This presentation uses a free template provided by FPPT.com UROLITHIASIS dibimbing oleh dr Fakhri Surahmad, M,Kes, Sp.U Alif Riadi/G33

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Definisi Batu saluran kemih didefinisikan sbg pembentukan batu disaluran kemih yg meliputi batu ginjal, ureter, buli, dan uretra.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Epidemiologi Tingkat prevalensi batu kemih bervariasi dari 1% sampai 20% Di negara dengan standar hidup yang tinggi seperti Swedia, Kanada atau Amerika Serikat, prevalensi batu ginjal cukup tinggi (> 10%). Untuk beberapa daerah telah dilaporkan peningkatan lebih dari 37% selama 20 tahun terakhir

This presentation uses a free template provided by FPPT.com KLASIFIKASI Batu kemih dapat diklasifikasikan menurut ukuran, lokasi, dan karakteristik X-ray 1. Ukuran batu Ukuran batu biasanya diproyeksikan dlm dua dimensi, dan dikelompokkan berdasarkan diameter; 20 mm. 2. Lokasi batu Stones can be classified according to anatomical position: upper, middle or lower calyx; renal pelvis; upper, middle or distal ureter; and urinary bladder

This presentation uses a free template provided by FPPT.com KLASIFIKASI 3. Karakteristik X-ray Batu dapat diklasifikasikan menurut – gambaran foto polos x-ray [radiografi Kidney-Ureter-bladder (KUB)], yang bervariasi menurut komposisi mineralnya.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Etiologi Berdasarkan penyebabnhya, batu kemih dapat dikelompokkan menjadi penyebab infeksi, non-infeksius, cacat genetik, atau efek samping obat.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Faktor Resiko

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Faktor Resiko Kelompok risiko untuk stone formation

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Diagnostik Anamnesis Gejala nyeri pinggang (ringan-berat/kolik), muntah, dan kadang demam, Disuria/ hematuria/anuria/retensi urin tetapi bisa juga asimtomatik Riwayat penyakit: obesitas, hiperparatiroid primer, malabsorbsi gastrointestinal, peny. Usus / pankreas Riwayat pola makan: tinggi Ca, purin, garam, sedikit sayuran dan cairan Riwayat pengobatan: Probenesid, inhibitor protease, kemoterapi, Vit. C/D, dan Ca >>

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Diagnostik Diagnostic imaging a.USG Merupakan alat pencitraan diagnostik primer Keuntungan: Aman, Murah, mudah diulang/digunakan Sensitifitas 45% dan spesifisitas 94% (batu ureter), sensitivitas 45% dan spesifisitas 88% (batu ginjal) b.Intravenous Urografi Keuntungan: dapat memberikan informasi tentang fungsi ginjal, anatomi sistem pengumpulan dan tingkat obstruksi

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Diagnostik c. Non-contrast-enhanced computed tomography Menjadi standard  nyeri pinggang akut, menggantikan IVU (Intravena Urografi) sensitivitas 93,1% (95% CI: 91,5-94,4), dan spesifisitas 96,6% (95% CI: 95,1-97,7%) Keuntungan: – >akurat dp IVU, – dpt menentukan densitas & diameter batu, – struktur bagian dalam, – jarak kulit-batu, dan – anatomi disekitarnya – dpt mendeteksi As. Urat & Xantin (radiolusen pd F. Polos), Kerugian : - Hilangnya informasi Fungsi Ginjal -Radiasi > tinggi

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Diagnostik d. UL dan DL Basic laboratory analysis - non-emergency urolithiasis patients

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management Management renal colic NSAID dan Parasetamol  efektif mengatasi renal kolik If analgesia cannot be achieved medically, drainage, using stenting, percutaneous nephrostomy or stone removal, is indicated

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management Management of sepsis and/or anuria in obstructed kidney Segera dekompresi sistem saluran kemih jika terjadi sepsis dengan obstruksi karna batu, dengan pemasangan stent ureter atau nefrostomi perkutan Tunda pengobatan definitif batu sampai sepsis teratasi. Kumpulkan (lagi) urin untuk tes kultur antibiotik setelah dekompresi Segera mulai antibiotik (+ perawatan intensif, jika perlu) Evaluasi ulang regimen antibiotik setelah temuan antibiotik

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Medical expulsive therapy efektif untuk mengobati pasien dengan batu ureter yang dapat ditangani secara konservatif Obat  α-blockers, calcium-channel inhibitors (nifedipine) and phosphodiesterase type 5 inhibitors (PDEI-5) (tadalafil) α-blockers increase stone expulsion rates in distal ureteral stones > 5 mm. Management

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management Chemolysis Percutaneous irrigation chemolysis Jarang dilakukan saat ini menjadi pilihan untuk batu infeksi dan batu asam urat Oral chemolysis Uric acid stones > 5mm can be dissolved based on oral alkalinisation of the urine above 7.0

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management Extracorporeal shock wave lithotripsy (SWL) Pemecahan batu dari luar tubuh dengan gelombang kejut Tanpa pembiusan Non-invasif Indikasi - batu ginjal + ureter - Ө ± 5-30 mm - fungsi ginjal : baik

This presentation uses a free template provided by FPPT.com ENDOUROLOGI URS Endoskopi masuk melalui uretra sampai ureter distal/tengah  batu diambil dg basket dormia

This presentation uses a free template provided by FPPT.com ENDOUROLOGI Percutaneous nephrolithotomy (PCNL) prosedur standar untuk batu ginjal besar Pasien yang menerima terapi anti-koagulan harus dipantau dengan hati-hati sebelum dan sesudah op Kontraindikasi penting lainnya termasuk: – ISK yang tidak diobati; – Tumor di area saluran akses dugaan; – potensi tumor ginjal ganas; – Kehamilan Keputusan apakah akan, atau tidak, memasang selang nefrostomi pada akhir prosedur PNL tergantung pada beberapa faktor, termasuk: – adanya batu sisa; – kehilangan darah intraoperatif yang signifikan; – ekstravasasi urin; – obstruksi ureter; – potensi bakteriuria persisten akibat batu yang terinfeksi; – ginjal soliter; – diatesis perdarahan; – kemolitolisis perkutan terencana. PCNL (Percutaneous nephrolithotomy)Percutaneous nephrolithotomy Endoskopi masuk kesistim kalises melalui insisi kulit  batu dipecah/ dikeluarkan

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Kontra Indikasi Kontraindikasi extracorporeal SWL antara lain: kehamilan, karena efek potensial pada janin perdarahan diatheses, yang harus dikompensasikan setidaknya selama 24 jam sebelum dan 48 jam setelah pengobatan ISK yang tidak terkontrol; malformasi tulang yang parah dan obesitas berat, yang menghalangi penargetan batu; aneurisma arteri di sekitar batu obstruksi anatomis di bagian distal batu. Kontraindikasi URS Terlepas dari masalah umum, misalnya dengan anestesi umum atau ISK yang tidak diobati, URS dapat dilakukan pada semua pasien tanpa kontraindikasi khusus Kontraindikasi PNL Pasien yang menerima terapi anti-koagulan harus dipantau dengan hati-hati sebelum dan sesudah operasi. Terapi anti-koagulan harus dihentikan sebelum PNL [290]. Kontraindikasi penting lainnya termasuk: ISK yang tidak diobati; tumor di area saluran akses dugaan; potensi tumor ginjal ganas; kehamilan (Bagian ).

This presentation uses a free template provided by FPPT.com VESIKOLITOTRIPSI TRANSURETRA Litotripsi Mekanik  dibatasi pada derajat kekerasan batu dan ukuran batu, umumnya <2 cm. Litotripsi Ultrasonik  bekerja dengan memfragmentasi batu secara meka-nik (dengan gelombang ultrasonik) tanpa menyebabkan perforasi buli Litotripsi Pneumatik  secara efektif dapat menghancurkan batu yang keras, namun memiliki komplikasi yaitu dapat menyebabkan cedera mukosa buli dan hematuria. Litotripsi Laser  Laser Holmium dapat memfragmentasi semua jenis batu dan termasuk prosedur yang aman apabila selama digunakan fiber laser berada pada jarak minimum 0,5 mm dari urotelium

This presentation uses a free template provided by FPPT.com BEDAH TERBUKA Jika belum terdapat fasilitas yang memadai untuk melakukan tindakan endourologi, laparoskopi, dan ESWL. Jika pada CT Scan, dinilai ada saluran cerna yang menutupi Merupakan tatalaksana alternative jika teknik endourologi tidak berhasil Batu pada saluran ginjal  pielolitotomi / nefrolitotomi Batu pada ureter  ureterolitotomi

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management Terapi antibiotik Rekomendasi umum dan tindakan pencegahan pd saat prosedur pengangkatan batu Dilakukan pada px ISK yg akan melakukan tx pengangkatan batu Bisa untuk profilaksis preoperatif, cukup dg dosis tunggal, disarankan kultur urine terlebih dahulu Antithrombotic therapy and stone treatment px yg sedang menjalankan terapi antikoagulan harus dikonsultasikan dg dr penyakit dalam, utk mencegah kemungkinan perdarahan sebelum dilakukan prosedur oprasi Retrograde (flexible) URS is the preferred intervention if stone removal is essential and antithrombotic therapy cannot be discontinued, since it is associated with less morbidity.

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management Selection Penatalaksanaan khusus batu ureter 1.Conservative treatment/observation  pada batu ukuran kecil (<10mm), diharapkan bs keluar spontan 2.Pharmacological treatment, medical expulsive therapy  α-blocker sebagai salah satu pilihan pengobatan untuk batu ureter (distal)> 5 mm 3.Active removal of ureteral stones Indikasi pengangkatan aktif batu ureter adalah: batu dengan kemungkinan kecil keluar secara spontan; nyeri terus-menerus meski sudah mendapat obat analgesik yang adekuat; obstruksi persisten; insufisiensi ginjal (gagal ginjal, obstruksi bilateral, atau ginjal tunggal).

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management SWL = shock wave lithotripsy; URS = Ureteroscopy

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management Specific stone management of renal stones 1.Conservative treatment (observation)  untuk batu kaliks inferior 5 mm 2.Pharmacological treatment of renal stones  pengobatan farmakologis merupakan pilihan tx untuk batu asam urat saja 3. Active stone removal of renal stones Indikasi pengangkatan batu ginjal, meliputi: pertumbuhan batu; pada pasien berisiko tinggi; obstruksi yang disebabkan oleh batu; infeksi; simptomatik (misalnya nyeri atau hematuria) batu> 15 mm; batu <15 mm jika observasi bukan pilihan tx preferensi pasien; komorbiditas; situasi sosial pasien (misalnya, profesi atau perjalanan); pilihan pengobatan

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Management

This presentation uses a free template provided by FPPT.com

This presentation uses a free template provided by FPPT.com

This presentation uses a free template provided by FPPT.com Terimakasih Sumber: Turk, C. Et al.2020.Urolithiasis. European Association of Urology guidelines 2020 edition