STRATEGI REFORMASI BIROKRASI NASIONAL: MEMBANGUN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DINAMIS Prof. Dr. Eko Prasojo Universitas Indonesia
6 Megatrends 2030 (George Vielmetter and Yvone sell, 2014) 1.Globalisasi 2.0. (from west to east) 2. Environmental and Energy Crisis (potential war) 3. Demographic Change (aging population) 4. Digital Era (people always on) 5. Technological Convergence (Nano, Bio, Robotic) 6. Individualism and pluralism (higher income society)
Mengapa beberapa Negara Makmur, berapa yang lain tidak? Natural Ressources (sumber daya alam) Human Ressources (sumber daya manusia) Institutional Strength (kekuatan sistem) Values Strength (kekuatan nilai budaya)
Pembangunan dan Kemakmuran Pembangunan: Planned growth in the direction of modernity or nation building and socio economic progress involving substantial differentiation and co-ordination Essentially increase ability of human societies to shape their physical, human and cultural environment (Edward W. Weidner , 1970: Development Administration in Asia)
Arah Pertumbuhan (Directional Growth) Perubahan Sistem (System Change) Kondisi Kondisi yang diperlukan dalam Pembangunan (Sets of Conditions Leading to Development) Arah Pertumbuhan (Directional Growth) Perubahan Sistem (System Change) Perencanaan (Planned or intended) In the direction of modernity or nation building and socio-economic progress Ability of political and administrative system Planning commission have to take compromises facing the groups or individual value Much planned change requires prior basic change in the political and administrative systems. The reasons for failure of planned program is an adequate administrative system
Berbagai Tipe Pembangunan (WEIDNER, 1970) Ideal: Planned Directional Growth with System change The Short-run payoff: Planned Directional Growth with no System Change The Long-run payoff: Planned System Change with no Directional Growth Failure: Planning with no Growth or System Change Environmental Stimulus: Unplanned Directional Growth with system change Pragmatism: Unplanned Directional Growth with no System Change Crisis: Unplanned System Change with no Directional Growth (emergencies) Static Society: No Plans, No Change
LEMAHNYA “EFEKTIVITAS, EFISIENSI, KAPABILITAS PEMERINTAHAN DAN MASALAH PEMBANGUNAN INDONESIA UMUMNYA LEMAHNYA “EFEKTIVITAS, EFISIENSI, KAPABILITAS PEMERINTAHAN DAN KONTROL TERHADAP KORUPSI”
“TANTANGAN KITA MENJADI NEGARA DENGAN PERTUMBUHAN DAN KEADILAN EKONOMI TINGGI ADALAH MENCIPTAKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK”
Faktor Kunci Sukses Sebuah Negara dan Daerah Komitmen Kepemimpinan Pembangunan Ekonomi Birokrasi yang Profesional Nilai dan Budaya
“REFORMASI ADMINISTRASI/BIROKRASI MERUPAKAN FAKTOR PENGUNGKIT PEMBANGUNAN BANGSA DAN NEGARA” Tidak ada kemajuan suatu bangsa tanpa keberhasilan melakukan reformasi birokrasi
Tingkatan dalam Reformasi Tata Kelola Pemerintahan (Governance Reform) Public Sector Reform Government Reform Administrative Reform Civil Service Reform
“KEBERHASILAN REFORMASI ADMINISTRASI DITENTUKAN OLEH KOMITMEN POLITIK DAN KESADARAN KOLEKTIF PARA PEMIMPIN”
“PROBLEM DASAR YANG HARUS DIHADAPI ADALAH MERUBAH KULTUR DI DALAM BIROKRASI: INCORRUPTIBILITY, BUDAYA KINERJA, BUDAYA MELAYANI”
Perubahan (change) adalah keharusan Berbagai perubahan dinamika masyarakat dan perubahan global, mengharuskan birokrasi dan seluruh jajarannya berubah: Kita merubah diri sendiri, atau orang lain dan lingkungan yang akan merubah kita Change, Reform, Transform, Innovation, Revitalization
Apa yang Penting dalam Reformasi? Tiga hal Utama: Dukungan dan Legitimasi Kapabilitas Nilai Publik (Public Value)
Penciptaan Nilai Publik
Memperkuat dukungan dan Legitimasi
Kapabilitas Pemerintah
Proses Pencipataan Nilai Publik Step 5: Kebaikan bersama Step 3: Lakukan Aksi Implementasi Step 4: Merevisi Tujuan jika diperlukan Step 2: Menghubungkan Tujuan dan Cara Step 1: Tetapkan Tujuan berdasarkan Nilai
Kapabilitas Dinamis Thinking Ahead Change Able People Thinking Again Adaptive Policies Adaptive Process Agile Process Thinking Across Culture: Incorruptibility, Meritocracy, Growth, Prudence, Markets
Strategi Peningkatan Inovasi Pelayanan KOMITMEN KEPEMIMPINAN PELAYANAN PENGETAHUAN ATAS INOVASI STRATEGI INOVASI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI IMPLEMENTASI STRUKTUR IMPLEMENTASI MANUSIA IMPLEMENTASI PROSES
Strategi Dasar Reformasi Birokrasi Manufacturing Quality Service Quality Reformasi Administrasi Perbaikan frontline service melalui berbagai inovasi Kualitas dan akses Pelayanan Publik
Strategi Implementasi Pendekatan frontline (Service Quality), menitikberatkan pada mekanisme penyediaan pelayanan dasar yang responsif terhadap permasalahan di berbagai fasilitas pelayanan dasar, termasuk umpan balik dari masyarakat sebagai pengguna layanan dasar. Pendekatan Backline (Manufacturing Quality), menitikberatkan pada perbaikan aspek kelembagaan, SDM, budaya, kebijakan dan proses bisnis
Area Perubahan AREA HASIL YANG DIHARAPKAN Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance Peraturan Perundang-undangan Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif Sumber daya Manusia aparatur SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat Mind set dan culture Set Aparatur Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Mendorong Inovasi dalam Reformasi Birokrasi a. Penguatan Pelatihan; b. Infrastructure Technology ; c. Coaching dan mentoring; d. Rewards and recognition. Tantangan Utama Inovasi adalah Kepemimpinan. Jangan jadikan inovasi sebagai somebody’s else responsibility. Innovation Supply Innovation Demand Business Ethics
ORIENTASI DNA BARU DALAM REFORMASI Tradisional Inovatif Fokus pada mandate/wewenang Fokus pada public value/peran Orientasi pada aturan Orientasi kepada hasil Orientasi pada batas Orientasi kepada petualang Sibuk mengurusi hambatan Mobilisasi sumber daya Status quo/reaktif Berubah/kreatif/proaktif Kepentingan individu Kepentingan kelompok Sikap defensif Seikap terbuka Korban sistem Ikut menciptakan sistem Menolak perubahan Mendukung iklim perubahan Menghindari resiko Mengelola resiko Bagian dari masalah Bagian dari solusi
Perubahan pola governance untuk inovasi Dari hierarkis ke partisipatoris Dari Kepemimpinan Otoriter ke Terbuka Dari sentralistik ke desentralistik Dari pembiayaan negara ke partnership Dari ego sektoral ke kolaboratif Dari process ke Outcome Dari manual ke IT dan berbagi data
Beberapa Kondisi Pemacu RB Krisis ekonomi dan kondisi keuangan pemerintah Ketidakmampuan memenuhi tuntutan warga Pengaruh politik (pilkada, lobby dan regulasi) Pergantian kepemimpinan (luar dan dalam) Kesempatan baru (IT, SDA) Informasi dan pengetahuan baru dari hasil riset
Tantangan-Tantangan RB Resistensi Birokrasi Koordinasi antara unit/organisasi Teknologi baru Kelompok Status Quo De-regulasi dan Re-regulasi Oposisi Politik Ketidakpercayaan masyarakat Transisi pemerintahan Kelompok yang dipengaruhi oleh perubahan
Dampak Utama Reformasi Kepuasaan pegawai dan masyarakat Pengurangan biaya pemerintahan Meningkatnya dukungan dan legitimasi Penerimaan penghargaan (Award) Peningkatan produktivitas Peningkatan penerimaan keuangan negara Pengurangan kerugian keuangan negara Peningkatan Investasi dan Tenaga Kerja Pemberdayaan masyarakat Pemenangan Pemilu bagi Politisi
13 Rumus Inovasi Ekspektasi untuk berkolaborasi Jika berhasil, maka replikasi Gagas, lalu suarakan Proaktif, bukan reaktif Flexibel, bukan harga mati Apakah ada contoh model teorinya? One size doesn’t fit all Anticipate, anticipate, anticipate Respon secara flexibel semua tantangan Ukur keberhasilan inovasi sendiri Bersiap untuk penilaian formal dari luar People are watching Persuasi dan advokasi dalam kritik atas inovasi
Manajemen Perubahan dalam RB? Komitmen Pimpinan terhadap perubahan (reformasi birokrasi) Komitmen seluruh jajaran terhadap perubahan (reformasi birokrasi) Strategi dan Cara Wadah dan Media Target Komunikasi Substansi komunikasi Komunikasi Pengelolaan terhadap para penentang perubahan Penolakan terhadap perubahan akan meningkat jika komitmen pimpinan terhadap perubahan menurun Konsistensi Karakteristik Budaya Sumber-sumber daya Incremental Radical Strategi perubahan
Apa yang Kita Pelajari? Reformasi Birokrasi bukan hal yang sulit Kepemimpinan menjadi syarat Mutlak Dukungan Birokrasi sangat penting Prioritaskan Kepentingan Masyarakat
“KITA BISA SAJA MEMBANGUN RIBUAN KILOMETER JALAN DAN JUTAAN GEDUNG, TETAPI KALAU GENERASI YANG AKAN DATANG TIDAK DAPAT MENGATAKAN BAHWA INDONESIA ADALAH TEMPAT HIDUP YANG LEBIH BAIK, SESUNGGUHNYA KITA TIDAK MENCAPAI APAPUN DALAM PEMBANGUNAN” Kejahatan terjadi bukan karena banyaknya orang orang yang jahat, tetapi lebih disebabkan karena banyak orang orang yang baik tidak melakukan apa apa untuk mencegah kejahatan (Bonaparte)
Terima kasih