KESTABILAN LERENG Pada umumnya tanah atau batuan di alam berada dalam keadaan seimbang dalam artian lain keadaan dimana distribusi tegangan pada tanah.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESEIMBANGAN DI BAWAH PENGARUH GAYA YANG BERPOTONGAN
Advertisements

Keadaan Zat Cair Volumenya tetap Bentuk tidak tetap
Kerja dan Energi Dua konsep penting dalam mekanika kerja energi
Aplikasi Hukum Newton.
Dinamika Partikel Diah Prameswari Fairuz Hilwa Nabilla Kharisma
Stability Modeling Using SLOPE/W 2007 Juniarso
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
12 penggalian terbuka atau penggalian bagian bawah dari suatu lereng.
PEDOSFER JenisTanah di Indonesia Kerusakan Tanah Pengertian
Pengertian Konservasi Tanah dan Air
BATUAN TENAGA EKSOGEN TENAGA ENDOGEN TANAH
Stabilitas Lereng (slope stability)
TANAH LONGSOR.
PROSES ALAM ENDOGEN JENIS-JENIS TENAGA ENDOGEN
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
LONGSORAN TANAH DI DIY AKIBAT GEMPA Oleh : 1.Febri Anggriawan.W (06033) 2.Fauzi Hamdan (05865)
KEBENCANAAN OLEH: SUGIHARYANTO JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS-UNY.
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
Bab III Zat dan Wujudnya.
KEMANTAPAN LERENG.
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Andari Suryaningsih, S.Pd., M.M.
DINAMIKA PARTIKEL.
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
ENERGI DAN PERUBAHANNYA
TANAH LONGSOR.
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI
Desain Diaphragm Wall dengan Plaxis menggunakan Pemodelan Hardening Soil Firdausi Handayani
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
FLUIDA.
TANAH FAJRI ANUGROHO Sumber Pustaka:
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
ANALISIS TEMPAT KERJA.
STABILITAS LERENG TERBATAS
GETARAN HARMONIK.
Mekanisme dan Bentuk Erosi
Mekanika Fluida Statika Fluida.
Uji Kompetensi Sabtu, 2 Maret 2013
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
KARAKTERISITIK BATUAN
DINAMIKA PARTIKEL Pertemuan 6-8
Hukum Newton Tentang Gerak
KARAKTERISTIK BAHAN BANGUNAN
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
LATIHAN UTS.
Analisis kestabilan lereng
METODE TAMBANG BAWAH TANAH
KARAKTERISITIK BATUAN
A. Pendahuluan Metode tambang terbuka merupakan kegiatan penambangan yang diterapkan terhadap endapan batubara yang terletak di dekat permukaan bumi. Dengan.
PONDASI BORED PILE.
PERENCANAAN TANGGUL SUNGAI
DINAMIKA PARTIKEL FISIKA TEKNIK Oleh : Rina Mirdayanti, S.Si.,M.Si.
Tugas Mekanika Batuan Tawakkal Mursyid
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Apakah Dinamika Patikel itu?
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
PENGGUNAAN ILMU MEKANIKA TANAH (1)
Media Pembelajaran Fisika KI & KD Indikator Materi Evaluasi GAYA GESEK Kelas X Semester 1 Disusun Oleh : Adzkia Zahra K /B.
GERAK LURUS ASHFAR KURNIA.
KERJA DAN ENERGI  Definisi Kerja atau Usaha :  Energi Potensial Gravitasi: Kerja yang diperlukan untuk membawa benda dari suatu posisi ke posisi lain.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
OLEH : HAADI KUSUMAH, MT KESTABILAN TANAH DI KOTA SUKABUMI.
Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Bandung, November 2018 Oleh : Giva H. Zahara ( ) Kurnia Dewi Mulyani ( ) TUGAS GEOTEK TANAH.
Transcript presentasi:

KESTABILAN LERENG Pada umumnya tanah atau batuan di alam berada dalam keadaan seimbang dalam artian lain keadaan dimana distribusi tegangan pada tanah atau batuan tersebut dalam keadaan mantap. Apabila karena adanya suatu kegiatan terhadap tanah atau batuan tersebut berupa penggalian, pengangkutan, penimbunan, erosi atau aktivitas lain sehingga kesetimbangannya terganggu, maka tanah atau batuan tersebut akan berusaha untuk mencapai keadaan kesetimbangan baru dengan cara pengurangan beban, terutama dalam bentuk LONGSORAN.

Keterangan :Keterangan : W = Berat BendaW = Berat Benda T = Gaya Pendorong ( T=W Sin £ )T = Gaya Pendorong ( T=W Sin £ ) N = Gaya Normal ( N=W Cos £ )N = Gaya Normal ( N=W Cos £ ) R = Gaya Penahan/Tahanan geserR = Gaya Penahan/Tahanan geser Jika : R/T < 1 Benda akan bergerakJika : R/T < 1 Benda akan bergerak R/T = 1 Benda dalam keadaan seimbang R/T = 1 Benda dalam keadaan seimbang R/T > 1 Benda diam (stabil) R/T > 1 Benda diam (stabil) £ Secara prinsip pada suatu lereng sebenarnya terjadi 2 macam gaya yaitu gaya penahan (R) dan gaya penggerak (W sin £ ). Gaya penahan yaitu gaya yang menahan massa dari penggerak agar tidak terjadi longsoran, sedangkan gaya penggerak adalah gaya yang menyebabkan massa bergerak sehingga terjadi kelongsoran. £ Lereng akan longsor jika gaya gaya penggeraknya lebih besar dari gaya penahan atau W sin £ > R

Secara matematis kestabilan suatu lereng dapat dinyatakan dalam bentuk Faktor Keamanan (FK) sebagai berikut : Dimana bila : FK > 1Lereng dianggap mantap. FK = 1Lereng dalam keadaan setimbang, tetapi akan segera longsor jika ada gangguan. FK < 1Lereng dianggap tidak mantap.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan lereng batuan atau tanah antara lain : 1. Penyebaran Batuan Penyebaran batuan berpengaruh terhadap kemantapan lereng karena sifat-sifat fisik dan mekanik batuan atau tanah antara yang satu dengan lainnya mempunyai nilai yang berbeda sehingga kekuatan menahan bebannya sendiri juga berbeda. 2. Sifat-sifat fisik dan mekanik batuan Sifat fisik batuan atau tanah yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah : bobot isi, porositas, dan kandungan air, sedangkan yang termasuk sifat mekanis adalah : kuat tekan, kuat tarik, kuat geser dan sudut geser dalam.

PENGUKURAN BERAT ISI TANAH, BERAT ISI KERING dan KADAR AIR PADA CONTOH TANAH Volume wadah (V) : V:33,221Cm 3 Berat wadah : W 1 :33,300gram Berat wadah + tanah basah : W 2 :78,000gram Berat wadah + tanah kering : W 3 :70,000gram Berat air (Ww) : W 2 – W 3 :______?gram Berat tanah kering (Ws) : W 3 – W 1 :______?gram Berat tanah basah (W) : W 2 – W 1 :______?gram Berat isi tanah (γ): W:_______?gram/cm 3 V Berat isi kering (γ d ): W s :_______?gram/cm 3 V Kadar air (W): W w x 100 %:________? % W s

3. Struktur batuan Struktur batuan yang sangat mempengaruhi kemantapan lereng adalah bidang-bidang sesar, perlapisan dan rekahan. Struktur batuan tersebut merupakan bidang lemah dan sekaligus sebagai tempat merembesnya air, sehingga batuan lebih mudah longsor. Penyebaran batuan atau tanah yang terdapat di daerah penyelidikan harus diketahui, demikian juga penyebaran serta hubungan antar batuan. Ini perlu dilakukan karena sifat fisik dan mekanis suatu batuan berbeda dengan batuan lainnya.

4. Topografi Kondisi tofografi mempengaruhi laju erosi dan pengendapan serta menentukan arah aliran air permukaan (hidrologi) dan air tanah. Hal ini disebabkan karena untuk daerah yang curam, kecepatan aliran air permukaan tinggi dan mengakibatkan pengikisan lebih intensif dibandingkan pada daerah yang landai. Karena erosi yang intensif, akan banyak dijumpai singkapan batuan dan ini menyebabkan pelapukan yang lebih cepat. Batuan yang lapuk mempunyai kekuatan yang rendah sehingga kemantapan lereng menjadi berkurang.

5. Kondisi hidrologi dan hidrogeologi Air tanah merupakan faktor yang penting dalam kemantapan lereng, air tanah dapat mempengaruhi lereng dengan lima cara: mengurangi kekuatan, merubah kandungan mineral melalui proses alterasi dan pelarutan, mengubah densitas, menimbulkan tekanan air pori dan menyebabkan erosi. Muka air tanah yang ada menjadikan lereng sebagian besar basah dan batuannya mempunyai kandungan air yang tinggi. Batuan dengan kandungan air yang tinggi kekuatannya menjadi rendah sehingga lereng lebih mudah longsor. Hal ini disebabkan air yang terkandung pada batuan akan menambah beban batuan tersebut.

6. Iklim Iklim berpengaruh terhadap kemantapan lereng karena iklim mempengaruhi perubahan temperatur. Temperatur yang cepat sekali berubah dalam waktu yang singkat akan mempercepat proses pelapukan batuan sehingga mengakibatkan lereng mudah longsor. Untuk daerah tropis pelapukan lebih intensif dibandingkan dengan daerah dingin.

7. Geometri lereng Geometri lereng mencakup tinggi lereng dan sudut kemiringan lereng. Lereng yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menjadi tidak mantap dan cenderung lebih mudah longsor dibandingkan dengan lereng yang tidak terlalu tinggi bila susunan batuannnya sama. Demikian juga untuk sudut kemiringan lereng, makin besar kemiringan lereng atau tingkat kecuramannya semakin besar maka semakin mungkin terjadinya kelongsoran. 8. Gaya-gaya luar Gaya-gaya dari luar yang dapat mempengaruhi kemantapan suatu lereng berupa getaran yang di akibatkan oleh gempa bumi, peledakan dan lalulintas alat berat atau kendaraan.

TUGAS Kerjakan dalam selembar kertas terpisah dan dikumpulkan pada hari kamis 7 Cm7 Cm 1 Cm1 Cm Diketahui: Berat wadah ( W 1 )= 18,220 gram Tanah Basah= 41,800 gram Tanah Kering= 34,160 gram Ditanyakan: Volume wadah, Berat isi kering, Berat isi tanah dan Kadar air…..?? Jawaban: Wadah / Cawan 1.

W = 1,3 ton Hitunglah gaya normal dan gaya pendorong dari gambar diatas? Berapakah nilai gaya penahan agar benda tersebut dalam posisi seimbang?

3. Dalam sebuah kasus, di suatu daerah terdapat sebuah lahan perbukitan dengan kemiringan lereng 58 0 yang akan dibangun sebuah real estate dengan berat total bangunan diperkirakan mencapai 1250 ton. Berapakah nilai gaya penahan yang dibutuhkan agar lereng tersebut tetap mantap / bangunan dalam kondisi stabil dan metode keteknikan (bangunan teknik) seperti apa yang akan anda laksanakan dalam meningkatkan faktor keamanan tersebut??