PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA: KADAR AIR DAN SUSUT PENGERINGAN
Cara pengambilan contoh simplisia nabati (berdasarkan metode MMI) 1. simplisia serbuk atau potongan, yg ukuran panjang, tebal atau lebar kurang dari 1 cm. Contoh diambil dg alat pengambil contoh yang ditusukkan pada bagian atas dan bawah Jumlah simplisia Contoh yang diambil kurang dari 100 kg 250 g Lebih dari 100 kg Diambil beberapa contoh @ 250, campur, bagi 4 bersilangan, ambil bagian berhadapan. Ulangi hingga campuran akhir 250g
Cara pengambilan contoh simplisia nabati (berdasarkan metode MMI) 2. panjang atau tebal simplisia lebih dari 1 cm Jumlah simplisia Contoh yang diambil kurang dari 100 kg Ambil 500g dari masing2 kemasan, Lebih dari 100 kg ambil 500 g dari masing2 kemasan, lakukan proses pembagian dan penyisihan hingga bobot 500g
3. Jumlah wadah atau kemasan yg diambil contohnya ditetapkan sbb : Jumlah seluruh wadah atau kemasan Jumlah wadah atau kemasan yang diambil contohnya 1 sampai 10 1 sampai 3 10 sampai 25 2 sampai 4 25 sampai 50 4 sampai 6 50 sampai 75 6 sampai 8 75 sampai 100 8 sampai 10 Lebih dari 100 Minimum 10
4. Jika jumlah simplisia kurang dari 10 kg, jumlah contoh tidak kurang dari 125 g
Susut pengeringan Susut pengeringan ditetapkan untuk menjaga kualitas simplisia Memiliki kaitan dengan kemungkinan pertumbuhan kapang/jamur. Dilakukan terhadap simplisia yang tidak mengandung minyak atsiri
Pemeriksaan kadar air Ditetapkan untuk menjaga mutu simplisia Dilakukan terhadap simplisia yang mengandung minyak atsiri Bila tidak dikatakan lain, kadar air simplisia tidak boleh lebih dari 10%. (MMI)
Tugas simplisia di bawah ini ditetapkan? Nama simplisia Susut pengeringan Kadar air Buah adas Kayu secang Buah cabe jawa Biji kola Bunga sidowayah Rimpang jahe Akar pasak bumi Kumis kucing sambiloto Akar pule pandak
Penetapan susut pengeringan Sebanyak 1 g sampel ditimbang dalam botol timbang dangkal bertutup yang telah ditara sebelumya. Sampel diratakan dalam botol timbang dengan menggoyangkan botol hingga merupakan lapisan dengan tebal 5 sampai 10 mm. Botol timbang dipanaskan dalam oven pada suhu 105°C dengan kondisi terbuka tutupnya. Pemanasan dilakukan hingga bobot tetap
Penetapan kadar air Cara destilasi Cara titrasi
Cara titrasi Pereaksi Karl Fischer Pereaksi dan larutan peka terhadap air harus dilindungi dari pengaruh kelembaban udara. Masukkan sampel yg telah ditimbang seksama ke dalam labu titrasi Titrasi dengan pereaksi Karl Fischer hingga titika akhir titrasi
MetodeTitrimetri Metode ini berdasarkan atas reaksi secara kuantitatif air denganlarutan anhidrat belerang dioksida dan iodium dengan adanya dapar yang bereaksi dengan ion hydrogen. Kelemahan metode ini yaitu reprodusibilas bergantung pada beberapa faktor seperti kadar relatif komponen pereaksi, sifat pelarut, pengamatan titik akhir titrasi bersifat relatif
Cara destilasi Pereaksi toluen Sampel dimasukkan ke dalam labu kering Ditambahkan toluen Pemanasan hingga semua ait tersuling Baca kadar air dalam %.
PEMERIKSAAN BAHAN ASING DALAM SIMPLISIA Simplisia harus bebas dari kontaminan yang disebabkan oleh jamur, serangga, dan kontaminan hewan lain seperti hasil eksresi hewan. Tidak ditemukan adanya bau atau warna yang tidak sesuai dengan sifat simplisianya
pencegahan Selama penyimpanan, simplisia harus diletakkan ditempat yang bersih dan terjaga hgienitasnya Hindari kemungkinan tumbuhnya jamur selama penyimpanan, terutama terhadap kemungkinan munculnya aflatoksin
Cara penetapan bahan asing (MMI, WHO) Timbang 25-500 g simplisia, ratakan. Pisahkan sesempurna mungkin bahan organik asing, timbang dan tetapkan jumlahnya dalam persen. Bila perlu gunakan kaca pembesar atau dengan ayakan No.250 untuk memisahkan debu. Makin kasar simplisia yang diperiksa, makin banyak jumlah simplisia yang ditimbang.
Pemeriksaan makroskopik Dilakukan terhadap simplisia utuh dan rajangan Pemeriksaan mikroskopik Dilakukan terhadap simplisia serbuk
Ukuran sampel roots, rhizomes and bark 500 g leaves, flowers, seeds and fruit 250 g cut herbal materials (average weight of each fragment less than 0.5 g) 50 g
Definisi bahan asing Bagian tanamana atau bahan lain selain simplisia yang dimaksud Organisme atau bagian organisme Mineral seperti tanah, pasir, debu
Kadar abu Penentuan kadar abu dilakukan untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai diperoleh simplisia baik yang berasal dari tanaman secara alami maupun kontaminan selama proses, seperti pisau yang tekah berkarat
Apa itu abu? Abu adalah sisa pembakaran sempurna bahan organik Secara kimia abu dapat didefinisikan sebagai oksida logam dan bahan-bahan lain yang tidak dapat dibakar. Abu merupakan derajat kebersihan penanganan simplisia
Abu… Secara alami simplisia mengandung logam yang merupakan komponen hara tumbuhan. Logam tersebut merupakan abu fisiolgis. Sebagian besar abu fisiologis larut air Pada saat penyiapan, simplisia dapat terkontaminasi oleh tanah, pasir, dsb. Pasir merupakan senyawa silikat yang tidak terbakar Silikat tidak larut asam, sehingga merupakan kompoenen penyususn abu tidak larut asam.
Kadar abu Kadar abu diperiksa untuk menetapkan tingkat pengotoran oleh logam-logam berat dan silikat Penetapan kadar abu pada simplisia meliputi : penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam, penetapan kadar abu yang larut air.
Penetapan kadar abu Sampel serbuk yang telah digerus sebanyak 2-3 gram dan ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam krus platina atau krus silikat yang telah dipijarkan, lalu diratakan. Sampel dipijarkan perlahan-lahan sampai arang habis, dinginkan, kemudian ditimbang. Air panas dapat ditambahkan jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, kemudian disaring melalui kertas saring bebas abu. Sisa abu dan kertas saring dipijarkan dalam krus yang sama. Filtrat dimasukkan ke dalam krus, diuapkan, dipijarkan sampai bobot tetap, kemudian ditimbang. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, dididihkan dengan 25 mL asam klorida encer (10%) selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, dicuci dengan air panas, dipijarkan hingga bobot tetap, timbang. Kadar abu yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
Penetapan kadar abu yang larut dalam air Abu yang diperoleh dari penetapan kadar abu, dididihkan dengan 25 mL air selama 5 menit, dikumpulkan bagian yang tidak larut, disaring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, dicuci dengan air panas dan dipijarkan selama 15 menit pada suhu tidak lebih dari 450oC, sampai bobot tetap, ditimbang. Perbedaan bobot sesuai dengan jumlah abu yang larut dalam air. Kadar abu yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang dikeringkan di udara .
Contoh batasan kadar abu simplisia Kadar abu total Kadar abu tidak larut asam Daging biji kemiri Tidak lebih dari 3,5% Tidak lebih dari 0,1% Umbi bawang merah Tidak lebih dari 6% Tidak lebih dari1% Umbi bawang putih Tidak lebih dari 3% Herba seledri Tidak lebih dari 8% Biji pepaya Tidak lebih dari 9% Bunga cengkeh Tidak lebih dari0,5% Daun tapak dara Tidak lebih dari 11,5% Daun gandarusa Tidak lebih dari 8%
TUGAS MANDIRI