JOB SHEET LATIHAN PRAKTIK 4
1. MESIN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN Mesin bubut standar
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT 1.Cekam sepusat berahang tiga 2. Eretan atas, memanjang dan melintang
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT 3. Kepala Lepas 4. Rumah Pahat
PERLENGKAPAN PENDUKUNG 1. Kartel P 1,5 mm 3. Kikir halus 2. Mal pahat ulir 4. Mal ulir
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT 1. Mistar Sorong 2. Mikrometer luar Alat ukur 3. Bore gauge
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT 1. Pahat bubut muka (facing) 2. Pahat bubut rata kanan Alat Potong
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT Alat Potong 3. Pahat bubut ulir luar 5. Pahat bubut dalam 4. Pahat bubut ulir Metris 60 ⁰ 6. Pahat bubut ulir dalam Metris 60 ⁰
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT 7. Pahat bubut alur dalam 9. Kontersing 8. Pahat bubut champer 10. Bor senter Alat Potong 11. Bor Ø12,Ø18,Ø20
2. JENIS DAN UKURAN BAHAN: Baja lunak st.37, ukuran Ø 38 x 105 mm
3. KESELAMATAN KERJA Berdoa sebelum mengawali pekerjaan Periksa alat-alat sebelum digunakan Gunakan alat-alat Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) pada saat praktikum seperti: o Baju pelindung o Sepatu pengaman o Kaca mata pelindung Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan sesudah digunakan Operasikan mesin sesuai SOP Pelajari gambar kerja, sebelum melaksanakan praktikum Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja dinilaikan Bersihkan mesin dan ruang kerja setelah selesai bekerja. Doa syukur setelah menyelesaikan pekerjaan.
4. Dasar teori/ rumus-rumus pendukung untuk pekerjaan pembubutan poros bertingkat seperti gambar kerja (job sheet) adalah: a.Kecepatan potong untuk bahan baja lunak St.37 dengan pahat bubut HSS maka dipilih kecepatan potong (Cs) anatara 18 – 21 meter/menit. Kecepatan potong (Cs) yang dipilih adalah 20 meter/menit.
b. Kecepatan putaran mesin bubut (rpm)
Besar pemakanan (f) = 0,05 mm/putaran F = f.n F = 0,05 x 215 = 10,75 mm/menit Jadi kecepatan pemakanan yang digunakan adalah 10,75 mm/putaran C. Kecepatan pemakanan (F)
d. Waktu pemesinan pembubutan rata (tm):
e. Waktu pemesinan bubut muka (tm):
f. Pengkartelan Dalam pekerjaan pengkartelan ada beberapa pekerjaan yang perlu dilaksanakan diantaranya adalah: Penentuan kecepatana putaran mesin n = 1/4 x kececepatan normal n = 1/4 x 215 = 53,75 putaran/menit Penentuan diameter benda kerja yang akan dikartel: D kartel = d – (1/3 x kisar kartel) D kartel = 35 – (1/3 x 1,5) D kartel = 35 – 0,5 D kartel = 34,5 mm
g. Pengeboran
Pembubutan Ulir luar (baut) M25 x 1,5 Diameter luar ulir (D) : D = diameter nominal ulir – (1/10 x kisar ulir) D = d – (0,1 x P) D = 25 – (0,1 x 1,5) D = 25 – 0,15 = 24, 85 mm Jadi diameter bakal baut yang dibubut sebesar 24,85 mm Tinggi ulir luar (H): H = 0,61 x kisar ulir H = 0,61 x 1,5 =0,92mm Jadi pada waktu membubut ulir M25x1,5 kedalaman pemakanan pahat ulirnya adalah 0,912 mm. h. Pembubutan Ulir
Pembubutan Ulir dalam (mur) M25 x 1,5 Diameter lubang ulir (D) : D = diameter nominal ulir – (2 x 0,54 x kisar ulir) D = d – (2 x 0,54 x P) D = 25 – (2 x 0,54 x 1,5) D = 25 – 0,62 = 23, 38 mm ≈ 23,4 mm Jadi diameter lubang bakal mur yang dibubut dalam sebesar 23,4 mm Tinggi ulir dalam (H): H = 0,54 x kisar ulir H = 0,54 x 1,5 =0,81 mm Jadi pada waktu membubut ulir M25x1,5 kedalaman pemakanan pahat ulirnya adalah 0,912 mm. h. Pembubutan Ulir
5. LANGKAH KERJA 1.Pasang pahat bubut muka (facing) pada tool holder menggunakan kunci L dan kunci tool post hingga setinggi senter.
LANGKAH KERJA
3. Pasang benda kerja pada cekam sepusat berahang 3 hingga kokoh, dimana pemasangan benda kerja yang menonjol relatif pendek, agar benda kerja tidak goyang dan bergetar.
LANGKAH KERJA 4. Kerjakan pembubutan muka (facing) hingga mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
LANGKAH KERJA 5.Selanjutnya pasang bor senter pada chuck bor, kemudian chuck bor dipasang pada bubungan kepala lepas. Lakukan pengeboran lubang senter bor dengan kedalaman antara ½ sampai dengan ¾ bidang diameter tirus bor senter.
LANGKAH KERJA 6.Buka benda kerja dan pasang kembali benda kerja dengan posisi seperti gambar, dimana panjang benda kerja yang menonjol lebih kecil atau sama dengan 100 mm.
LANGKAH KERJA 7.Kerjakan pembubutan rata poros memanjang pertama dengan ukuran diameter 35 mm dan panjang ≤100 mm hingga rata dan halus.
LANGKAH KERJA 8.Kemudian lanjutkan pembubutan rata kedua pada poros bertingkat dengan ukuran diameter 29 mm dan ukuran panjang 50 mm hingga rata dan halus.
LANGKAH KERJA 9.Dilanjutkan dengan pembubutan rata poros bertingkat ketiga dengan ukuran diameter 24,85 mm (diameter ulir M 25 x 1,5) dan panjang 47 mm sampai rata dan halus.
LANGKAH KERJA 10.Selanjutnya pembubutan alur ukuran Ø 22 x 10 mm dengan pahat alur, dimana kecepatan putaran mesin yang digunakan (1/3 x 215 = 71,67 Rpm) = 70 Rpm, dengan tebal sayat relatif tipis agar pahat tidak patah.
LANGKAH KERJA 11.Pasang pahat bubut champer sudut 45 ⁰, kemudian lakukan pembubutan champer 3 x 45 ⁰ dan dilanjutkan pembubutan champer kedua 2 x 45 ⁰.
LANGKAH KERJA 12.Pasang pahat bubut ulir metris luar 60 ⁰ setinggi senter dengan bantuan mal pahat ulir untuk membubut baud M25 x 1,5 dengan tinggi ulir (0,61 x 1,5) = 0,92 mm. Eretan atas dimiringkan 30 ⁰ dan pemakanan dengan cara gerakan otomatis eretan memanjang bolak balik.
LANGKAH KERJA 13.Pasang kartel P 1,5 mm setinggi senter dan dimiringkan ± 3⁰-5⁰, kemudian atur kecepatan putaran mesin (1/4 x 215) = 53,75 ≈ 50 Rpm. Majukan eretan lintang sampai membentuk alur kartel, dan selanjutnya eretan memanjang digerakan secara otomatis.
LANGKAH KERJA 14.Selanjutnya benda kerja dibuka dan pasang kembali dengan cara dibalik untuk pembubutan panjang benda kerja 100 mm. Pada bagian kartel dilapirsi dengan plat agar kartel tidak rusak.
LANGKAH KERJA 15.Dilanjutkan dengan pembubutan rata dengan pahat rata kiri, dimana gerakan eretan memanjang ke arah kiri hingga mendapatkan ukuran diameter kartel 35 mm dan ukuran panjang seluruh 100 mm.
LANGKAH KERJA 16.Pasang pahat bubut champer pada tool post setinggi senter untuk membubut bagian tepi benda kerja dengan ukuran 1,5 x 45 ⁰
LANGKAH KERJA 17.Selanjutnya pasang bor senter pada chuck bor, kemudian chuck bor dipasang pada bubungan kepala lepas. Lakukan pengeboran lubang senter bor dengan kedalaman antara ½ sampai dengan ¾ bidang diameter tirus bor senter.
LANGKAH KERJA 18.Pasang bor Ø 6 mm pada chuck bor, kemudian pasang pada poros bolong kepala lepas. Lakukan pengeboran dengan cara memutar handel pemutar kepala lepas sepanjang L = 45+(0,3x6) = 46,8 mm.
LANGKAH KERJA 19.Dilanjutkan dengan pengeboran yang kedua menggunakan bor Ø 12 mm dengan kedalaman L = 45 + (0,3 x 12) = 48,6 mm
LANGKAH KERJA 20.Kemudian dilanjutkan dengan pengeboran ketiga menggunakan bor Ø 16 mm dengan kedalaman L = 45+ (0,3x16) = 49,8 mm
LANGKAH KERJA 21.Pengeboran selanjutnya adalah pengeboran yang keempat menggunakan bor Ø 20 mm, dengan kedalaman L = 45 + (0,3x20) = 51 mm.
LANGKAH KERJA 22.Pasang pahat alur dalam, kemudian atur kecepatan putaran mesin yang digunakan (1/3 x 215 = 71,67 Rpm) = 70 Rpm, kemudian bubut alur dalam dengan ukuran Ø 26 mm sepanjang 16 mm.
LANGKAH KERJA 23.Pasang pahat bubut dalam setinggi senter pada tool post untuk membubut dalam bakal ulir M25 x 1,5 sebesar 23,5 mm, dengan kecepatan pemakanan normal hingga rata.
LANGKAH KERJA 24.Pembubutan dalam dilanjutkan pada bagian ujung dengan ukuran Ø 26 x 3 mm hingga halus dan rata.
LANGKAH KERJA 25.Pasang pahat bubut ulir metris dalam dengan sudut 60 ⁰ pada tool post setinggi senter, dengan cara bolak balik digerakan oleh eretan memanjang secara otomatis. Kecepatan putaran mesin bubut yang digunakan (½ - ⅓) x putaran normal.
PEKERJAAN FINISHING: 26.Untuk mendapatkan tingkat kehalusan tinggi dapat dilakukan dengan cara mengampelas semua permukaan benda kerja yang telah dibubut dengan menggunakan kikir halus atau ampelas halus sebagai pekerjaan finishing.
PEKERJAAN SETELAH SELESAI PEMBUBUTAN : Buka benda kerja dan lakukan pengukuran ulang untuk memastikan kebenaran ukuran sesuai ukuran pada job sheet. Buka pahat dan kumpulkan semua peralatan kemudian bersihkan. Setelah itu masukan ke dalam tool box yang tersedia. Selanjutnya bersihkan mesin dan lantai dari bram dan kotoran lainnya hingga bersih. Berdoa syukur setelah selesai bekerja. Demikianlah pembuatan Job Sheet ini, sebagai media pembelajaran siswa-siswa SMK Teknik Pemesinan. Sukses dan jayalah Indonesiaku