Pencemaran Udara Sudahkah HBKB Menjadi Langkah Memperbaiki Kualitas Udara Perkotaan HBKB
Bencana Pencemaran Udara Pertumbuhan penduduk, emisi transportasi, industrialisasi dan proses land clearing dengan cara membakar bertendensi menyebabkan masalah pencemaran udara yang kronis
Status Kualitas Udara Kualitas Udara Ambien Masyarakat di kota-kota besar hanya menikmati udara “baik” tidak lebih dari 2 bulan. Pencemaran udara di kota-kota besar umumnya telah melampaui baku mutu (AAQS) Untuk parameter tertentu sekitar 70% bersumber dari kendaraan bermotor. Social and Financial Cost Meningkatkan sakit/penyakit pernafasan Beban sosial pencemaran udara. City Good Air Parameter Dominant Jakarta 20 PM10 Bandung 40 Semarang 79 Surabaya 21 SO2 Medan 24 CO Palangkaraya 215 O3 Kesadaran cukup tinggi tetapi tidak mendorong sikap afektif untuk memperbaiki kualitas udara
Health Effect: PAH Budiawan, 2006
Health Effect: Benzena
Fuels Quality Bensin Tanpa Timbel Solar Berkadar Belerang Rendah Kecukupan Fuels Requirements
Tabel: Proses Adopsi Standar EURO 2 di Asia Vehicle Standard
Statistik Kendaraan dan Konsumsi BBM Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor tak terbendung: ancaman terhadap kualitas udara?
Traffic Management Kesenjangan dalam perencanaan pola tranportasi terpadu dengan perencanaan tata ruang Ketidakcukupan mass public transport Non Motorized Transport Daya dukung
Kesenjangan perencanaan pola tranportasi terpadu dengan perencanaan tata ruang Kebijakan instan, tanpa AMDAL, tanpa feasibility study Tidak konsisten dan kotraproduktif.
Angkutan Umum tidak memadai Kendaraan pribadi >< mass public tranport Keseimbangan moda transportasi berbasis jalan raya dan rel
Non Motorized Transport Tak ada ruang untuk transportasi tak bermotor?
Daya dukung dan daya tampung Berapa kemampuan sebuah kota menampung kendaraan bermotor? Memperlebar dan memperpanjang ruas jalan sebagai solusi?
Stationary Source Pelaksanaan Hari Bebas kendaraan Bermotor sebagai trigger unk merubah prilaku masyarakat berbudaya menggunakan publik transportasi Self Monitoring Pengawasan periodik
Air Quality Management: Integration of Functions Policy Legislation Global Partnership Public Participation Monitoring Enforcement Keberhasilan pengelolaan kualitas udara memerlukan keterpaduan kebijakan, peraturan, pengawasan dan penegakkan hukum atas bahan bakar, standar emisi, teknologi, penataan ruang, I/M dan traffic management. Didalam penerapannya harus mengakomodasikan partisipasi public dan kemitraan global Hari bebas Kendaraan bermotor salah satu unsur perbaikan mutu udara bersih di sebuah kota
Meneropong Status Kualitas Udara 2018 Case Jakarta Hari dalam ketegori “baik”: 95 hari 55 hari Parameter pencemar dominan PM, SOx HC masih menjadi persoalan: Apabila tak ada upaya untuk meningkatkan kualitas BBM Apabila adopsi advance technology tak efektif. 2002 2005 2008 2011 2013 2015 2017 2018