MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN RS KOMITE K3 RSUP DR. M. DJAMIL PADANG.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kesehatan dan keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Advertisements

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN
Physical Security and Biometrics
Physical Security Definisi:
Physical Security and Biometrics
Oleh : Baju Widjasena Bagian K3 FKM UNDIP
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
TEKNIK PEMADAMAN DAN TEKNIK PENYELAMATAN JIWA PADA BANGUNAN GEDUNG
Basic Knowledge of Fire Protection.
Keamanan Sistem Komputer
Standard Operating Procedure-Security
Pertemuan ii Kesiapsiagaan Terhadap Bahaya Gempa Bumi
Yang harus kita lakukan saat terjadi gempa bumi
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Sanitasi dan Keamanan.
Presented By : Zidna Navela Kamelia 5 d / 38. Getaran terjadi beberapa saat, pada saat itu sebaiknya anda menyelamatkan diri anda secepatnya. Masuklah.
ROSEDUR evakuasi Ir. LATAR MUH. ARIF, MSc.
Safety Briefing: Gempa Bumi
Gempa Bumi Presented by : Farhan and Rizdhan. Apa Tindakan Kita Saat Terjadi Gempa Bumi Didalam Rumah Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka.
Gempa bumi By:Dzulfi,Rakai.
TinDAKAN KITA SAAT TERJADI GEMPA BUMI
APA TINDAKAN KITA SAAT TERJADI GEMPABUMI? Presented by:Farhan T. Dan Nohan 5D.
INSPEKSI K3.
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
Apa tindakan kita saat terjadi gempa bumi?
PERALATAN KESELAMATAN KERJA
Presendterd by;ian&didan
KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN
Kelompok 9 : Muhammad taufiqur rahman ( )
Apa Tindakan Kita Saat Terjadi Gempa Bumi???
KECELAKAAN KERJA.
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
TEKNIK TELUSUR SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
PELAYANAN PASIEN DENGAN RESIKO TINGGI
apa tindakan kita saat terjadi gempa bumi?
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
Earth quake(gempa bumi)
Teknologi Dan Rekayasa
Apa Tindakan Kita Saat Terjadi Gempa Bumi
TRAINING PT ASKARA CARGO SEMESTA Module 2 PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN
Basic Knowledge of Fire Protection.
KERUSAKAN LINGKUNGAN Depok, 2012.
Kelompok 9 : Muhammad taufiqur rahman ( )
PROSEDUR PENANGANAN KEADAAN DARURAT
Prosedur Tanggap Darurat
Pengetahuan Selama Bekerja
Selamat datang FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA.
STANDAR KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
AKMALIAH NURLAELI APRIYANI RENY KURNIAWATI SITI ROBIATUL ALAWIAH USWATUN ROBIATUL A.
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
GUDANG BAHAN PELEDAK.
Kepala Sprinkler (sprinkler head)
Penggudangan Dalam Industri Modern
PENGARUH BANJIR BANDANG TERHADAP AREA PEMUKIMAN
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
KEADAAN DARURAT DI BANGUNAN GEDUNG
5 Kode Darurat RSIA CICIK. Code Red (Kebakaran) Code Blue (Kegawatdaruratan Medis) Code Pink (Penculikan Bayi) Code Green (Gempa Bumi) Code Black (Ancaman.
7 Kode Darurat RSUPN dr Cipto Mangunkusumo. KeteranganRespon PrimerRespon SekunderHubungi Situasi yang berpotensi mengancam nyawa dan memerlukan respon.
K3 DAN HUKUM TENAGA KERJA KELOMPOK 1 (SATU) ROBIATUL IRUDAH FIZA LESTARI RIZQI NABILAH HASNA.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT
KESELAMATAN BAHAYA KEBAKARAN (FIRE SAFETY)
STRATEGI PERAWAT Pencegahan Pengendalian infeksi HIV AIDS
Manajemen K3 dr. Elfizon Amir, SpPD, Finasim. Manajemen risiko pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko,  tujuan.
Kementerian PUPR SMK3 DALAM PERENCANAAN SPAM
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
Fire Prevention (Pencegahan) Fire Repression (Pemadaman) Fire Evacuation (Evakuasi)
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
Oleh : Dahlan Yusuf, ST. M.Sc Kepala Bidang Rehab dan Rekon BPBD Kota Tidore Kepulauan BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN RS KOMITE K3 RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

MFK Agar RS dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan suportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung 6 PROGRAM MFK KESELAMATAN DAN KEAMANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA PROTEKSI KEBAKARAN PERALATAN MEDIS SISTIM UTILITAS

KOMITE K3RS melakukan pengawasan terhadap perencanaan serta pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan

Kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi SDM RS, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

Mengapa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perlu diterapkan di rumah sakit ?

Tempat kerja yang berisiko Tinggi thd keselamatan dan kesehatan SDM RS, pasien, kel pasien, pengunjung dan lingkungan RS Kebijakan pemerintah tentang RS di Indonesia : meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas yankes yang aman di RS UU 36/2009 Pengelola tempat kerja wajib melakukan upaya kesehatan melalui pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemuluhan bagi tenaga kerja UU 36/2014 tenaga kesehatan dalam menjalankan praktek berhak memperoleh perlindungan K3 Pelaksanaan K3 berkaitan dengan akreditasi RS, Citra dan kelangsungan hidup RS  MFK

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE K3 RUMAH SAKIT RSUP M DJAMIL PADANG DIREKTUR UTAMA KETUA KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KETUA KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KETUA SUB KOMITE KESEHATAN KERJA KETUA SUB KOMITE KESEHATAN KERJA ANGGOTA SEKRETARIS KETUA SUB KOMITE KEBENCANAAN KETUA SUB KOMITE KEBENCANAAN ANGGOTA KETUA SUB KOMITE UTLITAS SARANA PRASARANA DAN LINGKUNGAN KETUA SUB KOMITE UTLITAS SARANA PRASARANA DAN LINGKUNGAN ANGGOTA

PJ K3 UNIT KERJA KETUA REGU PJ EVAKUASI PJ SARANA PJ PEMADAM PJ KEAMANAN STRUKTUR ORGANISASI REGU KESELAMATAN DI MASING-MASING SATKER KOMITE K3 RUMAH SAKIT RSUP M DJAMIL PADANG

PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Keselamatan : memberi jaminan bahwa gedung, properti, teknologi medis dan informasi, peralatan dan sistem tidak berpotensi mendatangkan risiko terhadap pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Keamanan : melindungi properti milik rumah sakit, pasien, staf, keluarga dan pengunjung dari bahaya kehhilangan, kerusakan atau pengrusakan oleh pihak yang tidak berwenang.

NSI (Tertusuk Jarum) CIDERA PUNGGUNG TERPLESET, TERSANDUNG, TERJATUH TERSENGAT LISTRIK TERBAKAR TERPAPAR KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TERPAPAR B3 KECELAKAAN KERJA LAINNYA TERPAPAR KUMAN

Hasil laporan National Safety Council tahun 1988 menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja di rumah sakit 41% lebih besar dari pekerja industri lainnya Penelitian menunjukan bahwa rata-rata risiko transmisi virus melalui Blood-borne pada kecelakaan tertusuk jarum yaitu 30% untuk virus Hepatitis B, virus Hepatitis C yaitu 3% dan kurang lebih 0,3% untuk virus HIV (Weston, 2008)

Israel angka prevalensi cedera punggung tertinggi pada perawat (16,8%) dibandingkan pekerja industri lainnya Di Australia, diantara 813 perawat, 87% pernah mengalami low back pain Di Indonesia Penelitian dr Joseph tahun mencatat bahwa angka tertusuk jarum bagi petugas kesehatan mencapai 38-73% dari total petugas kesehatan Prevalensi gangguan mental emosional 17,7% pada perawat suatu RS di Jakarta berhubungan bermakna dengan stressor kerja

Pada instalasi Bedah Sentral RSUD Jakarta tahun 2006 keluhan subjektif low back pain didapat pada 83,3% karyawan, penderita terbanyak usia tahun (63,3%)

Jumlah kasus tertusuk jarum RSMD Jan-Des 2017: 25 kasus 17

Jumlah kasus tertusuk jarum RSMD Jan-Des 2018 : 25 kasus 18

Jumlah kasus tertusuk jarum Jan-Jun 2019 RSMD: 13 kasus 19

Mengurangi Risiko Tertusuk Jarum Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia Selalu dibuang sendiri oleh si pemakai Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping) Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan

MENGGUNAKAN APD

JANGAN MENGGUNAKAN SEPATU HAK TINGGI (HIHG HEELS)

Pemetaan daerah beresiko terjadinya gangguan keselamatan dan keamanan di RS AREARISIKOPENGELOLAAN RISIKO IGDTindak kekerasan Perkelahian Kehilangan barang pasien tidak sadar Penempatan satpam di IGD ParkirKehilangan motor/mobilCCTV Ruang bayiHilangCCTV & penempatan satpam & akses khusus Ruang anakHilangCCTV & penempatan satpam & akses khusus Ruang perawatan Kehilangan barang, tindak kekerasan Pemberian identitas pengunjung di luar jam bezuk, satpam, CCTV di selasar

Menciptkan lingkungan yang aman dengan penggunaan kartu identitas antara lain: 1. Staf rumah sakit: Badge name warna biru 2. PPDS: Supervisi tinggi: merah Supervisi moderat tinggi: kuning Supervisi moderat: hijau Supervisi rendah: biru 3. Peserta didik lainnya: Kuning

Pasien rawat inap: gelang identitas Penunggu pasien: kartu tunggu Pengunjung: kartu tamu

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (MFK 5)

DEFINISI B3: zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dpt membahayakan kesehatan & lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai sifat racun, karsinogenik,mutagenik, teratogenik, korosif dan iritasi”

SETIAP B3 HARUS.. Inventarisasi B3 yg digunakan Implementasi MSDS Implementasi Spill Kit

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB) KEGUNAAN  INFORMASI DAMPAK KESEHATAN APABILA TERPAPAR BAHAN KIMA TERSEBUT  PENANGANANNYA APABILA TERJADI TERKENA KULIT, MATA, TERHIRUP, TERTELAN, TUMPAHAN ATAUPUN KEBAKARAN SETIAP PENGAMBILAN B3 DARI INSTALASI FARMASI HARUS DISERTAKAN DENGAN MSDS YANG TELAH DIBUAT OLEH KOMITE K3 DAN DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG MSDS DISIMPAN DITEMPEL DEKAT DENGAN BAHAN B3 (MOHON DIPASTIKAN DI UNIT KERJA SAUDARA) PASTIKAN GUDANG/TEMPAT PENYIMPANAN B3 DILENGKAPI APAR

MSDS RSUP DR M. DJAMIL PADANG

JENIS SPILL KIT B3 YANG DIKELUARKAN KOMITE K3 DI RSUP DR. M. DJAMIL 1. Spill kit B3 2. Spill Kit Sitostatik 3. Spill Kit Kimia Ditaruh di unit kerja dengan B3/ Sitostatika/ Mercury Yang menangani tumpahan B3/ Sitostatika/ Mercury 1. Tumpahan kecil < 5 cc : CS/ Pekarya/ Perawat yang terlatih. 2. Tumpahan sedang 5 cc s.d. 500 cc : CS/ Pekarya/ Perawat yang terlatih diawasi oleh Kepala/Koordinator Satuan Kerja. 3. Tumpahan besar > 500 cc : CS/ Pekarya/ Perawat yang terlatih diawasi oleh Kepala/Koordinator Satuan Kerja, Instalasi kesehatan lingkungan, dan Komite K3.

TUMPAHAN B3 ATASAN LANGSUNG MENGISI FORM TUMPAHAN B3 DILAPORKAN KPD K3RS/ KESLING PELAPORAN KEPADA DIREKSI OLEH K3RS

KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA (TANGGAP DARURAT) MFK 6

PJ K3 UNIT KERJA KETUA REGU PJ EVAKUASI PJ SARANA PJ PEMADAM PJ KEAMANAN STRUKTUR ORGANISASI REGU KESELAMATAN DI MASING-MASING SATKER KOMITE K3 RUMAH SAKIT RSUP M DJAMIL PADANG

PJ evakuasi  memastikan jalur evakuasi bebas hambatan, tidak ada barang di ram dan tangga darurat  Memastikan tidak ada kabel melintang sepanjang jalan menuju titik kumpul  Memastikan jalur evakuasi menuju titik kumpul PJ sarana  Memastikan kursi roda, tandu cukup untuk mengevakuasi pasien jika hari itu terjadi keadaan darurat  Memastikan pasien yang parsial menggunakan seprei 2 lapis, dan seprai tersebut kuat untuk mengangkat pasien  Memastikan ambu bag cukup untuk pasien yang memerlukan perawatan khusus  Memastikan ruangan memiliki penerangan emergency yang cukup jika lampu mati  Memastikan peralatan yang diselamatkan terlebih dahulu jika terjadi keadaan darurat PJ Keamanan  Memastikan tidak ada orang asing yang mencurigakan masuk ke unit kerja PJ Pemadam  Memastikan APAR, Hidrant, Alarm kebakaran dan sarana pemadam lainnya berfungsi dengan baik, jika tidak segera melaporkan ke Instalasi Kesling  Memastikan tidak ada potensi kebakaran diunit kerja TUGAS UNIT KERJA SEBELUM BENCANA

TANGGAP DARURAT Identifikasi potensi bencana Tanggap darurat internal dan ekternal Simulasi Penangan bencanaRehabilitasi pasca bencana

 Code Blue : Kedaruratan Medis  Code Black : Ancaman Bom  Code Red : Kebakaran  Code Purple : Evakuasi  Code Pink : Penculikan Bayi  Code Grey : Gangguan Keamanan  Code Green : Gempa Bumi  Code Brown : Kegagalan fungsi sepert terjebak di lift dll  Code orange : Tumpahan B3  Code Yellow: Informasi banjir STANDAR KODE BENCANA

Sign/ rambu bencana Jika terjadi Bencana Jangan menggunakan lift !! Gunakan tangga darurat

PETA TITIK KUMPUL AMAN ( ASSEMBLY POINT ) A A B B C C D D F F TITIK KUMPUL AMAN E E

1. Berlindung disamping meja/ tempat tidur atau tiang bangunan yang kuat sambil tetap melindungi kepala. Menjauhlah dari jendela dan rak yang mungkin jatuh hingga goncangan reda 2. Tetaplah di dalam ruangan sampai goncangan berhenti dan yakin telah aman untuk keluar 3. Cari titik kumpul terdekat dan ikuti semua petunjuk dari tim bencana dan satpam 4. Jika berada di gedung bertingkat tidak boleh menggunakan lift dan escalator. JIKA TERJADI GEMPA BUMI

1. Bila berada di gedung TIDAK bertingkat/ lantai 1  Jika jarak dengan pintu <12 m segera keluar ruangan dengan berjalan cepat  Jika jarak dengan pintu >12 m berlindung 2. Bila berada di gedung bertingkat/ lantai 2 atau lebih  Berlindung dan jangan turun menggunakan lift 3. Bila berada di luar gedung  Lindungi kepala dari jatuhnya benda, jauhi pohon dan tiang listrik  Jangan usahakan masuk ke gedung 4. Bila berada di dalam lift  Jangan panik dan jangan banyak gerakan, jika lift tidak terbuka tekan semua tombol JIKA TERJADI GEMPA BUMI

1. Setelah sampai dititik kumpul ternyata ada aba2 tsunami maka Komando bencana (direktur Medik) akan menilai gedung yang layak/ tidak runtuh dijadikan tempat evakuasi. 2. Ka. K3RS mengumumkan evakuasi ke gedung/ tempat yang telah ditentukan 3. Lakukan evakuasi ke gedung tersebut JIKA TERJADI TSUNAMI RSUP DR. M DJAMIL TERLETAK DI ZONA KUNING DIBUKTIKAN DENGAN PETA EVAKUASI TSUNAMI YANG DIKELUARKAN OLEH BPBD SUMATERA BARAT.

Ancaman Bom Melalui Telpon  Tetap tenang dan dengarkan pengancam dengan baik karena informasi yang diterima dari pengancam sangat membantu tim penjinak bom.  Jangan tutup telepon sampai pengancam selesai berbicara dan usahakan tetap bicara dengan penelpon, catat waktu ancaman setepat-tepatnya: jam,menit dan detik. Catat juga ciri suara (wanita/ pria, berat/ ringan suara, logat/ aksennya) asal telepon (telepon internal atau luar), kalimat lengkap ancaman, suara latar belakang telepon.  Petugas penerima telpon ancaman mengusahakan memperoleh informasi dimana tepatnya lokasi bom, kapan waktunya peledakkan, jenis bomnya dan alasan peledakan.  Panggil teman atau beri kode pada teman bahwa ada telpon Code Black. Gunakan telpon lain atau handphone untuk menghubungi satpam Komite K3RS dan PURS  Hubungi satpam informasikan mengenai:  Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom  Ada ancaman bom  Tempat/ ruangan yang menerima ancaman  Contoh pelaporan: Saya Ani Code Black di Operator...  Laporkan kepada Komite K3RS ( )  Satpam melakukan penanganan ancaman bom sesuai SPO (terlampir)  Lakukan evakuasi sesuai prosedur  Pelaporan kepada polisi dilakukan oleh  Bila shift pagi atau hari kerja oleh: Komite K3RS  Bila shift sore atau malam oleh: PURS  Komite K3RS atau PURS memberitahu Direksi tentang adanya Code Black (ancaman bom) Ancaman Bom Melalui Telpon  Tetap tenang dan dengarkan pengancam dengan baik karena informasi yang diterima dari pengancam sangat membantu tim penjinak bom.  Jangan tutup telepon sampai pengancam selesai berbicara dan usahakan tetap bicara dengan penelpon, catat waktu ancaman setepat-tepatnya: jam,menit dan detik. Catat juga ciri suara (wanita/ pria, berat/ ringan suara, logat/ aksennya) asal telepon (telepon internal atau luar), kalimat lengkap ancaman, suara latar belakang telepon.  Petugas penerima telpon ancaman mengusahakan memperoleh informasi dimana tepatnya lokasi bom, kapan waktunya peledakkan, jenis bomnya dan alasan peledakan.  Panggil teman atau beri kode pada teman bahwa ada telpon Code Black. Gunakan telpon lain atau handphone untuk menghubungi satpam Komite K3RS dan PURS  Hubungi satpam informasikan mengenai:  Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom  Ada ancaman bom  Tempat/ ruangan yang menerima ancaman  Contoh pelaporan: Saya Ani Code Black di Operator...  Laporkan kepada Komite K3RS ( )  Satpam melakukan penanganan ancaman bom sesuai SPO (terlampir)  Lakukan evakuasi sesuai prosedur  Pelaporan kepada polisi dilakukan oleh  Bila shift pagi atau hari kerja oleh: Komite K3RS  Bila shift sore atau malam oleh: PURS  Komite K3RS atau PURS memberitahu Direksi tentang adanya Code Black (ancaman bom)

Ancaman Bom Tertulis  Simpan kertas yang berisi ancaman dengan baik.  Hubungi satpam, informasikan mengenai:  Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom  Ada ancaman bom  Tempat / ruangan yang menerima ancaman  Contoh pelaporan: Saya perawat Ani Code Black di Bedah Wanita...  Kepala unit atau supervisor melaporkan kepada Komite K3RS ( )  Satpam melakukan penanganan ancaman bom sesuai SPO (terlampir)  Lakukan evakuasi sesuai prosedur  Pelaporan kepada polisi dilakukan oleh  Bila shift pagi atau hari kerja oleh: Komite K3RS  Bila shift sore atau malam oleh: PURS  Komite K3RS atau PURS memberitahu Direksi tentang adanya Code Black (ancaman bom) Ancaman Bom Tertulis  Simpan kertas yang berisi ancaman dengan baik.  Hubungi satpam, informasikan mengenai:  Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom  Ada ancaman bom  Tempat / ruangan yang menerima ancaman  Contoh pelaporan: Saya perawat Ani Code Black di Bedah Wanita...  Kepala unit atau supervisor melaporkan kepada Komite K3RS ( )  Satpam melakukan penanganan ancaman bom sesuai SPO (terlampir)  Lakukan evakuasi sesuai prosedur  Pelaporan kepada polisi dilakukan oleh  Bila shift pagi atau hari kerja oleh: Komite K3RS  Bila shift sore atau malam oleh: PURS  Komite K3RS atau PURS memberitahu Direksi tentang adanya Code Black (ancaman bom)

Benda yang Mencurigakan sebagai Bom  Jangan menyentuh atau memperlakukan apapun terhadap benda tersebut.  Sampaikan kepada Kepala unit atau supervisor bahwa ada benda yang mencurigakan.  Hubungi satpam, informasikan mengenai:  Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom  Ada ancaman bom  Tempat / ruangan yang menerima ancaman  Contoh pelaporan: Saya perawat Ani Code Black di Bedah Wanita...  Kepala unit atau supervisor melaporkan kepada Komite K3RS ( )  Buka pintu dan jendela segera.  Lakukan evakuasi sesuai prosedur  Pelaporan kepada polisi dilakukan oleh  Bila shift pagi atau hari kerja oleh: Komite K3RS  Bila shift sore atau malam oleh: PURS  Komite K3RS atau PURS memberitahu Direksi tentang adanya Code Black (ancaman bom) Benda yang Mencurigakan sebagai Bom  Jangan menyentuh atau memperlakukan apapun terhadap benda tersebut.  Sampaikan kepada Kepala unit atau supervisor bahwa ada benda yang mencurigakan.  Hubungi satpam, informasikan mengenai:  Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom  Ada ancaman bom  Tempat / ruangan yang menerima ancaman  Contoh pelaporan: Saya perawat Ani Code Black di Bedah Wanita...  Kepala unit atau supervisor melaporkan kepada Komite K3RS ( )  Buka pintu dan jendela segera.  Lakukan evakuasi sesuai prosedur  Pelaporan kepada polisi dilakukan oleh  Bila shift pagi atau hari kerja oleh: Komite K3RS  Bila shift sore atau malam oleh: PURS  Komite K3RS atau PURS memberitahu Direksi tentang adanya Code Black (ancaman bom)

PROTEKSI KEBAKARAN MFK 7

KEBAKARAN Identifikasi daerah risiko kebakaran Pemenuhan sarana proteksi kebakaran Pelatihan & simulasi Penanganan bahaya kebakaran

APAR ALAT PEMADAM API RINGAN APAR ALAT PEMADAM API RINGAN Alat pemadam api berbentuk tabung yang mudah dioperasikan oleh satu orang dan mudah dijinjing. APAR ditujukan untuk memadamkan api awal kecil pada mula terjadinya. Berat APAR berkisar antara 1 kg – 16 kg. Alat pemadam lebih berat dari 16 kg disebut alat pemadam api Mobile Unit (kereta dorong) Alat pemadam api berbentuk tabung yang mudah dioperasikan oleh satu orang dan mudah dijinjing. APAR ditujukan untuk memadamkan api awal kecil pada mula terjadinya. Berat APAR berkisar antara 1 kg – 16 kg. Alat pemadam lebih berat dari 16 kg disebut alat pemadam api Mobile Unit (kereta dorong)

BAGIAN APAR LEVER (tuas) NOZZLE (corong) LABEL PRESSURE GAUGE (indikator tekanan) HOSE (selang) CYLINDER (tabung) SAFETY PIN (kunci pengaman)

SARANA PROTEKSI KEBAKARAN Dry Chemical Powder Box Hydran Gedung Box Hydran Halaman Smoke DetectorHeat Detector Springkler Alarm Kebakaran

JIKA MELIHAT API BERTERIAK “CODE RED “ SEBANYAK 3 KALI, SEBUTKAN LOKASI DAN SEGERA MENGAMBIL APAR BERTERIAK “CODE RED” SEBANYAK 3 KALI, SEBUTKAN LOKASI DAN TELPON OPERATOR EXT. 9 BERTERIAK “CODE RED” SEBANYAK 3 KALIDAN SEBUTKAN LOKASI

CARA MENGGUNAKAN APAR INGAT Teori TATS (Tarik pin pengaman, Arahkan ke dasar api, Tekan tuas, Sapukan) Yang di jelaskan ke surveyor : 1.Lihat tekanan APAR dengan cepat, pastikan tekanan APAR ada di posisi tengah zona hijau 2.Lihat pin pengaman, pastikan masih tersegel 3.Turunkan APAR dari gantungan ke lantai 4.Duduk dengan posisi jongkok Cabut Pin pengaman yang terdapat pada gagang tabung APAR dengan cara tangan kiri memegang leher APAR sedangkan tangan kanan mencabut pin 5.Lakukan pengetesan APAR dengan cara pegang ujung nozle dengan tangan kiri dengan posisi nozle menghadapkan ke atas dan tekan tuas dengan tangan kanan dengan cepat, APAR dalam kondisi baik jika serbuk powder keluar dari ujung nozle 6.Angkat APAR dengan tangan kanan, gagang APAR diangkat dengan 4 jari sedangkan jempol bebas yang nantinya untuk menekan tuas 7.Arahkan ke dasar api dengan posisi tangan kiri lurus mengarahkan nozle ke dasar api dengan jarak ± 2 meter, jangan melawan arah angin, dengan sudut dinamis 8.Tekan tuas APAR dengan jempol kanan 9.Sapukan dari sisi ke sisi UNTUK KEBAKARAN DI AC DAN DEKAT PANEL LISTRIK MATIKAN LISTRIK TERLEBIH DAHULU

 JIKA API DAPAT DIPADAMKAN MENGGUNAKAN APAR  Buat laporan kronologis kejadian kebakaran yang ditujukan kepada Komite K3RS dan tembusan Ke Instalasi Kesling untuk isi ulang APAR  JIKA API TIDAK DAPAT DIPADAMKAN MENGGUNAKAN APAR  Telpon Operator telpon (Ext. 9/ ) untuk meminta bantuan dengan menyebutkan Code Red dan lokasi kejadian

PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS (MFK 8)

 melakukan inventarisasi peralatan medis;  Memastikan penandaan pada peralatan medis yang digunakan dan tidak digunakan  melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur;  melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuannya;  melaksanakan pemeliharaan preventif.  Memastikan petugas yang memeliharan dan menggunakan peralatan medis kompeten dan terlatih

USER IPS MEDIS KOORDINATOR GRUP/ TEKNISI ELEKTROMEDIS LOGISTIK/ RUMAH TANGGA JIKA SPARE PART ADA JIKA SPARE PART TIDAK ADA PROSES PENGADAAN ULP PROSES PERBAIKAN/ KOREKTIF UNIT USER

UTILITAS (MFK 9)

 Sistem dan peralatan yang mendukung pelayanan mendasar perawatan kesehatan yang aman, mencakuo distribusi listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medis, pipa air, pemanasan, limbah dan sistem komunikasi dan data  Dari standar K3, upaya memastikan sistem utilitas aman bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan RS

Penguunaan listrik Penggunaan air Penggunaan tata udara Penggunaan genset Penggunaan boiler Penggunaan lift Penggunaan gas medis Penggunaan jaringan komunikasi Penggunaan mekanikal dan elektrikal Penggunaan IPAL