SEJARAH PEMBERANTASAN PENYAKIT
Pemberantasan Penyakit Era Kolonial (Awal Abad 20 – 1945) Pemberantasan Penyakit Era Awal Kemerdekaan dan Demokrasi Terpimpin (1945 – 1965) Pemberantasan Penyakit Era Pembangunan Nasional (1966 – 1975) Pemberantasan Penyakit Era Reformasi (2000 – 2007)
Era Kolonial Pemberantasan penyakit menular yang dijalankan pada era Kolonial merupakan upaya preventif Awalnya, vaksinansi cacar hanya diberikan bagipenduduk pribumi yang sehari-hari bergaul dengan orang Eropa. akhirnya, vaksinasi juga diberikan kepada merekayang tidak menolak pemberian vaksinasi. 1811 – 1816, Letnan GubernurThomas Stanford Raffles,mengembangkan wilayah pemberianvaksinasi cacar di daerah Jawa 1890 - 1926 Pembuatan vaksin Pasteur biofarma Pemberantasan malaria, Pes, Frambosia, colera, TBC, Tracom Pes
AWAL KEMERDEKAAN DAN DEMOKRASI TERPIMPIN Kolonel Prof. Dr. Satrio sebagai Menteri Muda Kesehatan Pembentukan lembaga2 LainLembaga Eijkman (Jakarta), Lembaga Pasteur (Bandung) Lembaga Pemberantasan Penyakit Malaria (Jakarta), LembagaPemberantasan Penyakit Kelamin (Surabaya), LembagaPemberantasan Penyakit Rakyat (Yogyakarta), LembagaPemberantasan Penyakit Pes (Bandung), LembagaPemberantasan Penyakit Mata (Semarang).
1965 DITJEN KRIDA NIRMALA – DITJEN P4M UU Nomor 6 tahun 1962 tentang Wabah. Artinya, penyakit ini harus segera diberantas, jika mewabah. malaria, cacar,tuberkulosis, kusta, kolera, diare, frambusia,pes,kolera, filariasis, polio pemberian vaksin TCD (typhus, cholerae, desentry) kepada anggota Angkatan Perang dan anak- anak sekolah, sebagai upaya pengebalan di tahun 1950
PEMBERANTASAN PENYAKIT ERA PEMBANGUNAN NASIONAL (1966 – 1975) Ditjen P3M Perumusan kebijakan, izin pelaksanaan Tupoksi Pemberanatasan PM dan HS
Pada era Pembangunan Nasional (Pelita), pemberantasan penyakit menular ditujukan untuk mematahkan rantai penularan menghilangkan sumber atau pembawa penyakit, mencegah adanya hubungan dengan penyebab penyakit, serta memberi kekebalan kepada penduduk 1. Perjanjian luar negeri, seperti International Health Regulation (IHR), yang dituangkan dalam Undang-undang Karantina (cacar, kolera, dan pes); 2. Penyakit yang menjadi masalah kesehatan rakyat dan telah diketahui cara efektif pemberantasannya, seperti malaria, tuberkulosis, kusta, frambusia, dan penyakit kelamin; 3. Penyakit lain yang timbul sebagai wabah dan diperlukan pengambilan tindakan, seperti penyakit antraks, demam berdarah, serta penyakit lain yang
PENGEMBANGAN PROGRAM IMUNISASI ERADIKSI POLIOMYELITIS DEMAM BERDARAH DENGUE FILARIASIS
PEMBERANTASAN PENYAKIT ERA REFORMASI (2000 – 2007) PERIODE DITJEN PPM & PLP – DITJEN PP & PL Severe Accute Respitory Syndrome(SARS), Avian Influenza (flu burung), Meningitis Meningokokus,serta penyakit zoonosis lain (Hanta virus, Nipah Virus) namaDirektorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular danPenyehatan Lingkungan Pemukiman (Ditjen PPM & PLP) tiga unitpelaksana teknis (UPT), yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan PemberantasanPenyakit Menular (BTKLPPM), serta Rumah Sakit Penyakit InfeksiProf. Dr. Sulianti Saroso (RSPI-SS)
Diberlakukannya Lingkungan “otonomi daerah” dalam penyelenggaraan pemerintahan, maka kesehatan menjadi “urusan” yang wajib diserahkan dan dilaksanakan oleh masing-maisng daerah (kabupaten/kota). Meski demikian, pengecualian “kewenangan” bidang kesehatan tetap berlaku, diantaranya dalam hal pengelolaan pemberantasan penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi wewenang pemerintah. BTKLPPM bertugas sebagai pelaksana surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/Wabah dan bencana di bidang pemberantasan penyakit menular dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra
PERIODE DITJEN PP & PL Perubahan nomenklatur Ditjen P2M dan PL menjadi D PROGRAM IMUNISA itjen PP & PL Kusta Frambosia (di kantong frambosia Malaria DBD Cikungunya
1997 MTBS ispa, TB DOTS HIV AIDS dan PMS Kecacingan Filariasis AI (H5N1) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) Kesehatan Haji