IDENTIFIKASI POTENSI DAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK DI LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNS Anang Kuncoro Rachmad S., S.Si., Apt. Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret anangkuncoro@staff.uns.ac.id Dipresentasikan dalam acara Workshop Dan Seminar Nasional Jabatan Fungsional “Strategi Peningkatan Profesionalisme dan Kompetensi ASN pada Jabatan Fungsional” Institut Pertanian Bogor , 8-9 Februari 2018
I. LATAR BELAKANG 1. Sehat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
2. Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta risiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.
3. Laboratorium adalah unit penunjang akademik, tempat di mana PLP, dosen, asisten dan mahasiswa melakukan penelitian dan atau proses pembelajaran sehingga perlu dipikirkan keselamatan kerja dalam laboratorium. Di dalam Laboratorium kimia banyak bahan-bahan ataupun alat-alat yang punya potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja
4.Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko merupakan salah satu syarat elemen Sistem Manajemen Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1. 5. Identifikasi bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana penerapan K3 di lingkungan Perusahaan/Organisasi.
2. Perumusan Masalah 1.Bagaimanakah potensi dan risiko kecelakaan kerja di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS yaitu pada praktikum kimia anorganik. 2.Bagaimanakah mencegah timbulnya kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS.
3. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi potensi dan risiko kecelakaan kerja pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakulas MIPA UNS. 2.Untuk mengetahui dan mencegah timbulnya kecelakaan kerja pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakulas MIPA UNS.
III. METODE KAJIAN DAN HASIL Metode yang digunakan adalah observasi lapangan dan pengamatan langsung pada kegiatan praktikum kimia anorganik. 3.2. Tempat Identifikasi Potensi dan Risiko Kecelakaan Kerja. Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret
3. 3. Ruang Lingkup Identifikasi Potensi dan Risiko Kecelakaan Kerja Pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS meliputi : Bahan Kimia Alat Gelas Listrik Perilaku
3.4. Langkah Kerja Identifikasi a. Mendeskripsikan tahapan kegiatan dari serangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh praktikan atau mahasiswa pada praktikum kimia anorganik di laboratorium kimia FMIPA UNS b. Mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan kegiatan atau pekerjaan (persiapan, pelaksanaan, penyelesaian) dan risikonya (kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja) c. Validasi daftar bahaya yang merupakan tahapan memasukkan setiap sumber bahaya ke dalam suatu daftar bahaya.
3.5. Hasil Identifikasi Dan Pembahasan 3.5.1. Identifikasi Kegiatan Kegiatan dalam praktikum kimia anorganik bisa di deskripsikan sbb : a. Persiapan Alat Dan Bahan b. Pelaksanaan Praktikum pengambilan, penimbangan bahan, pencampuran bahan-bahan kimia yang dilakukan tanpa pemanasan atau dengan pemanasan menggunakan kompor listrik proses penyaringan dan kristalisasi, hasil yang diperoleh kemudian dihitung rendemennya.
3.5.2. Identifikasi Potensi dan Risiko Bahaya Tabel 1. Potensi dan risiko bahaya pada kegiatan praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia FMIPA UNS. Kegiatan Potensi Bahaya Risiko Persiapan Alat dan bahan Bahan tumpah, tercecer. Alat pecah 1. Pencemaran, luka kulit dan badan, keracunan, karsinogenik 2.Pecahan alat melukai kulit, 2.Pelaksanaan Praktikum a. Pengambilan dan penimbangan 1. Luka kulit dan badan, keracunan, karsinogenik
Kegiatan Potensi Bahaya Risiko b. Pencampuran bahan Terpapar Bahan,bahan tumpah, meledak, terpercik, tercecer. Alat pecah 1. Keracunan, luka kulit dan badan, karsinogenik, cacat tubuh 2.Pecahan alat melukai kulit dan badan. c. Pemanasan dan Penyaringan 1. Tersengat listrik, menghirup uap, terpapar bahan, meledak, terkena bahan 2. Alat pecah, rusak 1. Cacat tubuh, keracunan, luka kulit, karsinogenik. 2. Pecahan alat melukai kulit dan badan
Gambar 1. Potensi kecelakaan kerja yang ada pada praktikum kimia anorganik di laboratorium kimia Fakultas MIPA UNS.
Potensi kecelakan dari perilaku : Ketidak hati-hatian mahasiswa dalam penggunaan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam percobaan. Mahasiswa tidak tahu MSDS dari bahan yang digunakan dalam percobaan, Penggunaan peralatan gelas kurang hati-hati, kecerobohan dalam praktikum sehingga alat gelas pecah. Kurang memperhatikan kondisi alat yang menggunakan listrik. Kurang mengerti bahaya sengatan listrik dan kurang berhati-hati dalam menggunakan peralatan listrik. Kurang disiplin praktikan, kurangnya mematuhi aturan bekerja di laboratorium kimia.
4. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa : Banyak potensi dan risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadinya pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS. Potensi kecelakaan kerja sbb : Terpapar bahan, bahan tumpah, meledak, terpercik bahan, terkontaminasi bahan, alat pecah atau rusak, tersengat listrik, menghirup uap, terpapar bahan.
Risiko kecelakaan kerja yang bisa dialami sbb : keracunan, luka kulit dan badan, karsinogenik, dan cacat tubuh.
SARAN Langkah/tindakan yang bisa di lakukan untuk mengurangi atau mencegah potensi kecelakaan kerja sbb: Menghilangkan sumber berbahaya. Substitusi (mengganti sumber/alat/bahan/aktivitas/metode). Perancangan (instalasi /alat/bahan/aktivitas/area). Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja, pelatihan dan pengendalian di tempat kerja). Penerapan Alat Pelindung Diri.
....Terima Kasih....