PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB OLEH : Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SEKILAS TENTANG KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
Advertisements

PENGELOLAAN PROGRAM KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Keluarga dan Rumah Tangga
Pembuatan Program Kerja KKN
Heris Hendriana Hotel Situ Buleud Purwakarta, 28 Februari 2013
POSYANDU.
“Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga”
Oleh : Kabid Pemberdayaan Perempuan
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI EKONOMI MASYARAKAT
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)
SEKILAS KARANG TARUNA KABUPATEN SIDOARJO Pendirian dan pengorganisasian Karang Taruna sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Republik.
UNIVERSITAS SILIWANGI
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA
PENYELENGGARAAN LOKAKARYA MINI
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM KERJASAMA AKADEMISI, BISNIS DAN MASYARAKAT PROF. DR. HARYONO SUYONO, MA, PH.D, Yayasan Damandiri, Jakarta ABC ACADEMICIANS,
Ketua TP PKK Prov Kaltengi Rapat Kerja Daerah KKB Kalimantan Tengah
PUSKESMAS SEBAGAI PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBEKALAN KOORDINATOR DPL & DPL KKN TERPADU POSDAYA UMT
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana
PEMBENTUKAN POSDAYA LPM UNIVERSITAS JEMBER Disampaikan pada
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN PROGRAM KULIAH KERJA
Pandangan mengenai keluarga
(TIPE A) BAGAN ORGANISASI
SEKRETARIS BPM KOTA BANDA ACEH
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB
Tugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) BSPS Tahun 2016
BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TUJUAN Tujuan Umum Terselenggaranya pelayanan PAUD yang terintegrasi dengan layanan Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) menuju terwujudnya anak Indonesia.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK
PEMBANGUNAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
TAHAP AWAL KKN POSDAYA OBSERVASI.
Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan (2)
ORGANISASI LANSIA & POSYANDU LANSIA
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN MONITORING
KONSEP POSYANDU OLEH : Ns. Wijanarko Heru Pramono, S.Kep.
Desa Siaga Kelompok 5 Restu Anandya P Ulil Nur Fariz .A
Pembinaan kader Elvira Harmia, SST.
BIMBINGAN KONSELING.
PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
PERAN DAN FUNGSI KADER KESEHATAN
PEMBERDAYAAN KELUARGA
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kab. Banyuwangi
D N J / Dasar-dasar Pendidikan
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
TUGAS POKOK DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK PENGENDALIAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BENGKULU *MEMBANTU MELAKSANAKAN URUSAN.
PEMULANGAN DAN REINTEGRASI SOSIAL Modul 6.  Mengembalikan saksi dan/atau korban dari luar Negeri ke titik debarkasi di wilayah Indonesia dan/atau daerah.
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
MEDIA TAYANG KELEMBAGAAN DESA PEMBINAAN / PENATAAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DIREKTORAT JENDRAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.
PEMBENTUKAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) OLEH: Ali Fauzan. MH TIM POSDAYA STAI BREBES.
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
POSYANDU. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan:  Mampu menjelaskan tentang Posyandu  Mengetahui siapa saja yang dapat menjadi seorang kader.
Oleh : Drs.DIAN BUDIYANA,M.Si KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN CIAMIS.
Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Pembinaan Kelompok BKR (Bina Keluarga Remaja) oleh Dinas PMDPPKB Kab.Tanah Datar 2019, drsafriwaltanjung BINA KEBINA.
Gerakan Sayang Ibu. Gerakan Sayang Ibu adalah Suatu Gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas.
ALARM STUNTING. Latar Belakang Dari laporan Tahunan Program Gizi di dapatkan bahwa prevalensi balita stunting (TB/U Pendek dan sangat Pendek ) di wilayah.
Transcript presentasi:

PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB OLEH : Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes

BKB (Bina Keluarga Balita)  kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006)  BKB merupakan salah satu kegiatan SPS (Satuan PAUD Sejenis) yang terdiri dari Posyandu, PAUD dan BKB.

Ciri-ciri kelompok BKB: 1. Terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita 2. Memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun) 3. Setiap keluarga harus memberikan prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak balitanya. 4. Kegiatan lewat POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) 5. Gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk deteksi tumbuh kembang anak

Tujuan BKB Bagi Lembaga:  Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program KB dalam perencanaan keluarga dengan pendekatan pada oktimalisasi pola asuh anak balita  Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi keluarga.

Bagi orang tua:  Agar dapat mendidik dan merawat anak  Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar  Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita  Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak  Dapat mencurahkan perhatian dan kasih sayang terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara orang tua dan anak.  Mampu membentuk anak yang berkualitas.

Bagi anak, diharapkan:  Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa  Berkepribadian luhur  Tumbuh dan berkembang secara optimal  Cerdas, trampil, dan sehat  Memiliki dasar kepribadian untuk perkembangan selanjutnya.

Sasaran BKB Sasaran Langsung  Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita.  Pembina Kelompok BKB.  Pengurus / kader / Pengelola Kelompok BKB

Tidak langsung :  Tokoh Masyarakat  Tokoh Pendidikan  Institusi Pemerintah  LSM / LPM UNY

Langkah-langkah Pembentukan BKB: 1. Pendataan: Pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi khusus dan kader yang mau dan mampu untuk memimpin Bina Keluarga Balita. Selanjutnya hasil analisa dipilah-pilah, keluarga sesuai dengan sasaran dari BKB sehingga dapat menentukan:  Prioritas penggarapan BKB  Prioritas wilayah kegiatan tersebut dengan memperhatikan jumlah anggota keluarga dan potensi keluarga seperti: calon kader aktif, dukungan pemerintah,dll

2. Penggalangan Kesepakatan Konsultasi dengan Ketua RW bertujuan: a) Melaporkan hasil pendataan b) Rencana pembentukan kelompok BKB c) Mendapat dukungan dari lurah

Kunjungan sasaran bertujuan untuk: a. Memperoleh data sasaran calon anggota kelompok BKB yang akan dibentuk. b. Menyampaikan infomasi awal tentang latar belakang dan tujuan pembentukan kelompok BKB.

Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Pertemuan kelompok: Merupakan wahana kegiatan tukar menukar informasi/diskusi dan penyuluhan dari pembina tentang kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh kelompok BKB. Sebagai langkah pertama, pengurus membuat rencana/agenda pembahasan setiap pertemuan yang meliputi: Penetapan waktu : Pertemuan kegiatan setiap bulan sekali Penetapan tempat : sesuai dengan musywarah Penetapan pembahasan BKB Pembagian tugas antara pengurus kelompok BKB dan kader Penyiapan sarana/alat bantu media pembahasan Menyepakati rencana pertemuan berikutnya

Materi Bina Keluarga Balita Materi pokok BKB disampaikan dalam 8 kali pertemuan: a. Gerakan pembangunan keluarga sejahtera b. Konsep dasar BKB dan remaja c. Pemantapan 8 fungsi keluarga d. Peran orang tua dalam pembinaan anak dan balita e. Tumbang anak dan balita f. Reproduksi sehat g. Pembinaan anak dan balita h. Pengelolaan program BKB

Peran Kader BKB dalam pendampingan 1. Peran sebagai fasilitator Berfungsi mengkoordinir sumberdaya yang ada dalam kelompok BKB 2. Peran sebagai motivator Berfungsi untuk menumbuhkan motifasi para anggota kelompok untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kelompok. 3. Peran sebagai katalisator Berfungsi untuk menjembatani hubungan individu dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, dan kelompok dengan instansi baik pemerintah maupun non pemerintah.

Pengembangan kelompok BKB Dalam pengembangan kelompok BKB dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Membangun komitmen 2. Menumbuhkan motifasi, kemampuan, dan keterampilan 3. Melakukan pembinaan berkelanjutan 4. Melakukan evaluasi dan monitoring 5. Pembentukan wadah atau forum komunikasi informasi pengelola BKB mulai tingkat kecamatan dan tingkat kota

Syarat-syarat kader: a. Laki-laki atau perempuan yang tinggal dilokasi kegiatan mempunyai minat terhadap anak. b. Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat. c. Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela. d. Bersedia dilatih sebelum melaksanakan kegiatan. e. Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.

Tugas kader a. Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan. b. Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan anak balitanya. c. Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah. d. Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh kembang anak. e. Membuat laporan kegiatan dari masing-masing kelompok umur pada folmulir yang telah disediakan.

Pembagian tugas kader a. Kader inti adalah penyampai atau penyuluh kepada orang tua peserta BKB dan bertanggung jawab atas jalannya kegiatan. b. Kader piket yang bertugas mengasuh anak dan balita. c. Kader bantu membantu tugas kader inti dan kader piket.