KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH Pertemuan ke-5.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BIOLISTRIK Heru santoso wahito nugroho
Advertisements

3. Elektrokardiogram normal Erkadius Kuliah PBL Blok 1.2 Minggu III/2010.
BIOELEKTROMAGNETIK Apit Fathurohman, M.Si..
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
SISTIM SYARAF.
Kuntarti, SKp Staf Kelompok Keilmuan DKKD FIK-UI
Pokok Pembahasan 1. Pengertian Elektrokimia 2. Jenis – jenis sel Elektrokimia 3. Elektroda 4. Potensial Elektroda 5. Reaksi Redoks 6. Termodinamika sel.
STRUKTUR HEWAN (SISTEM SARAF &PEREDARAN DARAH PADA MAMALIA)
REFLEX DAN NEUROMUSCULAR JUNCTION
Perkembangan Fungsi Irfan. Perkembangan menjadi bagian unik dari kehidupan Dalam keadaan normal perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi antara.
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
ELECTROCARDIOGRAF DERMAWAN D
POTENSIOMETRI.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
Perubahan-Perubahan Pada Sistem Saraf
JARINGAN OTOT dr. SOENANTO ROEWIJOKO, MS, SpA.
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
Biofisika Muthiah Munawwarah.
Sel pada Sistem Saraf Sinaps dan Transmisi
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF.
Proses Transmisi Impuls
Oleh : Mathilda Claudia Dwi Subakti P
Biolistrik Pendahuluan
Unit dasar dari sistema syaraf : NEURON
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
KELISTRIKAN JANTUNG IRMA NUR AMALIA, M.KEP.
TITRASI POTENSIOMETRIK DAN POTENSIOMETRI
Perubahan-Perubahan Pada Sistem Saraf
SEL SARAF DAN IMPULS SARAF
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
Unit dasar dari sistema syaraf : NEURON
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
Zela novriani b.
(sel saraf) neuron.
OTOT.
SELAMAT BERJUMPA DALAM TUTORIAL
KONSEP DASAR EKG
1. Aktifitas listrik jantung
Dasar Dasar ELEKTROKARDIOGRAFI
BIOLISTRIK Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia
SISTEM KOORDINASI DAN INDRA
BIOFISIKA Oleh Dr. S. Hendromartono , MS.
SISTEM SARAF TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
POTENSIAL MEMBRAN SEL.
2. SISTEM KONTROL DALAM PERILAKU IKAN
Nerve Cells and Nerve Impulses
bioelektromagnetik/ikun/2004
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
Aktivitas Mekanik Jantung Rahmatina B. Herman.
Fungsi sistem saraf pada manusia
Ns. Miftakhul Ulfa, S.Kep Prodi S1 Ilmu Keperawatan
SARAF & HORMON.
ELEKTROKARDIOGRAFI
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
OTOT.
Kuntarti, SKp Staf Kelompok Keilmuan DKKD FIK-UI
BAB 9 Sistem Koordinasi.
Aplikasi Biologi dalam Kehidupan
POTENSIAL AKSI DAN POTENSIAL MEMBRAN
Otot lurik (rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter) Fungsi : menggerakkan rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak.
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
NEURON DAN IMPULS SARAF
BIOLISTRIK TUBUH Menik Dwi kurniatie, S.Si., M.Biotech Program Studi Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro 2019.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
BIOLISTRIK --Biopotensial Elektroda
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH Pertemuan ke-5

SISTEM SYARAF. a. Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer : - Afferen : mengirim informasi ke otak / medula spinalis - Eferen : dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar b. Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak sadar.

KONSENTRASI ION DI DALAM DAN DILUAR SEL. membran Di luar sel Di dalam sel Cl - A-A- Na + K+K+ Kons ion (+) Kons ion (-)

KELISTRIKAN SARAF Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil Serat syarat ada 2 type : 1. Bermyelin : banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang baik kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain. 2. Tanpa myelin : - Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepetan m/s. - Akson bermyelin diameter 1 μm kecepatan 100 m/s.

Dalam keadaan normal Na + diluar sel > Na + di dalam sel Diukur dgn Galvanometer -90 mVolt  Polarisasi Bagaimana agar ion Na + tersebut masuk ?? Ada rangsangan listrik, mekanik atau kimia Membran sel Na +

Proses kelistrikan syaraf. mV rangsangan Nilai ambang Depolarisasi (potensial aksi ) Repolarisasi A B A : Periode refrakter Absolut B : Periode refrakter relatif 0

KELISTRIKAN PADA SINAPSIS DAN NEUROMYAL JUNCTION. Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf. Neuromyal Junction : Berakhirnya saraf pada sel otot. Memiliki kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang lain. Pada saat depolarisasi, zat kimia pada otot bergetar/trigger  Kontraksi otot, repolarisasi  Relaksasi otot.

KELISTRIKAN OTOT JANTUNG Otot Jantung (miokardium) berbeda dengan syaraf dan otot bergaris. Otot Jantung (miokardium) berbeda dengan syaraf dan otot bergaris. Ion Na+ mudah bocor sehingga setelah repolarisasi,ion Na+ akan masuk kembali ke sel  Depolarisasi spontan. (nilai ambang dan potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar). (nilai ambang dan potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar). Sel otot jantung akan mencapai nilai ambang dan potensial aksi pada kecepatan yang teratur  Natural Rate/kecepatan dasar membran sel. Sel otot jantung akan mencapai nilai ambang dan potensial aksi pada kecepatan yang teratur  Natural Rate/kecepatan dasar membran sel.

Untuk menentukan natural rate dihitung dari mulai depolarisasi spontan sampai nilai ambang setelah repolarisasi. Yang mempengaruhi : 1. Potensial membran istirahat. 2. Tingkat dari nilai ambang. 3. Slope dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang. Ada sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi yang akan dengan cepat mendepolarisasi sel otot miokardium yang sedang mengalami istirahat  Pace Maker / perintis jantung Nilai ambang

ELEKTRODA  Untuk mengukur potensial aksi dengan memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron  Bahan yang dipakai perak dan tembaga Bahan elektroda : 1. Dapat disterilkan. 2. Tidak mengandung racun. Biasanya Perak ( Ag ) ditutupi lapisan tipis perak Chlorida ( AgCl ).  Perbedaan potensial sebesar 0,80 – 0,34 = 0,46 V, dijumpai apabila kedua elektroda disambungkan pada kedua tangan penderita.

Macam Elektroda 1. Elektroda jarum ( Mikro elektroda ) Untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.

2. Elektroda mikropipet. Dibuat dari gelas dgn diameter 0.5 μm. Untuk mengukur potensial biolistrik di dekat/dalam sebuah sel. Dapat menyalurkan elektroda dalam sebuah sel. Tahanan 10 MΏ. 0,5 μm

3. Elektroda permukaan kulit. Terbuat dari metal/logam yang tahan karat,misal perak,nikel atau alloy. 1. Bentuk plat. Dipakai untuk mengukur potensial listrik permukaan tubuh EKG, EEG, dan EMG. Dipakai tahun 1917  didaerah yg dipasangkan elektroda digosok dgn saline solution (air garam fisiologi). Diganti dgn Jelly atau pasta (elektrolit).

2. Bentuk suction cup.  Dipakai waktu melakukan EKG. 3. Bentuk floating.  Type elektroda ngambang,agar mencegah kontak langsung antara logam dengan kulit. 4. Bentuk Ear Clip.  Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan EKG. 5. Bentuk batang.  Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan EKG.

Soal ada 5 buah Uraian dan aplikasi Tidak ada hitungan 1. Kaitannya dengan kseimbangan. 2. Kaitannya dengan Hukum Poiseuille 3. Kaitannya dengan sterilisasi 4. Kaitannya dengan proses kelistrikan 5. Kaitannya dengan elektroda.