PEMBIMBING :1.dr.Marwan Nasri, M,Ked (cardio), Sp.JP 2. Dr.Kamal Kharazzi Ilyas DINI YULIDAR SIBGHATULLAH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Advertisements

JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
Hipertensi (Darah Tinggi)
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
Kelainan/Gangguan Pada SistemPeredaran Darah
100 Questions & Answers Sindrom Darah Kental
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
5 Opini Yang Salah Tentang Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes ANTIHIPERTENSI Dr.Hendrik SB,drg.,Mkes
ANGINA PECTORIS.
Indra Primardiana Gustian Anestesia Hengki Farozi Fahrurozi Ardiansyah Irfan Imam Taufik Achmad Burhanuddin M. Suhada Al-Kahfi M. Anshar Iwan Mahmud M.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
SISTEM GANGGUAN JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH ROSIDA.
HIPERTENSI Merupakan suatu penyakit kardiovaskular dan merupakan salah satu faktor resiko utama gangguan jantung. Adalah suatu peningkatan tekanan darah.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
Tekanan Darah (TD,Tensi)
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
DIACONT.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Hipertensi.
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
Penyakit dan gangguan pada darah
Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KARDIOVASKULAR
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Dr.hj.Suzan Pakpahan.M,Kes
Managemen Keperawatan Pada Pasien Hipertensi
Kelainan/Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
CARDIOVASKULER II HIPERTENSI
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Ni luh gede sinta Dwiarti
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
DIABETES MELITUS GESTATIONAL
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Oleh Meili rianita Skep Ners
NURUL HIDAYAH .A FARMASI A.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Tarakan Kelompok 25 & 26.
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
HIPERTENSI.
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
PENCEGAHAN STROKE PADA LANJUT USIA
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
PKMRS MENGENAL STROKE.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Dr. Ema Mayasari UPTD PUSKESMAS TELAGASARI.
Stroke Fira Azkiya ( ) Nur Rohmawati ( ) Qurrota Aini ( )
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

PEMBIMBING :1.dr.Marwan Nasri, M,Ked (cardio), Sp.JP 2. Dr.Kamal Kharazzi Ilyas DINI YULIDAR SIBGHATULLAH

 Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg  Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah

 Hipertensi merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi kinerja berbagai organ. Hipertensi juga menjadi suatu factor resiko penting terhadap terjadinya penyakit seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke. Apabila tidak ditanggulangi secara tepat, akan terjadi banyak kerusakan organ tubuh. Hipertensi disebut sebagai silent killer karena dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ tanpa gejala yang khas.

 Di seluruh dunia, peningkatan tekanan darah diperkirakan menyebabkan 7,5 juta kematian, sekitar 12,8% dari total kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi masyarakat yang terkena hipertensi berkisar antara 6-15% dari total penduduk.  Penderita hipertensi yang tidak terkontrol sewaktu-waktu bisa jatuh ke dalam keadaan gawat darurat. Diperkirakan sekitar 1-8% penderita hipertensi berlanjut menjadi “krisis hipertensi” dan banyak terjadi pada usia sekitar tahun.

 Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) : tidak diketahui penyebabnya  Hipertensi sekunder : di sebabkan oleh penyakit lain

 Genetik : Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi  Obesitas : terkait dengan level insulin yang tinggi  Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah.  Kebiasaan hidup : Konsumsi garam yang tinggi, makan berlebihan, stress, merokok, minum alkohol.

a. Ginjal : Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor b. Vascular : Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneuri sma, Emboli kolestrol, Vaskulitis c. Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme d. Saraf : Stroke, Ensepalitis e. Obat – obatan : Kortikosteroid

ll ETIOLOGI Penyempit an pembuluh darah Konfensasi ventrikel kiri memompa dengan keras TD meningkat/CO menurun

 Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala walaupun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi.

 Sakit kepala  Kelelahan  Mual-muntah  Sesak napas  Gelisah  Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal  Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak disebut ensefalopati hipertensif yang memerlukan penanganan segeraotak

 Pasien diminta duduk dikursi setelah beristirahat selam 5 menit, kaki di lantai dan lengan setinggi jantung  Pemilihan manset sesuai ukuran lengan pasien (dewasa: panjang 12-13, lebar 35 cm)  Stetoskop diletakkan di tempat yang tepat (fossa cubiti tepat diatas arteri brachialis)  Lakukan penngukuran sistolik dan diastolic dengan menggunakan suara Korotkoff fase I dan V  Pengukuran dilakukan 3x dengan jarak 5 menit, boleh diulang kalau pemeriksaan pertama dan kedua bedanya terlalu jauh.

 Hipertensi borderline atau yang bersifat episodic  Hipertensi office atau white coat  Hipertensi sekunder  Sebagai pedoman dalam pemilihan jenis obat antihipertensi  Gejala hipotensi yang berhubungan dengan pengobatan antihipertensi

 Tes darah rutin (hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit)  Urinalisis terutama untuk deteksi adanya darah, protein, gula  Profil lipid (total kolesterol (kolesterol total serum, HDL serum, LDL serum, trigliserida serum)  Elektrolit (kalium)  Fungsi ginjal (Ureum dan kreatinin)  Asam urat (serum)  Gula darah (sewaktu/ puasa dengan 2 jam PP)  Elektrokardiografi (EKG)

 Ekokardiografi jika diduga adanya kerusakan organ sasaran seperti adanya LVH  Plasma rennin activity (PRA), aldosteron, katekolamin urin  Ultrasonografi pembuluh darah besar (karotis dan femoral)  Ultrasonografi ginjal jika diduga adanya kelainan ginjal  Pemeriksaaan neurologis untuk mengetahui kerusakan pada otak  Funduskopi untuk mengetahui kerusakan pada mata  Mikroalbuminuria atau perbandingan albumin/kreatinin urin  Foto thorax. 2 

 Pengaturan Diet : Rendah garam, konsumsi banyak buah, rendah kolestrol, tidak minum alkohol.  Olahraga Teratur : minimal 30 menit sehari seminggu  Penurunan Berat Badan  obat antihipertensi : diuretik, beta- blocker dan kombinasi alpha dan beta blocker, calcium channel blockers, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker dan vasodilator seperti hydralazine.

 Stroke  Gagal jantung  Gagal Ginjal  Gangguan pada Mata