Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

Oleh : Baju Widjasena Bagian K3 FKM UNDIP
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
dr Roslaili Rasyid M.Biomed
LIMBAH RUMAH SAKIT KELOMPOK XII ERWIN MASARUHI
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
TUGAS psikologi perusahan
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Keamanan.
Good Manufactory Practices
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
SANITASI RUMAH SAKIT PENDAHULUAN
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Infection Control Oleh : YESSY PUSPASARY.
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Good Manufactory Practices
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
Peran Air Bersih dan Air Minum Ketika Terjadi Bencana
SANITASI MAKANAN & MINUMAN
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
DOSEN Dr. Syafalni, Dipl.H., M.Sc.
DASAR- DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
Infeksi Nosokomial.
Prosedur Operasional Standar Sanitasi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBBR) =
PROPOSAL PENELITIAN   PENERAPAN SANITASI DI tempat rekreasi PANTAI TAMBAK REJO KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PROGRAM.
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
HIGIENE SANITASI PANGAN
SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
KONSEP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI TERPADU
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
KELOMPOK : 5 Maya armianti Herta utami Hendra ary p indryani
HIGIENE ? SANITASI ? INDUSTRI ?
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
Tugas Biologi Kelompok 6 Nama anggota: Aditya desty ningtias
Oleh: Siti Masfiah, SKM, M.Kes, M.A Kesehatan Masyarakat – UNSOED
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RS AZRA BOGOR Oleh : KELOMPOK 7.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
HALIMA TUSSAKDIYAH, S. Pd KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (K3)
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT
Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial.
SANITASI MAKANAN & MINUMAN A.M.FADHIL HAYAT. PENGERTIAN Makanan (WHO): semua substansi yg diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat2an dan substansi.
Peraturan, Perundangan, dan Persyaratan Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Oleh: Widodo Hariyono.
National Nosocomial Infection Control (Policy & Manajemen)
K 3 RS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan.
Sanitasi Tempat-Tempat Umum (part 2)
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Vilda Ana VS PENGELOLAAN PANGAN SANITASI MAKANAN & MINUMAN PERTEMUAN KE-2.
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
LIMBAH MEDIS PROSES PENGELOLAAN By Masayu Delta,SST.M.Kes.
Transcript presentasi:

Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit

PENDAHULUAN  RUMAH SAKIT ADALAH SALAH SATU SARANA YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA KEGIATAN KESEHATAN, DI DALAMNYA TERDAPAT KEGIATAN MULAI DARI DIAGNOSA, PENGOBATAN, PERAWATAN INTENSIF, DAN REHABILITASI.  RUMAH SAKIT MERUPAKAN TEMPAT BERTEMUNYA PASIEN, DOKTER, PERAWAT, PARAMEDIS, PETUGAS LAIN, PENGUNJUNG.  KARENA KEGIATANNYA, RUMAH SAKIT AKAN MENJADI MEDIA PEMAPARAN/PENULARAN BAGI PARA PASIEN, PETUGAS MAUPUN PARA PENGUNJUNG OLEH PENYAKIT YANG TERDAPAT DI DALAM RUMAH SAKIT ITU SENDIRI. KEGIATAN DALAM BENTUK PELAYANAN UMUM JUGA TERJADI DI RUMAH SAKIT, YANG SECARA KESELURUHAN AKAN MENGHASILKAN LIMBAH YANG DAPAT MENIMBULKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN BAIK DI DALAM RUMAH SAKIT ITU SENDIRI, MAUPUN TERHADAP LINGKUNGAN LUAR RUMAH SAKIT.

RUMAH SAKIT LIMBAH

MEDIS PENUNJANG MEDIS PELAYANAN KESEHATAN STERILISASI & DESINFEKSI INFEKSI NOSOKOMIAL QUALITY CONTROL ?

QUALITY CONTROL SIAPA BERTANGGUNG JAWAB DOKTER ? PERAWAT? PARAMEDIS ? PETUGAS LAIN ? PASIEN ?

RISIKO YANG TIMBUL PADA SARANA KESEHATAN Faktor biologis: kuman patogen; pyogenic, colli, baccilli, stapphylococci. Faktor kimia: bahan kimia dan obat-obatan antibiotika, cytostatika, narkotika, pemaparan antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati, formaldehyde (bahan untuk mensterilkan sarung tangan. Faktor Ergonomik: cara duduk / mengangkat pasien yang salah, kebisinngan dan getaran di ruang generator, pencahayaan yang kurang di kamar operasi, laboratorium, ruang perawatan, Suhu dan kelembaban tinggi di ruang boiler, laundry, cssd, Radiasi panas pada kulit, Tegangan tinggi pada sistem reproduksi, Faktor Psikososial: Ketegangan di kamar bedah, UGD, Hubungan kerja yang kurang harmonis dll Komite K3, Seminar K3 di RS, Jakarta 22 Januari 1994.

KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT (Permenkes No.986/Menkes/Per/XI/1992) Penyehatan bangunan dan ruangan termasuk pengaturan pencahayaan, Penghawaan serta pengendalian kebisingan, Penyehatan makanan dan minuman, Penyehatan air termasuk kualitasnya, Pengolahan limbah, Penyehatan tempat pencucian umum termasuk linen, Pengendalian serangga dan tikus, Sterilisasi atau desinfeksi, Perlindungan radiasi, Penyuluhan kesehatan lingkungan

Bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien, pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan DAMPAK POSITIP PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN DAMPAK NEGATIP PENCEMARAN LINGKUNGAN, SUMBER PENULARAN PENYAKIT DAN MENGHAMBAT PROSES PENYEMBUHAN DAN PEMULIHAN PASIEN / PENDERITA

DAMPAK MASALAH KESEHATAN MASY. RS Resiko / pengaruh buruk terhadap petugas, pasien, pengunjung RS, Gangguan pencemaran lingkungan, Gangguan kesehatan dan kematian, Hilangnya waktu kerja, Menurunnya kualitas hidup masyarakat, meningkatnya Di identifikasi, evaluasi, pengelolaan, mitigasi biaya perawatan, biaya kerusakan lingkungan dan sosial, Biaya upaya pencegahannya

Mitigasi Adalah upaya pengendalian berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi biologi, dan sosial psikologi di Rumah Sakit yang menimbulkan atau mungkin dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan jasmani, rohani, dan kesejahteraan sosial petugas, pengunjung dan masyarakat Rumah Sakit (Setijorogo, 1994). Upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologik di RS yang menimbulkan atau yang mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, penderita, pengunjung, maupun bagi masyarakat sekitar RS, (Musadad DA). Tujuan Mitigasi MENCIPTAKAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT AGAR TETAP BERSIH, NYAMAN, DAN DAPAT MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI SILANG SERTA TIDAK MENCEMARI LINGKUNGAN, (Musadad)

RUANG LINGKUP Upaya-upaya yang bersifat fisik seperti penyediaan: IPAL, Penyediaan air bersih, Fasilitas cuci tangan, Masker, Fasilitas pembuangan sampah. Upaya Non Fisik: Pemeriksaan, Pengawasan, Penyuluhan, Pelatihan.

LINGKUP di RS (menurut Ben Freedman) A. Kerumahtanggaan, B. Sanitasi Khusus, C. Dekontaminasi, desinfeksi, sterilisasi, D. Pengendalian Serangga dan binatang pengganggu, E. Pengawasan pasien dan pengunjung RS, F. Peraturan perundang-undangan di bidang Sanitasi RS, G. Penanggulangan bencana, H. Pengawasan kesehatan petugas laboratorium, I. Penanganan bahan-bahan radioaktive, J. Standarisasi RS.

A. ASPEK KERUMAHTANGGAAN 1. Kebersihan gedung secara keseluruhan. 2. Kebersihan dinding dan lantai. 3. Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet. 4. Penghawaan dan pembersihan udara 5. Gudang dan ruangan. 6. Pelayanan makanan dan minuman. B. ASPEK KHUSUS 1. Penanganan sampah kering mudah terbakar. 2. Pembuangan sampah basah. 3. Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar. 4. Kesehatan kerja dan proses-proses operasional. 5. Pencahayaan dan instalasi listrik. 6. Radiasi. 7. Sanitasi linen, sarung dan prosedur pencucian. 8. Teknik-teknik aseptik. 9. Tempat cuci tangan. 10. Pakaian operasi 11. Sistem isolasi sempurna

C. ASPEK DEKONTAMINASI, DISINFEKSI, STERILISASI 1. Sumber-sumber kontaminasi 2. Dekontaminasi peralatan pengobatan pernafasan. 3. Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian. 4. Dekontaminasi dan sterilisasi air, makanan, dan alat-alat pengobatan 5. Sterilisasi kering 6. Metode kimiawi pembersihan dan desinfeksi. 7. Faktor-faktor pengaruh aksi bahan kimia. 8. Macam-macam desinfektan kimia. 9. Sterilisasi gas. D. ASPEK PENGENDALIAN SERANGGA DAN BINATANG PENGGANGGU E. ASPEK PENGAWASAN PASIEN DAN PENGUNJUNG RUMAH SAKIT 1. Penanganan petugas terinfeksi, 2. Pengawasan pengunjung Rumah Sakit. 3. Keamanan dan keselamatan pasien. F. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG SANITASI RUMAH SAKIT

G. ASPEK PENANGGULANGAN BENCANA H. ASPEK PENGAWASANPETUGAS LABORATORIUM I. ASPEK PENANGANAN BAHAN RADIOAKTIF / B3 J. ASPEK STANDARISASI SANITASI RUMAH SAKIT

LINGKUP UTAMA 1. Program kerumah tanggaan: Penyehatan ruang, bangunan dan lingkungan. 2. Sanitasi Dasar: Penyediaan air minum, Pengelolaan Limbah cair dan padat, Penyehatan makanan dan minuman, Pengendalian serangga, tikus, binatang pengganggu 3. Program dekontaminasi: Kontaminasi lingkungan :mikroba, kimia, radiasi. 4. Program Penyuluhan. 5. Program pengembangan manajemen dan perundang-undangan: Penyusunan norma dan standar pengembangan tenaga sanitasi RS melalui pelatihan, konsultasi.

MANFAAT DARI UPAYA di RS 1. Berkurangnya kemungkinan terjadinya re-infeksi dan saling infeksi di RS. 2. Dipercepatnya proses penyembuhan bagi penderita (pasien), 3. Menurunnya biaya yang timbul akibat infeksi (pasien, petugas, pengunjung RS). 4. Menurunnya dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. 5. Meningkatnya citra RS, bersih, sehat dan menyenangkan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SANITASI RS Kondisi sanitasi rumah sakit akan sangat berpengaruh pada meningkatnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan infeksi nosokomial, meningkatnya angka kematian akibat sanitasi, serta kondisi lingkungan rumah sakit, antara lain karena adanya: Agent penyakit di rumah sakit, Adanya media penular di rumah sakit, Adanya kelompok masyarakat yang beresiko, Adanya organisasi yang mengelola sanitasi rumah sakit, Adanya manajemen yang jelas dan baik, Adanya alokasi sumber daya yang jelas untuk menangani sanitasi rs, Adanya tolok ukur / indikator sanitasi yang dipahami, Adanya peraturan yang jelas.

Agent penyakit di rumah sakit Pasien yang memerlukan pertolongan jasa rs, Buangan yang banyak mengandung agent atau penyebab penyakit (agent fisik, kimia, biologi, radioaktif): Padat – cair dan gas. Media Penularan Air kotor dan air minum, Udara, Makanan Alat dan benda lain, Serangga, Tenaga kesehatan /karyawan lainnya Pengunjung atau pengantar pasien, Masyarakat sekitar RS