RETORIKA dan PROTOKOLER Nurul Hikmah, S.Pd., M.Pd.
Pengertian Retorika Istilah Retorika secara etimologi berasal dari Bahasa Latin (Yunani Kuno) “rhetorica” yang berarti seni berbicara. Dalam bahasa inggris retorika dikenal dengan istilah “rhetoric” yang berarti kepandaian berpidato atau berbicara. Secara terminologi, retorika dikenal dengan istilah “the art of speaking” yakni seni berbicara atau bercakap. Retorika dengan demikian dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara berbicara yang mempunyai daya tarik dan pesona, sehingga pendengarnya dapat mengerti dan tergugah perasaannya.
Historiografi Istilah retorika muncul pertama kali di Yunanii sekitar abad ke 5 pra masehi. Pengaruhnya kemudian menyebar sampai ke dunia Timur, seperti Mesir, India, Persia, dan bahkan Indonesia. Displin ilmu ini kemudian berkembang di zaman Socrates, Plato, dan Arsitoteles, dan guru pertama dalam ilmu ini ialah Georgias ( SM)
Tujuan Retorika Knowledge transfer, yaitu untuk mentrasfer ilmu pengetahuan Mision transfer, yaitu untuk mentrasfer misi atau suatu tujuan Korektif, yaitu untuk membela kebenaran Instruktif, yaitu untuk mendidik orang yang tidak mencapai logika (yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat)filsafat Sugestif, yaitu memberi saran, menguasai lawan, dan mengendalikan situasi Devensif, yaitu sebagai alat pertahanan mental.
Menurut Aristoteles terdapat 3 bagian inti dalam retorika 1. Ethos (ethical) karakter pembicara dilihat dari cara seseorang berkomunikasi 2. Pathos (emotional) perasaan emosional khlayak yang dapat dipahami dengan pendekatan psikologi massa 3. Logos (logical) pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan pembicara
Retorika dalam Komunikasi Formal 1. Sistem Persiapan Menggunakan konsep, teks atau naskah Menentukan inti atau garis besar yang akan dibicarakan Menghafal atau menguasai konsep secara persis Tampil secara spontan 2. Teknik Tampil Penataan busana Pengaturan mimik muka dan ekspresi Olah Vokal Pengaturan intonasi Aksentuasi Strategi Psikologis masa; tidak menggurui, tidak menyudutkan pihak lain, dan tidak menyombongkan diri.
3. Kerangka Materi Pembukaan: Apersepsi Isi : Pokok atau inti pembicaraan Penutup : Penajaman atau pengkerucutan 3. Materi yang Menarik Simpel Berbobot Dapat dimengerti Aktual Bernuansa baru 3. Pemahaman Objek Sasaran dan Kondisi Kelompok khusus Kelompok umum/heterogen
PROTOKOLER
Pengertian Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang diletakkan pada manuskrip atau naskah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, pengertiannya berkembang luas, tidak hanya sekadar halaman pertama, melainkan keseluruhan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, dan lain-lain. Belakangan ini, istilah protokoler dipahami sebagai pengaturan tata cara, upacara, gelar kegiatan, dan aneka jenis perlengkapan serta penataan tempat dan dekorasi yang diolah/disusun secara tertib. Kepretokolan di Indonesia diatur dalam UU No. 8 tahun 1987 yang berbunyi; seperangkat aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meiliputi aturan mengenai tata penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat.
Tujuan Protokoler 1. Agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara jelas 2. Agar proses kegiatan dapat menarik 3. Agar proses kegiatan berjalan khidmat dan terhormat 4. Agar suatu kegiatan dapat berkesan 5. Agar isi dan kulit kegiatan dapat berpadu secara harmonis
Landasan Dasar 1. TAP MPR 2. Kepres 3. Perda TK I 4. Perda TK II 5. Sistem Religi 6. Sistem budaya Nasional 7. Sistem budaya Daerah
Jenis Istilah Protokoler 1. Pembawa Acara 2. MC 3. Presenter 4. Moderator
Syarat Protokoler 1. Sehat jasmani dan rohani 2. Memiliki keterampilan retorika 3. Berilmu pengetahuan luas 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi 5. Disiplin 6. Dapat mengambil keputusan dengan cepat 7. Memiliki tim kerja 8. Supel dan Fleksibel 9. Tegas 10. Bertanggung Jawab 11. Bermental Tenang 12. Jujur dan dapat dipercaya, dll.
Jenis Kegiatan 1. Ceremonial/Formal 2. Kegiatan inti
Bahan Pembahasan Untuk pengembangan proses, langkah-langkah dalam problematika keprotokoleran, akan disajikan langsung dalam session dialog.
Sekian dan Terima Kasih