PERBEDAAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI
1. Antropologi Antropologi adalah suatu studi yang mempelajari tentang kehidupan manusia baik dari segi fisik, sosial dan budayanya. Tentunya antropologi lebih juga menitikberatkan pada personal dan penduduk yang merupakan masyarakat tunggal. tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama. Pada studi Antropologi juga berpusat pada kajian obyek studinya terhadap manusia.
2. Sosiologi Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dan studi sosiologi ini lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Dalam hal ini sosiologi juga banyak mempelajari mengenai interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Kajian obyek studi dari Sosiologi adalah masyarakat.
No Antropologi Sosiologi 1 Obyek kajian terhadap budaya yang ada pada manusia Obyek kajian studi lebih dipusatkan pada Masyarakat 2 Metode penelitian menggunakan Deskriptif, Kualitatif, Holistik, dan Komparatif Metode penelitian lebih dipusatkan pada Kuantitatif daripada kualitatif karena sosiologi mempelajari kehidupan masyarakat dan harus mengunakan data statistik untuk mendapatkan data yang otentik dan valid. 3 Antropologi mempelajari tentang budaya yang ada pada kalangan masyarakat dalam suatu etnis tertentu. Tentunya antropologi lebih juga menitikberatkan pada personal dan penduduk yang merupakan masyarakat tunggal Ranah keilmuan banyak mempelajari segala hal tentang masyarakat hingga solusi-solusi yang menciptakan integrasi masyarakat.
DEFINISI ANTROPOLOGI KESEHATAN Konsep Sehat dan Sakit Sebelum memahami tentang antropologi kesehatan, maka pada bagian ini akan sedikit diuraikan pengertian sehat dan sakit. Konsep sehat, yang dikemukakan oleh Linda Ewles & Ina Simmet (1992), Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh. Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih.
Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat. Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yang berkaitan dengan kepercayaan dan praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik, secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian.
Sedangkan konsep sehat yang dikemukakan oleh World Health Organization (WHO) maka itu berarti bahwa : Sehat itu adalah : “ a state of complete physical, mental, and social well being, and not merely the absence of disease or infirmity” (WHO, 1981:38 ). Sehat menurut WHO adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan
Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan, kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Konsep sakit. Sakit dapat diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan pengetahuan secara ilmiah dan dapat dilihat berdasarkan pengetahuan secara budaya dari masing-masing penyandang kebudayaannya. Seperi yang dikutip dari Djekky ( 2001: 15) sebagai berikut : Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagi gangguan fungsi fisiologis dari fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadi penyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993: 31) Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Sedangkan Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang. Menurut Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan social.
Keadaan sehat – Sakit Kontinum Sehat - sakit Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu “ sehat optimal dan “ kematian “, yang sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat (wellness area).
Mempertahankan Status Kesehatan Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan seseorang dapat dibagi menjadi sehat optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan pencegahan primer (primary prevention) yang meliputi health promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya sakit. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan sekunder dan tersier yaitu early diagnosisand promt treatment, disability limitation dan rehabilitation.
Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan. Factor Yang Berpengaruh Terhadap Perunbahan Sehat Sakit Bloom, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu: Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan. 2) Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat. 3) Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll. 4) Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 5) Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll 6) Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan
Tingkat Pencegahan Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan: Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah: Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stres dan lain-lain.
2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit: a 2.Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit: a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah: 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat. b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi
3.Pencegahan tersier : Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.