MENGHIDUPKAN PENGHARAPAN ADVENT Lesson 11 for September 14, 2019

Suatu pengharapan yang pasti Suatu pengharapan yang hidup “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.” (1 Korintus 15:19). Sebagai orang Kristen, pandangan kita harus ditetapkan berada di luar batasan kehidupan ini. Kita merindukan Kedatangan Yesus Yang Kedua dan kebangkitan dari kematian. Kita juga merindukan keadilan Allah dan dunia yang lebih baik. Harapan ini memotivasi kita untuk benar-benar menghidupkannya dan bertindak sesuai dengan hal itu. Suatu pengharapan yang pasti Suatu pengharapan yang hidup Pengharapan kebangkitan Pengharapan penghakiman Suatu dunia yang lebih baik yang akan datang

SUATU PENGHARAPAN YANG PASTI “Berapa lama lagi orang-orang fasik, ya TUHAN, berapa lama lagi orang-orang fasik beria-ria?” (Mazmur 94:3) Ketika umat Allah dikelilingi oleh penindasan dan ketidakadilan, mereka berseru kepada Tuhan: “Berapa lama lagi?” Berapa lama lagi sampai mereka dibebaskan dari Mesir? Berapa lama lagi sampai mereka dibebaskan dari Babel? Berapa lama lagi sampai mereka dibebaskan dari Roma? “Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” (Wahyu 6:10). Allah selalu turun tangan. Namun, masih ada penindasan dan ketidakadilan. Berapa lama lagi? Kita masih menantikan keadilan Allah dan berseru untuk waktu dimana Ia akan mengakhiri kejahatan (Lukas 18: 1-8).

SUATU PENGHARAPAN YANG HIDUP “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,” (Titus 2:12-13) Yesus akan mengakhiri kemiskinan dan penindasan. Oleh karena itu, beberapa orang mungkin berpikir bahwa tidak perlu berjuang melawan hal-hal itu saat ini. Allah telah meminta kita untuk hidup adil di dunia ini. Tugas kita adalah untuk merawat mereka yang memerlukan dan menyediakan keperluan mereka sesuai dengan kemampuan kita. Jika kita akan hidup bersama Yesus selamanya, mari kita mulai hidup seperti yang Ia lakukan hari ini (Kisah Para Rasul 10:38).

SUATU PENGHARAPAN YANG HIDUP Menurut Matius 24-25, bagaimana seharusnya kita hidup ketika kita menunggu Yesus datang kembali? Jangan gelisah (Matius 24: 6) Jangan menjadi batu sandungan, murtad atau membenci (ayat 10) Memiliki kasih yang hangat (ayat 12) Bertahan sampai akhir (ayat 13) Memberitakan Injil (ayat 14) Berdoa (ayat 20) Jangan percaya pada kristus dan nabi palsu (ayat 23-24) Berjaga-jagalah (ayat 32-33) Selalu siap sedia (ayat 42-43; 25:13) Setia dan berhati-hati (ayat 45-46) Tidak melecehkan orang lain, atau bergaul dengan orang yang berbuat jahat (ayat 48-51) Mengisi hati kita dengan Roh Kudus (Matius 25: 1-12) Bekerja dengan giat (ay. 14-30) Memberi makan mereka yang memerlukan dan menjamu orang asing (ay. 35) Mengenakan pakaian bagi yang telanjang, yang sakit dan yang dipenjara (ayat 36)

PENGHARAPAN KEBANGKITAN “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” (1 Tesalonika 4:14) Kebangkitan Yesus adalah dasar dari pengharapan kita (1Kor 15: 12-19). Jika Yesus tidak dibangkitkan... Pekabaran kita akan sia-sia Iman kita akan sia-sia Kita akan menjadi saksi palsu Kita masih hidup dalam dosa Orang mati di dalam Kristus tidak akan bangkit kembali Kebangkitan Yesus adalah jaminan kebangkitan kita. Kematian akan dihancurkan untuk selamanya. Kejahatan yang menyebabkan ketidakadilan, kemiskinan dan penindasan akan dikalahkan. Mari kita bantu orang lain dengan membagikan pengharapan kebangkitan.

PENGHARAPAN PENGHAKIMAN “Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: “Ini pun sia-sia!” (Pengkhotbah 8:14) PENGHARAPAN PENGHAKIMAN Tanpa pengharapan keadilan, tanpa pengharapan penghakiman, tanpa pengharapan hal-hal menjadi benar, sesungguhnya kita akan menjadi dunia yang tidak masuk akal. Ada suatu pengharapan: “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan.” (Pengkhotbah 12:14) Ketidakadilan di dunia ini tidak akan terlupakan. Suatu hari, Yesus akan memperbaikinya. “Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” (Matius 16:27) Ini adalah kabar baik bagi mereka yang menderita ketidakadilan hari ini.

SUATU DUNIA YANG LEBIH BAIK YANG AKAN DATANG “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4) SUATU DUNIA YANG LEBIH BAIK YANG AKAN DATANG Dunia yang Allah janjikan tidak seperti dunia tempat kita hidup. Tidak akan ada lagi kematian, air mata, tangisan, kemiskinan, ketidakadilan, penderitaan atau ketakutan. Allah akan menghapus air mata kita dan akan menghibur kita. Ia akan menyembuhkan luka yang disebabkan oleh penderitaan (Wahyu 22: 2). Kita mengharapkan dunia yang lebih baik ini dengan berbagi perkataan yang ramah, makanan, bantuan medis, pakaian atau nasihat bijak. Mari kita cerminkan kasih tanpa pamrih yang ditunjukkan Yesus ketika Dia hidup di Bumi. Kasih yang sama Dia akan tunjukkan ketika Dia menghapus setiap air mata kita.

“Berpegang teguh pada penghiburan, iman, pengharapan, yang Allah berikan kepada Anda dalam Firman-Nya. Jangan pernah berkecil hati ... Kita harus ‘berpegang teguh’ dan hidup sesuai dengan seluruh terang yang kita terima dari surga. Mengapa? —Karena Allah ingin kita memahami kebenaran abadi, dan bertindak sebagai tangan pertolongan-Nya dengan menyampaikan terang kepada mereka yang tidak mengenal kasih-Nya bagi mereka ... Kita harus berjaga-jaga terhadap kedatangan Allah … Setiap saat harus digunakan dengan setia.” E.G.W. (Sons and Daughters of God, December 10)