Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi, otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Sehingga otot memiliki potensi listrik yang dihasilkan oleh sel otot ketika otot ini aktif dan ketika sedang beristirahat atau disebut juga Electromyograph. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu: Kontraksibilitas adalah kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan, Ektensibilitas adalah kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula, Elastisitas adalah kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Dengan project ini kami memanfaatkan otot untuk mengontrol pergerakan motor.
Electromyograph (EMG) adalah teknik untuk memeriksa dan merekam aktivitas sinyal otot. EMG dilakukan dengan instrumen bernama electromyograph, untuk menghasilkan rekaman bernama elektromiogram. Electromyograph mendeteksi potensi listrik yang dihasilkan oleh sel otot ketika otot ini aktif dan ketika sedang beristirahat. Ada banyak aplikasi untuk penggunaan EMG. EMG digunakan secara klinis untuk diagnosis masalah neurologis dan neuromuskular. Hal ini digunakan diagnosa oleh laboratorium kiprah dan oleh dokter terlatih dalam penggunaan biofeedback atau penilaian ergonomis. EMG juga digunakan dalam berbagai jenis laboratorium penelitian, termasuk mereka yang terlibat dalam biomekanik, kontrol motor, fisiologi neuromuskuler, gangguan gerak, kontrol postural, dan terapi fisik. Sinyal EMG digunakan dalam aplikasi klinis dan biomedis. EMG digunakan sebagai alat diagnostik untuk mengidentifikasi penyakit neuromuskuler, menilai nyeri punggung bawah, kinesiologi, dan gangguan kontrol motor. Sinyal EMG juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk perangkat palsu seperti buatan tangan, lengan dan tungkai bawah. Untuk itu melalui project ini sinyal otot digunakan untuk megatur pergerakan motor.
Membuat rangkaian pengontrol motor servo menggunakan sinyal otot lengan saat kontraksi dan relaksasi.
Basic Instrument Notch Filter High Pass Filter -40db, fc=20Hz Adder Pasien Mikrokontroler ARDUINO NANO Program Motor Servo & PC Input ProsesOutput Low Pass Filter -40db, fc=500Hz
Start Inisialisasi Deteksi Sinyal EMG A Sinyal EMG A Terdeteksi Sending Data Tx mengirim data ke Rx lewat Bluetooth HC-05 End
Acl instrumentNon Inverting Amplifier
Output
#include #define waktusinyal 1 #define waktuEMG 100 Servo myservo; int bluetoothTx = 2; int bluetoothRx = 3; SoftwareSerial bluetooth(bluetoothTx, bluetoothRx); int sensorPin = A1; float sinyalEMG; float EMG; int a=0; int pos;
void setup() { bluetooth.begin(9600); // Bluetooth default baud is Serial.begin(9600); myservo.attach(9); }
void loop() { // put your main code here, to run repeatedly: sinyalEMG = analogRead(sensorPin)* ; float EMG = sinyalEMG; Serial.print("sinyal=");Serial.println (EMG); float kirim = analogRead(A0); float edit = 1023-kirim; if (EMG>=1.5){ myservo.write(210); a=1; }
if ((a==1)&&(EMG<=1)) { myservo.write(10) ; a=0; } //Serial.println (kirim); //delay(10); bluetooth.print ( (String)"S " + edit + "\n" );//print to android
AclFrekuensi Cut off
AclFrekuensi Cut off