Pemeriksaan tonus-kekuatan otot Sumber:Buku Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis Umum halaman
Gerakan Kekuatan Tonus Trofi R. fisiologis R. patologis Clonus
Pemeriksaan Tonus Otot Tonus otot adalah ketegangan otot pada saat rileks atau resistensi otot pada gerakan pasif.Untuk memeriksa tonus otot pasien harus dalam kondisi rileks dan kooperatif.pemeriksaan tonus otot bukanlah pemeriksaan yang mudah dilakukan dan sangat bersifat subjektif.
Tonus otot Cara pemeriksaan: – Gerakkan otot ps secara pasif, raba tahanan otot yang diperiksa Atrofi otot Cara pemeriksaan: palpasi masa otot yg diperiksa
Manuver pemeriksaan tonus yaitu: Arm-Dropping Test Lengan atas pasien difleksikan hingga sejajar bahu.kemudian lengan di jatuhkan dan di biarkan berayun.Pada keadaan spastik akan terlihat gerakan jatuh yang tertunda yang menyebabbkan lengan seolah tertahan di udara
Wartenberg Pendulum Test Pasien diminta duduk di tepi meja tempat tidur dengan tungkai rileks dan terjuntai.Pemeriksa mengekstensikan kedua tungkai pasien dengan tinggi yang sama kemudian melepaskannya atau dengan mendorong kedua tungkai yang terjuntai tersebut ke belakang dengan tekanan yang setara
A.Hipertonus Secara luas dikenal 2 macam hipertonus yaitu spastisitas dan rigiditas a. Spastisitas adalah resistensi atau tahanan yang diikuti dengan kelenturan pada ekstremitas pasien yang digerakkan dengan cepat dan secara pasif oleh pemeriksa.pemeriksa akan merasakan tahanan seperti pada saat menutup pisau lipat.fenomena pisau lipat ini mengindikasikan adanya gangguan pada traktus piramidal
b. Rigiditas adalah meningkatnya rigiditas otot yang dirasakan pada seluruh rentang gerak ketika pemeriksa menggerakkan persendian pasien secara perlahan
b. Hipotonus Pada hipotonus resistensi otot yang dirasakan oleh pemeriksa berkurang pada saat pemeriksa menggerakkan sendi pasien secara pasif
Pemeriksaan Kekuatan Motorik Kekuatan Motorik 0=Tidak ada kontraksi 1= Kontraksi minimal (sekejap) tetapi tidak mampu menggerakkan persendian 2=Mampu bergerak tapi tidak mampu melawan gaya gravitasi 3=Mampu melawan gaya gravitasi tetapi tidak mampu melawan tahanan 4-=Mampu melawan gaya gravitasi dan melawan tahanan ringan 4= Mampu melawan gaya gravitasi dan melawan tahanan sedang 4+= Mampu melawan gaya gravitasi dan melawan tahanan kuat 5= Kekuatan Normal
1.Pemeriksaan Kekuatan Otot ekstremitas atas Pemeriksaan kekuatan otot pada sendi bahu dilakukan dengan meminta pasien melakukan gerakan abduksi lengan atas setinggi bahu dan pemeriksa memberikan tahanan dengan mendorong ke bawah Gerakan ini terutama menilai kekuatan otot deltoid yang dipersarafi oleh radiks C5 dan C6
Area SendiOtotSarafPemeriksaan BahuDeltoidRadiks C5 dan C6 Abduksi lengan atas setinggi bahu Adduksi lengan atas arah sebaliknya SikuBisep Trisep Radiks C5 dan C6 melalui nervus muskulokutane us Radiks C6 C7 C8 melalui nervus radialis Fleksi sindu siku dan gerakan adduksi Ekstensi sendi siku(arah sebaliknya) Pergelangan Tangan Fleksi Karpi radialis Fleksor Karpi Ulnaris Ekstensor Karpi Radialis Ekstensor Karpi Ulnaris Radiks C6-C7 Radiks C7-T1 Radiks C7-C8 Mengepal dan memfleksikan pergelangan tangan Mengepal dan mengekstensik an (dorsofleksi) pergelangan tangan
Pemeriksaaan kekuatan otot ekstremitas bawah
Area SendiOtotSarafPemeriksaan PanggulIliopsoasIliakus L2-L4 Psoas L1-L4 Memfleksikan tungkai pada sendi Panggul Gluteus MaksimusL5-S2Mengekstensikan tungkai pada sendi panggul LututHamstringL5,S1-S2Fleksi Sendi lutut Kaudrisep FemorisL2-L4Ekstensi sendi lutut Pergelangan KakiTibialis AnteriorL4-L5Dorsofleksi sendi pergelangan kaki Gastroknemius dan soleus S1-s2Plantar fleksi sendi pergelangan kaki