KELOMPOK 1 SIFAT HIDROLIK TANAH ( Komposisi Air Tanah) ALFI AZHARI KURNIATI NUR FITRIA1713 RIKI RIONALD SULISTIANI
A. Komposisi Air Tanah Pada setiap perencanaan konstruksi yang akan dibangun di atas lapisan tanah, sifat-sifat hidrolik tanah di bawah bangunan sangat penting untuk dipertimbangkan, karena sangat sering kegagalan pada struktur adalah merupakan efek dari sifat-sifat hidrolik yang tidak dipertimbangkan, ataupun akibat kesalahan dalam menganalisisnya. Sifat-sifat hidrolik pada tanah meliputi : 1.eksistensi air tanah 2.permeabilitas tanah 3.kerembesan pada tanah. Sumber utama air tanah adalah air hujan yang meresap ke bawah lapisan tanah melalui ruang pori di antara butiran tanah.Air tanah sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat teknis tanah, terutama pada jenis tanah berbutir halus. Air tanah juga sangat penting dipertimbangkan pada berbagai rekayasa terhadap tanah, seperti penurunan konstruksi, stabilitas pondasi, stabilitas lereng, stabilitas subgrade, dan lain sebagainya.
Secara umum air tanah didefinisikan sebagai air yang terdapat di bawah permukaan bumi. Sementara itu secara garis besar air yang berada di bawah permukaan tanah, berada pada dua macam zona, yakni zona tak jenuh (unsaturated zone) atau biasa juga disebut vedose zone, dan zona jenuh (saturated zone) atau freatis zone. Terkait dengan keberadaan air di dalam tanah, ada empat macam zone lapisan tanah yang dekat ke permukaan bumi, yang terdiri atas dua zona yang merupakan lapisan “vedose zone”, yakni pendular zone dan funicular zone. Juga terdapat dua zonalapis yang merupakan lapisan “saturated zone”, yaitu capillary zone dan freatis zone. Keempat zona tersebut tersusun berturut-turut dari atas ke bawah sebagai berikut : a.Zone air penduler atau air menggantung (tanah tak jenuh) b.Zone air funikuler atau air bergerak (tanah tak jenuh) c.Zone air kapiler (tanah jenuh pada pori tanah asli) d.Zone freatis (tanah jenuh)
Illustrasi posisi air tanah di dalam tanah dapat dilihat pada skema lapisan tanah dan diskripsi sumur bor yang digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1. Skema lapis tanah zona tak jenuh sampaizona jenuh (Abdul S. et al., 1989)
Dari skema dan boring loging yang digambarkan di atas, terlihat bahwa eksistensi air di dalam lapisan tanah ada dua jenis, yakni : 1.Air tanah yang berada pada lapisan tak jenuh (unsaturated). 2.Air tanah yang berada pada lapisan jenuh (saturated). Menurut Darwis (2017a), bahwa esensi air yang berada pada kedua zona tersebut juga berbeda, yang mana air yang berada pada vedose zone adalah merupakan airtanah (soil water) yang diperlukan oleh tanaman untuk bertumbuh dan tidak merupakan bagian dari akuifer. Sedangkan air yang berada pada saturated zone adalah merupakan air tanah (groundwater), yang sebagian merupakan penopang terhadap pertumbuhan tanaman (capillary water) dan sebagian lagi merupakan simpanan akuifer (freatis water). Zona kapiler (capillary zone) adalah sesuatu yang unik dalam komposisi air tanah, yang mana lapisan ini bersifat jenuh (saturated zone) dengan kondisi pori- pori pada lapisan tanah asli di atasnya. Akan tetapi ketika dilakukan penggalian air kapiler tidak akan menggenang seperti halnya pada air yang berada pada freatis zone, walaupun keduanya berada pada lapisan jenuh (saturated layer). Hal ini disebabkan oleh karena air kapiler adalah merupakan air hisapan akibat adanya tekanan kapiler (capillary pressure) yang terjadi di dalam tanah, dimana rangkaian pori-pori di dalam tanah berfungsi sebagai tabung kapiler. Besarnya tekanan kapiler di dalam tanah sangat tergantung pada ukuran pori yang terbentuk di dalam lapisan tanah (Darwis, 2017b).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH