1 KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.4. Memahami berpikir kronologi, perubahan dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
Advertisements

By: Wahyu Siswantriyani
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
KD : 1.2 MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA
PRESENTATION IPS KELOMPOK 3 Ahda thirdaza p.p Albertus Riski Zihat
“om swastiastu”.
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
Mengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X
geografi budaya agus sudarsono nurhadi 2014
(Kebudayaan batu besar)
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 9 SENI RUPA PRA SEJARAH INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum dan.
Zaman Praaksara di Indonesia
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
ZAMAN BATU.
BAHASA SEJARAH TUGAS MATA PELAJARAN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 7B SBI NO.10 SMPN 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MOJOKERTO 2007 ( KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA
RIWAYAT INDONESIA DAN NUSANTARA
PENINGGALAN BERSEJARAH
Perkembangan teknologi zaman praaksara
NAMA KELOMPOK: ADELIA PRATIWI 2.ALVIAN YUAN MILE 3.ANNISA AULIA RAHMA
APA MAKNA DARI PERKEMBANGAN HP BERIKUT INI. MANUSIA PURBA DI INDONESIA DAN DUNIA.
Menelisik Jejak Migrasi Purba
NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI.
KEBUDAYAAN PRASEJARAH
SEJARAH INDONESIA.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MASA PRA-AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
Konsep Berpikir Sejarah
Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
KELOMPOK MESOLITIKUM ALI AKBAR ELDINO DREINANDI SAKA DHEVA
MANUSIA PURBA Di INDONESIA
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA
Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat
Asal usul penyebaran ras nenek moyang Indonesia “proto melayu dan deutro melayu” ANDREAS RAGA D
Manusia Purba Pithecanthropus
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Di susun oleh Taufik Silvan W. Rengganis Rilisia D.
SEJARAH INDONESIA MANUSIA PURBA DI INDONESIA.
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
The Flinstone Family.
CORAK KEHIDUPAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRA AKSARA
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan teknologi
Kehidupan awal manusia di kepulauan Indonesia
HISTORY HISTORY ASAL USUL BANGSA INDONESIA JENIS RAS Salam pembuka
PENINGGALAN BERSEJARAH
PALEOLITHIKUM (Zaman Batu Tua)
Diluvium (Pleistosen)
Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
ZAMAN MESOLITIKUM.
DARI BEBRBURU MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar : Mengevaluasi Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Kepercayaan Sosial, Ekonomi, Ilmu, Teknologi,
Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.
MANUSIA PRASEJARAH Mengapa perlu mempelajari bab ini? Karena bab ini membahas tentang fosil-fosil yang merupakan salah satu bukti adanya kehidupan masa.
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA Oleh : Rachmad Dwi Kurniawan Ghana Nazala Putra Ogiska Chaherfa Nadasya Arizal Ramadhana Setia Dewa.
PENGERTIAN MASYARAKAT PRA AKSARA ZAMAN KETIKA MANUSIA BELUM MENGENAL TULISAN DITANDAI DENGAN BELUM DITEMUKANNYA KETERANGAN TERTULIS MENGENAI KEHIDUPAN.
Catt : Lit = Batu Kum = Zaman
KEADAAN ALAM AWAL MANUSIA HADIR
HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA
KONDISI KEPULAUAN INDONESIA. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa menggunakan dua cara, yakni.
A.PENINGGALAN BERSEJARAH ALAT BATU : Kapak Genggam Besar dan kasar Kapak Persegi Halus dan tajam Alat Serpih ukuran kecil multi fungsi. 1.PENINGGALAN.
ANA DHAOUD DAROIN. A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan.
ANA DHAOUD DAROIN. A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan.
Mengenal Manusia Purba Sejarah Indonesia SMK NEGERI 3 BUDURAN TA
KELOMPOK 6 NAMA KELOMPOK : 1. AKBAR BAHRUDIN YUSUP 2. HERI SANTOSO 2. HERI SANTOSO 3. MUHAMMAD RIFKI NOVAL 3. MUHAMMAD RIFKI NOVAL DENGAN MATERI TENTANG.
Transcript presentasi:

1 KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.4. Memahami berpikir kronologi, perubahan dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu- Buddha dan Islam Kompetensi Dasar 4.4. Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.4 Menjelaskan pengertian masa praaksara. Mendeskripsikan periodesasi masa prakasara di bumi Mendeskripsikan periodesasi masa praaksara di Indonesia Mendeskripsikan masuknya asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Mendeskripsikan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia pada masa praaksara. 2

3 4.4 Menyajikan hasil diskusi mengenai ciri-ciri periodesasi perkembangan bumi secara geologis. Menyajikan hasil diskusi mengenai perkembangan periodesasi masa praaksara berdasarkan arkeologis Menyajikan hasil diskusi mengenai ciri-ciri perkambangan manusia prakasara dari aspek social ekonomi dan budaya. Menyajikan kesamaan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat di sekitar dengan tradisi masyarakat praaksara Indonesia. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Tujuan Pembelajaran: Pertemuan Pertama Melalui pembelajaran saintifik dan metode diskusi,studi literasi,Tanya jawab, peserta didik diharapkan dapat: 4 Menjelaskan pengertian masa praaksara. Mendeskripsikan periodesasi masa prakasara di bumi Mendeskripsikan periodesasi masa praaksara di Indonesia Mendeskripsikan masuknya asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Mendeskripsikan nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia pada masa praaksara.

5 Tujuan Pembelajaran: Pertemuan Pertama Melalui pembelajaran saintifik dan metode diskusi,studi literasi,Tanya jawab, peserta didik diharapkan dapat: Menyajikan hasil diskusi mengenai ciri-ciri periodesasi perkembangan bumi secara geologis. Menyajikan hasil diskusi mengenai perkembangan periodesasi masa praaksara berdasarkan arkeologis Menyajikan hasil diskusi mengenai ciri-ciri perkambangan manusia prakasara dari aspek social ekonomi dan budaya. Menyajikan kesamaan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat di sekitar dengan tradisi masyarakat praaksara Indonesia.

PENGERTIAN MASYARAKAT PRA AKSARA ZAMAN KETIKA MANUSIA BELUM MENGENAL TULISAN DITANDAI DENGAN BELUM DITEMUKANNYA KETERANGAN TERTULIS MENGENAI KEHIDUPAN MANUSIA 6

PROSES PEMBENTUKAN KEPULAUAN INDONESIA ZAMAN GLACIAL. ZAMAN INTERGLACIAL PEMBENTUKAN PAPARAN SUNDA DAN PAPARAN SAHUL 7

MANUSIA PRA AKSARA 8 Dalam perkembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat prasejarah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam dan masa perundagian. Manusia purba atau prehistoric people adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum dikenal tulisan. Memiliki alat pendukung yang terbuat dari batu dan diyakini mendiami bumi sekitar 4 juta tahun yang lalu Apa itu manusia purba? Terungkapnya berbagai jenis manusia purba berawal dari penemuan fosil dan artefak Adalah tulang belulang manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan yang telah membatu. FOSIL ARTEFAK Adalah peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia sebagai hasil dari kebudayaannya. Dari fosil dan artefak inilah para ahli dapat meneliti manusia purba untuk mengetahui usia dan keberadaannya di alam kehidupannya.

Fosil-fosil yang ditemukan di Indonesia meliputi Meganthropus Paleojavanicus, ditemukan oleh Von Koniegswald di Sangiran, lembah Bengawan Solo, antara tahun 1936 – Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen bawah, diperkirakan ia memiliki badan tegap dan rahang besar dan kuat. Dalam banyak hal, fosil ini mempunyai kemiripan dengan Homo Habilis dari Jurang Oldwai Rekontruksi dari mahluk Homo Habilis BAGAIMANA DENGAN MANUSIA PRA AKSARA DI INDONESIA Pithecantropus Erectus, fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil Jawa Tengah. Berasal dari lapisan Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Femur atau tulang pahanya, bentuk dan ukurannya jelas seperti milik manusia dan menunjukkan bahwa mahluk itu berjalan diatas kedua kakinya. Volume otaknya mencapai 900cc sedangkan kera hanya 600cc. Di Asia fosil Pithecantropus ditemukan di goa Chou-Kou-Tien, dan dikenal sebagai Pithecantropus Pekinensis. Di Afrika dikenal dengan sebutan Austra Lopithecus Africanus. Di Eropa Barat dan Eropa Tengah disebut sebagai manusia Piltdown dan Heidelberg Rekontruksi dari Pithecantropus Erectus 9

JENIS PITHECANTHROPUS LAINNYA  Pithecanthropus Mojokertensis, ditemukan oleh Von Koenigswald di Penning, Mojokerto, pada lapisan Pleistosen Bawah. Mahluk ini diperkirakan hidup sekitar 2.5 – 2 juta tahun yang lal  Pithecanthropus Robustus, ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.  Homo Sapiens, dari jenis ini di Indonesia ditemukan di Ngandong Blora di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen oleh Teer Haar, Oppenoorth dan Von Koenigswald pada tahun dari lapisan Pleistosen Atas. Diperkirakan hidup sekitar sampai tahun yang lalu, kemudian disebut sebagai Homo Soloensis. Jenis lainnya adalah Homo Wajakensis yang ditemukan oleh Van Rèestchoten tahun 1990 di Desa Wajak, Tulungagung yang kemudian di teliti oleh Eugene Dubois. Hidup antara – tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Tengkoraknya mempunyai banyak persamaan dengan orang Aborigin penduduk asli Australia. 10 Rekontruksi bentuk kepala Homo Soloensis oleh Eugene Dubois Fosil Homo Soloensis

 Homo Floresiensis, dibanding jenis lainnya, homo ini memiliki keistimewaan karena tubuhnya yang kerdil. Ditemukan oleh seorang pastur bernama Verhoeven pada tahun 1958 di goa Liang Bua Manggarai, Flores, dan baru di umumkan sebagai temuan yang menghebohkan pada tahun Diperkirakan hidup sekitar – tahun yang lalu, telah mampu membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan api, tetapi ukuran tangannya masih panjang. Manusia kerdil ini memiliki tinggi tubuh sekitar 1m, dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita rakyat setempat, masyarakat Flores menyebut manusia kerdil ini dengan nama Ebu Gogo. Situs manusia Flores di Goa Liang Bua Gambaran seniman tentang homo floresiensis yang ditemukan di kawasan Liang Bua, Flores. Tingginya diperkirakan 1 meter, umur 30 tahun, dan meninggal tahun lalu. Perbandingan bentuk dan ukuran tengkorak manusia sekarang (kanan) dan manusia Flores (kiri) 11

PERIODISASI TEKNOLOGI BEBATUAN 1. Zaman Paleolithikum (zaman batu Tua) 2. Zaman Mesolithikum (zaman batu tengah ) 3. Zaman Neolithikum (zaman batu baru) 4. Zaman Megalithikum (zaman batu besar) 12

Pada zaman prasejarah ini, sebagaimana telah kita ketahui alat yang dipergunakan oleh manusia purba untuk membantu kehidupannya terbuat dari batu. Sesuai dengan perkembangan kemampuan otaknya, maka alat-alat yang dihasilkan melewati tahap-tahap tertentu. Dari yang paling kasar, sampai ke alat-alat batu yang halus buatannya. Tahap perkembangan ini tentunya melewati waktu berjuta-juta tahun lamanya. Alat semacam apa yang dihasilkan manusia pada zaman Paleolithikum? Alat yang terbuat dari batu dengan cara pembuatan yang masih sangat sederhana dan hasilnya pun masih sangat kasar. ZAMAN PALEOLITHIKUM Kapak Genggam yang tampil kemudian menunjukan tepi yang lebih halus, hasil teknik tongkat. Alat beraneka ragam ukuran ini mungkin dipakai untuk menguliti dan memotong binatang buruan. Kapak Genggam primitif ini mirip beliung, kedua permukaannya agak kasar, berujung cukup runcing, dan mungkin digunakan untuk menggali akar dan umbi yang dapat dijadikan makanan. Batu Polihedral, disebut demikian karena permukaannya terpecah-pecah, mungkin dipakai sebagai pemecah tulang, ataupun peluru lempar untuk membunuh binatang atau musuh 13

Dari hasil percobaan ini menunjukan bahwa untuk dapat menghasilkan sebuat alat batu sesuai dengan yang dikehendaki dibutuhkan kordinasi antara kemampuan otak dan keterampilan motorik cukup tinggi, yang jelas hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh primat Selain perkakas dari batu ini, ditemukan pula alat serpih (Flakes) terbuat dari tulang dan tanduk, di wilayah Ngandong, sehingga sering disebut sebagai kebudayaan Ngandong. Sedangkan alat batu, berupa kapak perimbas dan kapak penetak, banyak ditemukan di wilayah Pacitan, Jawa Timur sehingga disebut sebagai Kebudayaan Pacitan 14 Alat batu Pacitan Alat serpih tulang Ngandong

Pada zaman Mesolithikum yang berlangsung pada kala Holosen, perkembangan kebudayaannya berlangsung lebih cepat daripada zaman Batu Tua, hal disebabkan antara lain oleh : Hasil budayanya meliputi ZAMAN MESOLITHIKUM  Keadaan alam yang lebih stabil, sehingga memungkinkan manusia untuk hidup lebih tenang dan dapat mengembangkan kebudayaannya  Manusia pendukungnya adalah Homo Sapiens, mahluk yang lebih cerdas dari pendahulunya. 1.KEBUDAYAAN TULANG SAMPUNG (SAMPUNG BONE CULTURE) Banyak ditemukan di abris sous roche, hasil penelitian yang dilakukan oleh Van Stein Callenfels di Goa Lawa dekat Sampung, Ponorogo Jawa Timur. Bersamaan dengan penemuan alat-alat dari Sampung ini ditemukan pula fosil manusia Papua Melanesoide yang merupakan nenek moyang Bangsa Papua dan Melanesia sekarang 15

PERHATIKAN PETA BERIKUT PETA PENYEBARAN PENINGGALAN BENDA-BENDA PURBAKALA PADA ZAMAN MESOLITHIKUM LUKISAN GOA Dalam goa tempat tinggal, banyak dijumpai lukisan-lukisan di dindingnya, yang menggambarkan kehidupan dan kepercayaan kepada adanya kekuatan magis. Seperti goa Leang-leang di Sulawesi Selatan, terdapat cap tapak tangan berwarna merah, yang mengandung symbol kekuatan pelindung untuk mencegah roh jahat. Lukisan di goa juga terdapat di Irian Jaya, dimana terdapat lukisan-lukisan binatang seperti kadal dan cap jari tangan yang tidak lengkap, mungkin sebagai tanda berkabung

2. KEBUDAYAAN TOALA (FLAKES CULTURE) Kebudayaan ini merupakan hasil penelitian dua saudara sepupu berkebangsaan Swiss bernama Fritz Sarasin dan Paul Sarasin. Penelitian dilakukan sekitar tahun di goa-goa Lumancong Sulawesi Selatan yang didiami oleh suku bangsa Toala, mereka berhasil menemukan alat-alat serpih (flakes) mata panah bergerigi dan alat-alat tulang. Penelitian lanjutan dilakukan di wilayah Maros, Bone, Bantaeng Sulawesi Selatan 17 Bekas-bekas peninggalan manusia pada zaman Batu Madya, ditemukan di sepanjang pesisir Sumatera Timur Laut, antara Langsa (Aceh) dan Medan. Bersama-sama dengan Kyokkenmoddinger (sampah dapur) Van Stein Callenfels menemukan :  Pebble (kapak genggam Sumatera)  Hache courte (kapak pendek)  Batu-batu penggiling  Alu dan lesung batu  Pisau batu dan lain-lain 3. KEBUDAYAAN KAPAK GENGGAM (PEBBLE CULTURE)

Lukisan-lukisan goa juga terdapat di Perancis, memiliki motif dan gambar yang sama dengan lukisan goa yang berada di Indonesia Dua mamut berbulu terukir di batu ini merupakan dua diantara 70 lukisan binatang tersebut dalam goa Rouffignac, Perancis Lukisan ikan Salem di Gorge d’Enfer, Perancis, dikelilingi lubang bekas bor : para spekulan pernah mencoba mengeluarkannya Tangan manusia ini menggapai di atas kuda, di goa Pech Merle, Perancis. Lukisan goa macam ini termasuk seni goa pertama Sejarah Peminatan SMA Negeri 71 Jakarta18 Lukisan Goa dengan gambar kuda terdapat di Puan Muna, Sulawesi Selatan. Sampai sekarang di tempat tersebut masih terdapat kegiatan mengadu kuda Lukisan tapak tangan merah di Goa Leang- Leang Sulawesi Selatan

PERHATIKAN PETA BERIKUT Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur. Di Indonesia kapak lonjong persebarannya hanya terbatas di wilayah Indonesia bagian timur. Pemberian nama kapak persegi berasal dari peneliti berkebangsaan Belanda, Von Heine Geldern, di Indonesia Barat terutama ditemukan di Sumatera, Jawa dan Bali, juga di Indonesia bagian timur yaitu, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan sedikit di Kalimantan 2. KAPAK PERSEGI Sejarah Peminatan SMA Negeri 71 Jakarta19 PETA PERSEBARAN KAPAK LONJONG DAN KAPAK PERSEGI 1. KAPAK LONJONGZAMAN NEOLITHIKUM Zaman berikut adalah zaman batu muda atau zaman Neolithikum. Manusia pendukungnya bertempat tinggal di Indonesia bagian timur, mereka berasal dari ras Proto Melayu, yang datang ke Indonesia sekitar tahun 2000 SM. Hasil budayanya meliputi

3. GERABAH Pada zaman ini peranan penting gerabah adalah sebagai wadah atau tempat keperluan alat-alat rumah tangga. Gerabah di gunakan sebagai akalt sehari-hari. Banyak ditemukan di lapisan teratas bukit kerang Sumatera dan bukit pasir pantai selatan Jawa, antara Yogyakarta dan Pacitan, Kendeng Lembu (Banyuwangi), Tangerang, dan Minanga Sipakka (Sulawesi). Di Melolo (Sumba) banyak ditemukan gerabah yang berisi tulang belulang manusia 20 Gerabah zaman neolitik dari situs Kelapa Dua. Bentuknya sangat sederhana tidak banyak variasi tidak memiliki hiasan dan mempunyai tingkat kerapuhan yang sangat tinggi sehingga sulit ditemukan dalam kondisi yang utuh.

Bagaimana perkembangan kebudayaan pada zaman Megalithikum? ZAMAN MEGALITHIKUM Hasil budayanya meliputi 1. MENHIR Menhir adalah tiang atau tugu batu yang terbuat dari batu tunggal dan di tempatkan pada suatu tempat. Fungsi Menhir :  Sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang  Sebagai tempat memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal  Sebagai media penghubung dengan roh nenek moyang. Sejarah Peminatan SMA Negeri 71 Jakarta21 Punden berundak adalah bangunan pemujaan arwah yang bertingkat- tingkat. Banyak ditemukan di Sukabumi, di daerah Cisolok. 2. PUNDEN BERUNDAK

3. DOLMEN Dolmen adalah meja tempat menaruh sesaji ketika sedang diadakan upacara. Tapi ada juga yang menggunakannya sebagai kubur batu. Waruga adalah peti jenazah kecil yang berbentuk kubus dan ditutup batu lain yang mempunyai bentuk seperti atap rumah. Waruga banyak ditemukan di daerah Minahasa. 4. WARUGA Sejarah Peminatan SMA Negeri 71 Jakarta22 Sargopagus, atau keranda adalah peti jenazah yang berbentuk palung atau lesung, tetapi mempunyai tutup. Sarkopagus banyak ditemukan di Bali dan Sumatera Barat. 5. SARKOPAGUS ARCA MEGALITIK, banyak ditemukan di Sumatera Selatan dan diteliti oleh Von Heine Geldern. Arca ini banyak mengambarkan bentuk-bentuk manusia dan binatang, seperti gajah, harimau, babi, rusa. 6. ARCA MEGALITIK Von Heine Geldern membagi penyebaran kebudayaan Megalitik ke Indonesia menjadi dua gelombang : 1. Megalitik tua, yang menghasilkan menhir, punden berundak dan arca-arca statis dan menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500–1500 SM) 2. Megalitik muda, yang menghasilkan kbur peti batu, dolmen, waruga, sarcophagus dan arca-arca menyebar ke Nusantara pada zaman perunggu (1000 – 100 SM)

Setelah kita membahas tahapan hasil budaya manusia purba pada zaman batu, marilah kita sekarang menuju ke zaman logam. Kepandaian membuat logam diperoleh ketika nenek moyang kita menerima pengaruh dari kebudayaan Donson (Vietnam). Kebudayaan perunggu menyebar ke Nusantara, sekitar tahun 500 SM. ZAMAN LOGAM Hasil budayanya meliputi 1. KAPAK CORONG & CANDRASA Kapak Corong & Candrasa, keduanya merupakan alat yang sering digunakan sebagai tanda kebesaran atau alat upacara saja. Kapak Corong banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Selayar dan dekat Danau Sentani, Papua Kapak CorongCandrasa Nekara, juga memiliki fungsi sebagai alat upacara. Nekara memiliki berbagai macam tipe. Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu berpinggang di bagian tengahnya. Nekara banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Roti, Selayar dan Kepualauan Kei. Yang berbentuk lebih kecil disebut Moko, banyak ditemukan di alor dan digunakan sebagai mas kawin. 2. NEKARA & MOKO NekaraMoko 23

3. BEJANA PERUNGGU Bejana Perunggu, bejana yang digunakan sebagai tempat air Gerabah, pada zaman logam mencapai tingkat yang lebih maju dengan ragam hias yang lebih kaya. Tempat penemuan gerabah misalnya di Gilimanuk (Bali), Leuwiliang (Bogor), Anyer (Jawa Barat), dan Kalumpang (Sulawesi Selatan) 4. GERABAH 24

TUGAS SISWA 25 Membuat Power Point Diskripsi tentang masa pra aksara tentang :  Kelompok 1 : Pembagian Masa Pra Aksara Berdasarkan Geologi (arkeozoikum dll)  Kelompok 2 : Jenis-jenis manusia purba di Indonesia ( Meganthropus paleojavanicus )  Kelompok 3 : Periode masa pra aksara berdasarkan hasil budaya ( jenis zaman Batu )  Kelompok 4 : Periode masa pra aksara berdasarkan corak kehidupan ( jenis masa berburu )  Kelompok 5 : Sistem kepercayaan manusia purba (Animisme dll)

TES TERTULIS 26 1.Sebutkan ciri-ciri kehidupan masyarakat berpindah- pindah dan berburu! 2.Mengapa masyarakat berburu selalu berpindah- pindah tempat? 3.Apa manfaat api pada masyarakat pra aksara? 4.Jelaskan apa yang dilakukan oleh manusia purba ketika masa berburu dan meramu untuk mempertahankan kehidupannya! 5.Sebutkan peralatan hidup pada masa bercocok tanam dan menetap! URAIAN