Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja Pertemuan Ke-4
Fungsi Uang Uang berperan sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran. Kemudahan uang dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti barang dan jasa—kadang disebut likuiditas uang.
Jenis-jenis Uang Uang atas-unjuk (Fiat money) adalah uang menurut dekrit pemerintah dan tidak memiliki nilai intrinsik. Uang komoditas (Commodity money) adalah uang yang punya nilai intrinsik. Jika orang menggunakan emas sebagai uang, perekonomian dikatakan menggunakan standar emas (gold standard).
Pasar Uang (Keynes) Pasar Uang adalah pertemuan antara permintaan akan uang (MD) dengan penawaran uang (MS). MD adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk menunjang kegiatan ekonominya. MS adalah jumlah uang yang disediakan oleh pemerintah dan bank-bank, yaitu seluruh uang Kartal dan uang Giral yang beredar. Sumber permintaan uang, 3 macam kebutuhan akan uang: Kebutuhan transaksi, Kebutuhan berjaga-jaga, Kebutuhan berspekulasi,
Teori Kuantitas Uang Uang Perputaran = Harga Transaksi Persamaan kuantitas adalah suatu identitas : definisi dari empat variabel membuatnya benar. Jika satu variabel berubah, satu atau lebih yang lain harus juga berubah untuk mempertahankan identitas. Persamaan kuantitas kita gunakan dari sekarang adalah jumlah uang beredar (M) dikali perputaran uang transaksi (V) yang sama dengan harga (P) dikali jumlah transaksi (T): Uang Perputaran = Harga Transaksi M V = P T V dalam persamaan kuantitas disebut perputaran uang transaksi (transactions velocity of money). Ini menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.
… Permintaan uang untuk transaksi ditentukan oleh: Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas … Permintaan uang untuk transaksi ditentukan oleh: Volume output yang ditransaksikan (yaitu GDP riil), dan Tingkat harga umum. Keynes tidak berbeda dengan Klasik. Permintaan uang untuk berjaga-jaga relatif kecil dan dalam analisis bisa diabaikan. MD = k.P.Q
… Permintaan untuk spekulasi (yang membedakan teori keynes dengan teori kuantitas) adalah permintaan akan uang tunai untuk tujuan memperoleh keuntungan. Caranya adalah dengan “berspekulasi” dalam pasar obligasi (surat berharga). Apabila harga obligasi diharapkan untuk naik untuk naik di masa mendatang, maka orang akan membeli obligasi dengan uang tunainya hari ini. Ini berarti uang tunai yang saat ini untuk berspekulasi akan berkurang. Sebaliknya, apabila harga obligasi diharapkan turun, maka permintaannya akan uang tunai saat ini akan bertambah (obligasi dijual). K = i.P P = K/i atau
… Hubungan antara harga obligasi dan tingkat bunga yang berlaku adalah berkebalikan. Harga obligasi naik sama saja artinya dengan tingkat bunga turun. Sebaliknya, harga obligasi turun berarti tingkat bunga naik. Bila harga obligasi diharapkan naik, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dianggap terlalu rendah. Bila harga obligasi diharapkan turun, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dirasa terlalu tinggi. Keynes mengatakan bahwa permintaan akan uang untuk spekulasi saat ini tinggi apabila tingkat bunga saat ini (dirasa) rendah dan permintaan untuk spekulasi saat ini rendah apabila tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai hubungan yang berkebalikan dengan tingkat bunga (saat ini). Ini adalah inti teori moneter Keynes.
… Permintaan masyarakat total akan uang MD akan uang tunai adalah permintaannya untuk transaksi ditambah permintaannya untuk spekulasi. Permintaan uang untuk berjaga-jaga diabaikan Permintaan total ini disebut “Liquidity Preference”. Di Pasar Uang, Liquidity Preference bertemu dengan penawaran akan uang dan menentukan “harga” dari penggunaan uang, yaitu Tingkat Bunga i MS M’S MD = P [k.Q + Ls.i] i0 i1 MD = (Q,r) M
r = i - π Tingkat Bunga Riil dan Nominal Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank bayar sebagai tingkat bunga nominal dan kenaikan daya beli Anda sebagai tingkat bunga riil. Ini menunjukkan hubungan antara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi, di mana r adalah tingkat bunga riil, i adalah tingkat bunga nominal dan p adalah tingkat inflasi, dan ingat bahwa p hanyalah persentase perubahan tingkat harga P. r = i - π
Tingkat bunga nominal aktual (pasar) Efek Fisher Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara tingkat bunga riil dan nominal. Persamaan Fisher: i = r + p Hubungan satu-untuk-satu antara tingkat dan tingkat bunga nominal disebut Efek Fisher. Inflasi Tingkat bunga nominal aktual (pasar) Tingkat bunga riil Ini menunjukkan bahwa bunga nominal dapat berubah karena dua hal : karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah.
… Tingkat bunga merupakan penghubung utama antara pasar uang dengan pasar barang, sebab tingkat bunga menentukan berapa pengeluaran investasi yang direncanakan oleh investor dan selanjutnya pengeluaran investasi ini menentukan tingkat permintaan agregat. Penghubung lain antara kedua pasar ini adalah tingkat harga (P) dan output (Q), karena variabel ini mempengaruhi Liquidity Preference (MD). Jadi hubungan antara kedua pasar tersebut adalah timbal balik. Pasar Barang Pasar Uang Tingkat Bunga (i) Harga & Kuantitas output (P,Q)
Pasar Tenaga Kerja (Keynes) Pasar Tenaga Kerja mengikuti pasar barang apabila output (Q) naik maka jumlah orang yang mendapat pekerjaan atau tingkat employment (N) juga naik. Sebaliknya, N turun apabila Q turun. Keynes menekankan bahwa proses makro adalah proses menuju keseimbangan umum (general ekuilibrium). Apabila terjadi suatu perubahan (misalnya, I atau G atau MS berubah), maka akan mempunyai pengaruh berantai terhadap semua pasar.
… P E Z0 G F S0 Z1 S1 Q1 QF Q Perekonomian akan menyesuaikan diri (terhadap perubahan ini) sehingga tercapai posisi keseimbangan umum yang baru. Posisi keseimbangan umum diartikan sebagai posisi semua pasar ada dalam posisi keseimbangannya secara bersama-sama (simultan). Suatu perekonomian akan selalu bergerak menuju posisi keseimbangan umumnya.
Proses Teori Makro Keynes Saling keterkaitan dan mempengaruhi diantara macam-macam pasar untuk menuju keseimbangan umum (general ekuilibrium). Q Q = Produksi (GDP) Y = Pendapatan Z = Pengeluaran/permintaan agregat Z Y
Pendekatan IS-LM Analisis keseimbangan umum pada pasar barang dan pasar uang, pada teori makro Keynes, Oleh John Hicks (1937). Keseimbangan Pasar Barang (Model IS), variabel-variabel ekonomi terdiri; Y, C, I, G, X, M, i, Tx, Tr. Keseimbangan Pasar Uang )Model LM), terdiri variabel-variabel ekonomi; Lt, Lj, Ls, i, Liquidity, M (JUB), Uang Kartal, Giral dan Uang Quasi.
Kurva IS Kurva IS berslope negatif, sebab pada tingkat bunga (i) tinggi maka investasi (I) rendah sehingga permintaan agregat (Z) rendah maka P dan Q juga rendah. Atau sebaliknya. i i1 i2 in IS Q1 Q2 Qn Q atau Y
Kurva LM Kurva LM berslope positif, melalui mekanisme “pasar uang” diketahui adanya hubungan searah antara output produksi (Q) dengan tingkat bunga (i). i LM i1 i2 in Qn Q2 Q1 Q atau Y
Keseimbangan umum IS - LM Merupakan titik pertemuan IS dan LM yang menggambarkan keseimbangan pasar barang dan pasar uang secara bersama-sama (simultan). i LM E ie IS Qe Q atau Y
Soal-Soal Tugas Individual Apakah perbedaan mendasar regulasi perekonomian dari pandangan ekonomi klasik dengan ekonomi modern? Bagaimana mekanisme keseimbangan perekonomian yang dicapai pada setiap bentuk pasar? Terangkan keseimbangan pada pasar barang, pasar uang, pasar tenaga kerja dan pasar luar negeri.
Bagaimana mekanisme keseimbangan yang menunjukkan hubungan keseimbangan perekonomian pada model ekonomi klasik? Menghadapi krisis ekonomi dunia pada tahun 1930, peranan teori ekonomi dituntut mampu mengatasi masalah perekonomian di Negara- negara di dunia. Apakah yang menjadi kritik- kritik terhadap teori ekonomi klasik tentang tuntutan mengatasi masalah perekonomian? Sehingga pada masa itu muncul paham ekonomi modern atau teori Keynes.
Jelaskan peran kebijakan ekonomi makro pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi pada sisi permintaan (aggregate demand) disebut juga pengeluaran agregat serta pada sisi penawaran (aggregate supply). Bagaimana pandangan teori ekonomi modern (Keynes) tentang keseimbangan umum pada perekonomian tertutup?
Suatu perekonomian pada tahun tertentu dengan model fungsi konsumsi, C = 200 + 0,75Y; I1 = 40; I2 = 60 dan G = 50. Berikan analisis kuantitatif berdasarkan data tersebut: Bagaimana model fungsi saving? Berapakah pendapatan nasional ekuilibirum pada I1? Berapakah pendapatan nasional ekuilibrium setelah adanya I2? Bagaimana koefisien angka pengganda investasi (multiplier), tentukan berapa ∆I dan ∆Y? Bagaimana model fungsi konsumsi setelah terjadi pertumbuhan investasi menjadi sebesa I2? Gambarkan analisis grafiknya.