Pengantar Komunikasi Kesehatan Oleh : Nurul Masyithah, M.Farm., Apt.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOLABORASI DALAM KEPERAWATAN
Advertisements

FUNGSI KOMUNIKASI DALAM BISNIS
KOMUNIKASI Kepelatihan
Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis
Komunikasi Kepemimpinan
Komunikasi.
KOMPONEN – KOMPONEN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
Pertemuan 8 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN.
Komunikasi Efektif.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMUNIKASI KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
KONSEPTUALISASI & KONTEKS KOMUNIKASI
Handout Dasar-Dasar Komunikasi Pertanian
Komunikasi Efektif Agus Triyono.
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
KOMUNIKASI EFEKTIF.
Komunikasi Antar Pribadi (part 1)
Komunikasi Antarpribadi (2)
Bandar Lampung, 28 Agustus 2016
PROSES KOMUNIKASI.
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
PENGANTAR IlMU KOMUNIKASI
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
KOMUNIKASI EFEKTIF.
HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM HUMAS
Muhammmad Noor Hidayat
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
PENGANTAR IlMU KOMUNIKASI
ETOS KERJA, KOMITMEN KERJA DAN KEPUASAN KERJA
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Kecakapan Antarpribadi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Oleh Purna Asyanto Dodin Ernawan
KOMUNIKASI EFEKTIF Nia H. Septianni, S. Psi -Pengantar Psikologi-
Fungsi dan kegiatan PR berpusat pada komunikasi
Komunikasi Interpersonal
KOMUNIKASI ORGANISASI
Asif Faroqi, S.Kom, M.Kom UPN Veteran Jawa Timur
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
ASUMSI – ASUMSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Komunikasi Efektif.
KONSEP KOMUNIKASI.
KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
PRESENTASI : KOMUNIKASI ORGANISASI
Konsep Komunikasi By Desi.
Yusuf Maulana, SIKOM, MSi
KESALAH-PAHAMAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
KOMPONEN KOMUNIKASI Kelompok 2 : Muhammad zulfikar Nurul qomariyah
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Komunikasi Efektif.
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
KEPEMIMPINAN 1 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 2 MENGAPA KOMUNIKASI PENTING?  BAGI KEHIDUPAN MANUSIA “mendorong kemajuan peradaban manusia” dan.
Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif Apa itu komunikasi efektif? Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
PROSES KOMUNIKASI.
Komunikasi Interpersonal  Komunikasi interpersonal menduduki peran yang sentral dalam kehidupan sehari-hari.  Komunikasi ini juga akan memenuhi terhadap.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KONTEKS KEPERAWATAN JIWA Muhtar Prodi D-III Keperawatan Bima
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
KELOMPOK KERJA (TEAMWORK) KELAS EAP PENGANTAR MANAJEMEN Disusun oleh : 1. Audhira Syafa Azzahra 2. Maria Ekawati 3. Hasri Fazari 4. Annisya Putri 5. Losdiani.
Transcript presentasi:

Pengantar Komunikasi Kesehatan Oleh : Nurul Masyithah, M.Farm., Apt

Komunikasi kesehatan Komunikasi kesehatan adalah proses untuk memproduksi dan mensosialisasikan pesan atau informasi kesehatan dari sebuah sumber kepada sasaran penerima. Sedangkan komunikasi massa merupakan komunikasi satu arah yang merupakan kebalikan dari komunikasi tatap muka antarpribadi. Melalui media sebagaimana disebutkan di atas maka pesan akan dikrim oleh komunikator kesehatan kepada komunikan. Media dalam komunikasi kesehatan dengan massa yang paling banyak digunakan adalah media massa yang mempunyai karateristik. Dan karateristik media massa itu sendiri adalah sebagai berikiut:

Lanjutan,,, 1. Tersusun dalam suatu organisasi yang formal dan kompleks 2. Berhubungan langsung dengan audiens yang luas 3. Mengarah kepada kepentingan publik 4. Audiens adalah pendengar, ada banyak kondisi dikalangan audiens yang berbeda 5. Media massa dapat mengembangkan kontak yang serentak dengan jumlah orang yang banyak dalam jarak yang jauh dari sumber berita. 6. Hubungan antara komunikator bersifat unik dan kolektif

Berkomunikasi tidaklah sulit, kita hanya harus mengungkapkannya. Bukan kata dan bahasa yang tepat, tetapi dalam waktu dan tempat yang tepat dan pada pendengar yang tepat (Rosmawaty, 2010)

Komunikasi ibarat oksigen Komunikasi dibutuhkan dimanapun dan dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia Tidak ada manusia yang sanggup tidak berkomunikasi Sadar atau tida sadar komunikasi selalu dilakukan setiap saat dan setiap hari

Kapan Komunikasi terbentuk ? Sebenarnya tidak ada data yang jelas Meskipun sejak lahir manusia melakukan komunikasi Komunikasi terus berkembang dengan kemajuan teknologi dan peradaban

Keuntungan Komunikasi Komunikasi telah membantu memperpendek jarak, menghembat biaya, menembus ruang dan waktu Komunikasi telah berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia lainnya Komunikasi membuka cakrawala seseorang menjadi lebih luas

Kenapa Komunikasi perlu dipelajari ? Dengan komunikasi kita dapat memahami diri kita, dunia kita dan aspek-aspek perilaku manusia Dengan komunikasi kita memperoleh dan dapat memberi pengetahuan Dengan komunikasi kita dapat memperbaiki diri

Pengertian secara etimologis Komunikasi berasal dari bahasa latin : - Communication : Pemberitahuan, pemberian bagian, pertukaran, ikut ambil bagian, pergaulan, persatuan, peran serta, kerjasama - Communis (common) : bersifat umum dan bersama-sama - Communicare : berdialog, berunding, bermusyawarah - Communico : membagi Dengan demikian komunikasi akan terjadi apabila ada kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan

1. Tujuan komunikasi massa dalam komunikasi kesehatan 1. Menciptakan iklim berbagai penerima dan perubahan nilai, sikap, dan prilaku kesehatan. 2. Mengajarkan keterampilan mendengarkan, membaca, serta menulis hal- hal yang berkaitan dgna kesehatan. 3. Penggandaan sumber daya pengetahuan, kenikmatan dan anjuran tindakan kesehatan. 4. Membentuk pengalaman baru terhadap prilaku hidup sehat dari statis ke dinamis 5. Meningkatkan aspirasi di bidang kesehatan 6. Mengajarkan masyarakat menemukan norma dan etika penyebarluasan informasi di bidang kesehatan atau layanan komunikasi kesehatan 7. Berpartisipasi dalam keputusan atas hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan 8. Mengubah struktur kekuasaan antara produsen dan konsumen di bidang kesehatan 9. Menciptakan rasa kebanggaan, kesetiaan terhadap produk dan lain sebagainya.

a. Farmasi harus mengenal dirinya sendiri b. Komunikasi harus ditandai dg sikap saling menerima, percaya, menghargai c. Farmasi harus memahami, menghayati nilai yg dianut oleh pasien d. Farmasi harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun mental e. Farmasi harus dapat menciptakan suasana yg nyaman dan aman bagi pasien f. Kejujuran dan terbuka g. Mampu sbg role model h. Altruisme i. Bertanggung jawab 2. Prinsip-prinsip Komunikasi (Carl Rogers)

a. Sender (pemberi pesan): b. Receiver (penerima pesan): c. Pesan : informasi yg diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. d. Media: metode yg digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dg cara ditulis, diucapkan, digerakkan e. Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali kepada pengirim pesan dalam bentuk komunikasi yg efektif. 3. Komponen-komponen dalam Komunikasi

1. Sarana terbina hubungan yg baik antara pasien &nakes 2. Melihat perubahan perilaku yg terjadi pada individu atau pasien 3. Kunci keberhasilan tindakan kes yg telah dilakukan 4. Tolok ukur kepuasan pasien 5. Tolak ukur komplain tindakan dan rehabilitasi Komunikasi menjadi penting karena :

1. Komunikasi bukanlah benda, ia sebuah proses 2. Komunikasi bersifat kompleks 3. Komunikasi tidak dapat digantikan 4. Komunikasi melibatkan keterlibatan yg total dari kepribadian kita Prinsip komunikasi yg penting

a.Situasi/suasana Situasi/suasana yg hiruk pikuk atau penuh kebisingan akan mempengaruhi baik/tidaknya pesan diterima oleh komunikan, suara bising yg diterima komunikan saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa supaya tenang dan nyaman. Komunikasi yg berlangsung dan dilakukan pada waktu yg kurang tepat mungkin diterima dg kurang tepat pula. Faktor yg Mempengaruhi Komunikasi

Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi. Pesan yg kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan dan komunikator dapat berbeda persepsi ttg pesan yg disampaikan. Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yg dijalankan. Komunikator harus memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan, dapat dimengerti dan menggunakan artikulasi dan kalimat yg jelas. b.Kejelasan pesan

Manusia makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dg orang lain akan terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan serta rasa aman yg dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dg orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sbg bagian dari sistem sosial. Komunikasi yg terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yg sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi yg terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti RS dinyatakan sbg salah satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yg tinggi pada unsur komunikasi. Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan

Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yg bekerja di RS, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yg terjalin antar tim multidisplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sbg provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yg ada di RS sakit. Seringkali hubungan buruk yg terjadi pada suatu RS, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar individu yg terlibat dalam sistem tersebut. Konsumen Internal

Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada umumnya yg ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yg buruk. Hal ini terjadi beberapa sebab diantaranya adalah: 1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat melakukan intraksi dg klien. 2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua arah secara terapeutik. 3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yg berdampak thd lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri. Penyebab Komunikasi yg buruk

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yg terjatara dua individu atau lebih dan pesan berisi verbal maupun non verbal. Komunikasi ini sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari dan penting untuk kehidupan sosial, dg tujuan: a. Dapat untuk bertukar pikiran b. Dapat membantu menyelesaikan masalah c. Dapat membantu membuat keputusan d. Dapat melakukan tindakan yg sesuai dg kehidupannya KOMUNIKASI INTERPERSONAL

1. Perkembangan : Pada prinsipnya dalam berkomunikasi yg perlu diperhatikan adalah siapa yg diajak berkomunikasi. 2. Persepsi : Pandangan personal thd suatu kejadian. Persepsi dibentuk oleh harapan dan pengalaman.. 3. Nilai : Standar yg mempengaruhi perilaku sehingga sangat penting bagi pemberi pelayanan kesehatan untuk menyadari nilai seseorang. 4. Latar belakang budaya :Gaya berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya inilah yg akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Komunikasi interpersonal dipengaruhi faktor thd isi pesan dan sikap penyampaian pesan antara lain:

5. Emosi : Emosi adalah perasaan subjektif tentang suatu peristiwa. 6. Pengetahuan : Komunikasi akan sulit dilakukan jika orang yg kitan ajak berkomunikasi memiliki tingkat pengetahuan yg berbeda. 7. Peran : Gaya komunikasi harus di sesuaikan dg peran yg sedang kita lakukan. 8. Tatanan interaksi : Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang menunjang. Lanjutan

a. Adanya perbedaan persepsi b. Terlalu cepat menyimpulkan c. Adanya pandangan stereotipe (prasangka positif dan negatif) d. Kurangnya pengetahuan e. Kurangnya minat f. Sulit mengekspresikan diri g. Adanya emosi h. Adanya tipe kepribadian tertentu Hambatan psikologis dalam proses komunikasi:

Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi dapat menjadi kurang berdasar jika hanya dipandang dari hasilnya saja. Pembahasan bagaimana proses kolaborasi itu terjadi justru menjadi point penting yg harus disikapi. Bagaimana masing-masing profesi memandang arti kolaborasi harus dipahami oleh kedua belah pihak sehingga dapat diperoleh persepsi yg sama. Seorang dokter saat menghadapi pasien pada umumnya berfikir, “ Apa diagnosa pasien ini dan perawatan apa yg dibutuhkannya “ pola pemikiran seperti ini sudah terbentuk sejak awal proses pendidikannya. Pemahaman Kolaborasi

Hubungan perawat dg adalah satu bentuk hubungan interaksi yg telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien. Perspektif yg berbeda dalam memendang pasien, dalam prakteknya menyebabkan munculnya hambatan teknik dalam melakukan proses kolaborasi. Kendala psikologi keilmuan dan individual, factor sosial, serta budaya menempatkan kedua profesi ini memunculkan kebutuhan akan upaya kolaborsi yg dapat menjadikan keduanya lebih solid dg semangat kepentingan pasien. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak aspek positif yg dapat timbul jika hubungan kolaborasi dokter dg perawat berlangsung baik. Trend dan Issu Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan

Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok profesional yg mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi: pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim. Perawat sebagai anggota membawa perspektif yg unik dalam interdisiplin tim. Perawat menfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sbg penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan. Anggota Tim Interdisiplin

1. Memberikan pelayanan kesehatan yg berkualitas dg menggabungkan keahlian unik professional 2.Produktifitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya 3.Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas 4.Meningkatnya kohensifitas antar professional 5.Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional 6.Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memaha mi orang lain. Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team:

TERIMAKASIH