KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KONTEKS KEPERAWATAN JIWA Muhtar Prodi D-III Keperawatan Bima
PENDAHULUAN Komunikasi : pertukaran informasi, idea atau gagasan antara dua orang atau lebih –Bicara & mendengarkan, menulis & membaca, melukis, menari, bercerita, dll. Segala bentuk upaya penyapaian pikiran kepada orang lain, dlm bentuk lisan (verbal), tulisan, gerakan tubuh/gesture (non-verbal).
Komunikasi Terapeutik Komunikasi Terapeutik : komunikasi yang memiliki makna terapeutik bagi pasien dan dilakukan oleh perawat (helper) untuk membantu pasien mencapai kembali kondisi yang adaptif dan positif.
Fungsi Komunikasi Terapeutik
PERAWAT YANG TIDAK PROFESIONAL Oh my God Get up ! Stop it !
PERAWAT YANG PROFESIONAL It’s OK May I help you, sir ? Oh my sweet heart
Fungsi Komunikasi Terapeutik Memfasilitasi kerjasama antara perawat dan pasien melalui : Hubungan terapeutik perawat dan pasien Pengungkapan perasaan pasien Mengidentifikasi dan mengkaji masalah Mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam kepetawatan. Fungsi masing2 Jenjang komunikasi terapuetik : Komunikasi Intrapersonal Komunikasi Interpersonal Komunikasi Publik
Tujuan Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dpt mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada. Mengurangi keraguan, membantu dlm hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya.
Unsur-Unsur Komunikasi Terapeutik Komunikator Komunikan Message Umpan balik Konteks
Prinsip Dasar Kom. Terapeutik Hub. Perawat-pasien : hub. Terapeutik yg saling menguntungkan, didasarkan pada prinsip “humanity of nurses and clients”. Perawat menghargai keunikan pasien, perbedaan karakter, perasaan dan perilaku pasien dengan melihat latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan tiap individu Menjaga harga diri pemberi dan penerima pesan (harga diri perawat & pasien) Menciptakan hubungan saling percaya (trust) harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan alternatif pemecahan. HSP kunci dari komunikasi terapetik
Faktor-Faktor Kumonikasi terapautik Kredibilitas Isi pesan Kesesuaian dengan kepentingan sasaran Kejelasan Kesinambungan dan konsistensi Saluran (channel) Kapabilitas sasaran Psikologis Sosial
Tehnik Komunikasi terapeutik Active listening Memberi kesempatan kepada pasien utk memulai pembicaraan Memberi penghargaan Mengulang kembali Refleksi Klarifikasi Mengarahkan pembicaraan Membagi persepsi Diam (diam yang positif) Memberi informasi Memberi salam Open-ended Question Eksplorasi
Tahapan Komunikasi Terapeutik Tahap persiapan / Pra-Interaksi –Mungurangi kecemasan perawat sebelum berkomunikasi dengan pasien –Tugas perawat : Mengeksplorasi perasaan, harapan & kecemasan Menganalisis kekuatan dan kelemahan sendiri Mengumpulka data tentang pasien Merencanakan pertemuan pertama dengan pasien
Tahap Perkenalan / Orientasi –Dilakukan saat pertama kali bertemu / kontak dengan pasien. –Tugas perawat : Membina rasa saling percaya, menunjukan penerimaan & komunikasi terbuka. Merumuskan kontrak pada pasien Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah pasien Merumuskan tujuan dengan pasien. Fase Orientasi : awal setiap pertemua ke Tahapan Komunikasi Terapeutik
Tahap Kerja Inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik Perawat dituntut utk membantu pasien menyampaikan perasaan dan pikirannya. Perawat mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian mengidentifikasi masalah, mencari penyelesaian dan mengevaluasinya. Menyimpulkan percakapan dengan pasien Tahapan Komunikasi Terapeutik
Tahap terminasi Akhir dari pertemuan perawat dengan pasien Terminasi sementara dan ternminasi akhir Tugas perawat : Mengevaluasi pencapaian tujuan (objekstif) Evaluasi subjektif Menyepakati tindaklanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya (tempat, waktu, tujuan interaksi) Tahapan Komunikasi Terapeutik