PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI INDIKATOR INDEKS DIMENSI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Umur Panjang dan Sehat Pengetahuan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat JENDERAL Bina Kefarmasian DAN ALAT KESEHATAN
Advertisements

Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PARADIGMA SEHAT
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
KEBIJAKAN DEPKES DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA Pusdiknakes
Kesiapan Pelayanan Kefarmasian Komunitas dan Klinik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Menjelang diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2014 H.
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PRAKTIK KEPERAWATAN.
UNDANG UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN.
PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN PTM
UU No. 23 TAHUN 2014 IMPLIKASINYA TERHADAP SDM KESEHATAN
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
KEBIJAKAAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2016
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA/ KELURAHAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
Administrasi dan Kebijakan Upaya Kesehatan Perorangan
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
Sikda PENGELOLAAN DATA INFORMASI SOFTWARE.
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
OPTIMALISASI BOK DALAM PROGRAM PAMSIMAS/STBM TAHUN 2017
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN T.A 2018
PERENCANAAN PROGRAM/PROYEK UPAYA KESEHATAN
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
Surveilans Berbasis Masyarakat
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
PRAKTIK KEPERAWATAN.
Sarana dan program Pengembangan SDM Kesehatan Masyarakat
PERTEMUAN II DAN III Dasar- dasar Pendidikan Kesehatan
Oleh Dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika KADIS KESEHATAN KAB KLUNGKUNG
MANAJEMEN FARMASI (2SKS)
Sistem Kesehatan Nasional
PENGENALAN AKUPRESUR DALAM KESEHATAN
Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
Praktikum Kesehatan Masyarakat Di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Seksi Promosi Kesehatan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Oleh: MARETALINIA.
Kom III SUHARI MM.
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Pengobatan tradisional  salah satu upaya pengobatan, perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan, banyak dimanfaatkan masyarakat.
LOGO K3 PERKANTORAN Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan PERMENKES NO 48 TAHUN 2016.
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
UNDANG UNDANG KESEHATAN
PERanan pelayanan akupresur terkait pembiayaan kesehatan di pusk Ir iga putri mahadewi, m.kes. (kepala upt – jkmb dinkes prov bali.
POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SINERGITAS PELAKSANAAN Program prioritas kesehatan
 Tahun 2019 AKADEMI KEPERAWATAN POLITEKNIS KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH BANDA ACEH.
TERAPI KOMPLEMENTER TRADISIONAL
Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas Kelompok II : Aditya Prayudha Setri Endah Pratiwie Siti Ayu Puspasari Khana.
KEBIJAKAN DEPKES DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA Pusdiknakes.
STRATEGI MENUJU KABUPATEN LAYAK ANAK
PERLINDUNGAN KESEHATAN PADA PEKERJA PEREMPUAN Disampaikan pada PERINGATAN INTERNATIONAL WOMEN’S Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan.
“PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA ”
ADMINISTRASI DAN UPAYA KESEHATAN. PENGERTIAN = tatanan yg menghimpun berbagai upaya kes masy (UKM) dan upaya kes perorangan (UKP) secara terpadu & saling.
1 TEKNIS PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DALAM MENDUKUNG GERMAS DIBAWAKAN OLEH : KEPALA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL dr. Putu Camellia.
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan
KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN PROVINSI BANTEN
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Ismuntania siregar., M.KEP.
Transcript presentasi:

PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI INDIKATOR INDEKS DIMENSI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Umur Panjang dan Sehat Pengetahuan Kehidupan yang layak Angka Harapan Hidup Pada saat Lahir Angka Melek Huruf (Lit) Rata2 Lama Sekolah (MYS) Pengeluaran (kapita riil yang disesuaikan) (PPP Rupiah) Indeks Harapan Hidup Indeks Lit Indeks MYS Indeks Pendidikan Indeks Pendapatan Meningkatnya UHH menjadi 72,0 thMenurunnya AKB menjadi 24 per 1000 KH Menurunnya AKI menjadi 118 per kh Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada anak balita menjadi 15%. HDR 2013 UNDP: Indonesia  121 dari 187 HDR 2013 UNDP: Indonesia  121 dari 187

ARAH KEBIJAKAN KESEHATAN Penguatan pelayanan kesehatan primer (primary health care) di Puskesmas 2. Penerapan pendekatan keberkelanjutan pelayanan mengikuti siklus hidup manusia (continuum of care) 3. Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk)

PARADIGMA SEHAT : Mengutamakan promotif -preventif 4 Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%) KIE, Self care Promosi Kesehatan Self care (42%)Yankes (58%) Sarana Kesehatan Self care Nasional Kualitas Yankes ( Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll) Sumber : Susenas 2010

DASAR PENGEMBANGAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL 5 Pasal 59 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN Ps 48 (1) 1.PELAYANAN KESEHATAN 2.PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL 3.PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT 4.PENYEMBUHAN PENYAKIT DAN PEMULIHAN KESEHATAN 5.KESEHATAN REPRODUKSI 6.KELUARGA BERENCANA 7.KESEHATAN SEKOLAH 8.KESEHATAN OLAHRAGA 9.PELAYANAN KESEHATAN PADA BENCANA 10.PELAYANAN DARAH 11.KESEHATAN GIGI DAN MULUT 12.PENANGGULANGAN GANGGUAN PENGLIHATAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN 13.KESEHATAN MATRA 14.PENGAMANAN DAN PENGGUNAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN 15.PENGAMATAN MAKANAN DAN MINUMAN 16.PENGAMANAN ZAT ADIKTIF, DAN/ATAU 17.BEDAH MAYAT SISTEM KESEHATAN NASIONAL (PERPRES NO 72 TAHUN 2012) PP NO 103/2014 YANKESTRAD WHO STRATEGY ON TRADITIONAL MEDICINE ( )

6 Tujuan Strategis, Arah dan Aksi, untuk 1. membangun dasar pengetahuan manajemen aktif T & CM melalui kebijakan nasional yang tepat ; 2. memperkuat jaminan mutu, keamanan, penggunaan yang tepat dan efektivitas T & CM dengan mengatur produk, praktik dan praktisi; 3. mempromosikan cakupan kesehatan universal (UHC) dengan mengintegrasikan layanan T & CM secara tepat ke dalam pemberian pelayanan kesehatan dan asuhan kesehatan mandiri

Kecenderungan masyarakat untuk “back to nature” Kekayaan hayati Indonesia: jenis TO (tanaman Obat), 7500 – 9600 tanaman berpotensi sebagai obat jenis yang diteliti, 300 spesies yang telah digunakan sebagai OT (Obat Tradisional). Pengobatan tradisional oleh penduduk untuk: 59,12 % : menggunakan jamu  95,6% diantaranya mengakui ramuan tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan ( Riskesdas 2010 ).  30,4% RT memanfaatkan Yankestrad (Riskesdas 2013 ). SITUASI SAAT INI

PELAYANAN KESEHATAN KONVENSIONAL (mainstream) NON TRADISIONAL (CAM) NON KONVENSIONAL TRADISIONAL ILMIAH EMPIRIS DI INDONESIA Saintifikasi Jamu (Permenkes No 003/2010) Akupunktur (Permenkes No 1186/1996)

ARAH KEBIJAKAN KESTRAD 9 1. Membantu pencapaian SPM bidang kesehatan dan SDGs melalui upaya preventif, promotif dan peningkatan kualitas hidup 2. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang kestrad 3. Mempersiapkan SDM profesi bidang kestrad 4. Mengatur produk, praktik dan praktisi kestrad 5. Mengintegrasikan pelayanan kestrad secara tepat ke dalam fasilitas pelayanan kesehatan dan asuhan kesehatan mandiri

NOINDIKATOR SASARAN : Meningkatnya Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional dan Komplementer IKK % Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional Definisi Operasional : Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional terhadap masyarakat di wilayah kerjanya yang memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: 1.Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih yankes tradisional 2.Puskesmas yang melaksanakan asuhan mandiri kestrad ramuan dan keterampilan 3.Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pembinaan meliputi pengumpulan data Kestrad, fasilitasi registrasi/perizinan dan bimbingan teknis serta pemantauan yankestradkom 15%25%45%60%75% TARGET RENSTRA

CAPAIAN INDIKATOR % PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN KESEHATAN TRADISIONAL DINAS KESEHATAN KAB. TANGGAMUS TAHUN INDIKATORTARGET 2018CAPAIAN 2018 % Puskesmas Yang Menyelenggarakan Kesehatan Tradisional 60%60,9%

STRATEGI YANG DIAMBIL DALAM KEGIATAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER DI KABUPATEN TANGGAMUS 12 Mengoptimalkan regulasi dalam pembinaan dan pengembangan pelayanan kesehatan tradisional Mengembangkan kelembagaan pelayanan kesehatan tradisional disemua jenjang adminitrasi Meningkatkan pengobatan tradisional yang aman, bermanfaat dan bermutu serta terjangkau Meningkatkan pelayanan kesehatan tradisional yang aman, bermanfaat, bermutu dan rasional yang terintegrasi di sarana kesehatan pemerintah Meningkatkan sumberdaya kesehatan dalam pembinaan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mampu memilih dan memanfaatkan pengobatan tradisional yang aman, bermutu dan bermanfaat Meningkatkan / memberdayakan masyarakat mandiri untuk hidup sehat dengan pemanfaatan TOGA (Taman Obat Keluarga)

KEGIATAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER DI KABUPATEN TANGGAMUS  Pembentukan Kader Asman Toga dan Keterampilan di Puskesmas  Pelatihan Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur bagi tenaga Puskesmas Provinsi Lampung  Pembentukan Kelompok Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Keterampilan.  Sosialisasi Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional  Monev/Bimtek Yankes Tradkom Dinkes ke Puskesmas

14 PERMASALAHAN TERKAIT PROGRAM YANKESTRADKOM  Keterbatasan SDM pengelola program kestrad dan pengelola program kestrad berganti (baru)  Kesehatan tradisional alternatif dan komplementer masih dianggap sebelah mata, sehingga pelaksanaan Program kesehatan tradisional alternatif dan komplementer berjalan sangat lambat  Koordinasi antara LS/LP dinilai masih kurang  Belum maksimalnya pembinaan Hatra sehingga masih kecil Hatra yang mendaftar.  Pengobatan TCM sekarang ini semakin marak  Menurunnya minat masyarakat dalam pemanfaatan TOGA

15 HARAPAN TERHADAP DINKES TANGGAMUS TERKAIT PROGRAM YANKESTRADKOM  Dinas Kesehatan Kab Tanggamus bersepakat bersama untuk melaksanakan dan mengembangkan Program kesehatan tradisional alternatif dan komplementer secara berkesinambungan  Pelaksanaan kegiatan yankestradkom dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan terintegrasi dengan program lain  Tingkatkan pengawasan terhadap TCM yang saat ini sedang marak, tekankan mereka untuk melakukan pendaftaran Izin Pengobat Tradisional  Giatkan lagi penanaman dan pemanfaatan TOGA

TERIMA KASIH 16