SILABUS BUKU WAJIB & BUKU ANJURAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA
Advertisements

PERKONOMIAN INDONESIA
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Kebijakan pembangunan ekonomi dalam mengatasi permasalahan ekonomi
Bank Sentral dan Kebijakan moneter
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
BANK INDONESIA Oleh ERVITA SAFITRI.
7. Bank Indonesia Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
BANK SENTRAL Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
Pertemuan 3 Teori Umum Pembangunan Ekonomi dan Model Penerapannya.
Pertemuan ke-2 BANK SENTRAL.
Dosen Pengampu : diana ma’rifah
EKONOMI INTERNASIONAL
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (BOP)
Bank Sentral dan Kebijakan moneter
KONSEP EKONOMI Materi Ekonomi Kelas X
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
Bank Sentral Lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
BANK INDONESIA.
BANK SENTRAL Oleh: Ratih Kurniasih.
Garapan Drs. Puji Suharjoko
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
BANK adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes.
BANK INDONESIA.
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
BANK INDONESIA.
Nama : Maya Indah S NIM : SESI : 04
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
RPKPS PEREKONOMIAN INDONESIA
BANK INDONESIA.
BANK INDONESIA.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
Nama Kelompok: Hesti Rahmadhani Aisyah Nurrul Jannah Andry Kurniawati
KEBIJAKAN MONETER & KEBIJAKAN FISKAL
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
BANK INDONESIA.
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
Kebijakan Moneter.
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN EKONOMI LENI PRAMITA A
GERAK GELOMBANG EKONOMI INDONESIA
ERNA YULIANA A / A FKIP/PEND.AKUNTANSI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA
WAJIB HARUS DIPELAJARI untuk ujian semester
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Garis Besar Materi Penyebab Krisis Moneter Indonesia
(Makroekonomi) Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Pertemuan Ke-14 Perdagangan Internasional
Ekonomi Moneter Kel 4 Lembaga Keuangan.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
TUGAS UTAMA BANK SENTRAL  Memelihara supaya sistem moneter bekerja secara efisien sehingga tercapai pertumbuhan kredit dan peredaran uang sesuai tingkat.
Bank Sentral dan Kebijakan moneter
Bab 1 Overview dan Review
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
DISKUSI KELOMPOK.
Transcript presentasi:

SILABUS BUKU WAJIB & BUKU ANJURAN EKONOMI PEMBANGUNAN

Buku Anjuran & Buku Wajib Dochak Latief. 2000. Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global. Surakarta:Muhammadiyah University Press Hadi Prayitno dan Budi Santosa. 1996. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Ghalia Indonesia Irawan dan M. Suparmoko. 2002. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE. Jhingan. 2016. “Ekonomi Pembangunan & Perencanaan”. PT Rajag Rafindo. Persada, Jakarta.

Lincolin Arsyad (UGM). Ed4. 1999. “Ekonomi pembangunan” Lincolin Arsyad (UGM). Ed4. 1999. “Ekonomi pembangunan”. STIE; Yayasan keluarga pahlawan negara: Yogyakarta. Sadono Sakirno. 2000. ”Ekonomi Pembangunan”, Proses, Masalah Dan Dasar Kebijakan”. Ed2; Cetakan ke-4. Kencana Pranada Media Grup: Jakart. Michael P. Todaro (Stephen Smith). Jilid 1. Ed-9. 2002. “ Ekonomi Pembangunan”. Erlangga. Jakarta. ……………………. (Stephen Smith). Jilid 2. Ed-9. 2001. “ Ekonomi Pembangunan”. Erlangga. Jakarta.

SILABUS EKONOMI PEMBANGUNAN

Pertemuan -2 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia Sejarah Perekonomian Indonesia Pemerintahan Orde Lama Pemerintahan Orde Baru Pemerintahan Transisi Pemerintahan Reformasi hingga kabinet SBY Pemerintahan Jokowi-JK program kabiner kerja Beberapa Isu Penting

Pengelompokan negara berdasarkan tingkat kemajuan ekonomi Pertemuan-5 karakteristik umum dan struktur kegiatan ekonomi negara-negara berkembang Pengelompokan negara berdasarkan tingkat kemajuan ekonomi Karakteristik umum negara-negara berkembang Struktur kegiatan ekonomi negara-negara berkembang

Pertemuan ke-6 persoalan dalam proses pembangunan dan faktor yang mempengaruhi juga faktor penghambat Permasalahan dalam pembangunan ekonomi Faktor-factor yang mempengaruhi Persyaratan pokok dan umum pembangunan ekonomi di negara berkembang Struktur kegiatan pembangunan ekonomi di negara berkembang

DISKUSI KELOMPOK SETELAH UTS

PERTEMUAN -8 UJIAN TENGAH SEMESTER

Pertemuan ke-9 teori umum pembangunan ekonomi dan model-model penerapannya Teori pertumbuhan klasik Teori pertumbuhan neo klasik Teori pertumbuhan ekonomi modern Model-model pembangunan dan penerapnnya Model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan Model pembangunan yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja Model pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan Model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar

Pertemuan ke-10 Teknologi Sumber Daya Alam Dan Sdm Dalam Pembangunan Kemajuan teknologi, alih teknologi dan teknologi tepat guna SDM dan pembangunan Persoalan SDM dan penedekatannya Pembbangunan nasional dengan persediaan tenaga kerja

Pertemuan ke-11 peranan perdagangan, masalah hubungan internasional bagi negara berkembang Peranan perdagangan dalam pembangunan Neraca pembayaran dan kebijakan perdagangan LN Interdependensi global dan tata ekonomi dunia baru

Pertemuan ke-12 kebijaksanaan pembangunan ekonomi Peranan analisa ekonomi Proses multiplier di negara-negara berkembang Bijakan fiscal dan moneter Inflasi dalam pembangunan

Pertemuan ke-13 perencanaan pembangunan ekonomi Prinsip dasar dan pertimbangan dalam memilih perencanaa Tipe-tipe perencanaan Macam-mcam model perencanaan Model pertumbuhan agregatif Model pertumbuhan multisektoral

Pertemuanke-14 Teori-teori Pembangunan Ekonomi Teori adam smith Teori ricardian (Ricardo) & Kelemahan Teori Malthus Teori Mill Teori Klasik Teori Marxis Teori Schumpeter Teori Keynes Teori Rostow Teori Lewis Teori Leibenstein Teori Nelson Teori Rosenstein-Rodan Atau teori dorongan kuat (Big Push Theory) Teori pertumbuhan berimbang Konsep teori pertumbuhan tidak berimbang Teori dualistic Teori Myrdal mengenai dampak balik Teori Fei-Ranis

PERTEMUAN ke-15 MODEL-MODEL PERTUMBUHAN Model Harod-Domar Model Kaldor (model distribusi) Model Joan Robinson (Akumulasi) Model Neo klasik-Meade Model Solow (pertumbuhan ekonomi jk panjang) Model Kaldor Model Teknikal Model pertumbuhan mantap Model Fel’dman Model mahalanobis Model aplikasi (pertumbuhan dalam perencanaan pembanunan india

PERTEMUAN KE-16 UJIAN AKHIR SEMESTER

PERTEMUAN-2 EKONOMI PEMBANGUNAN

GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA Berdasarkan pendekatan Kronologis Histories - subtansi Perekonomian Indonesia digolongkan menjadi: 1. Masa Sebelum Terjajah (sebelum tahun 1600) 2. Masa Penjajahan (1600-1945) 3. Masa Sebelum 1966 (sejak merdeka ) 4. Masa Sesudah 1966 (sejak orde baru ) 5. Masa sesudah ORBA (masa Reformasi Ekonomi) 6. Masa sesudah Reformasi adalah kabinet kerja Ad 1 dan ad 2 tidak dibahas

Ad 3 Masa sebelum 1966 Sejak merdeka sampai 1966; PI kurang berkembang. Kabinet selalu berganti sehingga PI mengikuti kebijakan-kebijakan ekonomi kabinet ybs. Politik tidak stabil sehingga PI juga tidak stabil. Pertumbuhan ekonomi periode 1952 – 1958 : 6,9 % periode 1960 – 1965 : 1,9 % APBN Defisit, dibiayai dengan mencetak uang baru -> inflasi -> 1966 hiperinflasi . Inflasi sudah dimulai sejak 1955 sebesar 33 % .

Nasionalisasi Perusahaan Asing menjadi BUMN : Kekurangan Kapital Anti Investasi Asing (inward looking) Nasionalisasi Perusahaan Asing terutama milik Belanda mulai tahun 1951. Tahun 1958 Nasionalisasi secara besar-besaran berdasarkan Undang- undang No. 78/1958/ tentang Investasi Asing Isinya Anti Investasi Asing. Akibat terjadi pelarian modal (Capital Flight). Peranan Indonesia dalam perdagangan internasional sebagai negara pengeksport bahan mentah : kopra, teh, kelapa sawit, lada, tembakau, gula merosot. Diganti Malaysia.

Dalam Sistem Moneter : a. Nasionalisasi Bank-bank Asing tahun 1953 b. Tahun 1946 didirikan Bank Negara Indonesia (BNI) c. De Javache Bank (Belanda) diambil alih menjadi BI (Bank Sentral) tahun 1953. Tugasnya : Menstabilkan nilai Rupiah Mengatur sirkulasi uang Mengawasi serta mengembangkan perbankan dan kredit Monopoli peredaran uang kartal cadangan minimum 20 % dalam bentuk emas dan valuta asing.

d. Instrumen Kebijakan Moneter : Dalam Negeri : Penetapan premi impor Persyaratan minimum modal sendiri bagi permohonan kredit Luar Negeri : Pengawasan Devisa secara ketat untuk mencegah devaluasi dan defisit Neraca Pembayaran. e.Tahun 1965 Menteri Urusan Bank Sentral (Gubernur BI) menggabungkan semua bank Pemerintah ke dalam suatu wadah disebut “Bank Berjuang” . Tujuannya agar otoritas moneter berada dalam satu tangan dalam rangka melaksanakan Ekonomi Terpimpin dan sebagai pemasok dana proyek-proyek pemerintah (Presiden) melalui pencetakan uang baru

Ad 4. Masa Sesudah 1966 (ORBA)-Masa Peralihan (1966-1968) Keadaan Perekonomian porak poranda. Kebijakan Ekonomi : 1. Memerangi Inflasi 2. Mencukupi stok bahan pangan (beras) 3. Rehabilitasi prasarana ekonomi 4. Meningkatkan eksport 5. Menyediakan atau menciptakan kesempatan kerja UU PMA (outward looking)

1966-1968 Masa Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi Program Ekonomi Jangka Pendek yaitu : 1. Tahap Penyelamatan (Juli – Des 1966) 2. Tahap Rehabilitasi /pemulihan ( Jan - Juli 1967) 3. Tahap Konsolidasi/memperkuat (Juli - Des 1967) 4. Tahap Stabilisasi/keseimbangan (Jan – Juli 1968)

Program Jangka Panjang terdiri atas rangkaian Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang dimulai April 1969. Dalam rangka mendukung kebijakan jangka pendek : Kebijakan anggaran berimbang ( balanced budget policy) Inter – Govermental Group on Indonesia (IGGI) sebuah konsorsium negara-negara Donatur CGI (Consultative Group on Indonesia ) sebagai pengganti IGGI IMF (International Monetary Fund) Peranan bank-bank dan lembaga keuangan lain sebagai “agen pembangunan” diperbesar.

Tahun 1969 merupakan Masa Pembang Ekonomi. Pembangunan Jangka Panjang dimulai sejak 1 April 1969 REPELITA. Pelita I : 1969 – 1974 Pelita II : 1974 – 1979 Pelita III : 1979 – 1984 Pelita IV : 1984 -1989 Pelita V : 1989 – 1994 Pelita VI : 1994 – 1999

Target-target Khusus untuk kurun waktu lima tahun REPELITA VI ditargetkan : Pertumbuhan Ekonomi secara keseluruhan 6,2 % Sektor Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan 3,5 % Sektor Industri 9 % Sektor Manufaktur di Luar Migas 10,0 % Sektor Jasa 6,5% Laju Inflasi 5,0 % Eksport non Migas 16,5 % Eksport Manufaktur 17,5 % Debt Service Ratio 20,0 % GDP Rp. 2.150,0 triliun Nilai Investasi Rp. 660,1 triliun

Terima kasih