DISIPLIN KERJA KELOMPOK 6 : 1. Livia Vernanda (B ) 2. Annisa Maharani Safitri (B ) 3. Silvie Sasmita O(B ) 4. Rina Alfisari (B ) 5. Wiwin Setyaningsih (B ) 6. Meilla Nurviani (B )
suatu alat yang digunakan para manager untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.
TUJUAN Menurut Kelompok : Pada dasarnya disiplin kerja bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi yang teratur, tertib, dan pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan rencana sebelumnya. Menurut Rusmiati Ernawati (2003:32) : Pembentukan sikap kedali diri yang Positif Pengendalian kerja Perbaikan sikap
Disiplin preventif preventif yaitu kegiatan yang mendorong pada karyawan untuk mengikuti berbagai standart dan aturan, sehingga penyelewengan dapat dicegah. Disiplin korektif Yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran yang dilakukan karyawan / pegawai terhadap peraturan yang berlaku dan mencegah terjadinya pelanggaran lebih lanjut. Disiplin progresif yaitu tindakan memberi hukuman berat terhadap pelanggaran yang berulang
ada tiga macam pendekatan dalam disiplin kerja yang di laksanakan dalam suatu organisasi atau lembaga, yaitu : 1. Pendekatan disiplin Modern Disiplin modern adalah mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru di luar hukuman. 2. Pendekatan disiplin dengan tradisi Disiplin tradisi yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. 3. Pendekatan disiplin bertujuan Pendekatan disiplin bertujuan memiliki asumsi, bahwa : a. Disiplin kerja harus dapat di terima dan di pahami oleh semua pegawai. b. Disiplin bukanlah satu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku. c. Disiplin di tujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik. d. Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
Ada beberapa cara menegakkan disiplin kerja dalam suatu perusahaan: Disiplin Harus Ditegakkan Seketika Disiplin Harus Didahului Peringatan Dini Disiplin Harus Konsisten Disiplin Harus Impersona Disiplin Harus Setimpal
1. Masyarakat yang menekankan ketaatan yang utuh dan loyalitas penuh kepada atasan atau pimpinan 2. Masyarakat yang selalu terbuka dan bersikap permisif. 3. Keadaan fisik atau biologis yang tidakk sehat. 4. Keadaan psikis atau mental yang tidak sehat. 5. Sikap perfeksionis. 6. Perasaan rendah diri atau inferior. 7. Perasaan takut dan kuatir. 8. Perasaan tidak mampu. 9. Kecemasan.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam organisasi tersebut Di harapkan untuk di kemudian hari, disiplin ini meningkat menjadi kebiasaan berpikir baik, positif, bermakna, dan memandang jauh ke depan. Disiplin bukan hanya soal mengikuti dan menaati peraturan, melainkan sudah meningkat menjadi disiplin berpikir yang mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya.