DIKSI DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA RETNO ASTUTI S, SS, MM FAKULTAS KESEHATAN UDINUS SEMARANG
PEMAKAIAN BENTUK KATA Kebenaran Kalimat : Keteraturan bagian-bagiannya sebagai satuan pembentuk kalimat Bentuk dan pilihan kata yang mengisi bagian- bagian tersebut Dengan sangat menyesal, kami tidak dapat memenuhi permintaan Anda karena persediaan barang kami sudah habis. Semula langganan bapak saya layani dengan baik.
Pemutaran roda itu harus tetap pada porosnya Pemutaran roda itu harus tetap pada porosnya. Bahasa Indonesia adalah pemersatu bangsa dalam usaha menyatukan bangsa Indonesia.
PROSES PEMBENTUKAN SERANGKAIAN KATA DENGAN KETERATURAN tinju – bertinju – petinju – pertinjuan gulat – bergulat – pergulat – pergulatan mukim – bermukim – pemukiman – permukiman satu – bersatu – mempersatukan – pemersatu buat – membuat – pembuat – pembuatan - buatan serang – menyerang – penyerang – penyerangan – serangan pukul – memukul – pemukul – pemukulan – pukulan
solek – bersolek – mempersolek – pemesolek oleh – beroleh – memproleh – pemeroleh tulis – menulis – penulis – penulisan - tulisan pilih – memilih – pemilih – pemilihan - pilihan tani – bertani – petani – pertanian dagang – berdagang – pedagang – perdagangan Ciri Ragam Bahasa Keilmuan : penalaran yang cermat, objektif, dan teliti pengalimatan karya ilmiah harus jelas, lugas, serta komunikatif
CIRI RAGAM BAHASA KEILMUAN penalaran yang cermat, objektif, dan teliti pengalimatan karya ilmiah harus jelas, lugas, serta komunikatif
Kejelasan kalimat dengan mengeksplisitkan unsur-unsur kalimat ragam bahasa tulis (S, P, O, K) sesuai dengan keperluan = struktur kalimat jelas Kelugasan kalimat berkaitan dengan makna, artinya kalimat dalam suatu paragraf harus mempunnyai satu tafsiran yang sama bagi penulis maupun pembacanya.
CIRI RAGAM BAHASA KEILMUAN Komunikatif berhubungan dengan pemahaman pembaca terhadap suatu karya ilmiah. Jadi, karangan harus bersifat logis dan sistematis. Hubungan kelogisan ditandai dengan hubungan antarbagian dalam kalimat, antarkalimat dalam alinea, serta antaralinea dalam wacana ( hubungan sebab-akibat, kesejajaran, atau kemungkinan )
THE CREATIVE PROBLEM SOLVING CYCLE (G DAVID HUGHES, 1998) Mengidentifikasi/ menetapkan tujuan, harapan, atau tantangan (saya berharap hal tersebut menjadi besar jika tercapai) Mengumpulkan data (siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, mengapa, serta mengapa tidak?) Klasifikasi masalah (bagaimana cara memecahkan masalah, bagaimana mungkin, apa mungkin cara tersebut dijalankan?)
THE CPSC Menghasilkan gagasan (apakah mungkin solusinya untuk masalah ini?) Memilih dan memperkuat solusi (bagaimana saya melihat diri saya/yang kami lakukan) Merencanakan aksi (langkah tindakan oleh siapa, sumber daya apa saja, apa dan bagaimana proses yang mendukung?)ntages of the product being introduced