KONSEP PENETAPAN HARGA PRODUK Week 9 May 6th, 2015
KEYWORDS SKIMMING PRICING PENETRATION PRICING PARITY PRICING UMBERELLA PRICE PREMIUM PRICE RESTAINED PRICE ELIMINATION PRICE PROMOTIONAL PRICE KEEP-OUT PRICE 2
PRICE (HARGA) Harga didefinisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa Atau dapat didefinisikan lebih luas sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk atau jasa 3
9/9/ Tujuan Penetapan Harga 1.Tujuan Berorientasi pada Laba 2.Tujuan Berorientasi pada Volume 3.Tujuan Berorientasi pada Citra. 4.Tujuan Stabilisasi Harga.
9/9/ PERANAN HARGA 1.Mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba (tenaga kerja, tanah, modal dan bisnis) 2.Mampu mencerminkan persepsi konsumen atas produk (kualitas, layanan, citra dan nilai) 3.Sebagai penentu utama bagi permintaan pasar atas produk yang dijual dan menambah pendapatan
9/9/ Langkah-langkah Penetapan Harga Tujuan Penetapan Harga Estimasi Permintaan dan Elastisitas Biaya dan Hubungannya dengan Volume Penjualan Menentukan fixed & variable cost
Menentukan Kebijakan Penetapan Harga 1.Memilih Sasaran penetapan harga 2. Menentukan permintaan 3. Memperkirakan biaya 4.Analisis biaya, harga dan tawaran pesaing 5.Memilih metode penetapan harga 6. Memilih harga final 7. Menyesuaikan Harga
STRATEGI HARGA 9/9/2019 8
Faktor yang mempengaruhi penetapan harga produk Internal factors Keseluruhan strategi pemasaran perusahaan, tujuan, bauran, dan organisasi penetapan harga Maksimalisasi keuntungan saat ini Kepemimpinan pangsa pasar Mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan Desain produk, distribusi, dan keputusan promosi External factors Kondisi alamiah pasar dan permintaan Strategi dan harga pesaing Faktor lingkungan seperti ekonomi, kebutuhan penyalur, dan tindakan pemerintah Elastisitas harga (sensitivitas konsumen terhadap harga )
SENSITIVITAS HARGA PRODUK 9/9/
9/9/ Sapu lantai - Jebakan tikus - Cikrak - Cobek - Papan cuci baju HARGANYA????
STRATEGI HARGA PRODUK
13 Strategi berorientasi pada pelanggan : 1.Premium Pricing (harga premium untuk suatu produk) 2.Penetration Pricing (harga murah untuk masuk ke pasar) 3.Parity Pricing
9/9/ Premium Pricing Premium untuk menjangkau dan melayani segmen pasar yang bersedia membayar harga mahal untuk suatu produk. (bersifat inelastic) Tujuannya adalah memaksimumkan pendapatan pada volume yang terbatas dan menyesuaikan permintaan dengan penawaran yang tertuju pada kualitas.
9/9/ Penetration Pricing Penetrasi menggunakan harga sebagai senjata bersaing guna meraih posisi pasar. (bersifat elastic) Tujuan penetapan harga ini adalah untuk menciptakan permintaan primer dan mendapatkan pelanggan baru dari pesaing atau “merebut” pasar.
9/9/ Parity Pricing Strategi harga paritas ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan pangsa pasarnya. (bersifat inelastic and elastic) Strategi ini sering diikuti pula strategi merespon setiap penyesuaian harga (menaikkan atau menurunkan harga) yang tujuannya adalah untuk menyamai pesaing.
TAKTIK PENETAPAN HARGA PRODUK clasification tacticals
1. Penetapan harga produk baru Skimming price : menetapkan harga awal yang mahal pada sebuah produk baru Penetration price : menetapkan harga awal yang relatif murah pada sebuah produk baru 9/9/
SKIMMING PRICE Premium price : harga awal yang tinggi tidak akan mengalami banyak perubahan (relatif tetap mahal) Umberella price : harga tinggi yang ditetapkan bertujuan untuk melindungi “memayungi” pesaing kecil dengan biaya tinggi PENETRATION PRICE Restrained price: penetapan harga untuk mempertahankan tingkat harga tertentu selama masa inflasi Elimination price:penetapan harga yang menyebabkan pesaing keluar dari persaingan Promotional price:penetapan harga rendah sebagai promosi Keep-out price: penetapan harga untuk mencegah pesaing memasuki pasar 9/9/
2. Penetapan harga produk yang sudah mapan Mempertahankan harga Menurunkan harga Menaikkan harga 9/9/
THE PRICE IS RIGHT! IS IT???... Apakah pesaing menurunkan harga Tidak Tahan harga dan terus awasi harga pesaing Apakah harga mengganggu penjualan Ya Apakah harga cenderung permanen Ya Lebih dari 4% Turunkan harga sama dengan pesaing sekitar 2-4% Turunkan harga separuh dari pesaing Berapa besar pengurangan harga Ya tidaktidak Kurang dari 2% Berikan potongan harga untuk pembelian berikutnya
3. Fleksibilitas harga produk Harga tunggal : pembebanan satu harga yang sama kepada setiap pelanggan, tujuannya untuk menjalin customer relationship yang baik. Penetapan harga fleksibel : pembebanan harga yang berbeda kepada setiap pelanggan, tujuannya untuk laba jangka panjang dan untuk penyesuaian harga naik atau turun 9/9/
4. Penetapan harga lini produk Dapat dilakukan, apabila: Perusahaan memasarkan lebih dari 1 lini produk Perusahaan ingin menetapkan tingkat harga yang bervariasi 9/9/
5. Leasing (sewa guna usaha) Perjanjian antara lessor (pemilik aktiva) dengan lesse (penyewa), bertujuan: Menarik pelanggan yang tidak mampu membeli sekaligus Realisasi laba jangka panjang Meningkatkan aliran kas Menghindari resiko kerugian akibat keusangan teknologi 9/9/
6. Penetapan harga jasa Intangibility : financial costs Invisibility : jasa yang sulit dievaluasi Inseperability : proses produksi dan konsumsi Variability : kualitas yang beragam Perishability : waktu 9/9/
Nine segment of price-quality strategy and new product’s idea Week 12 December 4th, /9/201926
Harga Tinggi Sedang Rendah Tinggi Rendah Kualitas Produk Sedang Premium Strategy Premium Strategy Medium Value Strategy E conomic Strategy Overcharging Strategy Rip-off Strategy False Economic Strategy High Value Strategy Super Value Strategy Good Value Strategy Strategi Harga – Kualitas
Premium value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dan merek produk perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas dan merek produk pesaing dengan penetapan harga yang lebih tinggi dibandingkan pesaing, karena merek produk dalam segment ini memiliki keunikan dan kemewahan yang ditawarkan pada konsumennya. 9/9/
Premium High ValueSuper Value OverchargingMedium-ValueGood Value Rip-offFalse EconomyEconomy High Quality Low Quality High Price Low Price
Medium value strategy Strategi yang menekankan kepada kualitas dari merek produk perusahaan sama dengan kualitas merek produk pesaing, penetapan harga dan varian produk berdasarkan riset pasar / penelitian dan budaya konsumen yang dituju, dari sisi harga produk pada strategi medium value ini cenderung hampir sama dengan harga produk pesaing 9/9/
Premium High ValueSuper Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-offFalse EconomyEconomy High Quality Low Quality High Price Low Price
Economic value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dari merek produk perusahaan walaupun lebih rendah dari kualitas produk merek pesaing namun memenangkan pembeli dengan penetapan harga yang jauh lebih murah dari harga produk pesaing. 9/9/
Premium High ValueSuper Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-offFalse Economy Economy High Quality Low Quality High Price Low Price
High value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dari merek produk perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas merek produk pesaing dengan penetapan harga yang sama dengan harga merek produk pesaing. 9/9/
Premium High Value Super Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-offFalse Economy Economy High Quality Low Quality High Price Low Price
Super value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dari merek produk perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas merek produk pesaing dengan penetapan harga yang lebih murah dibandingkan harga produk pesaing 9/9/
Premium High ValueSuper Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-offFalse Economy Economy High Quality Low Quality High Price Low Price
Good value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dari merek produk perusahaan sama dengan kualitas produk merek pesaing dengan penetapan harga yang lebih murah dibandingkan harga produk pesaing 9/9/
Premium High ValueSuper Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-offFalse Economy Economy High Quality Low Quality High Price Low Price
Overcharging value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dari merek produk perusahaan sama dengan kualitas merek produk pesaing dengan penetapan harga yang tinggi dibanding dengan harga merek produk pesaing. 9/9/
Premium High ValueSuper Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-offFalse Economy Economy High Quality Low Quality High Price Low Price
Rip-off value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dari merek produk perusahaan lebih rendah daripada kualitas produk merek pesaing dengan penekanan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan harga produk pesaing 9/9/
Premium High ValueSuper Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-off False Economy Economy High Quality Low Quality High Price Low Price
False economic value strategy Strategi yang menekankan bahwa kualitas dari merek produk perusahaan sama dengan kualitas merek produk pesaing dengan strategi penetrasi penetapan harga yang hampir sama dengan harga produk merek pesaing dengan tujuan untuk menarik minat pasar pesaing secara luas dan dalam jumlah yang banyak (mass market). 9/9/
Premium High ValueSuper Value Overcharging Medium-Value Good Value Rip-offFalse EconomyEconomy High Quality Low Quality High Price Low Price
Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik 1 Ringgit pada 2 Desember Tony melakukan turn-around dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai rute baru dan harga promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines.
Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia melakukan penerbangan internasionalnya ke Thailand. Sejak itu, dibukalah Thai AirAsia dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai pada April Rute lain yang akan dibuka adalah ke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos.
Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia (sebelumnya bernama AWAIR yang kemudian di akuisisi dengan harga US $1) yang terbang dari Jakarta, Bandung, Balikpapan, Denpasar, Medan, Padang, Surabaya dan Batam. (
Air Asia merupakan maskapai penerbangan dengan konsep low cost fare atau dengan harga tiket yang lebih murah daripada maskapai penerbangan lainnya.
Untuk membeli tiket Air Asia, anda harus membeli tiket online melalui website:
Pramugari Air Asia akan membersihkan kabin pesawat setelah landing. Selain itu, untuk efisiensi biaya, manajemen Air Asia memilih jalur yang dapat ditempuh 3-4 jam saja. Untuk efisiensi maka pihak Air Asia tidak mencetak tiket pesawat layaknya maskapai lain, selain itu penumpang bebas memilih tempat duduk saat ia menaiki pesawat. Apabila di maskapai lain anda akan mendapat snack atau makanan, di Air Asia apabila anda ingin snack, maka anda harus membelinya.
Air Asia dalam melakukan promosi, Menjadi sponsor klub sepak bola Manchester United dan Tim Formula 1 BMW Williams.
Faktor sukses Air Asia Perjalanan adalah industri besar Orang selalu terbang Asia adalah pasar besar Air Asia bertahan sebagai model bisnis yang mapan Model armada biaya rendah menjaga biaya tetap rendah sampai di tingkat maksimum Melakukan hedging terhadap biaya bahan bakar Model bisnis yang menguntungkan Dengan harga rendah semacam itu, setiap orang dapat terbang Media menyukai kisah sukses Air Asia
Advertising
Tune Hotel merupakan hotel berbasis harga murah yang didirikan oleh Tony Fernandes dari Air Asia.Tune Hotel dibuka pertama kali April 2007 di Kuala Lumpur dengan harga mulai dari 9,99 Ringgit Fasilitas yang dihilangkan Televisi, radio, dan meja kopi Mini-bar Handuk, sabun dan shampoo Telepon Lemari Brankas Makan pagi, room service dan gym
Fasilitas Kamar Kipas Angin AC dengan voucher seharga 5 RM untuk 5 jam pemakaian Meja Tulis Loker dan tempat koper Mini market 24 jam Lobby dengan fasilitas hotspot internet Kamar mandi dengan Shower dan kloset
INDIVIDUAL ASSIGNMENT Philip Kotler menetapkan dalam bukunya “Marketing Management (B2B)” terdapat masing-masing 9 segmen strategi kualitas-harga pada produk. JELASKAN MASING- MASING 9 SEGMEN STRATEGI TERSEBUT DAN BERILAH 3 CONTOH MEREK PRODUK UNTUK MASING-MASING SEGMEN STRATEGI. 9/9/
BUATLAH MAKALAH DIKETIK: - TNR, 12; SPASI 1,5 - HALAMAN JUDUL, DAFTAR ISI, ISI/PENJELASAN, DAFTAR PUSTAKA. SERTAKAN GAMBAR MEREK PRODUK UNTUK MASING-MASING CONTOH SEGMEN ISI/PENJELASAN MINIMAL 6 LEMBAR (TIDAK TERMASUK HAL.JUDUL, DAFTAR ISI, DAFTAR PUSTAKA) 9/9/
Thank You
ELASTISITAS-HARGA PERMINTAAN Permintaan pasar elastis Terdapat banyak kelas produk atau alternatif bentuk sebagai subtitusi Sebagian kecil potential buyer yang memiliki barang ini, karena mahal Tingkat konsumsi barang ini cenderung akan meningkat jika terjadi penurunan harga Permintaan pasar inelastis Pembeli sangat menguasai berbagai macam alternatif produk Tidak ada perbedaan kualitas antara yang riil dan yang dipersepsikan Pemasok atau merek dapat diganti dengan mudah dan biaya yang minim 9/9/
ELASTISITAS TERHADAP PENDAPATAN TOTAL ELASTIS(e>1) ELASTIS UNITARIS (e=1) IN ELASTIS (e<1) - Mobil - Perhiasan - Laptop - Secondary things - Beras - Gula - Bensin
HOW TO CALCULATE Q 2 – Q 1 Q 2 – Q 1 ½ (Q 1 + Q 2 ) ½ (Q 1 + Q 2 ) e = P 2 - P 1 P 2 - P 1 ½ (P 1 + P 2 ) ½ (P 1 + P 2 ) Keterangan: e = elastisitas harga permintaan P 1 = harga mula- mula P 2 = harga baru Q 1 = kuantitas mula- mula Q 2 = kuantitas baru
POP QUESTION FOR PLUS POINT! 1.Turunnya harga bensin dari Rp.6000,- menjadi Rp.5000,- per liter mengakibatkan naiknya permintaan mobil bekas dari 250 unit menjadi 300 unit per bulan. Hitunglah elastisitas harga permintaan mobil bekas tsb! 2. Pada tahun 2006 harga gabah Rp /kwt dan tahun 2007 menjadi Rp /kwt. Permintaan beras tahun 2006 sebesar 450 ton dan tahun 2007 menjadi 445 ton. Hitung elastisitas harga permintaan beras tsb!