KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Terapeutik adalah kemampuan atau ketrampilan seseorang untuk membantu orang lain beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. ( Northouse, 1998 ).
Membina hubungan interpersonal Mencapai tujuan yg realistis. Tujuannya : Penerimaan diri. Membina hubungan interpersonal Mencapai tujuan yg realistis. Rasa identitas personal yg jelas. Tujuannya : Penerimaan diri. Membina hubungan interpersonal Mencapai tujuan yg realistis. Rasa identitas personal yg jelas.
PRISNSIP-PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK. Menjadikan klien sebagai fokus utama dalam interaksi. Mengkaji kualitas intelektual untuk menentukan pemahaman. Mempergunakan sikap membuka diri untuk terapeutik. Menerapkan perilaku profesional. Menghindari hubungan sosial dgn klien. Menjaga kerahsiaan klien. Intervensi sesuai teori. Mengobservasi non verbal klien. Hindari membuat penilaian. Berikan petunjuk untuk menginterpretasikan kembali.
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK. Mendengarkan. Menunjukkan penerimaan. Menanyakan pertanyaan yg berkaitan. Mengulang ucapan klien dg kata2 sendiri. Klarifikasi jika terjadi kesalahanpahaman. Memfokuskan. Menyampaikan hasil observasi. Menawarkan Informasi. Diam. Meringkas
11. Memberi penghargaan. 12. Menawarkan Diri. 13 11. Memberi penghargaan. 12. Menawarkan Diri. 13. Memberikan Kesempatan kpd klien memulai pembicaraan 14. Mempwersilakan untuk meneruskan pembicaraan. 15.Menganjurkan klien untuk menjelaskan persepsinya. 16.Refleksi. 17.Dimensi respon. - Kesejatian - Empati. - Respek/ Hormat. - Konkret. 18.Dimensi Tindakan.
SKENARIO Seorang ibu bernama Lupa Palupi, umur 25 tahun, post partum anak pertama ingin mengetahui tentang cara memperlancar pengeluaran air susu ibu dan produksi ASI agar banyak. Sebagai seorang Jamulog, lakukan komunikasi terapeuti pada klien tersebut.