IDENTIFIKASI POTENSI DAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK DI LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNS Anang Kuncoro Rachmad S., S.Si.,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Advertisements

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
SISTEM MANAJEMEN K3 PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN K.3 MATERI 1
PROPOSAL PENELITIAN.
PRAKTIKUM oleh : Machmud SYAM PELATIHAN PROGRAM APPLIED APROACH (AA)
Administrasi Perkantoran
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Keselamatan Kerja Syarat-syarat Keselamatan Kerja
DIALOG DOSEN MAHASISWA KIMIA I
MELAKSANAKAN PROSEDUR K3
MANFAAT MENINGKATKAN KESADARAN DAN PEMAHAMAN PEKERJA
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BAB 03 KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PEMBELAJARAN DENGAN PRAKTIKUM
MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
Materi Tutorial Tatap Muka
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
Hilda Ashari Baso Ali Irvawansyah Amiruddin Bustamin Asriadi
Ditempat kerja, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi lingkungan
Keselamatan dan kesehatan kerja
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Kelompok III Herlinda K Rasti Sahara Putri K
KESEHATAN KERJA.
Pendahuluan Pertemuan 1
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3)
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Laboratorium (fungsi)
Oleh: Dr. Drh. Ahmad Arif Amin Fakultas Kedokteran Hewan
2014 YUSRON ALMAS HUDA JARINGAN KOMPUTER DAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
CV CARBA JARINGAN KOMPUTER DAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3).
Standar Kompetensi Mampu memahami peran dan fungsi Lab IPA
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBBR) =
Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS )
KESELAMATAN KERJA DIATAS KAPAL
STANDAR KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)
Bahan Kimia Berbahaya Theo da Cunha
PENGANTAR TEKNOLOGI PANGAN (minggu ke-1)
HEZRON PARDOMUAN DOLOK SARIBU
PENELITIAN (Pemilihan Tema dan Topik)
Keselamatan Kerja Putri Rochimatun H W.
K3 DAN HUKUM TENAGA KERJA KELOMPOK 1 (SATU) ROBIATUL IRUDAH FIZA LESTARI RIZQI NABILAH HASNA.
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
Kecelakaan kerja.
Higiene Industri.
Ruang Lingkup dan Simbol K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Bagian pembuka Halaman judul Lembar pengesahan Kata pengantar
WORKSHOP DAN SEMINAR NASIONAL JABATAN FUNGSIONAL
PRASETYO RUBIANTORO, SP.
HIGIENE INDUSTRI ( INDUSTRIAL HYGIENE )
Obyektif Setelah mengikuti pembekalan materi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), audience diharapkan mampu: Berperilaku aman di tempat kerja. Bersikap.
DASAR-DASAR K3 Reny Nugraheni. S.KM.,MM. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Secara Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan.
Transcript presentasi:

IDENTIFIKASI POTENSI DAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK DI LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MIPA UNS Anang Kuncoro Rachmad S., S.Si., Apt. Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret anangkuncoro@staff.uns.ac.id Dipresentasikan dalam acara Workshop Dan Seminar Nasional Jabatan Fungsional “Strategi Peningkatan Profesionalisme dan Kompetensi ASN pada Jabatan Fungsional” Institut Pertanian Bogor , 8-9 Februari 2018

I. LATAR BELAKANG 1. Sehat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

2. Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta risiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan  bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.

3. Laboratorium adalah unit penunjang akademik, tempat di mana PLP, dosen, asisten dan mahasiswa melakukan penelitian dan atau proses pembelajaran sehingga perlu dipikirkan keselamatan kerja dalam laboratorium. Di dalam Laboratorium kimia banyak bahan-bahan ataupun alat-alat yang punya potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja

4.Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko merupakan salah satu syarat elemen Sistem Manajemen Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1. 5. Identifikasi bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana penerapan K3 di lingkungan Perusahaan/Organisasi.

2. Perumusan Masalah 1.Bagaimanakah potensi dan risiko kecelakaan kerja di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS yaitu pada praktikum kimia anorganik. 2.Bagaimanakah mencegah timbulnya kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS.

3. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi potensi dan risiko kecelakaan kerja pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakulas MIPA UNS. 2.Untuk mengetahui dan mencegah timbulnya kecelakaan kerja pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakulas MIPA UNS.

III. METODE KAJIAN DAN HASIL Metode yang digunakan adalah observasi lapangan dan pengamatan langsung pada kegiatan praktikum kimia anorganik. 3.2. Tempat Identifikasi Potensi dan Risiko Kecelakaan Kerja. Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret

3. 3. Ruang Lingkup Identifikasi Potensi dan Risiko Kecelakaan Kerja Pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS meliputi : Bahan Kimia Alat Gelas Listrik Perilaku

3.4. Langkah Kerja Identifikasi a. Mendeskripsikan tahapan kegiatan dari serangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh praktikan atau mahasiswa pada praktikum kimia anorganik di laboratorium kimia FMIPA UNS b. Mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan kegiatan atau pekerjaan (persiapan, pelaksanaan, penyelesaian) dan risikonya (kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja) c. Validasi daftar bahaya yang merupakan tahapan memasukkan setiap sumber bahaya ke dalam suatu daftar bahaya.

3.5. Hasil Identifikasi Dan Pembahasan 3.5.1. Identifikasi Kegiatan Kegiatan dalam praktikum kimia anorganik bisa di deskripsikan sbb : a. Persiapan Alat Dan Bahan b. Pelaksanaan Praktikum pengambilan, penimbangan bahan, pencampuran bahan-bahan kimia yang dilakukan tanpa pemanasan atau dengan pemanasan menggunakan kompor listrik proses penyaringan dan kristalisasi, hasil yang diperoleh kemudian dihitung rendemennya.

3.5.2. Identifikasi Potensi dan Risiko Bahaya Tabel 1. Potensi dan risiko bahaya pada kegiatan praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia FMIPA UNS. Kegiatan Potensi Bahaya Risiko Persiapan Alat dan bahan Bahan tumpah, tercecer. Alat pecah 1. Pencemaran, luka kulit dan badan, keracunan, karsinogenik 2.Pecahan alat melukai kulit, 2.Pelaksanaan Praktikum a. Pengambilan dan penimbangan 1. Luka kulit dan badan, keracunan, karsinogenik

Kegiatan Potensi Bahaya Risiko b. Pencampuran bahan Terpapar Bahan,bahan tumpah, meledak, terpercik, tercecer. Alat pecah 1. Keracunan, luka kulit dan badan, karsinogenik, cacat tubuh 2.Pecahan alat melukai kulit dan badan. c. Pemanasan dan Penyaringan 1. Tersengat listrik, menghirup uap, terpapar bahan, meledak, terkena bahan 2. Alat pecah, rusak 1. Cacat tubuh, keracunan, luka kulit, karsinogenik. 2. Pecahan alat melukai kulit dan badan

Gambar 1. Potensi kecelakaan kerja yang ada pada praktikum kimia anorganik di laboratorium kimia Fakultas MIPA UNS.

Potensi kecelakan dari perilaku : Ketidak hati-hatian mahasiswa dalam penggunaan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam percobaan. Mahasiswa tidak tahu MSDS dari bahan yang digunakan dalam percobaan, Penggunaan peralatan gelas kurang hati-hati, kecerobohan dalam praktikum sehingga alat gelas pecah. Kurang memperhatikan kondisi alat yang menggunakan listrik. Kurang mengerti bahaya sengatan listrik dan kurang berhati-hati dalam menggunakan peralatan listrik. Kurang disiplin praktikan, kurangnya mematuhi aturan bekerja di laboratorium kimia.

4. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa : Banyak potensi dan risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadinya pada praktikum kimia anorganik di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UNS. Potensi kecelakaan kerja sbb : Terpapar bahan, bahan tumpah, meledak, terpercik bahan, terkontaminasi bahan, alat pecah atau rusak, tersengat listrik, menghirup uap, terpapar bahan.

Risiko kecelakaan kerja yang bisa dialami sbb : keracunan, luka kulit dan badan, karsinogenik, dan cacat tubuh.

SARAN Langkah/tindakan yang bisa di lakukan untuk mengurangi atau mencegah potensi kecelakaan kerja  sbb:  Menghilangkan sumber berbahaya. Substitusi (mengganti sumber/alat/bahan/aktivitas/metode). Perancangan (instalasi /alat/bahan/aktivitas/area). Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja, pelatihan dan pengendalian di tempat kerja). Penerapan Alat Pelindung Diri.

....Terima Kasih....