RUANG DAN INTERAKSI ANTAR RUANG Disusun oleh : THESSA LELANASARI, S.E. NO. PESERTA : SMP NEGERI 3 NATAR, LAMPUNG SELATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat menjelaskan pengertian konsep ruang dan interaksi antar ruang. Siswa dapat menyebutkan contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia Siswa dapat menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya Siswa dapat mengemukakan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan
PENGERTIAN RUANG Ruang adalah : Tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Menurut UU no. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Ruang adalah : Wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup yang lain melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
INTERAKSI ANTAR RUANG Menurut Bintarto, Interaksi adalah : Suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Interaksi antar ruang adalah : Interaksi yang berupa pergerakan orang, barang, dan informasi dari daerah asal menuju ke daerah tujuan.
CONTOH INTERAKSI ANTAR RUANG Wilayah pegunungan umumnya merupakan penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikan laut. Penduduk daerah pantai membutuhkan sayuran dari daerah pegunungan dan begitu juga sebaliknya penduduk dari pegunungan membutuhkan ikan dari daerah pesisir. Kedua wilayah kemudian saling berinteraksi melalui aktivitas perdagangan.
INTERAKSI MELALUI KONTAK LANGSUNG Interaksi melalui kontak langsung yaitu : Interaksi yang terjadi secara langsung di mana seseorang bertemu langsung dengan orang lain. Contohnya : Berjabat tangan ketika bertemu dengan teman Mengobrol dengan teman secara langsung
INTERAKSI MELALUI KONTAK TIDAK LANGSUNG Interaksi melalui kontak tidak langsung yaitu : Interaksi yang terjadi melalui alat atau media perantara. Contohnya : Membaca berita di koran Melihat tayangan di Televisi Berbicara dengan teman melalui handphone
BENTUK-BENTUK INTERAKSI ANTAR RUANG 1.MOBILITAS PENDUDUK Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia. Contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi dan perjalanan penduduk untuk bekerja atau berwisata. 2.KOMUNIKASI Interaksi melalui perpindahan gagasan dan informasi. Contohnya membaca berita dan melihat tayangan televisi. 3.TRANSPORTASI Interaksi melalui perpindahan barang atau energi. Contohnya pengangkutan barang, perdagangan.
CONTOH MOBILITAS PENDUDUK
CONTOH KOMUNIKASI
CONTOH TRANSPORTASI
BEBERAPA KONDISI SALING BERGANTUNG YANG DIPERLUKAN UNTUK TERJADINYA INTERAKSI KERUANGAN 1.SALING MELENGKAPI (COMPLEMENTARITY ATAU REGIONAL COMPLEMENTARY) Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah – wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Contohnya : Wilayah Suban merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah Panjang merupakan penghasil ikan. Wilayah Suban membutuhkan ikan, sedangkan wilayah Panjang membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah Suban melakukan interaksi dengan wilayah Panjang melalui aktivitas jual beli.
Gambar 1.1 Saling Melengkapi antar wilayah dengan sumber daya yang berbeda Wilayah Suban Surplus Sayuran Wilayah Panjang Surplus Ikan
2. KESEMPATAN ANTARA (INTERVENING OPPORTUNITY) Suatu lokasi yang menawarkan alternative lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Contohnya : Wilayah Bandung biasanya membeli ikan ke wilayah Surabaya, namun kemudian diketahui ada wilayah Indramayu yang juga penghasil ikan. Karena wilayah Indramayu lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah Bandung beralih membeli ikan ke wilayah Indramayu. Akibatnya interaksi antara wilayah Bandung dan Surabaya melemah.
Gambar 1.2 Melemahnya interaksi karena adanya Intervening Opportunity
3. KEMUDAHAN TRANSFER (TRANSFER ABILITY) Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya akan lebih mahal. Contohnya : Seseorang akan menjual sayuran dari wilayah Bandung ke Indramayu, namun jalan menuju ke Indramayu mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah Indramayu dan beralih ke Cirebon karena jalan menuju ke Cirebon lebih bagus dan lancar.
Gambar 1.3 Kemudahan transfer sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan.