Irna Tafrisia, Amd.Kep By Irna Tafrisia, AMd. Kep.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Technical support provided by: Highly Pathogenic Avian Influenza Control Programme SOP Kegiatan Pencucian & Disinfeksi Di Pasar Unggas Market chain cleaning.
Advertisements

PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
LIMBAH RUMAH SAKIT KELOMPOK XII ERWIN MASARUHI
Central Sterile Supply Department / CSSD
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
Standar Prosedur Kerja Meliputi :
SISTEM PENCATATAN BARANG
Sanitasi dan Keamanan.
Good Manufactory Practices
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
SANITASI RUMAH SAKIT PENDAHULUAN
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
UNIVERSAL PRECAUTIONS
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
KANTIN PERUSAHAAN Keuntungan : Mendapat makanan yg bergizi dan cukup
Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FKIK Unsoed
Infection Control Oleh : YESSY PUSPASARY.
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
GOOD MANUFACTURING PRACTICES cara / teknik berproduksi yang baik dan benar Pedoman yg menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman, bermutu dan.
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Good Manufactory Practices
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
GOOD MANUFACTURING PRACTICES
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
Ruang dan Pakaian Produksi Steril
FOOD HYGIENE Kelompok 2.
SANITASI DAN KEAMANAN.
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
Teknik Pengemasan Limbah B3
OBJEK DARI HIGIENE SANITASI
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
BANGUNAN DAN FASILITAS
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
Hand Hygiene.
STANDAR KESELAMATAN KERJA
KONSEP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI TERPADU
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
TEHNIK PEMBERSIHAN dan PRINSIP TEHNIK STREIL DI KAMAR OPERASI
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
Risalandi Nugroho Santoso ( )
Penggudangan Dalam Industri Modern
DISINFEKSI & STERILISASI. PENDAHULUAN Pasien dan nakes berisiko mendapatkan infeksi jika tidakmelaksanakan tindakan pencegahan infeksi. Infeksi di fasyankes.
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
TEKNIK PENGEMASAN (SETTING, PACKING, INSTRUMEN & LINEN)
PENEMPATAN MESIN-MESIN STERILISASI
PEMPROSESAN ALAT.
PENYIMPANAN & PENDISTRIBUSIAN ALAT STERIL
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
MANAJEMEN PELAYANAN KAMAR BEDAH, PEMELIHARAAN ALKES YANG BERHUBUNGAN DENGAN CSSD Disampaikan Oleh: Ns. Muji Rahayu, S.Kep BY : Ns. Muji Rahayu, SKep.
STRATEGI PERAWAT Pencegahan Pengendalian infeksi HIV AIDS
REVITALISASI PERAN CSSD MENUJU REVENUE CENTER DI RUMAH SAKIT
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
National Nosocomial Infection Control (Policy & Manajemen)
Ns. Heny Suryanti, S.Kep, MARS.  Linen adalah bahan atau alat yang terbuat dari kain, tenun (Pedoman Manajemen Linen di RS, 2004)  Linen adalah bahan/kain.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA “ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERLENGKAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA”
Sanitasi Tempat-Tempat Umum (part 2)
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
KOMITE PPI RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
LIMBAH MEDIS PROSES PENGELOLAAN By Masayu Delta,SST.M.Kes.
Transcript presentasi:

Irna Tafrisia, Amd.Kep By Irna Tafrisia, AMd. Kep

LATAR BELAKANG ●Peningkatan Kasus infeksi, wabah atau KLB ●Tingginya angka infeksi nosokomial - ILO (Infeksi Luka Operasi) : 18,9 % - ISK (Infeksi Saluran Kemih : 15,1 % - IADP (Infeksi Darah Aliran Primer : 26,4 % - Pneumonia : 24,5 % - Infeksi Saluran Nafas lain : 15,1 % - Infeksi lain : 32,1 % Survei point 11 RS tahun 2003 oleh Perdalin dan RSPI

Pencegahan Infeksi dan Keselamatan Pasien ●RS harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel, transparan ter-hadap masyarakat, jaminan keselamatan pasien (patient safety) ●Perlu perencanaan, pelaksanaan, pengawa-san upaya menekan kejadian infeksi ●PPI dan CSSD saling terkait erat dalam upaya ke arah patient safety

ACUAN ●Pedoman Manajerial dan pencegahan Infeksi yang dikeluarkan oleh Depkes (2008) ●Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Supply Departmen / CSSD di RS (Depkes 2009)

TUJUAN PPI ●Meningkatkan mutu layanan RS melalui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ●Dapat dikembangkan dengan CSSD ●PPI dan CSSD merupakan 2 kegiatan yang saling terkait dan saling mendukung dalam keberhasilan  patient safety

TUJUAN CSSD ●Membantu unit yang lain di RS yang membutuhkan kondisi steril untuk mencegah infeksi ●Menurunkan angka infeksi, membantu mencegah & menanggulangi HAIs ●Efisiensi tenaga medis / paramedis pada pelayanan terhadap pasien ●Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan

LANDASAN KEBIJAKAN ●Keputusan Menteri Kesehatan No. 130 tahun 2000 tentang Instalasi Sterilisasi Pusat ●Keputusan Menteri Kesehatan No ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit ●Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya, 2007 & 2009 ●Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan di RS 2008 ●Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD) di RS, 2009

ALUR PELAYANAN

PERLUNYA CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTMEN ●Central artinya pelayanan dilakukan tersen- tral. Aktifitas dilakukan secara tercentral ●Dengan berkembangnya pelayanan Rumah Sakit maka banyak yang mengembangkan satelit dengan mempertahankan manajemen yang tersentral ●Dimanapun aktifitas pemrosesan dilakukan harus terdapat standar yang mengikuti kebijakan dari CSSD

PENGEMBANGAN CSSD ●Perlu standarisasi dalam tahap prosedur agar berkualitas ●Bagan organisasi yang jelas, menggambarkan alur tanggung jawab & komunikasi dengan unit yang memerlukan pelayanan sterilisasi ●Tenaga CSSD harus terlatih & memahami dekonta- minasi, pembersihan, disinfeksi, sterilisasi dan menguasai kompleksnya cara kerja alat dan mesin ●Perlu profesionalisme membutuhkan tenaga dengan sertifikasi & registrasi  modul pelatihan

PENCAPAIAN PROGRAM CSSD ●Advokasi pada pembuat kebijakan, tentang pentingnya prinsip PPI yaitu kewaspadaan standar dan kewaspadaan penularan / transmisi, ●Membentuk tim Pencegahan dan Pengenda- lian Infeksi di RS ●Mengembangkan pedoman tentang Pelayanan CSSD ●Melaksanakan pelatihan CSSD  pelatihan dapat dilakukan oleh Depkes, Dinkes, in House training RS

PERANAN – KOORDINASI (RUANG LINGKUP) ●CSSD di RS : -Tidak berdiri sendiri, merupakan suatu tim -Bekerja sama dengan bag. Komite dan seluruh unit -Dalam hubungan pelayanan -Dalam hubungan bantuan untuk kegiatan kerja - ●Contoh : -Hub pelayanan : pengguna jasa CSSD ICU,Ranap, Rajal, Far, Lab,OK,VK -Hub bantuan : kerjasama dalam penyelenggaraan Teknik, Sanitasi, Farmasi, Binatu, PPI – K3

BANGUNAN CSSD ●Lokasi strategis dan sesuai standart ● Baru : Dekat pengguna jasa terbesar Dengan sistim distribusi khusus Lift, lorong khusus ●Terletak di pusat layanan Lingkungan Aman ●Mudah akses ke sistim transportasi di RS Pemisahan jalur kotor dan bersih Perlu alat transportasi sesuai kebutuhan

LUAS BANGUNAN ●Luas : sesuai kebutuhan ●Perkiraan minimal luas ruangan : jml TT ● TT 130 M2 ● TT 200 M2 ● TT 350 M2 ● TT 400 M2 ● TT 600 M2

CONTOH : DESIGN DI CSSD  Area Umum : Perkantoran - administrasi Gudang kotor Ruang pertemuan / diskusi Ruang ganti / toilet  Area Kerja Area kotor / dekontaminasi Area bersih Area steril

CONTOH : CSSD_ALUR Konsep Dasar :  Alur Satu arah  3 area kerja ; kotor, bersih dan steril Tekanan udara  Area kotor negatif -  Area bersih : positif ++  Area steril : positif +

FASILITAS UTAMA RUANG ● CSSD : Dalam sistim bangunan Mandiri ● Fasilitas utama ruang Suhu : AC Tekanan : ventilasi Exhaust Penerangan : Listrik Jalur transportasi - Lift / dumwaiters / loket Keamanan : tempat tertentu - Apar, semprotan air otomatis - Alarm : api / asap

PRASARANA : AREA KERJA ● UNCLEAN AREA : Ruangan dengan ventilasi baik, penerangan cukup Tekanan udara negatif Suhu ruang 18 ⁰ – 22  ⁰ C, Kelembaban 35 – 75 % Bebas debu ● CLEAN AREA : Ruangan dengan ventilasi baik, penerangan cukup Ruangan dengan Tekanan positif (++) Suhu ruang 18 – 22  C, Kelembaban 35 – 75 % Bebas debu ● STERILEN AREA : Ruangan dengan ventilasi baik, penerangan cukup Ruangan dengan Tekanan positif (+) Suhu ruang 18 – 22  C, Kelembaban 35 – 75 % Bebas debu

Proses Sterilisasi Pre Cleaning ● Instrumen bekas dibersihkan langsung di tempat ●Kontainer khusus yang aman untuk instrumen kotor ●Trolley pengangkut harus tertutup dan bisa mencegah instrumen berjatuhan dan tumpah ●Tersedia kebijakan dan prosedur untuk pengangkutan instrumen terkontaminasi antar ruangan ● Instrumen kotor diusahakan tetap lembab

Pre Cleaning ●Pre Cleaning dapat dilakukan dengan berbagai metode : Menggunakan kain kering, basah atau spon yang digunakan untuk sekali pakai, segera buang ke tempat sampah infeksius Menggunakan air hangat hot water – Protein Coagualated cold water – Congeals fat Tujuan : Mencegah darah dan debris mengering pada instrumen Shink

CLEANING Menghilangkan kotoran organik dan anorganik,darah,lemak dll yang mengandung mikroorganisme patogen dan meminimalkan level kontaminasi sebelum dilakukan proses sterilisasi Pre-cleaning menggunakan larutan enzimatik Bahan pencuci digunakan menururt aturan dari pabrik Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi dan sterilisasi sesuai dengan petunjuk dari pabrik Tersedia alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, pelindung mata,Apron, pelindung kaki

Personal Protection and Standard Precaution For Cleaning Process APD Lengkap Hand Hygiene Eye Washer Shower Bath

Pengemasan Suatu sistem pengemasan dengan konfigurasi minimum (sederhana) yang dapat menjaga sterilitas instrumen di dalamnya dan memungkinkan untuk penyajian aseptis saat di gunakan Pastikan instrumen bersih dan kering Periksa adanya karat, goresan, korosif, torehan, retak, kotor dipermukaan plate. Pemeriksaan menggunakan kaca pembesar Pastikan bahwa setiap instrumen : –Ujung pemotong tajam –Bagian – bagian tertentu bisa digerakan dengan bebas

Common Reusable Sterilization Packaging System Woven Textile CassetteValidated rigid container Non-validated metal container

Common Disposable Sterilization Packaging Materials Non-woven wrapCrepe paper Packaging pouchPackaging reel

ISO 11140: Chemical Indicators Class Class 1 : Process Indicators Class 2 : Indicators for use in Specific Tests Class 3 : Single Variable Indicators Class Class 4 : Multi-variable Indicators Class 5 : Integrating Indicators Class 6 : emulating Indicators

Steam Sterilization Saat ini diperkirakan 75-85% proses sterilisasi di Rumah Sakit menggunakan Steam Keuntungan menggunakan Steam : -Cepat, Efektif, Murah -Mudah digunakan -Mudah didapat -Teknologi mudah dipahami -Tidak ada residu yang berbahaya atau beracun -Cocok untuk banyak jenis alat

Sterilisasi Suhu Rendah Plasma Etilen Oksida Jenis : –Ethylene Oxide –Uap Hidrogen Peroksida dengan atau tanpa plasma –Kombinasi Steam dan Formaldehid Digunakan untuk instrumen yang tidak tahan suhu tinggi 56% peralatan single-use disterilkan menggunakan EO (suhu rendah) Plasma Etilen Oksida

Penyimpanan dan Pendistribusian Alat Harus bertekanan positif Dinding dan lantai dari bahan yang halus, kuat sehingga mudah dibersihkan atau dengan menggunakan cat epoxy dan tidak bersudut sehingga tidak ada lantai tempat penimbunan debu dan sarang bakteri Temperatur ruangan antara derajat celcius Kelembaban udara % Alat steril disimpan pada jarak cm dari lantai dan minimum 43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding Penempatan instrumen sterile tidak diperkenankan dalam wadah tertutup dimana akan menyebabkan kelembaban

Dokumentasi Sterilisasi Dokumentasi, menyimpan data barang yang disterilkan dan proses monitoring sterilisasi seperti : 1. Dokumentasi Pelabelan 2. Rotasi Stok 3. Dokumentasi Produk Recall

Kesimpulan CSSD merupakan Satu unit dari Rumah Sakit yang menyelenggarakan proses pencucian,pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril, sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari Rumah Sakit itu sendiri dan merupakan pengembangan dari kegiatan PPI mencapai patient safety. Pengembangan bangunan dan fasilitas CSSD sangat penting dilakukan karena berhubungan dengan tingkat sterilisasi alat yang akan digunakan terhadap pasien. Dukungan Manajemen Puncak (Direksi)