STRATEGY BUSINESS PLANNING Oleh Kelompok 6: 1.Lutfiatur Rizky Hana Erinda Nur Avif Iwan Bahtiar M Maulana Dwi M

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Human Resources Management Chapter 8 “Performance Management”
Advertisements

PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
PERENCANAAN (planning)
BAB I PENDAHULUAN.
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI).
Manajemen Strategik Bagian 1.
MISI PERUSAHAAN Misi Perusahaan : Adalah maksud unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan lingkup.
BAB IX PENILAIAN KINERJA
PERENCANAAN.
FUNGSI PERENCANAAN (PLANNING).
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
PERENCANAAN (planning)
Dasar-dasar Perencanaan
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
BAB IV PERENCANAAN.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGI
PERENCANAAN (planning)
Universitas Gunadarma
Materi Tutorial Tatap Muka
Pengantar Manajemen dan Organisasi
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI)
Suatu fungsi Manajemen
SESI 04: PROSES PERENCANAAN
TUTORIAL TATAP MUKA ADBI4437 KEBIJAKAN BISNIS
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
6 BAB MANAJEMEN OLEH : MAHMUD, SE, MM.
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
BAB I PENDAHULUAN.
BAB IX PENILAIAN KINERJA
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Dr. Mustika Lukman Arief, SE., MM.
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
RUANG LINGKUP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN     ·  PENGENDALIAN ·  MANAJEMEN ·  PERBEDAAN ANTARA PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN DENGAN PROSES YANG LEBIH.
Manajemen Umum By : Nur Alam MN, SE.
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
PENGENDALIAN TERHADAP STRATEGI YANG BERBEDA
Pengantar Manajemen dan Organisasi
BAB XI PENGENDALIAN TERHADAP STRATEGI YANG BERBEDA
PERENCANAAN (planning)
Deny Ismanto Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan
FUNGSI PERENCANAAN FATHOR. A S., SE., MM FE UTM.
HAKEKAT SISTEM PENGENDALIAN
Hakikat dan manfaat manajemen strategik
PENGELOLAAN BISNIS By BRITAMA (Rita, Tri Maryati, Meika)
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
BAB 1O.
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN (planning)
Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA., ACPA. Misi Perusahaan Tanggung Jawab Sosial & Etika ( Bab 2,3 ) Lingkungan External Domestik & Global Remote,Industri,Oprasi.
Manajemen Strategik Bagian 1. Materi MS 1. Hakekat MS 2. Analisis Lingkungan Eksternal + Matrik EFAS 3. Analasis Lingkungan Internal + Matrik IFAS + CPM.
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA.
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN (planning)
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
BAB XI PENGENDALIAN TERHADAP STRATEGI YANG BERBEDA
BAB IX PENILAIAN KINERJA
UKURAN KINERJA Sistem Ukuran Kinerja Keterbatasan Sistem Pengendalian keuangan  mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan kepentingan.
PERENCANAAN (Planning)
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
PENGENDALIAN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
SEBAGAI SALAH SATU SUMBER KEUNGGULAN BERSAING
Transcript presentasi:

STRATEGY BUSINESS PLANNING Oleh Kelompok 6: 1.Lutfiatur Rizky Hana Erinda Nur Avif Iwan Bahtiar M Maulana Dwi M M Yoga F Saputra A Alfan Hasani

Pengendalian Strategik Menurut R Terry, Pengendalian merupakan proses penentuan, apa yang harus di capai yaitu standar, apa yang sedang di lakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Sedangkan strategi menurut Morrisey (1995), adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa dan pasarnya di masa depan.

Pengendalian Strategik Pendekatan Tradisional Pendekatan Kontemporer Didasarkan pada pendekatan umpan balik. Strategi, sasaran, dan tujuan organisasi hanya sedikit berubah atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali sampai batas waktu yang ditentukan Menekankan pada pentingnya evaluasi lingkungan (baik secara internal maupun eksternal) yang berkelanjutan untuk melihat apabila terdapat tren dan kejadian penting yang memberikan sinyal terhadap pentingnya melakukan modifikasi strategi, sasaran, dan tujuan organisasi.

Pengendalian Tradisional Mengikuti tahapan yang berurutan, yaitu: 1 strategi diformulasikan dan manajemen puncak menetapkan sasaran, 2 strategi diimplementasikan 3 kinerja diukur berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya Sistem ini dinamakan single- loop sistem pengendalian hanya membandingkan kinerja aktual dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya Akan tepat digunakan apabila lingkungan bisnis berada dalam keadaan yang stabil dan relatif sederhana

Dinamakan double-loop Pengendalian Kontemporer dimana asumsi, dasar pemikiran, sasaran dan strategi organisasi dievaluasi, diuji, dan dikaji ulang secara terus-menerus 1. Pengendalian informasi  apakah organisasi melakukan hal-hal yang benar dalam implementasi strategi 2. Pengendalian perilaku  apakah organisasi melakukan segala sesuatunya dengan benar dalam implementasi strategi

Pendekatan Kontemporer Agar sistem pengendalian kontemporer efektif: Harus fokus pada informasi yang terus berubah yang dapat diidentifikasi oleh manajer puncak sehingga mempunyai arti stratejik yang penting Informasi harus cukup penting untuk dapat menarik perhatian manajer operasi pada semua tingkatan organisasi secara rutin dan terus-menerus Data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem pengendalian paling baik bila diinterpretasikan dan didiskusikan pada pertemuan tatap muka dengan atasan, bawahan, dan rekan bisnis katalis kunci bagi perdebatan tentang data, asumsi dan rencana aksi yang dilakukan terus- menerus

Pengawasan Perilaku Pengendalian perilaku berfokus pada implementasi begaimana melakukan sesuatu dengan benar (doing thing right). Terdapat 2 alasan penting banyak yang menganjurkan untuk menekankan pada budaya organisasi dan penghargaan: Implementasi strategi yang efektif membutuhkan tiga kunci pengendalian: budaya (culture), penghargaan (rewards) dan batas (boundaries) organisasi. 1.Lingkungan semakin kompleks dan tidak dapat ditebak 2.Kontrak implisit jangka panjang antara organisasi dan para karyawan

Pengawasan Perilaku Budaya Definisi Peran Budaya Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai dan kepercayaan yang membentuk karyawan, struktur organisasi dan sistem pengendalian perusahaan untuk memproduksi norma-norma keyakinan Budaya mengatur suatu batasan yang implisit, yaitu aturan-aturan tidak tertulis dari perilaku yang diperbolehkan Budaya Perusahaan ●Visible artifacts  cara orang berperilaku, simbol (logo perusahaan, lambang merek, dll.) ●Budaya yang mewakili nilai-nilai yang lebih dalam dari para anggotanya  nilai-nilai dasar, filosofi, keyakinan, asumsi, kepercayaan, dll.

Pengawasan Perilaku Penghargaan & Insentif Menjadi suatu motivator dan kontrol mekanisme yang efektif. Sistem penghargaan (rewards) dan insentif merupakan perwujudan dari niat kuat untuk bisa mempengaruhi budaya organisasi, berfokus pada pekerjaan dengan prioritas tinggi, dan memotivasi individu dan kinerja individu ke tingkat yang lebih tinggi

Pengawasan Perilaku Karakateristik Penghargaan dan Insentif yang efektif: Bisa diterima secara luas Struktur Fleksibel Pengukuran kinerja jelas dan dapat dilihat Sistem” kompensasi adil dan pantas Feedback cepat, jelas dan tidak meragukan Berhubungan langsung dengan kinerja dan perilaku yang diinginkan Tujuan jelas & Mudah dimengerti

Pengawasan Perilaku Batas dan Hambatan Organisasi Tujuan Batasan dan Hambatan Organisasi: Organisasi perlu menyediakan suatu sistem penghargaan dan insentif, digabung dengan budaya yang kuat sehingga hambatan dapat diinternalisasi. 1.Berfokus pada usaha individu dan prioritas organisasi 2.Memberikan tujuan jangka pendek dan rencana kegiatan yang akan diusahkan 3.Meningkatkan efisiensi dan efektivitas 4.Meminimalkan perilaku yang tidak diperbolehkan dan tidak etis Dapat dicapai dengan: ●Mempekerjakan orang yang tepat yang telah mempunyai nilai dominan yang diinginkan perusahaan dan konsisten dengan nilai-nilai tersebut ●Memberikan pelatihan dan melakukan indoktrinasi ●Pentingnya panutan dalam pihak manajemen ●Sistem penghargaan harus sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan

That’s all. Thank you! Any Questions?