MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP DASAR AGRONOMI Dr
Advertisements

PANCA USAHA TANI Dr. SUPRIYONO PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KADIRI UNISKA KEDIRI.
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
Farming System : HEIA, LEIA, LEISA
PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN MENUJU PERTANIAN BERKELNAJUTAN
Universitas Brawijaya
TANTANGAN MASYARAKAT PERTANIAN
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
Experimen Dalam Agroforestry.
Perencanaan Tata Guna Lahan
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM)
HORTIKULTURA BUAH (POMOLOGI) Aspek Jasmaniah (Edible Plant) SAYUR
PERAN BAHAN ORGANIK BAGI KESUBURAN TANAH
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Prof Dr Ir Soemarno, MS Jurusan Tanah FP UB Malang, Agustus 2010 PENGELOLAAN SUMBERDAYA TANAH : KIMIA DAN KESUBURAN ISBN: t.
Ekonomi Sumberdaya Agraria SUWARDI Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB Pengelolaan jangka panjang dan konservasi sumberdaya.
TEKHNIK-TEKHIK PENGENDALIAN HAMA
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
BUDIDAYA TANAMAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( )
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
DASAR AGRONOMI.
SOP Pegagan Produktivitas bioaktif pegagan meningkat Ekofisiologi
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Sistem agroforestri.
LAND DEGRADATION Mengapa degradasi lahan menjadi isu global yang penting? - Berdampak buruk pada produktivitas lahan, ketahanan pangan, lingkungan dan.
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Kamus Wikipedia misalnya menyebutkan bahwa usaha tani organik (organic farming) adalah bentuk usaha tani yang menghindari atau secara besar-besaran menyingkirkan.
FAKULTAS PERTANIAN IPB
HORTIKULTURA BUAH (POMOLOGI) Aspek Jasmaniah (Edible Plant) SAYUR
PENGERTIAN AGRONOMI Agronomi
II. KONSEP PERTANIAN Tanaman pertanian : tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dll Dalam arti luas : tanaman.
PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS SOLUSI UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
RAGAM DAN KARAKTERISTIK PERTANIAN TERPADU
Integrated Pest Management (IPM)
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
SISTEM PERTANIAN TERPADU
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
FUNGSI POKOK TANAH DALAM USAHATANI BERKELANJUTAN
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Pengertian Pertanian terpadu
CIRI-CIRI PERTANIAN.
SUMBERDAYA DI DESA : A. Sumber Daya Alam (SDA) 1. Lahan (Sawah, Tegal, Kebun dll) 2. Air 3. Iklim (Basah, Kering) 4. Hutan atau tumbuhan (groves) 5. Mineral.
(MIXED FARMING SYSTEMS)
APLIKASI PUPUK BERIMBANG PADA TANAMAN CENGKEH
REVOLUSI HIJAU.
Sistem Pertanian Terpadu
PENERAPAN KONSEP EKOLOGI
AGROFORESTRY (2) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (PIP)
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
Pemanfaatan SDA dengan Pembangunan Berkelanjutan
Pengelolaan Sumberdaya Pertanian dan Kualitas Lingkungan
Membangun Pertanian Modern di Wilayah Perbatasan FARID BAHAR Bogor, 8 Maret 2018.
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
MEMBANGUN USAHA AGRIBISNIS
Daya Dukung dan Daya Tampung Pengelolaan Sumberdaya Air
1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan Benih dan Tanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) 6. Panen dan Pascapanen.
Modul 6 Kegiatan Pembelajaran 3
Kamus Wikipedia misalnya menyebutkan bahwa usaha tani organik (organic farming) adalah bentuk usaha tani yang menghindari atau secara besar-besaran menyingkirkan.
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
Modul 6 KB 1 Ekologi Tanaman.
Peluang dan potensi Pertanian Organik
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH BERKELANJUTAN DI DAERAH TROPIKA BASAH INDONESIA Syekhfani Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 1.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER GANJIL

The TRENDS of Agricultural/Soil Management Practices: Focused more on conserving environment LOW INPUT farming management More organic than inorganic/synthetic fertilizers More organic than inorganic/synthetic pesticides Soil conservation focusing on safety and healthy of soil and water body Site Specific Farming: Balanced Fertilization Integrated Nutrient Managemen t SUSTAINABLE AGRICULTURE ENVIRONMENTAL CONSERVATION The Existing Agricultural/Soil/Land Management Practices: Focused on increasing production High input farming management Utilization of inorganic/synthetic & organic Fertilizers Utilization of inorganic/synthetic & organic pesticides Soil conservation focusing more on soil erosion (?) Problems & Solutions in Soil Management Practices: Paddy soils Upland/Dry soils Peat soils & Acid Sulfate Soils (?) The ON GOING TRENDS More toward Site Specific Farming & Organic Farming

TREN Praktek Pengelolaan LAHAN Pertanian Lebih Memfokuskan pada Pelestarian Lingkungan Pengelolaan Pertanian Ber-INPUT LUAR RENDAH Penggunaan Pupuk Organik Lebih daripada Pupuk Anorganik Penggunaan Pestisida Organik Lebih daripada Pestisida Anorganik Konservasi Tanah Mencakup Keaman & Kesehatan Tubuh Tanah & Air PERTANIAN SPESIFIK LOKASI: Pemupukan Berimbang Pengelolaan Hara Terpadu TREN YANG BERLAKU Lebih Kearah Pertanian Spesifik Lokasi & Organic Farming PERTANIAN BERKELANJUTAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

Pertanian Berkelanjutan ber-Input Luar Rendah (LEISA) LEISA, mengacu bentuk-bentuk pertanian sebagai berikut: 1.Berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada dengan mengkombinasikan berbagai macam komponen sistem usaha tani, yaitu tanaman, hewan, tanah, air, iklim, dan manusia sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang paling besar. 2.Berusaha mencari cara pemanfaatan input luar hanya bila diperlukan untuk melengkapi unsur-unsur yang kurang dalam ekosistem dan meningkatkan sumberdaya biologi, fisik, dan manusia. Dalam memanfaatkan input luar, perhatian utama diberikan pada maksimalisasi daur ulang dan meminimalkan kerusakan lingkungan.

LEISA, tidak bertujuan memaksimalkan produksi jangka pendek, namun untuk mencapai tingkat produksi yang stabil dan memadai jangka panjang. LEISA, berupaya mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan sumberdaya alam serta memanfaatkan secara maksimal proses-proses alami. Di mana bagian dari produksi itu dipasarkan, maka dicari cara untuk memperoleh kembali unsur hara yang dihilangkan dari sistem usahatani ke pasar.

LEISA, menggabungkan komponen-komponen pengetahuan dan praktek-praktek terbaik setempat, pertanian berwawasan ekologi yang dikembangkan di tempat lain, ilmu konvensional dan pendekatan baru dalam ilmu pengetahuan (agroekologi, bioteknolgi, dll) Praktek LEISA, harus dikembangkan dalam setiap sistem ekologi dan sosioekonomi. Strategi dan teknik khusus akan bervariasi sesuai kebutuhan setiap sistem dan jumlahnya tak terbatas. LEISA tidak dapat memberikan jawaban yang universal dan siap pakai untuk menjawab permasalahan petani di daerah lain, namun hanya dapat memberikan indikasi prinsip dan peluang.

Yang terpenting harus diingat adalah bahwa rekomendasi pemupukan tidak dapat bersifat universal, melainkan bersifat sangat spesifik untuk setiap lokasi usahatani. Pemahaman PEMUPUKAN BERIMBANG: Pemberian pupuk/hara sesuai kebutuhan tanaman dengan konsep: tepat dosis, tepat jenis, tepat waktu, dan tepat cara, berdasarkan pada sifat tanah menyediakan hara serta cara pengelolaan yang tepat tanpa merusak fungsi sumberdaya tanah.  hasil uji tanah dan uji jaringan tanaman memegang peranan penting, untuk menghindari akumulasi suatu hara dalam tanah akibat aplikasi yang berlebih.

Yang harus diperhatikan dengan teliti dan benar dalam pertanian organik adalah mulai dari bibit/benih, input, proses usahatani, panen, pasca panen & penyimpanan. Pemahaman PERTANIAN ORGANIK: Suatu sistem pertanian yang didesain dan dikelola sedemikian sehingga mampu menciptakan produktivitas yang berkelanjutan. Prinsipnya, petani organik menghindarkan penggunaan pupuk dan pestisida sintetik.

Konsep Pengelolaan Pupuk Terpadu (PPT): adalah penciptaan suatu kondisi yang ideal untuk menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman secara berimbang melalui pemberian gabungan berbagai sumber unsur hara berupa: (a) pupuk mineral, (b) pupuk organik, dan (c) pupuk hayati (biologis); dan mengupayakan agar penggunaannya optimum, sehingga dapat memelihara produktivitas tanah dan kondisi lingkungan

Konsep Pengelolaan Tanah Spesifik Lokasi: Merupakan sistem pengelolaan tanah dengan memperhatikan potensi hara, air, bahan organik, dan mikroorganisme di wilayah tertentu. Penerapan Konsep Pemupukan Berimbang dan Pengelolaan Pupuk Terpadu berlaku di sini. Uji tanah dan tanaman menjadi kunci penting dalam pengelolaan tanah spesifik lokasi agar pemberian hara dan air dapat diberikan sesuai yang dibutuhkan.

Konsep AGROFORESTRY (WANATANI): Sistem penggunaan lahan berkelanjutan yang mempertahankan atau meningkatkan produksi dengan mengkombinasikan tanaman pangan dengan tanaman hutan dan/atau ternak pada lahan yang sama, baik secara bergiliran maupun bersamaan, dengan menggunakan praktek pengelolaan yang cocok dengan karakteristik sosial dan budaya penduduk serta kondisi ekonomi dan ekologi setempat.

TERIMA KASIH