Andi Udin Saransi PLP Universitas Udayana

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Basic Knowledge of Fire Protection.
Advertisements

PRINSIP PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
LAS BUSUR LISTRIK.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Sanitasi dan Keamanan.
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
INSPEKSI K3.
Kimia Pengenalan Ilmu Kimia.
ISOLASI MINYAK ESSENSIAL
Ada Apa dengan Kebakaran???????
KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN
Keamanan Kerja Lab Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
PENGAMAN MANUSIA A.A Ayu Fibra Cahyani (TKJ)
Bab 7 ILMU ALAMIAH DAN TEKNOLOGI MASA DEPAN SEHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA 'Bahan Kuliah IAD', 2011.
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN
Peralatan instalasi.
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
BANTUAN DASAR BENCANA KEBAKARAN.
Klasifikasi Sampah (Sumber dan komposisi)
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA BAHAN KIMIA
Briefing Praktikum NTD dan BMT
Perlindungan Api & Panas pd Ruangan
Sumber Listrik KELAS A-2014 Riski Septiana ( )
KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
ILMU KIMIADASAR.
K 12 LIQUIFIKASI.
BAHAN DAN ENERGI.
Basic Knowledge of Fire Protection.
PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
TEKNOLOGI HASIL TERNAK KULIT DAN SISA GELATIN
Laboratorium (fungsi)
Dosen pengampu: Ibu Sri sukaesih Ibu Siti Alimah
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran
Prosedur Tanggap Darurat
Pengetahuan Selama Bekerja
Praktikum Pengelolaan Limbah Peternakan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
TEORI API.
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
AJI BAGUS PRASETIO JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
SELAMAT DATANG KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3).
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
PROSES REAKSI TERJADINYA API
SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI TANGGAP DARURAT APP PROBOLINGGO
PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN SMA NEGERI 1 SAMBOJA Samboja, 10 February 2018.
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
DESTILASI.
K3 DAN HUKUM TENAGA KERJA KELOMPOK 1 (SATU) ROBIATUL IRUDAH FIZA LESTARI RIZQI NABILAH HASNA.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT
PENCEGAHAN BAHAYA Kebakaran.
ANALISA KADAR AIR DAN AW
Ciri-ciri kondisi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang siap pakai :  Posisi masih tersegel,  Ada Pen Pengaman,  Pada label pengecekan APAR (tanggal pemeriksaan.
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
Pedoman pencegahan kebakaran
K 3 RS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Fire Prevention (Pencegahan) Fire Repression (Pemadaman) Fire Evacuation (Evakuasi)
SISTEM PENERANGAN DAN TANDA BELOK. Pengertian Sistem Penerangan Penerangan yang digunakan di kendaraan bertujuan untuk penerangan, untuk tanda sebagai.
Apriyanto. 1. Bahaya listrik 2. Bahaya listrik bagi manusia 3. Bahaya kebakaran dan peledakan.
 PENGERTIAN;  Adalah alat pemadam api berbentuk tabung berisi bahan kimia yang ringan di jinjing atau mudah di bawa dan mudah di operasikan oleh satu.
Transcript presentasi:

Andi Udin Saransi PLP Universitas Udayana aus.mitralab@gmail.com Manajemen Api Bagi PLP Sebagai Pengelola Laboratorium Materi Seminar Nasional di IPB Bogor, 8-9 Feb. 2018 Andi Udin Saransi PLP Universitas Udayana aus.mitralab@gmail.com  

Kebutuhan Pemanasan di Laboratorium Aktifitas Pendidikan tidak lepas dari Praktikum dan Penelitian, serta Pengabdian pada masyarakat  public serv Lab. Dalam kegiatan lab  butuh pemanasan dalam proses afiksasi, isolasi mikroba, inkubasi, pengeringan, pembakaran, pengabuan dan kegiatan pemanasan lainnya. Dalam kegiatan praktikum atau penelitian Lab, perlu pengendalian penggunaan panas  keamanan dan keselamatan Laboratorium dari terbentuknya api

PLP Bertanggungjawab dalam Pengelolaan Lab Pengelola Laboratorium yang dimaksud adalah Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) bertanggungjawab dalam pengelolaan Laboratorium (Permenpan RB No.03/2010). berkewajiban untuk memberikan pelayanan agar tercipta rasa aman dan nyaman bekerja di Laboratorium. memanage dan mengendalikan api di laboratorium dengan mensupervisi terhadap pemanasan yang terkontrol dan cara mengantisipasi api agar tidak terjadi kebakaran di Laboratorium.

API DAN METODA PENANGGULANGANNYA Pranata Lab harus memahami prinsip dasar api untuk menata penggunaan pemanasan dilab agar tercipta rasa aman bagi pengguna laboratorium pada dasarnya api merupakan hasil dari 3 faktor yang menunjang terjadinya pembakaran seperti terlihat pada segitiga berikut ini: Pada sisi bawah, tersedianya Bahan bakar; padat, cair, atau gas di kaki segitiga ada Oksigen dan Panas. Oksigen terdapat di udara atau pada tabung gas panas yaitu temperatur pembakaran pada bahan yang berfariasi, tergantung pada bahan bakarnya Panas Oksigen Api Bahan Bakar dengan menghilangkan salah satu dari faktor tersebut maka pembakaran tidak dapat berlangsung

Pegangan PLP dalam Menegelola Api Menjadi pegangan bagi PLP sebagai pengelola laboratorium, dengan memperhatikan segitiga api di atas. bilamana terjadi kebakaran maka ada tiga metoda untuk menanggulanginya, yaitu dengan cara: Menghilangkan bahan bakar atau bahan yang mudah terbakar dari sekitar api denga tujuan mengisolasi api. Isolir oksigen di tempat kebakaran dengan cara memutus kontak dengan udara Menurunkan temperatur suhu bahan yang terbakar sampai di bawah temperature pembakaran.

PENYEBAB KEBAKARAN DI LABORATORIUM PLP wajib mewaspadai akan terjadinya kecelakaan api di Lab. Umumnya disebabkan bahan kimia yang mudah terbakar serta akibat listrik : Waspadai penggunaan pelarut organik Perhatikan proses penggunaan alat dalam pemanasan; pengeringan, pengabuan, ekstraksi, destilasi, inkubasi, afiksasi dll Kontrol penggunaan listrik pada alat maupun dalam proses penggunaannya.

Bahan Kimia Mudah Terbakar PLP wajib memperhatikan label pada botol bahan kimia Peringatan mudah terbakar dicantumkan pada bahan kimia dengan titik nyala antara 22ºC - 66ºC minyak tanah (kerosin) bahan sangat mudah terbakar, titik nyala dibawah 22ºC. petroleum benzena, aseton, hexane dll Kebakaran Listrik Listrik menjadi vital, bila listrik padam maka praktis kegiatan laboratorium terhenti karena listrik menjadi kebutuhan mutlak untuk mengoperasikan kegiatan di laboratorium. Dalam operasional alat laboratorium, bahaya yang diakibatkan dari listrik  hubungan pendek yang menimbulkan loncatan bunga api Sebagian besar kebakaran listrik disebabkan oleh pemanasan yang berlebihan akibat kesalahan komponen pada instalasi listrik atau pada peralatan, seringkali bunga api timbul pada saklar atau saat menaikkan suhu dari potensiometer.

Antisipasi Kebakaran di Laboratorium PLP harus mengantisipasi bahaya kebakaran dengan: Menangani Bahan kimia dengan cara: Simpan di tempat yang sejuk dan berventilasi baik dan Jauhkan dari segala sumber panas. Yakinkan wadah dalam keadaan tersegel bila tidak dipakai, serta gunakan pelarut dalam jumlah minimum. Ketahui Sifat bahan yang mudah terbakar. Contoh: Saat gunakan Aceton, Chloroform dan sejenisnya sbg pelarut lemak pada penentuan serat kasar, tidak serta merta langsung residu Serat diuapkan dalam oven kering, tapi lakukan tindakan awal dengan kering anginkan lebih dahulu hingga aceton menguap, bila tidak maka panas oven menyambar residu yang masih menyisakan aceton sbg pemicu timbulnya api yang akan membakar residu lainnya sehingga akan terjadi kebakaran hebat.

Memperhatikan Bahaya listrik dengan cara berikut: Peralatan listrik sesuai tegangan yang dibutuhkan alat  110V atau 220V Gunakan kabel yang sesuai arus listrik yang dibutuhkan alat.  kabel yang lebih kecil mengakibatkan kabel, stecker atau plug meleleh  kebakaran Kabel yng berserat, masing2 disolder hingga menyatu baru di pasang pada plug dan stacker listrik  menghindari gesekan antar serat kabel  bunga api Alat listrik harus dilindungi oleh sekering atau sirkuit termal pemutus Alat pemanas diletakkan pada meja tembok, hindari di atas meja kayu yang mudah terbakar

PENANGGULANGAN dan PENCEGAHAN KEBAKARAN Bila terjadi kebakaran, hal utama yang dilakukan adalah "jangan panik" tetap tenang. Cegah kebakaran dengan: ketika api masih kecil nyalanya sebatas nyala lilin, isolir udara Oksigen, tutup api dengan telapak sepatu atau ditepuk dengan benda datar, seperti papan, buku dan lain-lain, jangan ditiup karena bisa menyebabkan percikan api yang dapat menyambar bahan yang mudah terbakar. Kalau api sedikit membesar seperti nyala kompor, ambil karung goni yang sudah dibasahi, letakkan punggung telapak tangan di kedua ujung karung, seperti ditunjukkan dalam simulasi pada gambar berikut: jepit dengan ibu jari (Gbr. 1), lalu tekuk ke dalam (Gbr.2), selanjutnya tutup api dengan karung (Gbr.3) Gbr 1 Gbr 2 Gbr 3

Pemadam Kebakaran Bila api membesar dan sulit dikendalikan maka segera padamkan dengan pemadam kebakaran berikut: Air mudah didapat, berfungsi menurunkan suhu dan mengisolir Oksigen, cocok untuk memadamkan api dari bahan bakar kayu, kertas, tekstil dan sejenisnya, tapi tidak diperkenankan untuk memadamkan api listrik atau bahan kimia  arus pendek pada listrik, bahkan kimia  mempercepat reaksi kebakaran Busa merupakan dispersi gas dalam cairan yang mampu mengisolir bahan dan oksigen pada api. Tidak digunakan untuk api listrik dan bahan kimia, akibatnya seperti penggunaan pemadam dengan dengan air diatas. Bubuk Kering berupa bubuk halus dari Natrium Karbonat, Potasium Karbonat, Potasium Klorida, Ammonium Pospat disemprotkan pada saat pemadaman api, bubuk ini berfungsi untuk mengisolir oksigen dan menurunkan panas. Jangan lakukan pemadaman ditempat terbuka yang berangin. Gas Karbon dioksida, CO2 bertekanan tinggi dalam tabung pemadam digunakan memadamkan semua kelas Api, mampu mengisolasi Oksigen dari bahan yang terbakar. Uap zat cair berupa senyawa hidrokarbon yang terhalogenisasi membentuk Bromochlorodifluoromethane atau disingkat BCF. Pemadam ini berfungsi untuk menyelimuti bahan agar tidak terkontaminasai dengan O2.

Cara Menggunakan Tabung Pemadam dan Ketersediaan Pemadam di Lab Cara penggunaan tabung pemadam kebakaran. Lepas Pin pengunci tuas Tabung Pemadam, lalu arahkan selang ke titik pusat api, kemudian tekan tuas untuk mengeluarkan isi Tabung Pemadam, Sapukan secara merata sampai api padam. Selain ketersediaan tabung pemadam kebakaran, pemadam kebakaran yang ada di Lab dapat diberdayagunakan, seperti batu kapur yang sudah dihaluskan dapat difungsikan dengan cara menaburkan bubuk ini pada sumber api, juga karung goni dan selimut tahan api yang dapat diproduksi sendiri dalam skala kecil. Selimut tahan api dibuat dari bahan kain tebal yang dicelupkan hingga rata ke dalam campuran larutan (NH4)3PO4 0.5kg dan NH4Cl 1kg dalam air 1,9L, setelah dikeringkan selimut api siap digunakan untuk mengantisipasi kebakaran.

PENUTUP Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Wajib memanage Api dengan cara mengelola dan memanfaatkan serta mengendalikan penggunaan api sebagai sumber panas yang dibutuhkan dalam proses kerja alat di laboratorium. PLP mempunyai tanggung jawab dalam pengelolaan laboratorium, maka menjadi keharusan untuk memahami terbentuknya api dan metoda penanggulangannya serta mengetahui penyebab suatu kebakaran, dengan demikian dapat dicegah dengan cara mengantisipasi sebelum terjadi malapetaka yang diakibatkan oleh api di laboratorium.

CURRICULUM VITAE Pendidikan Reguler : Andi Udin Saransi, S.TP Tempat/ Tgl.lahir : Cabenge/ 21 juli 1965 Jabatan/ Pangkat: PLP Ahli Muda, IIId Unit tugas : Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak – Fak. Peternakan – Universitas Udayana Pendidikan Reguler : 1985, Sekolah Analis Kimia Menengah Atas Negeri, Departemen Perindustrian 1996 -Fak. Pertanian – Jurusan Teknologi Hasil Pertanian UNWAR, Denpasar Menenmpuh study Magister, S2 Ilmu Peternakan, UNUD Denpasar

Pendidikan Non Reguler : 1987; Pendidikan security Polda Bali Nusra 1992 -1997 IAEUP (Indonesia Australia Eastern University Project ) 1992, Shortcourse Microscopes maintenance and use, IAEUP-UNUD, Bali Short course Laboratory methods. IAEUP – UNUD, Bali Short course Histological techniques, IAEUP -Undana, Kupang Short course Laboratory equipment, maintenance and use, IAEUP-Unram, Lombok NTB Work shop Photography for teaching purpose, IAEUP-Animal Science Work shop Use of video and using video camera, IAEUP-Animal Science Work shop Rumen microbiology, IAEUP-Animal Science Work shop Aplication of computer programmes, IAEUP-Animal Science Work shop Research and teaching laboratory tech, IAEUP-UNUD, Bali 1999, Pendidikan Introduksi Teknik Nuklir, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) 2002, Pendidikan Manajemen kalibrasi Laboratorium Pengujian 2003, Magang Pengelolaan Biji Gamal, Litbang TSFS – IDRC – UNUD, Bali 2004, Pendidikan Instrumentasi Lab, Technical Trainng Center, IAEUP – UNUD 2004, Pendidikan Dasar Jurnalistik, Suara Udayana, UNUD, Bali

Pengalaman Kerja: 1985, Analis kimia Laboratorium pt. Semen Tonasa - bumn 1986, Analis kimia Lab. PT. Kodja – Industri Kimia Dasar, bumn 1986, Analis kimia depdikbud 1986, Analis kimia Fakultas Peternakan UNUD (Lab. Kimia Makanan Ternak) 1986 – ‘93, Tekhnisi Project TSFS unud – idrc (Indonesia-Canada) 1994, Tekhnisi Oxford Foresting Institute – Unud Project (Indonesia-Inggeris) 1995, Tekhnisi Animal Science iaeup, Fapet - Unud (Indonesia-Australia) 1998, Konsultan Lab pada UNTIM, Georgetown-u project (Indonesia-Amerika) 2001, Tekhnisi International centre for research in agroforestry –unud (Indonesia- Afrika) 2002, Tekhnisi Deutsche gesellschaft fur technische Z– STS project (Indonesia– Jerman) 2003, Tekhnisi Land utilization and farming system –unud (Indonesia-Jepang)

KARYA TULIS 2013, Beberapa Tekhnik Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Dalam Penentuan Kadar Air, Seminar dan Lokakarya PLP di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2014, Peranan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Di Lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Udayana , Semiloka Stasium Riset Fapet, UNUD Denpasar 2015, Tekhnik Pengambilan Sampel Cairan Rumen Pada Waktu Yang Tepat Terhadap Produk Metabolit Ternak Ruminansia, Seminar Nasional Bidang Penelitian PLP, Universitas Trunojoyo , Madura 2015, Selang Bekas Sebagai Pengganti Pemegang Alat Gelas Dalam Proses Pemanasan Pada Praktikum Dan Penelitian Di Laboratorium , 2015, Seminar Nasional, ITS Surabaya 2016, Teknik Pengujian Untuk Standardisasi Mutu Biji Gamal (Gliricidia Sepium), 2016, Seminar Nasional PLP, ITS Surabaya 2017, Legal Formal Dan Tupoksi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), 2017, Materi Workshop Pranata Lab Pendidikan Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar 2018, Manajemen Api Bagi PLP Sebagai Pengelola Laboratorium, 2018, Seminar Nasional Jabatan Fungsional, IPB Bogor

Penghargaan: 1996, Pegawai Teladan di Lingkungan Universitas Udayana, Bali 1997, Mahasiswa berprestasi di UNWAR Denpasar 1997, Nominasi lkti Mahasiswa, mewakili 4 provinsi untuk kopertis (Bali, ntb, ntt dan Tim-Tim ), di Univ Airlangga Surabaya 1998, Konsultan Lab pada Project Georgetown-u Untim, Dili  2013, Laboran berprestasi Universitas Udayana, Bali

Organisasi: 1985 – 1986, Publikasi Dokumentasi Ikatan Tenaga Analis Ujung Pandang 1988 – 2004, Kord. HUMAS & Organisasi Ikatan Analis Indonesia Wilayah Bali 1990 – 2005, Sekretaris KKSS Kota Denpasar 1998 – 1999, Pemred Majallah Faperta UNWAR, Denpasar 2002 – 2004, Ketua Komite (POMG) MIT Tawakkal 2003 – 2012, Ketua Kerohanian Muslim Banjar Tegal Kori Kaja 2005 – Sekarang, Sekretaris KKSS Provinsi Bali 2011 – 2014, Kordinator PLP Universitas Udayana 2012 – 2014, Sekjen PLP Indonesia 2012 – 2015, Ketua KPPS, Pemilu, Pilpres, Pilkada, Pilwali dan Pilkades 2013 – 2014, Ketua Panitia Nasional (SC) Munas I PLP 2014 – 2018, Ketua komisariat Analis Kimia, Provinsi Bali 2016 – 2020, Ketua Pembina Mahasiswa Muslim Fapet UNUD, Bali 2017 – 2020, Sekretaris PLP Satker Unud, Bali 2017 – 2021, Sekretaris Klian Banjar Tegal Kori Kaja, Denpasar