Kebutuhan Rasa Aman & Nyaman Ns Eka Sakti W, S.Kep Keperawatan Dasar Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MEMASANG KANUL NASAL
PSIKOLOGI KERJA Dr. Bing Wantoro, MS, SpOk.
Oleh : Baju Widjasena Bagian K3 FKM UNDIP
Manajemen Asuhan Keperawatan Disampaikan Oleh: Ns
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
ASKEP WAHAM.
Konsep Manusia Kebutuhan Dasar Manusia
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PENDIDIKAN KELAHIRAN ANAK
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Danik Dwiyanti.
ASPEK SEXUALITAS dalam keperawatan
1. 2 Implementasi adalah suatu proses meletakan rencana ke dalam suatu kegiatan atau tindakan. Aktifitas yang dilakukan yaitu meliputi : 1.Secara terus.
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Diagnosa keperawatan Oleh: Riwayati
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
RUMAH SEHAT.
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Disusun oleh : NAMA : SYIFAUL JANNAH NIM : G0A016072
STRESS KERJA.
ANALISIS AKAR MASALAH.
Bandar Lampung, 28 Agustus 2016
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
PELAYANAN PASIEN DENGAN RESIKO TINGGI
ASUHAN KEBIDANAN IV.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
KELOMPOK 1 NAMA : A.ALFIANNOR ADDIN RIDHANI AHMAD TAUFIK HIDAYAT
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
STRESS KERJA.
Oleh : Ners Anang Satrianto
MEMAHAMI FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
Falsafah kesehatan Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai tujuan dan menjadi sebagai pandangan hidup. Falsafah.
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
Wahyu Apriliyani W Robi Arbiansyah
Assalamualaikum Wr. Wb..
Stres....
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
PENERAPAN PROSES PERAWATAN USILA
TEORI FAYE G. ABDELLAH 21 MASALAH PERAWATAN (1919 – SEKARANG)
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Konsep kebutuhan dasar manusia
Keamanan& Kenyamanan Lingkungan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UPAYA KESEHATAN KERJA.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
PSIKOLOGI KECEMASAN.
PROSES SKORING Prodalima, S.Kep, Ners.
ASKEP PADA USIA LANJUT By.FITRY ERLIN.
PERILAKU BERBAHAYA & DETERMINAN PERILAKU BERBAHAYA
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
KONSEP DASAR MANUSIA Diah Warastuti 1. SUB POKOK BAHASAN Mahluk biologik, Organ2 yg bekerja sbg su/ sistem yg utuh Mahluk psikologik, Tingkah laku merup.
STRESS KERJA.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar Manusia Ns. Selamat Budiman, S.Kep, M.Kep.
FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI
Transcript presentasi:

Kebutuhan Rasa Aman & Nyaman Ns Eka Sakti W, S.Kep Keperawatan Dasar Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara

Slide master Abraham Maslow Hirarki kebutuhan Dasar Manusia

Background Persepsi Aman Nyaman

Setiap individu membutuhkan rasa aman dan nyaman Dalam konteks keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman Gangguan rasa nyaman yang dialami klien diatasi oleh perawat melalui intervensi keperawatan. Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Kondisi ketidaknyamanan yang paling sering dihadapi oleh klien adalah nyeri.

Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) kenyamanan / rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Pengertian

Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000)

Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu: a.Fisik berhubungan dengan sensasi tubuh. b.Sosial berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial. c.Psikospiritual berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan. d.Lingkungan berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.

Comfort Fisik PsikososialLingkunganSosial

Chaterine Kolcaba

Klasifikasi Kebutuhan Keamanan 1. Keamanan Fisik 2. Keamanan Psikologis

Mempertahankan keamanan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya, atau pemajanan pada lingkungan. Keamanan Fisik

Untuk merasa aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan tenaga medis pemberi perawatan kesehatan. Setiap orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal (Potter&Perry,2005). Keamanan Psikologis

FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KEAMANAN DAN KENYAMANAN Emosi Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan Status Mobilisasi Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko injury Gangguan Persepsi Sensori Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan

Cont’ Keadaan Imunitas Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang penyakit Tingkat Kesadaran Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur. Informasi atau Komunikasi Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.

Gangguan Tingkat Pengetahuan Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok Status nutrisi Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.

Usia Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya. Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punya.

1. Di rumah 2. Di RS : Mikroorganisme 3. Cahaya 4. Kebisingan 5. Cedera 6. Kesalahan prosedur 7. Peralatan medik Macam-macam bahaya / kecelakaan

Jenis resiko terhadap keamanan klien di dalam lingkungan pelayanan kesehatan adalah jatuh, kecelakaan yang disebabkan oleh klien, kecelakaan yang disebabkan oleh prosedur, dan kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan alat (Potter&Perry, 2005).

Tindakan untuk mencegah Jatuh Orientasikan klien terhadap lingkungan fisik sekitarnya Jelaskan penggunaan sistem bel pemanggil Kaji resiko klien untuk jatuh Tempatkan klien yang beresiko jatuh dekat dengan ruangan perawat Ingatkan seluruh petugas terhadap resiko klien jatuh Instruksikan klien dan keluarga untuk mencari bantuan bila klien bangun dari tempat tidur Jawablah panggilan bel klien dengan cepat Jaga agar tempat tidur klien tetap berada pada posisi rendah dengan sisi pembatas tempat tidur yang terpasang jika diperlukan Jaga barang-barang pribasi tetap berada dalam jangkuan klien Kurangi keributan Kunci seluruh tempat tidur, kursi roda atau brankar Observasi klien secara teratur Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan klien (Potter&Perry, 2005).

1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri 2. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah 3. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti 4. Penghalang sisi tempat tidur 5. Bel yg mudah dijangkau 6. Meja yang mudah dijangkau 7. Kereta dorong ada penghalangnya 8. Kebersihan lantai 9. Prosedur tindakan Cara Meningkatkan Keamanan

Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan mempengaruhi keamanan pasien. Menurut jurnal Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit yang aman dalam situasi darurat dan bencana, system gas medic harus diatur seperti berikut : - gas medik disimpan dengan benar dan dipasang dalam area berventilasi cukup area penyimpanan dengan kompartemen. - lokasi yang benar dan aman untuk penyimpanan gas medik. - untuk penggunaan di rumah sakit gas medik harus dalam pipa, minimum penyimpanan selama minimum 7 (tujuh) hari. - untuk rumah sakit yang menggunakan silinder individual, penyimpanan minimum untuk 3 (tiga) hari. - tangki mempunyai segel (seal) utuh dan aman dari pemasok. - pipa gas medik yang dipasang di dinding dilengkapi dengan penyangga pipa. - keselamatan sistem distribusi gas medik (katup, pipa dan sambungan) terjamin. Oksigen

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Kualitas pelayanan dalam rumah sakit dapat ditingkatkan apabila didukung oleh peningkatan kualitas fasilitas fisik. Ruang rawat inap merupakan salah satu wujud fasilitas fisik yang penting keberadaannya bagi pelayanan pasien. Tata pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat mempengaruh kenyamanan pasien selama menjalani rawat inap, disamping juga berpengaruh bagi kelancaran paramedis dalam menjalankan aktivitasnya untuk melayani pasien. Pencahayaan

“ a good nurse made patients comfortable and the provision of comfort was a primary determining factor of a nurse’s ability and characters ” taken from Aikens, 1908