori Produksi.
TEORI BIAYA PRODUKSI.
Biaya Produksi.
Biaya Produksi.
Perilaku Produsen : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Pert 6 : Perilaku Produksi
PERTEMUAN V PIE I Dr. Saparuddin M, M.Si.
BIAYA PRODUKSI ( COST OF PRODUCT ).
Bab V Teori Produksi Muh. Yunanto
TEORI PRODUKSI 1. Pengertian Produksi 2. Fungsi Produksi
BIAYA PRODUKSI.
BIAYA/ONGKOS PRODUKSI
Teori Produksi Yeni Puspita, SE., ME.
TEORI PERILAKU PRODUSEN
Organisasi Produksi Produksi  cara bagaimana sumber daya (input: Tenaga kerja, Modal, Tanah) dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk perusahaan.
Training Setara Kuliah S1 Manajemen JNE Lampung
TEORI BIAYA PRODUKSI.
Perilaku Produsen Teori Produksi.
PRODUKSI Robinhot Gultom, SE, M.Si.
Pengantar Ilmu Ekonomi
Perilaku Produsen Bab VI Teori Biaya Produksi Muh. Yunanto.
Analisis break even point
Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro
Teori Produksi dan Biaya
Fungsi produksi.
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
TEORI PRODUKSI.
Bab VI Teori Biaya Produksi
CHAPTER 7 OUTLINE 7.1 Mengukur Biaya: Mana yang berperan?
Perilaku Produsen PERTEMUAN 5.
Perilaku Produsen Bab V Teori Produksi.
PERTEMUAN V Produksi.
Perilaku Produsen Bab VI Teori Produksi.
Fungsi produksi Q = f(K, L, X, E)
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Perilaku Produsen : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Teori Produksi.
PERTEMUAN KE-5 TEORI PRODUKSI
Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan Pertemuan 10
Perilaku Produsen.
Fungsi produksi.
Teori Biaya Produksi Biaya atau ongkos produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan.
MATERI MINGGU 5 : BIAYA PRODUKSI.
TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
EKONOMI MATEMATIKA Oleh Dahiri.
Biaya Produksi.
Perilaku Produsen.
Bab VI Teori Biaya Produksi
Menggunakan 1 Input Variabel Menggunakan 2 Input Variabel
TEORI PRODUKSI.
BIAYA PRODUKSI.
FUNGSI PRODUKSI.
Produksi dan Biaya dalam Jangka Pendek
MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI, S.PD., M.PD.
Teori Produksi (perilaku produsen)
BAB 7 Proses Produksi: Perilaku Perusahaan yang Memaksialkan Keuntungan Fungsi produksi atau fungsi produk total adalah hubungan antara input dan output.
TEORI BIAYA PRODUKSI (THEORY OF PRODUCTION COST)
TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
Perilaku Produsen Bab V Teori Produksi.
MATERI MINGGU 5 : BIAYA PRODUKSI.
Bab VI Teori Biaya Produksi
Ekonomi Produksi/ D Napitupulu
Perilaku Produsen : Teori Produksi Dan Biaya Produksi DR. Yulina Eliza, SE, MSi.
FUNGSI PRODUKSI.
Oleh : Muhammad Fauzi Makki
Biaya Produksi Oleh : Maria Dewi Ratna Simanjuntak ( ) Rizky Mawarni Pulungan ( ) Pasca Sarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.
Perilaku Produsen : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI M. Sigit Taruna.
Transcript presentasi:

Mata Kuliah Teori Ekonomi 1 Bab 5 Fungsi Produksi Mata Kuliah Teori Ekonomi 1

Fungsi Produksi Interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

Faktor Fungsi Produksi Modal (Capital) Manusia (Labour) Sumber Daya Alam (Raw Material) Teknologi/Skill (Technology)

Persamaan Fungsi Produksi Q = f(X1,X2,X3,...,Xn) Keterangan: Q = Jumlah hasil (output) X1, X2, X3,...,Xn = Input-input yang digunakan dalam proses produksi

Teori Produksi Studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output).

Teori Produksi dengan satu input Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja

The Law of Diminishing Return Hukum yang menyatakan apabila faktor yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi tota akan semakin banyak pertambahannya, namun saaat input tersebut terus ditambahkan hingga titik tertentu, maka tambahan output yang dihasilkan akan mengalami penurunan. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja

Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap-tahap Produksi Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. Produksi total pertambahannya. Produksi total semakin lama semakin berkurang.

Tahap-tahap Produksi TP TP1 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 L1 L2 L3 L

Teori Produksi dengan dua input (Isoquant) Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan dan modal untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

Kurva Isoquant Kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi dari 2 input (misalnya: tenaga kerja dan modal) yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada tingkat output tertentu.

Ciri-Ciri Kurva Isoquant Mempunyai kemiringan negatif Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya Isoquant cembung ke titik origin (nol). Isoquant yang lebih tinggi menunjukkan output yang ebih besar dan terjadi sebaliknya.

Kurva Isoquant Gabungan Tenaga Kerja (Unit) Modal (Unit) A 1 6 B 2 3 C

C 6 4 2 L A B D Kurva Isoquant Kurva Isoquant L 1 2 3 6 C

Kurva Isoquant C C C K1 A B A F B K0 C E I3 I3 D I2 I2 I1 I1 L0 L1 L2 (A) Kombinasi input yang dapat dipilih produsen untuk menghasilkan jumlah output tertentu (B) Kombinasi input yang relevan pada setiap isoquant yang dapat dipilih produsen pada ridge line.

Kurva Isoquant C C K2 Q = 300 6 K1 Q = 200 4 K0 Q = 100 2 Q = 200 L0 L1 L2 L 10 20 30 40 L (C) Kurva produksi Liontief ditunjukkan marjinal substitusi input sama dengan nol (D) Kurva isoquant yang memiliki tingkat marjinal substitusi antara input yang satu dengan input yang lain dalam perbandingan konstan

Fungsi Produksi Cobb-Douglas Suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel dependen, yang dijelaskan (Y) dan yang lain disebut variabel independen, yang menjelaskan (X).

Fungsi Produksi Cobb-Douglas Analisis yang menghubungkan input dan output → Q = AKaLb Nilai konstanta A, a dan b membedakan proses produksi satu dengan yang lain, menunjukkan teknologi yang digunakan. Nilai a menunjukkan elastisitas input C (Modal). Nilai b menunjukkan elastisitas input L (Tenaga Kerja). Skala produksi: a + b > 1 (increasing), a + b = 1 (constant), dan a + b < 1 (decreasing). Perbandingan penggunaan input, jika a > b (capital intensive) atau a < b (labour intensive).

Fungsi Biaya Hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva. Fungsi biaya biasanya membicarakan beberapa macam biaya, antara lain: Biaya Tetap (Fixed Cost/FC) Biaya Variabel (Variable Cost/VC) Biaya Total (Total Cost/TC) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC) Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC) Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC) Biaya Marginal

Fungsi Biaya Tetap Biaya tetap (fixed cost/FC) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap meskipun volume kegiatan berubah-ubah. Dikarenakan hal itu, maka kurva fungsi biaya tetap berupa garis lurus horizontal. Contohnya biaya untuk membayar pakar/ahli, biaya sewa tempat penjualan, biaya penyusutan alat- alat produksi, dll. P FC Q

Fungsi Biaya Variabel Biaya variabel (variable cost/VC) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Dikarenakan hal itu, maka kurva fungsi biaya variabel berupa garis lurus ke kanan atas. Contohnya biaya bahan baku, biaya bahan pembungkus (kemasan) dan label, dll. P VC Q

Fungsi Biaya Total Biaya total (total cost/TC) adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel dengan persamaan matematis: TC = FC + TVC atau TC = FC + (VC x Q) P TC TVC = VC x Q FC Q

Fungsi Biaya Total Contoh Kasus 1: Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp. 250.000 dan biaya variabel per unit Rp. 4.000. Berapa besar biaya totalnya? Jawab: TVC = VC x Q → Rp. 4.000 x 800 unit = Rp. 3.200.000 TC = FC + TVC = Rp. 250.000 + Rp. 3.200.000 = Rp. 3.450.000

Fungsi Biaya Total Kasus 1: Produk sebanyak 500 unit memerlukan biaya tetap Rp. 100.000 dan biaya variabel per unit Rp. 5.000. Berapa besar biaya totalnya? Jawab: TVC = VC x Q → Rp. 5.000 x 500 unit = Rp. 2.500.000 TC = FC + TVC = Rp. 100.000 + Rp. 2.500.000 = Rp. 2.600.000

Fungsi Biaya Total Contoh Kasus 2: Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya variabel per unit Rp. 4.000. Berapa besar biaya tetapnya jika biaya totalnya Rp. 3.450.000? Jawab: TVC = VC x Q → Rp. 4.000 x 800 unit = Rp. 3.200.000 TC = FC + TVC = FC + Rp. 3.200.000 = Rp. 3.450.000 FC = Rp. 3.450.000 – Rp. 3.200.000 = Rp. 250.000

Fungsi Biaya Total Kasus 2: Produk sebanyak 500 unit memerlukan biaya variabel per unit Rp. 5.000. Berapa besar biaya tetapnya jika biaya totalnya Rp. 3.450.000? Jawab: TVC = VC x Q → Rp. 5.000 x 500 unit = Rp. 2.500.000 TC = FC + TVC = FC + Rp. 2.500.000 = Rp. 3.450.000 FC = Rp. 3.450.000 – Rp. 2.500.000 = Rp. 950.000

Fungsi Biaya Tetap Rata-Rata Biaya tetap rata-rata (average fixed cost/AFC) adalah hasil dari pembagian biaya tetap dengan volume kegiatan dengan persamaan matematis: AFC = FC/Q P AFC Q

Fungsi Biaya Tetap Rata-Rata Contoh Kasus 3: Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp. 250.000. Berapa biaya tetap rata-ratanya? Jawab: AFC = FC / Q = Rp. 250.000 / 800 unit = Rp. 312,5

Fungsi Biaya Tetap Rata-Rata Kasus 3: Produk sebanyak 500 unit memerlukan biaya tetap Rp. 950.000. Berapa biaya tetap rata-ratanya? Jawab: AFC = FC / Q = Rp. 950.000 / 500 unit = Rp. 1.900

Fungsi Biaya Variabel Rata-Rata Biaya variabel rata-rata (average variable cost/AVC) adalah hasil dari pembagian biaya variabel dengan volume kegiatan dengan persamaan matematis: AVC = VC/Q P AVC Q

Fungsi Biaya Variabel Rata-Rata Contoh Kasus 4: Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya variabel Rp. 4.000. Berapa biaya variabel rata-ratanya? Jawab: AVC = VC / Q = Rp. 4.000 / 800 unit = Rp. 5

Fungsi Biaya Variabel Rata-Rata Kasus 4: Produk sebanyak 500 unit memerlukan biaya variabel Rp. 5.000. Berapa biaya variabel rata-ratanya? Jawab: AVC = VC / Q = Rp. 5.000 / 500 unit = Rp. 10

Fungsi Biaya Total Rata-Rata Biaya total rata-rata (average cost/AC) adalah hasil dari pembagian biaya total dengan volume kegiatan dengan persamaan matematis: AC = TC/Q atau AC = (FC + TVC)/Q P AC AVC AFC Q

Fungsi Biaya Total Rata-Rata Contoh Kasus 5: Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya total Rp. 3.450.000. Berapa biaya total rata-ratanya? Jawab: ATC = TC / Q = Rp. 3.450.000 / 800 unit = Rp. 4.312,5

Fungsi Biaya Total Rata-Rata Kasus 5: Produk sebanyak 500 unit memerlukan biaya total Rp. 3.450.000. Berapa biaya total rata-ratanya? Jawab: ATC = TC / Q = Rp. 3.450.000 / 500 unit = Rp. 10

Fungsi Biaya MarJinal Biaya marjinal (marginal cost/MC) adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk tambahan 1 unit produk yang dihasilkan dengan persamaan matematis: MC = ΔTC/ ΔQ P MC Munculnya biaya marginal diakibatkan adanya perluasan produksi yang dilakukan perusahaan dalam rangka menambah jumah produk yang dihasilkan Q

Fungsi Biaya MArjinal Contoh Kasus 6: Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp. 250.000 dan biaya variabel per unit Rp. 4.000. Kemudian perusahaan menambah produksinya menjadi 810 unit. Berapakah biaya marjinalnya? Jawab: ΔTC = TC2 – TC1 = Rp. 3.490.000 – Rp. 3.450.000 = Rp. 40.000 ΔQ = Q2 – Q1 = 810 unit – 800 unit = 10 unit MC = ΔTC / ΔQ = Rp. 40.000 / 10 unit = Rp. 4.000

Fungsi Biaya MArjinal Kasus 6: Produk sebanyak 500 unit memerlukan biaya tetap Rp. 100.000 dan biaya variabel per unit Rp. 5.000. Kemudian perusahaan menambah produksinya menjadi 550 unit. Berapakah biaya marjinalnya? Jawab: ΔTC = TC2 – TC1 = Rp. 2.850.000 – Rp. 2.600.000 = Rp. 250.000 ΔQ = Q2 – Q1 = 550 unit – 500 unit = 50 unit MC = ΔTC / ΔQ = Rp. 250.000 / 50 unit = Rp. 5.000

BAB 6 – Fungsi Biaya Pertemuan Berikutnya