Masalah Penelitian Kesehatan di Lahan Basah Kuliah Tamu: “Isu Kesehatan Masyarakat di Lahan Basah Saat Ini”. Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru, 13 Oktober, 2018 Masalah Penelitian Kesehatan di Lahan Basah Prof. Bhisma Murti Program Magister Ilmu kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas
Definisi Sehat WHO “Kesehatan membutuhkan lingkungan yang sehat, baik lingkungan setempat maupun global (Stevens, 2010)
Epidemiologi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan peristiwa terkait kesehatan pada populasi-populasi, dan penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan (Last (ed.),1995) Peristiwa terkait kesehatan: kesehatan, penyakit, kematian, disabilitas, disfungsi sisa, komplikasi, rekurensi, dan sebagainya Determinan: faktor-faktor fisik, biologis, sosial, kultural, dan perilaku, yang mempengaruhi kesehatan
Ekosistem Ekosistem (ecosystem) adalah sebuah komunitas yang terdiri atas organisme-organisme hidup yang saling berinteraksi satu dengan lainnya, dan dengan komoponen-komponen mati di lingkungan fisik (misalnya udara, air, dan tanah) tempat habitat mereka. Ekosistem dapat dipelajari sebagai sistem-sistem dan komunitas yang terstruktur yang diatur oleh aturan-aturan umum
Triad Epidemiologi terjadinya Penyakit Infeksi dan Intervensi untuk Mengatasi Infeksi Sumber: University of Ottawa, 2018
Karakteristik Host-Agent-Environment
Risiko Penyakit Meningkat Jika Terdapat Ketidak-seimbangan Host-Agent-Environment Kemampuan agen untuk menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada manusia meningkat Proporsi populasi penjamu manusia yang rentan meningkat Perubahan lingkungan mengubah kerentanan penjamu manusia Perubahan lingkungan memudahkan penyebaran agen
Vector-Borne Disease dan Lingkungan Transmisi Penyakit Faktor yang mempengaruhi Sumber: Hamer, 2018
Lahan Basah Lahan basah (wetlands) adalah ‘‘area rawa (marsh), genangan air ditempat rendah dan berawa (fen), lahan basah berisi vegetasi atau bahan organik yang membusuk (peatland), baik alami atau buatan (misalnya proyek irigasi, konstruksi bendungan), baik permanen atau temporer, dengan air yang statis atau mengalir, segar atau bergaram,meliputi area dengan air laut yang kedalamannya di air pasang rendah tidak melebihi 6 meter” (Ramsar Secretariat, 2012).
Dampak Negatif Lahan Basah Dampak bagi kesehatan fisik meliputi risiko berbagai penyakit, khususnya yang ditularkan melalui vektor, terutama mosquito-borne disease (Dale and Knight (2008). Lahan basah baik buatan maupun alam dapat tercemar oleh patogen, logam berat, atau pestisida, yang meingkatkan paparan risiko penyakit pada populasi manusia
Dampak Negatif Lahan Basah Graczyk et al (2009) menemukan hubungan antara enteropatogen manusia (Cryptosporidium spp.) dan lahan basah buatan di Irlandia Sekomo et al. (2011) menemukan konsentrasi berbagai logam berat pada lahan basah alam yang menerima limbah cair, yang meningkatkan paparan terhadap risiko penyakit pada penduduk setempat di Rwanda Shapiro et al. 2010 menemukan berbagai parasit di lahan basah alam, khususnya lahan basah yang mengalami degradasi
Pembangunan Waduk dan Insidensi Penyakit Proyek irigasi dan konstruksi bendungan dapat menyebabkan proliferasi penyakit (misalnya, malaria) di area yang sebelumnya berinsidensi rendah
Wetland Related Diseases Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan lahan basah: Schistosomiasis, yang ditularkan ke manusia melalui keong di lahan basah Risiko terjadinya Cholera yang merupakan water-borne disease dapat meningkat di lahan basah Insidensi Malaria, vector-borne disease, bisa meningkat di daerah yang berdekatan dengan konstruksi bendungan. Perubahan dalam suhu udara dan curah hujan merupakan variabel kunci insidensi Japanese encephalitis di area yang berdekatan dengan tiga bendungan di China antara 1997 dan 2008 (Dale dan Connelly, 2012)
Dampak Positif Lahan Basah Lahan basah dapat memberi kontribusi positif bagi kesehatan jiwa dan sosial Manfaat lingkungan lahan basah meliputi tempat rekreasi sebagai sebuah sumber kesehatan (Whitehead dan Rose (2009), termasuk “ecotherapy” (Steven, 2010)
Thank You!